Anda di halaman 1dari 5

Neonatal Resuscitation

Identifikasi risiko antepartum dan intrapartum:


- Antepartum
o Penyakit sistemik: diabetes, hipertensi, anemia
o Penyakit intra-uterine: polyhydramnion, oligohydramnion, IUGR,
Multiple gestation
- Intrapartum
o Emergency ceaserean section/ bantuan forceps
o Presentasi nggak normal
o Pre-term (37-40)
o Kala 2 lama
o Abruptio placenta, placenta previa

1. Greet
2. Anamnesis
- Konfirmasi nama dan usia ibu
- Eksplorasi faktor risiko antepartum dan intrapartum
o Bisa dengan bertanya 4 hal
 Usia kehamilan  tanya HPL aja
 Apakah air ketuban warna apa
 Berapa bayi yang akan lahir
 Apakah ada faktor risiko tambahan
 Minimal diabetes, hipertensi
 Infeksi: Demam apa tidak? Keputihan berbau
o DJJ

3. Informed Consent
“Saya nanti akan melakukan resusitasi bayi jika dibutuhkan.

4. Membentuk Tim yang berisikan minimal 3 orang.

5. Persiapan Tempat, Alat, dan Diri.

- Tempat
o Menyalakan radiant warmer pastikan hangat
o Menyiapkan oksigen 100% 5l/menit
- Menggunakan APD (baju, celana, cap, mask, APRON), Cuci tangan, pakai
gloves
- Persiapan Alat
o Airway
 Suction device: bulb syringe, mechanical suction (tidak lebih
dari 100mmHg), suction catheter 5f, 6f, 8f (biru), 10f, 12f-
hitam(bayi besar), 14f-putih (meconium stained) Nasogastric
tube 8f, 20ml syringe
 Alat Intubasi: STATICS, ET sedalam 8.5 ukuran 2.0, 3.0,
3.5mm
 Laryngoscope
o Breathing
 Bag and Mask  dicek berfungsi apa tidak.
 Reservoir
o Circulation
 Pulse oximetry
 Stetoskop anak
 ECG jika ada
 UVC
o Drugs
 Epinephrine 1:10.000 (0,1 mg/ml)
 Syringe
 Normal Saline
- Persiapan Linen: 1 jadi alas radiant warmer, 1 digulung jadi bantal, 1
dibentangin di tangan
6. Konfirmasi alat sudah lengkap. “Saya siap menerima bayi”
7. Terima bayi. Initial question
- Apakah bayi cukup bulan?
- Apakah bayi bernafas atau menangis?
- Apakah tonus otot bayi bagus?/bayi bergerak?

- Jika baik  tetap bersama ibu, perawatan rutin, IMD.


Perwatan rutin  maintain normal temperature, position airway, clear
secretion, keringkan

8. Initial Steps (HaPeBeKaS)


- Warm
Letakkan bayi di radiant warmer dengan bahu di atas bantal
- Opening the Airway
o Pastikan posisi sniffing
o Suction: mulut dulu, baru hidung
o Bersihkan meconium
- Dry: keringkan
- Tactile Stimulation: elus punggung atau tepuk-tepuk dikit kakinya
- Reposisi

Kenapa engga boleh dikeringkan? Karena kalau dikeringkan akan menstimulasi bayi
bernafas jadi secret di mulut akan masuk ke paru-paru.

9. Evaluasi
- Respiration: apakah bayi bernafas spontan (harusnya spontan, tidak sesak
nafas)
- HR: pakai stetoskop di ictus cordis. (HARUSNYA >100) hitung 6 detik x 10.

Jika HR>100 tapi bayi tampak kesusahan bernafas (retraksi apa tidak):
- Suction lagi mulut, hidung
- Pasang Pulse oximetry
- Pasang CPAP dengan TPAE (Tekanan Positif Akhir Ekspirasi 7cmH2O, bisa
dinaikkan sampai 8cmH2O)
- Fraksi oksigen bisa dinaikkan sampai 40%
- Jika sudah dinaikkan, tetap gagal (CPAP gagal, maka intubasi)
Jika HR>100 tapi bayi tampak masih sianosis
- Suction lg mulut hidung
- Pasang Pulse oximetry
- Berikan oxygen free-flow (oxygen sungkup pake tangan)

10. Jika Apnea atau HR<100


- Pasang pulse oximetry, monitor EKG
- Ventilasi Tekanan Positif
o 40-60 kali per menit. 1-2-squeeze-1-2-squeeze
o Selama 30 detik
o Setelah 15 detik, assess dulu HRnya, kalau meningkat lanjutkan, kalau
ngga meningkat cek pergerakan dada. Tanya HR ke penguji.
- Evaluasi Nafas spontan dan HR

