Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No.

2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

TRACER STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
Novita Mariana, Rara Sri Artati Rejeki, Jeffri Alfa Razaq

Abstrak

Populasi responden dalam tracer studi ini adalah seluruh alumni mahasiswa program studi
sistem informasi UNISBANK Semarag lulusan tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Dari hasil
penyebaran kuesioner data yang bisa diolah sebanyak 39 sampel dari lulusan dan 12 sampel dari
pengguna lulusan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Pengguna lulusan menyatakan kompetensi
hard skill maupun soft skill lulusan program studi sistem informasi secara keseluruhan adalah baik. 2).
Kepuasan alumni terhadap layanan yang diberikan program studi selama mereka menempuh studi, 20.5%
alumni menyatakan sangat puas, dan 56.4% menyatakan puas, serta 23.1% menyatakan cukup puas.
Sementara itu seberapa tinggi kepuasan mereka terhadap kompetensi yang dimiliki saat lulus adalah
17.9% menyatakan sangat puas, 48.7% menyatakan puas, dan 30.8% menyatakan cukup puas, hanya
sekitar 2.6% yang menyatakan kurang puas. 3). Sejauh mana alumni merasa mampu bersaing dengan
lulusan perguruan tinggi lain didapatkan informasi bahwa sebanyak 17.9% responden menyatakan sangat
mampu, dan 76.9% menyatakan mampu, serta sisanya 5.1% menyatakan kurang mampu. 4). Pengalaman
belajar dilaboratorium, pengalaman belajar di masyarakat, pengalaman magang di perusahaan,
pengalaman belajar dalam organisasi kemahasiswaan dan pengalaman belajar dalam pergaulan kampus
mempunyai peran yg sangat penting dalam mendukung kompetensi para lulusan. 5). Penelitian ini
mempunyai beberapa keterbatasan karena penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner yang bersifat
self-report yang menjadikan sulit dalam mengukur kejujuran dalam pengisian kuisioner yang dilakukan
para lulusan. Selain itu sampel yang digunakan dalam tracer studi ini dirasa masih cukup kecil sehingga
kemampuan generalisasinya dirasakan masih kurang tinggi.
Untuk meningkatkan kompetensi lulusan kedepannya fakultas maupun program studi
diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang positif dengan model pembelajaran yang
memberikan kontribusi dalam peningkatan kompetensi lulusan.

Kata kunci: Kurikulum, Kompetensi, Alumni

1.Pendahuluan perguruan tinggi untuk mengetahui


Dari waktu ke waktu dunia pendidikan keberhasilan proses pendidikan yang telah
senantiasa dihadapkan pada sejumlah dilakukan terhadap anak didiknya. Keberhasilan
permasalahan yang nyaris tak terpecahkan. Hal proses itu bisa dilihat dengan cara mencari dan
ini disebabkan oleh karena dinamika kehidupan mengumpulkan informasi yang berkaitan
manusia dan masyarakat itu sendiri berkembang dengan transisi dari masa kuliah ke pekerjaan.
sangat cepat, demikian juga perkembangan ilmu Tracer Study dapat juga digunakan sebagai
dan teknologi, sehingga tuntutan akan kegiatan mencari informasi tentang kebutuhan
kompetensi individu senantiasa berubah dan stakeholder terhadap alumni.
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berhasil tidaknya perguruan tinggi
Kompetensi individu merupakan produk dari (program studi) dalam menghasilkan lulusan,
proses pendidikan yang dialaminya. dapat dilihat dari sejauh mana lulusannya dapat
Tracer Study digunakan sebagai diserap oleh masyarakat dan sejauh mana
pendekatan yang dilakukan institusi pendidikan lulusan tersebut dapat mengamalkan ilmu
tinggi untuk memperoleh informasi tentang pengetahuannya di masyarakat. Hal ini sejalan
sejauh mana proses pendidikan dan proses dengan salah satu tujuan pembelajaran agar
pembelajaran dilaksanakan. Temuan-temuan anak didiknya dapat berguna serta bermanfaat
hasil tracer studi nantinya dapat digunakan dalam menyumbangkan ilmu keahliannya
sebagai dasar untuk memperbaiki aktivitas- sesuai dengan bidangnya. Secara umum
aktivitas yang ada untuk penyempurnaan proses penyelenggaraan perguruan tinggi di Indonesia
pendidikan dan pembelajaran di masa bertujuan untuk menyiapkan sumber daya
mendatang. Hasil Tracer Study dapat digunakan manusia yang secara profesional dapat

