Gambaran Klinis Dan Epidemiologis Dari 36 Anak Dengan Penyakit Coronavirus 2019
Gambaran Klinis Dan Epidemiologis Dari 36 Anak Dengan Penyakit Coronavirus 2019
RINGKASAN
Latar Belakang
Sejak Desember 2019, wabah penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) telah
menyebar secara global. Sedikit diketahui tentang karakteristik epidemiologis dan
klinis pasien anak dengan COVID-19.
Metode
Kami secara retrospektif mengambil data pasien anak-anak (usia 0-16 tahun)
dengan COVID-19 yang dikonfirmasi dari catatan medis elektronik di tiga rumah
sakit di Zhejiang, Cina. Kami mencatat gambaran epidemiologis dan klinis pasien.
Temuan
Dari 17 Januari hingga 1 Maret 2020, 36 anak-anak (usia rata-rata 8.3 (SD 3.5
tahun) diidentifikasi terinfeksi dengan coronavirus sindrom pernafasan akut parah.
Rute penularan adalah melalui kontak dekat dengan anggota keluarga (32 [89%])
atau riwayat pajanan terhadap daerah epidemi (12 yang [33% |): delapan (22%)
pasien memiliki kedua paparan. 19 (53%) pasien memiliki tipe klinis sedang
dengan pneumonia; 17 (47%) ) memiliki tipe klinis ringan dan asimtomatik
(10[28%]) atau memiliki gejala pernafasan atas akut (7 [19%]). Gejala umum saat
masuk adalah demam (13 [36%]) dan batuk kering (7[19%). Dari mereka yang
demam, 4 (11%) memiliki suhu tubuh 38.5 ° C atau lebih tinggi, dan 9 (25%)
memiliki suhu 37.5-38.5 ° C. Temuan laboratorium abnormal yang khas adalah
peningkatan kreatinin kinase MB (11 [31%]), penurunan limfosit (11 (31%),
leukopenia (7 (19%)) prokalsitonin yang meningkat (6 [17%]). Selain
penampakan radiografi, variabel yang berhubungan secara signifikan dengan
tingkat keparahan dari COVID-19 adalah penurunan limfosit, peningkatan suhu
tubuh, dan tingginya tingkat prokalsitonin, D-dimer dan kreatinin kinase MB.
Semua anak yang menerima interferon alfa mealui aerosolisasi dua kali sehari,
dan 6 (17%) membutuhkan inhalasi oksigen. Waktu rata-rata dirawat di rumah
sakit adalah 14 (SD3) hari. Sejak 28 Februari 2020, semua pasien telah
disembuhkan.
Interpretasi
Meskipun semua pasien anak dalam kelompok kohort kami memiliki tipe
COVID-19 yang ringan atau sedang, Sebagian besar anak-anak tanpa gejala
mengindikasikan kesulitan dalam mengidentifikasi pasien anak-anak yang tidak
memiliki informasi epidemiologis yang jelas, menuju pada situasi berbahaya
dalam infeksi yang didapat di komunitas (community-acquired).
RESEARCH IN CONTEXT
Kami menelusuri PubMed dari 1 November 2019. hingga 1 Maret 2020, untuk
studi yang diterbitkan dalam bahasa apa pun menggunakan istilah "COVID-
19","penyakit coronavirus 2019", “pasien pediatrik”, “anak”, “novel coronavirus
“, “transmisi”, “karakteristik klinis” dan “karakteristik epidemiologi”. Kami
menemukan 13 studi tentang penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) pada anak-
anak. Studi ini terkait dengan rekomendasi pengobatan, karakteristik CTscan pada
15 anak, laporan kasus, dan COVID- 19 pada bayi. Sepengetahuan kami, belum
ada penelitian secara komprehensif yang dilakukan untuk menyelidiki kohort
pasien anak-anak dengan COVID-19 dan karakteristik klinis mereka yang
berbeda. Penelitian yang dipublikasikan tentang pasien dewasa telah menunjukkan
bahwa manifestasi sangat bervariasi tergantung individu. Karena anak-anak
berbeda dari orang dewasa di berbagai aspek, seperti pengembangan imunologis,
kami bertujuan untuk menyelidiki karakteristik klinis dan epidemiologis pasien
anak dengan COVID-19.
