1. Greet
2. Anamnesis
- Konfirmasi nama dan usia ibu
- Eksplorasi faktor risiko antepartum dan intrapartum
o Bisa dengan bertanya 4 hal
Usia kehamilan tanya HPL aja
Apakah air ketuban warna apa
Berapa bayi yang akan lahir
Apakah ada faktor risiko tambahan
Minimal diabetes, hipertensi
Infeksi: Demam apa tidak? Keputihan berbau
o DJJ
3. Informed Consent
“Saya nanti akan melakukan resusitasi bayi jika dibutuhkan.
- Tempat
o Menyalakan radiant warmer pastikan hangat
o Menyiapkan oksigen 100% 5l/menit
- Menggunakan APD (baju, celana, cap, mask, APRON), Cuci tangan, pakai
gloves
- Persiapan Alat
o Airway
Suction device: bulb syringe, mechanical suction (tidak lebih
dari 100mmHg), suction catheter 5f, 6f, 8f (biru), 10f, 12f-
hitam(bayi besar), 14f-putih (meconium stained) Nasogastric
tube 8f, 20ml syringe
Alat Intubasi: STATICS, ET sedalam 8.5 ukuran 2.0, 3.0,
3.5mm
Laryngoscope
o Breathing
Bag and Mask dicek berfungsi apa tidak.
Reservoir
o Circulation
Pulse oximetry
Stetoskop anak
ECG jika ada
UVC
o Drugs
Epinephrine 1:10.000 (0,1 mg/ml)
Syringe
Normal Saline
- Persiapan Linen: 1 jadi alas radiant warmer, 1 digulung jadi bantal, 1
dibentangin di tangan
6. Konfirmasi alat sudah lengkap. “Saya siap menerima bayi”
7. Terima bayi. Initial question
- Apakah bayi cukup bulan?
- Apakah bayi bernafas atau menangis?
- Apakah tonus otot bayi bagus?/bayi bergerak?
Kenapa engga boleh dikeringkan? Karena kalau dikeringkan akan menstimulasi bayi
bernafas jadi secret di mulut akan masuk ke paru-paru.
9. Evaluasi
- Respiration: apakah bayi bernafas spontan (harusnya spontan, tidak sesak
nafas)
- HR: pakai stetoskop di ictus cordis. (HARUSNYA >100) hitung 6 detik x 10.
Jika HR>100 tapi bayi tampak kesusahan bernafas (retraksi apa tidak):
- Suction lagi mulut, hidung
- Pasang Pulse oximetry
- Pasang CPAP dengan TPAE (Tekanan Positif Akhir Ekspirasi 7cmH2O, bisa
dinaikkan sampai 8cmH2O)
- Fraksi oksigen bisa dinaikkan sampai 40%
- Jika sudah dinaikkan, tetap gagal (CPAP gagal, maka intubasi)
Jika HR>100 tapi bayi tampak masih sianosis
- Suction lg mulut hidung
- Pasang Pulse oximetry
- Berikan oxygen free-flow (oxygen sungkup pake tangan)
Indikasi Intubasi
- GCS < 8
- Pasien tidak dapat mempertahankan patensi jalur nafas, e.g: coma, areflexia,
cardiac arrest
- Pasien yang akan mendapatkan anestesi umum
- Penolong tidak dapat melakukan ventilasi dengan cara konvensional
Kontraindikasi Intubasi
- Trauma maxillofacial
- Fraktur faring
1. Greeting
“Perkenalkan saya Alhadi, dokter yang berjaga di sini. Saya akan memeriksa
pasien terlebih dahulu.”
2. Periksa A, B, C pasien
Kesadaran
GCS
Airway
o Patensi: cek tanda-tanda obstruksi (suara stridor, sekresi,
mendengkur)
o Tanda cedera cervical
Breathing
o Nafas
o Saturasi oksigen
Circulation
o Palpasi a. carotis di sisi pemeriksa
3. Informed consent
Ini benar dengan keluarga bapak X? Bapak X mengalami kecelakaan lalu
lintas dan terjadi penurunan kesadaran (risk factor). Kami harus memasang
alat untuk mempertahankan saluran nafas Bapak X. Jika tidak dipasang akan
memperburuk kondisi bapak X. Dalam proses pemasangannya, bisa terjadi
komplikasi seperti trauma gigi, dan tenggorkan, perdarahan maupun aspirasi.
Saya akan berusaha untuk melakukannya dengan hati-hati. Apakah dapat
dilanjutkan?
4. Persiapan Diri
Cuci tangan
Pakai gloves
5. Persiapan Alat
S – scope (laryngoscope dan blade Macintosh, stethoscope). Pastikan
berfungsi.
T – tube (endotracheal tube ukuran 7, 7.5, 8, dilubrikasi.) cek cuffnya bekerja
apa engga
A – Airway (OPA (pastikan ukuran sesuai ukur dari mulut ke mandibula, Bag
and Mask (dirangkai, pasang reservoir, pasang ke oksigen 100% 10-12
L/menit)
T – Tape Potong 2 Panjang
I – Introducer Stylet masukkan ke ET
C – Connector
S – suction, spuit 10cc
6. Pastikan tidak ada tanda cervical injury dan fraktur basis cranii
7. Triple airway maneuver, pastikan tidak ada obstruksi, jika ada dan padat
ambil pakai teknik cross finger, kalau cair pakai suction
8. Pasang OPA
11. Buka mulut masukkan laryngoscope dengan tangan kiri. Dari kanan lidah
dibawa ke tengah sampai terlihat epiglottis, pita suara.
14. Cek posisi ET. stetoskop di basal paru, apex paru, dan lambung (epigastric)
15. Jika sudah tepat, di fiksasi dengan tape, X. Pasang OPA agar ET tidak
tergigit.