Anda di halaman 1dari 9

BIMBINGAN UKMPPD NOVEMBER 2016-

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

1. Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke unit gawat darurat setelah


ditemukan tidak sadarkan diri di ruang kerjanya. Pasien diketahui menyandang
hipertensi dan hiperkolesterolemia, serta makan tidak teratur karena kesibukan
kerjanya. Apakah jenis penyakit yang paling sesuai?
a. Modern hazard: penyakit akibat gaya hidup seseorang
b. Traditional hazard: infectious agents, perumahan yg tak memadai, sanitasi jelek dan air minum
per

berkualitas jelek, polusi di dlm rumah :masak, malnutrisi, bahaya pada waktu melahirkan, hewan liar
dan domestik, kecelakaan kerja di pertanian, poverty
c. Airborne transmission: udara terkontaminasi
d. Vectorborne transmission: ditularkan oleh vektor
e. Psychosocial transmission:
2. Suatu puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air didesa
tersebut. Larva tersebut bisa masuk ke kulit penduduk yang kebetulan berada di
air dan menyebabkan penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit melalui
air yang paling tepat?
a. Waterborne disease (air yg terkontaminasi: tifoid, kolera, disentri)
b. Water-privation disease
c. Water-based disease: water provides the habitat for intermediate host
organism where parasites can pass through their life cycle  infect
human in larva form  worm carried by snails living in the water
d. Water-related disease: water provides the habitat for vector of disease
(mosquito breeding leading to malaria and dengue fever)
e. Water-dispersed infection : infections can proliferate in water and enter the
body through the respiratory tract (Legionella)

Water washed: quantity of water, lack of access to safe water supplies lead to
infrequent washing/ inadequate personal hygiene  illness diare, infeksi mata

3. Desa A adalah suatu desa terpencil di wilayah kerja puskesmas X dengan


populasi sebanyak 5000 orang dengan 700 KK. Perumahan sangat buruk, rumah
kecil, kurang ventilasi, terbuat dari bambu, dan lantai belum di semen. Desa A
memiliki sumber air yang baik. Saudara baru ditempatkan disana sebagai dokter
puskesmas. Ketika melakukan kunjungan, saudara melihat banyak penduduk
mengalami penyakit batuk kronis yang kadang disertai darah dan keringat
malam. Apakah yang mejadi program prioritas untuk dilaksanakan di desa
tersebut?
a. Program penanganan malaria
b. Imunisasi hepatitis B
c. Program keluarga berencana
d. Program air bersih
e. Program DOTS
4. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam
sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, suhu aksila 38,5°C, denyut nadi 88x/menit, respirasi 24x/menit, dan
terdapat perdarahan kecil-kecil cavum oral. Hasil pemeriksaan laboratorium di
luar rumah sakit menunjukkan IgM DHF (+).
Apakah cara yang paling tepat untuk memutus mata rantai penularan
penyakit tersebut? TRIAS EPIDEMIOLOGI Host: manusia, environment: ?
a. Basmi agen penularan agen virus
b. Kontrol vektor
c. Screening laboratorium massal rutin
d. Isolasi pasien
e. Pengobatan massal

5. Suatu penelitian bermaksud dilaksanakan untuk meneliti prevalensi malnutrisi


pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun di daerah X.
Apakah populasi penelitian yang paling tepat? Populasi : kelompok yang terdiri
dr berbagai karakteristik, sampel bagian dr populasi yg memiliki karakteristik
relative sama dgn populasi
a. Semua anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X
b. Semua anak usia 0 sampai <60 bulan dengan malnutrisi di daerah X
c. Satu anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X
d. Satu anak usia 0 sampai <60 bulan dengan malnutrisi di daerah X
e. Semua keluarga yang memiliki anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X

6. Jika pada daerah Anda sebagai seorang dokter umum bertugas terdapat
kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah, maka formulir pelaporan yang tepat
untuk melaporkan KLB dalam jangka waktu 1x24 jam adalah:
a. W0
b. W1
c. LB1
d. LSD0
e. LSD1
W2: laporan mingguan wabah