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 75
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

menerapkan dan mengembangkan bidang . Tujuan dari kegiatan ini adalah


keahliannya serta mampu menyebarluaskan dan mengumpulkan informasi dan masukan yang
mengupayakan penggunaan keahliannya untuk relevan dari lulusan terkait dengan "learning
meningkatkan taraf hidup masyarakat dan dan working experience" yang dialami oleh
kebudayaan nasional. lulusan guna pengembangan perguruan tinggi.
Untuk mengetahui sejauh mana lulusan Menurut Schomburg (2003) tujuan
program studi sistem informasi Universitas utama dari kegiatan Tracer Study adalah untuk
Stikubank Semarang di masyarakat, maka perlu mengetahui/mengidentifikasi kualitas lulusan di
dilakukan studi pelacakan (tracer study) dunia kerja, sedangkan tujuan khusus Tracer
alumni. Studi ini mengkaji antara lain di Study adalah : (1) Mengidentifikasi profil
masyarakat mana para lulusan berada saat ini, kompetensi dan keterampilan lulusan; (2)
di bidang apa mereka bekerja, apakah bekal Mengetahui relevansi dari pelaksanaan
kemampuan lulusan sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang telah diterapkan di perguruan
masyarakat, Sejauh mana lulusan dirasakan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan
bermanfaat oleh para pengguna (stakeholder), pengembangan profesional di dalam
berapa lama lulusan menunggu sampai kompetensi jurusan; (3) Untuk mengevaluasi
memperoleh pekerjaan dan berapa hubungan dari kurikulum dan studi di jurusan
pendapatan/gaji awal bekerja, apakah ada sebagai pengembangan keilmuan; (4) Sebagai
kekurangan selama proses belajar mengajar di kontribusi dalam proses akreditasi jurusan.
kampus, adakah pelatihan yang dilaksanakan Penelusuran lulusan (Tracer Study) adalah salah
dalam bekerja. Studi ini juga dapat digunakan satu hal strategis yang harus dilakukan oleh
sebagai umpan balik (feed back) bagi program setiap institusi pendidikan. Setidaknya ada tiga
studi sistem informasi Universitas Stikubank manfaat yang bisa diperoleh dari pelaksanaan
Semarang untuk mengevaluasi dan kegiatan ini, yaitu: (1) Mengetahui stakeholder
memperbaiki kurikulum yang ada, agar lulusan satisfaction, dalam hal ini lulusan, terkait
program studi ini nantinya dapat dengan learning experiences yang mereka
mengakomodasi kebutuhan/tuntutan alami, untuk dijadikan alat eveluator kinerja
masyarakat. institusi; (2) Mendapatkan masukan yang
Tanpa dapat mengenali apa kebutuhan relevan sebagai dasar pijakan pengembangan
masyarakat maka program studi sistem institusi, terkait dengan kemampuan bersaing,
informasi Universitas Stikubank Semarang kualitas, dan working experiences lulusan yang
telah gagal dalam meluluskan anak didiknya bisa digunakan untuk menangkap kesempatan
sesuai kebutuhan masyarakat. Dari studi dan menanggulangi ancaman ke depan; (3)
penelusuran ini akan diperoleh berbagai Meningkatkan hubungan lulusan dan
informasi penting, antara lain kebutuhan riil almamater, karena apabila dilihat dari
yang diperlukan dunia kerja, kekurangan yang pengalaman institusi-institusi pendidikan
dimiliki lulusan, kelemahan kurikulum yang terkenal, ikatan lulusan dan almamater yang
selama ini digunakan, dan harapan alumni kuat akan banyak membawa banyak manfaat
terhadap almamaternya terkait dengan kepada almamater seiring dengan diakuinya
penyelenggaraan pendidikan ke depan. kiprah lulusan di masyarakat. Untuk
Kemampuan lulusan tidak hanya difokuskan mengetahui tingkat relevansi antara program
pada kemampuan mengisi kebutuhan tenaga pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah
kerja saja namun juga diorientasikan pada lembaga pendidikan (termasuk perguruan
kemampuan entrepreneur’ , maka sebagai tinggi) dengan kebutuhan lapangan, maka
implementasi dari orientasi tersebut, maka diperlukan kajian terhadap lulusan yang
perguruan tinggi juga dituntut untuk dihasilkan sebagai berikut:
mengembangkan Soft skill dari mahasiswa. 1) Minimnya informasi tentang kinerja lulusan
Informasi yang diberikan oleh lulusan yang sejak prodi Sistem Informasi Universitas
berhasil di profesinya diperlukan misalnya Stikubank menghasilkan lulusan. 2) Belum
informasi tentang pengetahuan dan penampilan tersedia data tentang jenis-jenis pekerjaan yang
yang relevan (hubungan antara pengetahuan diperoleh lulusan Sistem Informasi Universitas
terhadap ketrampilan dan tuntutan pekerjaan, Stikubank. 3) Belum diperoleh data tentang
area pekerjaan, posisi profesi). Selain itu, para penyebaran lulusan program studi Sistem
lulusan dapat juga diminta untuk menilai Informasi Universitas Stikubank, baik
kondisi studi yang mereka alami selama berdasarkan bidang pekerjaan yang diperoleh
mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. maupun penyebaran secara geografis. 4) Belum

