HHHH
HHHH
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis hal.ini
setiap manusia dimana hak tersebut harus di lindungi serta diperhatikan oleh pemerintah.
Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 H ayat 1 yang
menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Sebuah negara
dikatakan sejahtera apabila kesehatan dari warga negara dalam keadaan baik, hal ini
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat seseorang untuk mencapai
kesehatan yang optimal, pengaruh dari mutu suatu pelayanan kesehatan sangatlah
berpengaruh.
Di era modern saat ini, tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu
berbanding lurus dengan perkembangan zaman. Masyarakat saat ini sangatlah kritis terhadap
berbagai hal baik politik, ekonomi dan terutama jika hal tersebut berkaitan dengan
pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan aspek penting yang dicari oleh
masyarakat.Kesehatan pada saat ini merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat dimana
kesehatan dianggap sebagai sebuah investasi yang harus dijaga. Oleh karena itu, masyarakat
akan mencari fasilitas kesehatan yang memberikan jaminan mutu tinggi daripada fasilitas
dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif.
Hal ini menunjukkan bahwa keterjaminan mutu merupakan bagian dari tanggung jawab
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193
tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya. Peraturan tersebut
menunjukkan bahwa mutu yang diberikan haruslah berdasarkan kebutuhan pasien bukan
menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Dalam mengendalikan mutu, akreditasi merupakan salah satu cara yang dibuat oleh
pemerintah agar mutu dari suatu pelayanan kesehatan dapat terjaga. Akreditasi adalah suatu
pengakuan yang diberikan oleh lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian proses
melakukan Jaminan Kesehatan peserta BPJS. Pada buku saku FAQ (frequently, Asked,
Questions) BPJS yang dikeluarkan oleh BPJS menyatakan bahwa Pelayanan kesehatan
kepada peserta jaminan kesehatan hatus memperhatikan mutu pelayanan ,berorientasi pada
aspek keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya. Penerapapan sistem kendali mutu pelayanan jaminan kesehatan dilakukan
secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, memastikan proses
pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)dimulai pada tanggal 1 Januari tahun 2014 dan
masih berlangsung hingga sekarang. Keberadaan JKN telah melahirkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, dimana pada pasal 39 mewajibkan
puskesmas untuk melakukan akreditasi. Hal ini didukung dengan keberadaan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional dimana mewajibkan agar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan
dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadin).Kadin berkedudukan di bawah
dan tugas pembantuan. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dasar dari Dinas
Kesehatan dimana puskesmas berada dibawah dinas kesehatan dan bertanggung jawab
rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota terkait. Dinas kesehatan menjadi salah
kesehatan tingkat pertama yang memiliki peran penting dalam Sistem Kesehatan Nasional
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
puskesmas menjadi fasilitas kesehatan terdepan dalam upaya pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Oleh karena itu, mutu puskesmas menjadi hal yang mutlak
untuk diperhatikan.
Akreditasi puskesmas adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh Komisioner Akreditasi terhadap puskesmas, apakah sesuai dengan standar
akreditas yang ditetapkan.Tujuan dari akreditasi puskesmas ini sendiri yaitu untuk
diharapkan akan mampu membuat masyarakat percaya akan jaminan mutu dari sebuah
ini telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi puskesmas, klinik pratama,tempat praktik mandiri dokter,
dan tempat praktik mandiri dokter gigi dimana terdapat 3 standard dengan 772 elemen
penilaian akreditasi.
masyarakat (UKM), dan juga kelompok upaya kesehatan perorangan. Ketiga kelompok
tersebut merupakan poin utama dalam penilaian akreditasi puskesmas dimana setiap
kelompok tersebut memiliki standar dan elemen penilaian yang telah ditetapkan.
diharapkan dapat selesai pada tahun 2019. Puskesmas yang tidak terakreditasi pada tahun
2019 akan diberhentikan dari kerjasama dengan BPJS sebagai sanksinya. Berdasarkan Profil
sebanyak 9.731 unit. Sebanyak 600 puskesmas telah mendaftar untuk dilakukannya
akreditasi, sementara hingga november 2015, baru sebanyak 10 puskesmas saja yang telah
Lhoksumawe berupa; sumber daya tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dan fasilitas
sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas belum memadai dan memenuhi standard,
anggaran yang tersedia masih terbatas, serta belum adanya kebijakan terkait akreditasi
seperti struktur organisasi, sumberdaya, komunikasi, dan juga disposisi atau sikap.Keempat
puskesmas sebagai UPTD. Pengakreditasian puskesmas untuk wilayah kerja Kota Binjai
telah dimulai dan terdapat 3 puskesmas di kota Binjai yang ditunjuk untuk mengikuti
akreditasi pada tahun 2016. Ketigapuskesmas tersebut antara lain Puskesmas Tanah Tinggi,
Puskesmas Hasan, dan Puskesmas Kebun Lada. Ketiga Puskesmas ini diharapkan untuk
mendapatkan sertifikat akreditasi pada tahun 2016 dengan hasil yang memuaskan. Pemilihan
ketiga puskesmas pada dasarnya puskesmas yang dipilih terdiri dari dua puskesmas yang
sudah rawat inap dan satu puskesmas trauma cente ratau 24 jam sehingga jika dilihat dari
segi sarana dan prasarananya secara umum lebih unggul daripada puskesmas lainnya.
Disamping itu, ketiga puskesmas tersebut, dipilih karena telah dianggap siap untuk
penelitian dan menganalisis kesiapan Dinas Kesehatan Kota Binjai dalam implementasi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan Dinas Kesehatan Kota
a. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Dinas Kesehatan Kota Binjai.
b. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi penelitian lain terkait dengan