7. Penyakit Avian Influenza bermula di sebuah provinsi di Cina pada bulan


September 2004. Angka kejadian Avian Influenza meningkat lebih dari dua kali
lipat dalam periode 1 bulan, dan menginfeksi penduduk di 3 provinsi yang
berbeda di Cina. Dalam waktu 3 bulan Avian Influenza telah menyebar ke negara
sekitar seperti Hongkong, Taiwan, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Indonesia.
Jumlah kasus yang terjadi mencapai 1750 kasus dalam waktu 3 bulan tersebut.
Apakah kejadian epidemiologi yang paling sesuai?
a. Pandemi
b. Endemi: penyakit frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu
yang lama
c. Epidemi: penyakit di daerah tertentu dalam waktu singkat berada dalam
frekuensi yang meningkat
d. Kejadian luar biasa:
e. Outbreak: peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak
pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya desa, kecamatan, kota, atau
institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau pesantren) pada suatu periode
waktu tertentu

8. Pada suatu SD pada wilayah Puskesmas A, diketahui 40 siswa pada SD


tersebut mengalami mual dan muntah berat hingga harus dilarikan ke rumah
sakit. Petugas puskesmas melakukan surveillance identifikasi penyebab dari
kasus ini. Pada kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan
fasilitas sanitasinya kurang memadai. Akan tetapi, tidak ditemukan bahan
baku yang beracun. Berdasarkan data tersebut kemungkinan penyebab dari
kasus ini adalah?
a. Pestisida yang terkandung dalam sayur yang dijual
b. Makanan dibuat dari bahan baku singkong beracun
c. Bahan baku mengandung bahan yang tidak segar
d. Makanan tercampur bahan kontaminan
e. Makanan yang dijual mengandung racun

9. Dokter A menjadi kepala Puskesmas di sebuah Kecamatan di Provinsi Jawa


Tengah. Dari hasil evaluasi program diidentifikasi desa B di wilayah kerja
Puskesmas tersebut mempunyai angka kejadian campak yang lebih tinggi
dari standar. Data pelaksanaan program menunjukkan cakupan imunisasi
campak kurang dari 80% selama 2 tahun berturut-turut.
Apakah program imunisasi yang paling sesuai untuk dilakukan?
a. Catch up campaign campak: kampanye
b. Backlog fighting programme: jika cakupan tidak terpenuhi 2 thn beturut-turut
c. Crash programme: cakupan tdk terpenuhi 3 tahun berturut dgn angka
PDI3 (penyakit yg dpt dicegah dgn imunisasi) tinggi
d. Sub PIN
e. Pekan Imunisasi Nasional (PIN case control)

Backlog fighting Merupakan upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di
bawah 3 (tiga) tahun. Kegiatan ini diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 (dua)
tahun berturut-turut tidak mencapai UCI.
Crash program Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah terjadinya KLB. Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan crash program adalah: 1)
Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi. 2) Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang. 3) Desa yang
selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI. Crash program bisa dilakukan untuk satu atau lebih
jenis imunisasi, misalnya campak, atau campak terpadu dengan polio.
Catch up Campaign campak Merupakan suatu upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus
campak pada anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian imunisasi campak
secara serentak pada anak sekolah dasar dari kelas satu hingga kelas enam SD atau yang sederajat, serta
anak usia 6 - 12 tahun yang tidak sekolah, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Pemberian imunisasi campak pada waktu catch up campaign campak di samping untuk memutus rantai
penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan (dosis kedua)
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara serentak di
suatu negara dalam waktu yang singkat. PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran
suatu penyakit (misalnya polio). Imunisasi yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya. d. Sub PIN Merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi dilaksanakan pada
wilayah wilayah terbatas (beberapa provinsi atau kabupaten/kota).

10. Seorang perempuan berusia 55 tahun meninggal setelah menderita radang paru-
paru hebat. Dari hasil pemeriksaan laboratorium standar WHO menggunakan
PCR ditemukan adanya virus H5N1 pada sediaan dahak pasien. Pasien tinggal
di daerah yang ditetapkan sebagai daerah kluster flu burung. Dalam waktu 1
minggu ini telah terjadi 3 kasus serupa.
Apakah kategori kasus yang paling sesuai?
a. Probable case: presumptive: tanda gejala klinis cocok, ada bukti epid, ada
lab yg mengarah tp blum pasti (tes serologis tunggal)
b. Possible case
c. Definite case: confirm: bukti pasti lab serologis biokimia,
bakteriologis virologis ada, dgn/ tanpa kehadiran tanda, gjl klinis,
atau bukti epid
d. Suspect case: tanda gejala klinis cocok dgn pennyakit, ada bukti epid,
tetapi tdk terbukti lab (negative atau belum ada)
e. Certain case

Berdasarkan tingkat ketidakpastian diagnosis, kasus dapat diklasifikasikan menjadi: (1) kasus suspek
(suspected case, syndromic case), (2) kasus mungkin (probable case, presumptive case), dan (3) kasus
pasti (confirmed case, definite case).