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 76
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

diperoleh informasi tentang kompetensi yang Finch, dkk (Patni Ninghardjanti, 1999:
diperlukan dilapangan bagi lulusan Sistem 43) mengemukakan bahwa studi penelurusan
Informasi. (5) Belum diperoleh informasi bertujuan untuk mengetahui mobilitas tamatan
tentang kesesuaian kompetensi lulusan Sistem dan kepuasan tamatan terhadap pekerjaannya.
Informasi dengan kebutuhan lapangan. 6) Mobilitas tamatan dapat dilihat dari mobilitas
Belum diperoleh informasi tentang kendala karir, baik secara vertikal maupun horizontal.
yang dihadapi lulusan dalam memperoleh Mobilitas karir secara vertikal dapat ditelusuri
pekerjaan. 7) Belum diperoleh informasi melalui jenjang jabatan pekerjaan yang
tentang kendala yang dihadapi lulusan dalam diperoleh tamatan sedangkan mobilitas
mengembangkan diri setelah lulus dari prodi horizontal ditelusuri melalui banyaknya tamatan
Sistem Informasi. 8) Potensi yang ada di yang melakukan perpindahan Sistem Informasi
lapangan belum dapat dimanfaatkan secara kerja. Berdasarkan hasil penelusuran lulusan,
optimal untuk mengembangkan prodi Sistem sekolah dapat melakukan berbagai tindakan
Informasi Universitas Stikubank. 9) Bagi yang diharapkan Sistem Informasi bisa
mahasiswa yang semula sudah bekerja, belum meningkatkan kualitas sekolah yang
diperoleh informasi tentang nilai tambah yang bersangkutan. Pemanfaatan hasil studi
diperoleh setelah menyelesaikan studi di prodi penelusuran juga memungkinkan sekolah
Sistem Informasi dalam rangka melakukan perubahan dan penyesuaian
mengembangkan karirnya. 10) Banyaknya sehingga sustainabilitas sekolah lebih
lulusan Sistem Informasi yang tidak menjamin.
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan Slamet PH (1993) mengemukakan
kompetensi yang dimiliki. bahwa studi penelusuran bertujuan untuk
mengetahui: sejarah karir tamatan, status
2. Telaah Pustaka karir/pekerjaan tamatan, dan penilaian tamatan
2.1. Studi Penelusuran (Tracer study) terhadap program pendidikan atas dasar
Studi penelusuran (tracer study) pengalaman kerja mereka. Meyer, dkk. (Patni
merupakan bagian penting dari aktivitas sebuah Ninghardjanti, 1999: 44) mengklasifikasi tujuan
lembaga pendidikan. Melalui penelusuran studi penelusuran menjadi tiga hal: 1) untuk
lulusan akan diperoleh berbagai informasi memperbaiki pengajaran dan pembelajaran di
penting yang sangat bermanfaat bagi lembaga sekolah, 2) untuk membantu alumni dalam
pendidikan yang bersangkutan, bagi para mencari pekerjaan, dan 3) untuk
lulusan, dan juga lembaga-lembaga lain yang mengumpulkan informasi penting sehingga
terkait dengan penyelenggaraan pendidikan. dapat digunakan untuk memperbaiki program.
Tracer study memungkinkan sebuah lembaga Studi penelusuran juga dimaksudkan
pendidikan melacak kondisi lulusan yang untuk mengetahui penampilan (antara lain
dihasilkan dan dari informasi yang diperoleh berupa kinerja dan produktivitas) lulusan
dapat diambil berbagai kebijakan dan tindakan setelah mereka terjun ke masyarakat. Banyak
yang memberikan manfaat bagi para lulusan faktor yang mempengaruhi penampilan
dan bagi pengembangan lembaga yang seseorang. Bernadin & Russel (Suwardjo, 2003:
bersangkutan. Salah satu manfaat penting dari 26) mengemukakan bahwa produktivitas
penelitian tracer study adalah diperolehnya seseorang dipengaruhi oleh faktor penguasaan
informasi tentang relevansi program pendidikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkah
yang diselenggarakan dengan kebutuhan laku pekerja dalam organisasi. Penguasaan
lapangan. Menjamin adanya relevansi antara pengetahuan dan keterampilan yang memadai
program pendidikan dengan kebutuhan serta dimilikinya sikap dan tingkahlaku yang
lapangan merupakan keharusan bagi setiap positif, menyebabkan seseorang memiliki
lembaga pendidikan. Undang-undang Republik tingkat produktivitas yang tinggi. Demikian
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang juga sebaliknya. Faktor-faktor tersebut sebagian
Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan besar terbentuk ketika seseorang mengikuti
bahwa sistem pendidikan nasional harus pendidikan dan pelatihan sebelumnya. Itu
menjamin pemerataan Sistem Informasi berarti bahwa proses pembelajaran yang baik di
pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi, sekolah, mampu membekali lulusan sehingga
dan efisiensi manajemen pendidikan untuk yang bersangkutan memiliki produktivitas yang
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan tinggi.
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan Sementara itu, menurut Sutalaksana
global. (Suwardjo, 2003: 26) kinerja seseorang dapat