11. Jika HR<100


- Koreksi ventilasi
o Mask adjustment
o Reposisi airway
o Suction mouth and nose
o Open mouth
o Pressure increase
o Alternative airway
- Intubasi?
- VTP lagi 30 detik

12. Jika HR < 60


- Intubasi
- Chest compression setelah terintubasi. 1,2,3-squeeze,1,2,3-squeeze
- Sampai HR>60. Jika udah lebih dari 60  VTP ritme sebelumnya. Sampai
HR>100x/menit
- Evaluasi setelah 60 detik.
- Jika udah HR > 100 nafas spontan/tidak? Kalau enggak dirujuk untuk dapat
Neonatal Intermitten mandatory ventilation.

13. Jika HR < 60 udah


- Beri epinephrine 1:10.000 dengan dosis 0,1-0,3 ml/kgBB lewat umbilical vein
catheter
- Bolus NaCl 10cc/kgBB dalam 15 menit.

14. Post-resuscitation care. Team debriefing.

VTP – pasang saturasi oksigen – Fraksi 21%, (<35 minggu 21-30%)

RJP – intubasi, fraksi dinaikkan dengan 100%


Airway Management

Basic Airway Management


Head tilt and Chin lift
Jaw Thrust (curiga cedera spinal)

Indikasi Intubasi
- GCS < 8
- Pasien tidak dapat mempertahankan patensi jalur nafas, e.g: coma, areflexia,
cardiac arrest
- Pasien yang akan mendapatkan anestesi umum
- Penolong tidak dapat melakukan ventilasi dengan cara konvensional

Kontraindikasi Intubasi
- Trauma maxillofacial
- Fraktur faring

Tanda cedera cervical


- Racoon eyes
- Battle’s sign
- Rhinorrhea
- Otorrhea
- Deformitas, lebam di leher

1. Greeting
“Perkenalkan saya Alhadi, dokter yang berjaga di sini. Saya akan memeriksa
pasien terlebih dahulu.”

2. Periksa A, B, C pasien
Kesadaran
GCS
Airway
o Patensi: cek tanda-tanda obstruksi (suara stridor, sekresi,
mendengkur)
o Tanda cedera cervical
Breathing
o Nafas
o Saturasi oksigen
Circulation
o Palpasi a. carotis di sisi pemeriksa

3. Informed consent
Ini benar dengan keluarga bapak X? Bapak X mengalami kecelakaan lalu
lintas dan terjadi penurunan kesadaran (risk factor). Kami harus memasang
alat untuk mempertahankan saluran nafas Bapak X. Jika tidak dipasang akan
memperburuk kondisi bapak X. Dalam proses pemasangannya, bisa terjadi
komplikasi seperti trauma gigi, dan tenggorkan, perdarahan maupun aspirasi.
Saya akan berusaha untuk melakukannya dengan hati-hati. Apakah dapat
dilanjutkan?
4. Persiapan Diri
Cuci tangan
Pakai gloves

5. Persiapan Alat
S – scope (laryngoscope dan blade Macintosh, stethoscope). Pastikan
berfungsi.
T – tube (endotracheal tube ukuran 7, 7.5, 8, dilubrikasi.) cek cuffnya bekerja
apa engga
A – Airway (OPA (pastikan ukuran sesuai ukur dari mulut ke mandibula, Bag
and Mask (dirangkai, pasang reservoir, pasang ke oksigen 100% 10-12
L/menit)
T – Tape Potong 2 Panjang
I – Introducer Stylet masukkan ke ET
C – Connector
S – suction, spuit 10cc

6. Pastikan tidak ada tanda cervical injury dan fraktur basis cranii

7. Triple airway maneuver, pastikan tidak ada obstruksi, jika ada dan padat
ambil pakai teknik cross finger, kalau cair pakai suction

8. Pasang OPA

9. Bagging dengan 100% oxygen selama 2-3 menit

10. Cabut OPA

11. Buka mulut masukkan laryngoscope dengan tangan kiri. Dari kanan lidah
dibawa ke tengah sampai terlihat epiglottis, pita suara.

12. Jika sudah terlihat, masukkan ET. inflate cuff 8cc.

13. Hubungkan ET dengan Bag.

14. Cek posisi ET. stetoskop di basal paru, apex paru, dan lambung (epigastric)

15. Jika sudah tepat, di fiksasi dengan tape, X. Pasang OPA agar ET tidak
tergigit.

16. Bagging lanjutkan 10-12 kali per menit

17. Memeriksa saturasi oksigen

18. Airway clear, Breathing clear

19. Monitor keadaan pasien (HR, tekanan darah, pasang NGT)

Anda mungkin juga menyukai