Tabel 6.2 Klasifikasi kasus menurut kriteria pemeriksaan klinis, epidemiologis, dan laboratoris

Klasifikasi kasus

Kasus suspek (suspected case, syndromis case) : Tanda dan gejala klinis cocok dengan penyakit, terdapat
bukti epidemiologi, tetapi tidak terdapat bukti laboratorium yang menunjukkan tengah atau telah terjadi
infeksi (bukti laboratorium negatif, tidak ada, atau belum ada)

Kasus mungkin (probable case, presumptive case) : Tanda dan gejala klinis cocok dengan penyakit,
terdapat bukti epidemiologis, terdapat bukti laboratorium yang mengarah tetapi belum pasti, yang
menunjukkan tengah atau telah terjadi infeksi (misalnya, bukti dari sebuah tes serologis tunggal)

Kasus pasti (confirmed case, definite case) : Terdapat bukti pasti laboratorium (serologis, biokimia,
bakteriologis, virologis, parasitologis) bahwa tengah atau telah terjadi infeksi, dengan atau tanpa
kehadiran tanda, gejala klinis, atau bukti epidemiologis
11. Jumlah penemuan kasus TB di Puskesmas X meningkat dari 56 penderita (tahun
2010) menjadi 75 penderita (tahun 2011). Peningkatan ini diperoleh dari kegiatan
penemuan suspek TB paru oleh kader kesehatan dari rumah ke rumah.
Kegiatan tersebut bersifat terus menerus.
Apakah jenis surveilens epidemiologi yang dilakukan di atas?
a. Surveilens sentinel
b. Surveilens epidemiologi pasif
c. Surveilens epidemiologi aktif: petuga khusus surveilans kunjungan
berkala ke lapangan, desa, puskesmas, klinik, RS, mengidentifikasi
kasus baru penyakit/kematian case finding
d. Surveilens epidemiologi khusus
e. Surveilens epidemiologi rutin terpadu

1. Surveilans pasif, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana
pelayanan di daerah.
2. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk
mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas
kesehatan secara teratur seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mencatat ada atau
tidaknya kasus baru penyakit tertentu.
3. Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu
tertentu diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam sebuah negara.
4. Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang
tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena dianggap tidak
mewakili sebuah kelompok populasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren
penyakit dan dalam mengumpulkan informasi yang lebih terperinci.
5. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat, sarana dan prasarana serta laboratorium
kesehatan termasuk pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan
laboratorium secara berturut-turut.

12. Hasil program peningkatan gizi balita di suatu kabupaten adalah sebagai berikut:
Jumlah balita (S) 500
Jumlah balita yang ditimbang (D) 495
Jumlah balita dengan peningkatan berat 480
badan (N)
Jumlah balita yang memiliki KMS (K) 500
Berapakah presentase keberhasilan liputan program ? K/S= 500/500
a. 92%
b. 94%
c. 96%
d. 99%
e. 100%
13. Hasil program peningkatan gizi balita di suatu kabupaten adalah sebagai berikut:
Jumlah balita 500
Jumlah balita yang ditimbang 495
Jumlah balita dengan peningkatan berat 480
badan
Jumlah balita yang memiliki KMS 500
Berapakah presentase partisipasi masyarakat program ? D/s= 495/500
a. 93%
b. 95%
c. 96%
d. 99%
e. 100%
14. Hasil program peningkatan gizi balita di suatu kabupaten adalah sebagai berikut:
Jumlah balita 500
Jumlah balita yang ditimbang 495
Jumlah balita dengan peningkatan berat 480
badan
Jumlah balita yang memiliki KMS 500
Berapakah presentase keberhasilan peningkatan gizi balita ? N/s=480/500
a. 92%
b. 94%
c. 96%
d. 99%
e. 100%
15. Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri dada. Keluhan nyeri dada sudah
sering dialami oleh pasien sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan gemar
makan makanan yang berlemak dan gorengan. Kedua orang tua pasien
memiliki riwayat penyakit jantung. Apa yang berpengaruh terhadap penyakit
pasien menurut H. L. Blum?
a. Pelayanan kesehatan 10%
b. Genetika 20%
c. Perilaku 50%
d. Lingkungan 20%
e. Tidak ada
20 %