Antara 17 Januari dan 1 Maret 2020, 661 kasus COVID-19 dilaporkan di Ningbo
dan Wenzhou (provinsi Zhejiang. Cina). Dari kasus-kasus ini, 36 adalah pada
anak-anak. Semua anak dengan COVID-19 telah terinfeksi baik melalui kontak
dekat dengan orang dewasa yang terinfeksi sindrom pernafasan akut parah
coronavirus 2 (SARS-COV-2) atau oleh paparan ke daerah epidemi. Meskipun
demam, batuk, dan pneumonia adalah tanda-tanda paling umum, sekitar setengah
dari anak-anak memiliki penyakit ringan dengan tidak ada gejala yang muncul.
Lebih sedikit anak dengan COVID-19 memiliki gejala yang jelas dibandingkan
dengan pasien dewasa dengan COVID-19 dan pasien anak dengan influenza
H1N1 yang dijelaskan dalam studi sebelumnya.
Ningbo dan Wenzhou adalah dua kota di provinsi Zhejiang, yang terletak
900 km timur Wuhan. Pada 17 Januari 2020, kasus COVID-19 pertama
dilaporkan di Wenzhou. Hingga 1 Maret 2020, 661 kasus COVID-19 telah
dilaporkan di Ningbo dan Wenzhou yang 36 di antaranya pada anak-anak. Kami
bertujuan untuk menggambarkan gambaran epidemiologis dan klinis pasien anak-
anak ini, informasi yang sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatan
COVID-19 pada anak.
METODE
Studi Populasi
Penelitian ini telah disetujui oleh komite etika Rumah Sakit Wanita dan
Anak-anak Ningbo dan mengikuti Deklarasi Helsinki. Persetujuan tertulis
diperoleh dari para penjaga pasien
Prosedur
(Panel 1)
Saat masuk, pasien dinilai untuk tipe klinis, menurut pedoman untuk
memberi skor pasien anak dengan COVID-19 (rekomendasi yang dikeluarkan
oleh cabang pediatri dari Asosiasi Medis Cina, panel 2). Prinsip-prinsip terapeutik
termasuk terapi dukungan umum, pemantauan paru-paru. fungsi hati, ginjal, dan
miokard, kontrol aktif terhadap demam tinggi, pemberian oksigen jika perlu, dan
pengobatan antivirus dengan interferon alfa dan lopinavir-ritonavir. Hasil
pengobatan didefinisikan sebagai perbaikan, sembuh, dan gagal. Perbaikan
merujuk pada akhir demam dan perbaikan pneumonia (melalui CT scan) dan
perbaikan manisfestasi pernafasan atas. Sembuh merujuk pada suhu tubuh normal
selama 3 hari, ditambah outcome yang lebih baik dan dua hasil negatif pada RT-
PCR untuk SARS-CoV-2 Hasil yang gagal merujuk pada perkembangan penyakit
menjadi penyakit kritis atau kematian. Pasien yang keluar dari rumah sakit harus
dikarantina selama 2 minggu.
(Panel 2)
Panel 2: Definisi dari tipe klinis COVID-19 pada pasien anak
Penyakit Ringan
Gejala pernafasan atas (missal, kongesti faring, sakit tenggorokan, dan
demam) untuk jangka waktu yang pendek atau infeksi tanpa gejala
Tes RT-PCR positif untuk SARS-CoV-2
Tidak ada gambaran radiografi dan gambaran sepsis
Penyakit Sedang
Pneumonia Ringan
Gejala seperti demam, batuk, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot
Tidak ada komplikasi dan manifestasi yang berkaitan dengan kondisi parah
Penyakit Berat
Gambaran klinis ringan atau sedang, ditambah manifestasi papaun yang
menunjukkan perkembangan penyakit.
Napas cepat (≥ 70 kali per menit untuk bayi usia < 1 tahun; ≥ 50 kali
permenit untuk anak usia > 1 tahun)
Hipoksia
Penurunan kesadaran, depresi, koma, konvulsi.
Dehidrasi, kesulitan makan, disfungsi gastrointestinak
Cedera myocardial
Peningkatan enzim hati
Disfungsi koagulasi rhabdomyolisis, dan manifestasi lainnya yang
menunjukkan cedera pada organ vital
Penyakit Kritis
Perkembangan penyakit yang cepat, ditambah kondisi lainnya:
Kegagalan pernafasan dengan kebutuhan ventilasi mekanik (Misal ARDS,
hipoksia persisten yang tidak dapat diatasi dengan inhalasi melalui kateter
atau masker nasal)
Syok sepsis
Kegagalan organ yang membutuhkan pengawasan di ICU
Kami memperoleh data secara retrospektif dari catatan medis elektronik,
dan ini ditinjau oleh dua dokter terlatih (LH dan YL). Informasi yang diambil
termasuk data demografis, riwayat medis, riwayat pajanan, komorbiditas yang
mendasari, gejala, pemeriksaan laboratorium, CT scan dada, dan perawatan.
