Metode Pelaksanaan Drainase Mamuju
Metode Pelaksanaan Drainase Mamuju
PEMBANGUNAN DRAINASE
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh
karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja,
serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan
baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat
diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan
menyelesaikan masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
Konsultan Pengawas proyek
Koordinator dan para pelaksana
Pihak pemilik (owner) jika diperlukan
Pihak perencana/Arsitek jika diperlukan
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat
oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis Material, dan dokumen
lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar pelaksanaan dengan
ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built
drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir.
b. Aspek Lingkungan :
Dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, Penyedia Jasa harus memperhatikan dan menjaga
kondisi lingkungan disekitar lokasi pekerjaan.
c. Aspek Administrasi :
Penyedia Jasa memiliki prosedur dan tata cara administrasi yang baku dalam bentuk surat menyurat,
surat pengumuman, surat undangan dan surat-surat lainnya untuk menunjang seluruh kegiatan
pekerjaan. Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serah terima,
dan pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesuai dengan kelompok pekerjaan,
urutan waktu, atau kategori lain yang dianggap penting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang
laporan proyek (Laporan Mingguan dan Bulanan).
d. Aspek Ekonomis :
Penyedia Jasa akan memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan. Termasuk dalam hal ini
aspek SDM, peralatan, dan pengadaan bahan. SDM yang digunakan harus secara efektif dapat
memenuhi kebutuhan jadwal dan kualitas pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan-peralatan pendukung
pekerjaan harus diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bila peralatan-
peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan/material harus diupayakan efektif sesuai
pekerjaan yang dijadwalkan.
3. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN :
a. Memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila akan memulai pekerjaan atau sesuatu
bagian pekerjaan dengan Request Sheet.
b. Memulai pekerjaan apabila Request Sheet telah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
Hal-hal mengenai pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan Request Sheet tidak akan diperhitungkan
oleh Direksi.
c. Pelaksana tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis sebelum
mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.
d. Perbaikan/penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapat dikerjakan oleh
Pelaksana setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.
e. bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan contoh yang telah
mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Pengawas Lapangan.
f. Perbaikan/ penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapat dikerjakan oleh
pelaksanasetelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak proyek.
g. Selama waktu pelaksanaan, ditetapkan seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap yang cakap dan
mampu serta bertanggungjawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.
4. DESKRIPSI PEKERJAAN
NamaPekerjaan : Pembangunan Drainase
Lokasi Pekerjaan : Desa Bambakorro Tanjung Cina Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2020
Jangka Waktu : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender
5. LINGKUP PEKERJAAN
6. DASAR PELAKSANAAN
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (Spesifikasi teknis)
b. Gambar Rencana dan Gambar Detail Teknis
c. Jadwal Pelaksanaan
d. Dokumen-dokumen Peraturan Pemerintah dan unit kerjanya yang terkait langsung baik secara Teknis
maupun non Teknis dengan pelaksanaan Pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Dokumen-dokumen petunjuk/keputusan direksi lapangan
7. PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat periodik yang
diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat di kantor proyek (site office). Untuk memudahkan
kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja (time schedule) yang
dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan
yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat antara lain :
Master Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan
pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai.Dengan Master
Schedule dibuat kurva-S Perencanaan dan kurva-S aktual.
Monthly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhir setiap
bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk bulan berikutnya.
Weekly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam
waktu satu minggu.
Daily Schedule : Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly schedule.
8. PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian tersendiri, dimana disetiap tahapan pekerjaan
akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan melalui
system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran harus dilakukan pengecekan dan
perhitungan bersama dengan pihak owner, Konsultan Pengawas, dan Konsultan Perencana. Hasil dari
perhitungan bersama yang disepakati dituangkan dalam bentuk Progress prestasi pekerjaan yang
dituangkan di setiap akhir minggu, dan di berita acarakan serta di tanda tangan bersama-sama.
Pengendalian Biaya di dalam internal pelaksana sangat penting terkait dengan tingkat prioritas, jumlah dan
jenis kebutuhan material yang sudah disepakati dalam forum rapat dan RKS yang ada.
9. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan
RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control sebelum
tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan
persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang sudah
disetujui harus tersimpan dan didokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini
bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap
kedatangan material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan.
Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar sesuai yang
disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang
mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas
hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk daftar checklist. Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya
kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang
diinginkan. Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses
tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.
Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk
metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus juga
mempertimbangkan faktor keselamatan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya (termasuk orang yang
mungkin lalu lalang di sekitar pekerjaan). Rambu-rambu pengamanan harus dibuat sejelas-jelasnya agar
setiap orang dapat bersikap waspada dan hati-hati. Untuk penjelasan khusus perihal K-3 lihat lampiran
rencana program K-3. Sebagai gambaran, apabila bekerja di ketinggian harus perhatikan benar-benar
perancah kerja yang digunakan apakah benar-benar kuat dan memenuhi syarat atau tidak. Apakah
pengaman dari barang-barang jatuh sudah ada belum. Apakah sabuk pengaman untuk pekerja sudah ada
belum. Apakah rambu-rambu peringatan ada pekerjaan di bagian atas sudah ada belum. Pertanyaan
tersebut haruslah sudah terdeteksi dan terjawab sebelum pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat untuk panduan pelaksanaan pekerjaan PEMBANGUNAN
DRAINASE, sehingga dicapai target waktu dan kualitas pekerjaan sesuai rencana. Hari kerja untuk
pelaksanaan konstruksi dilaksanakan setiap hari kecuali hari libur nasional. Pekerja, Tukang, mandor,
Operator dan Supervisor pengaturan hari liburnya akan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Bila pekerjaan mendesak untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan maka jam kerja dapat ditambah
sesuai kebutuhan (lembur). Metode kerja ini akan menjadi perhitungan dasar dalam estimasi biaya.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan Papan Proyek
Setelah SPMK diterbitkan maka segera dilakukan pembuatan Papan Proyek yang mana penempatan
posisinya sesuai dengan petunjuk dari direksi. Papan nama proyek sangat penting dibuat untuk
memberikan informasi tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Papan proyek harus memuat; Nama Proyek, Pemilik Proyek, Nilai/Harga Kontrak, Kontraktor Pelaksana,
Konsultan Pengawas, Jangka waktu Pelaksanaan, dan Sumber Dana.
Papan Proyek yang terbuat dari rangka kayu balok dengan ukuran sebagaimana tersebut dalam
gambar, RKS atau petunjuk dan persetujuan Direksi dan Konsultan Pengawas. Papan Nama Proyek
bertuliskan data-data pekerjaan dengan tulisan yang jelas,
ditempatkan di lokasi pekerjaan yang mudah dilihat umum dan tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
Tahapan pekerjaan :
Dalam Pekerjaan Papan Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :
Triplek 9 mm atau Plat Seng dengan ukuran yang ditentukan
Kaso dengan ukuran 5/7 cm
Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati
2. Administrasi/Dokumentasi/Pelaporan
Kontraktor Pelaksana didalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh Konsultan Pengawas yang
bertugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan Kontraktor Pelaksana, dimana kontraktor diwajibkan
melaksanakan hal yang bersifat administratif dan dokumentatif sebagai berikut :
Menyerahkan Struktur Organisai Proyek yang ditanda tangani direktur perusahaan.
Membuat laporan harian.
Mengajukan ijin kerja 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai.
Mengajukan Approval Material.
Melaksanakan Surat menyurat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proyek.
Berita Acara.
Menyerahkan Hasil Test uji material
Mengajukan Addendum Pekerjaan bila ada.
Menyerahkansurat-surat/perijinan dari lingkungan/pemerintah daerah setempat sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
2) Potensi Bahaya
Berdasarkan pasal 5 dan pasal 6 Permen PU No.05/PRT/M/2014, paket pekerjaan ini termasuk
pekerjaan dengan potensi bahaya rendah karena pekerjaan tidak bersifat berbahaya,
memperkerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang dan mempunyai nilai kontrak dibawah 100
milyar, sehingga wajib melibatkan petugas K3 konstruksi
No. Satuan
Uraian
Urut Pengukuran
No. Satuan
Uraian
Urut Pengukuran
No. Satuan
Uraian
Urut Pengukuran
No. Satuan
Uraian
Urut Pengukuran
Demikianlah metode pelaksanaan ini disajikan untuk menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dengan persyaratan/spesifikasi teknik sesuai dalam dokumen.
RIZKA SIARA, ST
DIREKTUR