20 % 10 %

50 %

16. Seorang anak gizi buruk, timbangan tidak naik 3 bulan berturut-turut, kader
menyarankan untuk dibawa ke puskesmas. penghasilan ortu 500.00rb
perbulan, pendidikan orang tua SD, tidak mendapat ASI eksklusif, makan
hanya 2x perhari yaitu nasi dan kuah sayur, pernah diare.
Apakah yang menjadi permasalahan dari anak tersebut?
a. Pengetahuan
b. Pengetahuan dan sosioekonomi
c. Pengetahuan, sosioekonomi dan pelayanan kesehatan
d. Pengetahuan, budaya, sosioekonomi dan pelayanan kesehatan
e. Pengetahuan, sosioekonomi dan adanya penyakit penyerta

17. Seorang laki-laki beruia 63 tahun datang bersama istrinya yang berusia 56
tahun. Bapak ini sudah didiagnosis DM tipe 2 dan harus meminum obat teratur
serta mengatur pola makanan dan hidup.
Berikut adalah percakapan antara dokter dan pasien beserta istri.
Dokter: bu, jadi ibu sudah tahu ya tentang penyakit DM dari penjelasan saya.
Istri : iya dok. Terimakasih sudah menjelaskan dengan baik. Jadi dok, kira-kira
apa yang
dapat saya lakukan untuk mmebantu suami saya?
Dokter: ibu dapat membantu bapak dengan selalu mengingatkan beliau untuk
minum obat
dan ibu dapat mengatur makan bapak dengan mengurangi kudapan yang
manis-manis.
Dari pembicaraan di atas, apakah metode pendekatan yang dilakukan oleh sang
dokter?
a. Holistik
b. General
c. Comprehensive
d. Total
e. Integratif

Pelayanan komprehensif (paripurna).


Pelayanan terdiri dari promotif dan pencegahan, pelayanan kuratif , pelayanan pemulihan dengan
sasaran semua gender, kelompok umur, keluhan dan penyakit

Pendekatan holistik
Berdasarkan pandangan bahwa manusia adalah mahluk biopsikososial dalam kehidupannya. Dalam
pelayanan dokter menilai bukan saja faktor organobiologis semata, juga menilai faktor internal serta
eksternal dan fungsi sosial,

Pendekatan family medicine:


4 prinsip: personal/ individual, primer, komprehensif, kontinu
komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif,

18. Sebuah Posyandu memiliki 50 balita, 6 kader, rata-rata penimbangan 10x pertahun,
terdapat program KIA, dana sehat 40%, 1 kegiatan tambahan. Dokter kepala
puskesmas ingin menaikkan status posyandu.  Purnama
Tingkatan posyandu apa yang berada di atas tingkatan posyandu saat ini?
a. Pratama
b. Madya
c. Purnama
d. Mandiri
e. Swadana

Posyandu pratama adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan bulanan belum rutin, jumlah kader
kurang dari 5. Posyandu madya adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan jam buka
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader 5 atau lebih, cakupan kegiatan utama masih kurang
dari 50%. Posyandu purnama seperti posyandu madya, bedanya cakupan kegiatan utama sudah lebih
dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, sudah ada kegiatan dana sehat tetapi peserta
masih kurang dari 50% kepala keluarga (KK). Posyandu mandiri seperti posyandu purnama, bedanya
pada posyandu mandiri peserta kegiatan dana sehat sudah lebih dari 50% KK.

19. Di sebuah klinik, dokter diminta untuk menurunkan angka rujukan ke RS. Jumlah
rujukan 30%, 2/3-nya adalah pasien DM terkontrol.
Tindakan apakah yang dilakukan dokter untuk mengatasinya?
a. Membatasi penerbitan surat rujukan
b. Membentuk program pengobatan DM terkontrol agar bisa ditangani dokter di
klinik
c. Mengundang dokter spesialis datang untuk mengobati pasien DM tersebut
d. Memungut denda setiap pasien yang minta rujukan
e. Membatasi kuota rujukan perhari

20. Kejadian keracunan 8 anak TK setelah pesta perpisahan, dibawa ke puskesmas.


Mereka memakan dari catering yang sama.
Tindakan apa yang seharusnya pertama kali puskesmas lakukan?
a. Mencari etiologi
b. Form W1
c. Tentukan status KLB
d. Melakukan penyelidikan epidemiologi

7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun 2010 adalah :
 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah
 Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
 Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
 Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam
tahun sebelumnya
 Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
 Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
 Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama

Anda mungkin juga menyukai