Pemeriksaan laboratorium mencakup pengujian rutin, analisis respon imunologis,
dan pengukuran biomarker untuk memantau paru-paru, hati, miokard, dan fungsi
ginjal. Kami membandingkan prevalensi indeks klinis abnormal pasien anak
dengan data yang dilaporkan sebelumnya untuk 175 orang dewasa dengan
COVID-19 diWenzhou, 44 pasien anak dengan SARS di Hong Kong, dan 167
pasien anak dari Cina dengan influenza H1N1.
Analisis Statistik
Hasil
(Tabel 1)
(lanjutan Tabel 1)
Saat masuk, gejala yang sering adalah demam (13 [36%]) dan batuk kering
(7 (19%). Dari 13 pasien dengan demam, 4 (11%) memiliki suhu tubuh 38.5 ° C
atau lebih tinggi dan 9 (25%) memiliki suhu tubuh 37.5-38.5°C. Gejala lain jarang
dicatat, termasuk sakit tenggorokan (2 [6%]). Kongesti faring (1 [3%]), dyspnoea
atau tachypnoea (1 [3%]), dan muntah atau diare (dua [6%]). Tidak ada gejala
neurologis atau tanda-tanda gagal jantung, hati, atau ginjal yang dicatat.
(gambar 1)
Tabel 1 menunjukkan temuan pemeriksaan laboratorium yang berkaitan
dengan respons imunologis dan kerusakan jantung, hati, dan ginjal, menurut tipe
klinis ringan atau sedang. Temuan abnormal pada pasien anak-anak adalah
peningkatan serum creatine kinase MB (11 [31%), penurunan limfosit (11 (31%),
leukopenia (tujuh 719%), dan peningkatan prokalsitonin (enam (17%). Beberapa
karakteristik berbeda secara signifikan antara tipe klinis COVID-19 ringan dan
sedang. Termasuk penurunan limfosit (p-0 0083), peningkatan suhu tubuh (p =
0,0020), dan tingkat prokalsitonin yang tinggi (p = 0,0039), D-dimer (p 0-028),
dan creatine kinase MB (p-0-0084). Anak-anak dengan tipe klinis sedang juga
memiliki hasil PCR positif lebih lama (p = 0-0050) dan menghabiskan lebih
banyak hari di rumah sakit (p 0-017) daripada mereka yang memiliki tipe klinis
ringan
(gambar 2)
Perbandingan pasien anak dengan COVID-19 dengan pasien dewasa
dengan COVID 19 di kota yang sama (tabel 3) menunjukkan bahwa pasien anak
memiliki prevalensi yang lebih rendah secara signifikan dari nilai-nilai abnormal
dari beberapa variabel yang menunjukkan keparahan penyakit. seperti demam
(36% untuk anak-anak dan 86% untuk orang dewasa), batuk (19% dan 62%),
pneumonia (53% dan 95%) kenaikan protein C-reaktif (3% dan 49%), dan jenis
penyakit berat (0% dan 23%, p «00001 untuk semua karakteristik). Namun, tidak
ada perbedaan yang tercatat antara anak-anak dan orang dewasa dalam prevalensi
leukopenia, limfopenia, dan peningkatan enzim miokard. Jika dibandingkan
dengan anak-anak yang menderita SARS, pasien anak dengan COVID-19
memiliki keadaan yang jauh lebih ringan dalam hal prevalensi demam, batuk,
pneumonia, dan jenis kasus yang parah. Dibandingkan dengan anak-anak dengan
Influenza H1N1, pasien anak dengan COVID-19 memiliki lebih sedikit gejala
pernapasan bagian atas (mis., batuk dan kongesti faring) tetapi pneumonia lebih
sering. Khususnya, ketika tiga kelompok pasien dengan infeksi coronavirus
dibandingkan dengan pasien anak dengan influenza H1N1, perbedaan yang paling
mencolok adalah bahwa pasien dengan influenza H1N1 memiliki prevalensi
kongesti faring yang jauh lebih tinggi.
(Tabel 3)
Diskusi