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 77
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

dibedakan menjadi dua: faktor diri dan faktor dengan maksud dan tujuan dari sistem
situasional. Faktor diri mencakup sejumlah pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini
aspek antara lain: bakat, minat, usia, jenis dimaksudkan untuk dapat mengarahkan
kelamin, pendidikan, pengalaman, dan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
motivasi; sedangkan faktor situasional adalah dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran
faktor yang berasal dari luar orang yang secara menyeluruh.
bersangkutan misalnya faktor fisik pekerjaan. Berikut ini beberapa pengertian kurikulum
Dari paparan di atas nampak bahwa faktor yang dikemukakan oleh para ahli:
pendidikan yang diperoleh seseorang ikut Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F
menentukan penampilan seseorang setelah yang (1968):Kurikulum adalah semua pembelajaran
bersangkutan terjun ke masyarakat. yang dirancang dan dilaksanakan secara
Khusus terkait dengan perkembangan individu ataupun secara kelompok, baik
karir seseorang, pendidikan yang diperoleh disekolah maupun di luar sekolah. Pengertian
sebelumnya juga sangat menentukan. Yang Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum
dimaksud dengan karir menurut Flippo (1985: adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh
248) adalah “.. a sequence of separate but pihak sekolah untuk membimbing murid
related work activities that provide continuity, memperoleh hasil pembelajaran yang sudah
order, and meaning in a person life” (pekerjaan ditentukan. Pengertian Kurikulum menurut
yang terdiri dari sejumlah aktivitas terpisah Neagley dan Evans (1967):kurikulum adalah
namun berurutan dan saling terkait, yang semua pengalaman yang dirancang dan
memberikan kelangsungan, keteraturan, dan dikemukakan oleh pihak sekolah. Pengertian
bermakna dalam kehidupan seseorang). Kurikulum Menurut Beauchamp
Pendidikan seseorang, dalam arti (1968):Kurikulum adalah dokumen tertulis
pengalaman yang diperoleh selama mengikuti yang mengandung isi mata pelajaran yang
proses pembelajaran, ikut menentukan diajar kepada peserta didik melalui berbagai
perkembangan karir di masa mendatang. mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan
Dengan kata lain, terdapat relevansi yang tinggi masalah dalam kehidupan sehari hari.
antara pendidikan dengan karir seseorang. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter
(1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus
2.2. Alumni ataupun urutan pelajaran yang
Alumni adalah kata benda jamak dalam sistematik.Pengertian Kurikulum Menurut UU
bahasa Inggris yang berarti lulusan pria dari No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah
suatu sekolah. Bentuk tunggalnya adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
alumnus. Sedangkan alumna juga kata benda tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
jamak dalam bahasa Inggris yang berarti digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
lulusan wanita dari suatu sekolah. Bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tunggalnya adalah alumnae (John M. Echols pendidikan nasional.
dan Hasan Shadily, 1995:25-26). Dalam studi Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat
penulusuran ini akan menggunakan istilah untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada
bahasa Inggris yang sudah diserap ke dalam dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok
bahasa Indonesia, yaitu alumni tanpa dan komponen penunjang yang saling berkaitan
membedakan jenis kelamin dari lulusan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam
tersebut. rangka mencapai tujuan tersebut.Komponen
merupakan satu sistem dari berbagai komponen
2.3. Kurikulum yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen
dan program pendidikan yang diberikan oleh saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang mestinya. Para ahli berbeda pendapat dalam
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan menetapkan komponen-komponen kurikulum
kepada peserta pelajaran dalam satu periode Ada yang mengemukakan 5 komponen
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya
mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan pendapat para ahli mengenai komponen
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut kurikulum berikut Subandiyah (1993)
serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu mengemukakan ada 5 komponen kurikulum,
dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 78
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

isi/materi; (3) komponen media (sarana dan dari data yang mendukung penelitian ini
prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) disamping memberikan pemahaman
komponen proses belajar mengajar. Sementara mengenai berbagai teori pendukung dalam
Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 analisis dan pembahasan. Studi literatur ini
komponen kurikulum, yaitu: (1) Objective menjadi acuan dalam penggunaan alat
(tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) analisis, proses analisis dan penarikan
School learning experiences (interaksi belajar kesimpulan.
mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation b) Jenis Data
(penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Data yang dibutuhkan dan digunakan
Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), untuk penyelesaian masalah dalam
serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun penelitian ini adalah berupa data
istilah komponen yang dikemukakan berbeda, kuantitatif. Pengumpulan data tersebut
namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) dikumpulkan untuk mengidentifikasi
Isi dan struktur kurikulum; (3) Strategi dan menyusun kuesioner sebagai dasar
pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dari bahan penelitian. Data yang
dan: (4) Evaluasi. diperlukan untuk menyusun kuesioner
adalah:
2.4. Visi Misi Pogram Studi Sistem 1. Data Primer, yaitu data yang
Informasi UNISBANK diperoleh dengan survey melalui data
Visi program studi system informasi hasil kuesioner yang disebar ke
Universitas Stikubank Semarang adalah pada alumni dan pengguna alumni program
tahun 2020 menjadi program studi unggulan studi sistem informasi
dan terdepan di bidang penerapan sistem 2. Data sekunder, yaitu data yang telah
informasi, e-business maupun e-government tersedia dan diperoleh dari pihak
yang inovatif dan adaptif berjiwa perusahaan seperti profil program
kewirausahaan serta berdaya saing global studi, visi dan misi program studi,
dengan berakhlak mulia. serta kurikulum program studi. .
Misi program studi sistem informasi
Universitas Stikubank Semarang adala: 3.2. Alat Penelitian
1. Mengembangkan organisasi program studi Alat yang digunakan untuk membuat
S1 Sistem Informasi yang transparan dan adalah kuesioner tracer studi dan kuesioner
akuntabel berbasis TIK untuk mendukung umpan balik pengguna. Sedangkan untuk
Good University Governance (GUG). mengolah data serta analisanya menggunakan
2. Menyelenggarakan pendidikan akademik program Aplikasi SPSS ver 16 for windows.
untuk menghasilkan lulusan yang ahli dan
kompetitif dalam bidang penerapan sistem 3.3. Jalannya Penelitian.
informasi, e-business maupun e-goverment Kerangka jalannya penelitian sangat
serta berdaya saing global, memiliki diperlukan bagi peneliti untuk memandu
semangat terus berkembang, berahklak peneliti dalam mengerjakan dan menyelesaikan
mulia dan berjiwa kewirausahaan. penelitiannya, maka penulis membuat kerangka
3. Mengembangkan penelitian di bidang Jalannya penelitian yaitu:
sistem informasi, e-business maupun e- 1. Identifikasi masalah
government yang terpadu, produktif dan Pada tahap ini peneliti melakukan
terukur dalam rangka menunjang identifikasi masalah dengan melakukan
pengabdian kepada masyarakat. observasi pendahuluan berupa survey
4. Menyelenggarakan kemitraan dengan dunia pendahuluan terhadap subyek penelitian
usaha dan menjaga hubungan dengan dan menyusun rancangan penelitian.
alumni. Adapun subyek penelitian tracer studi ini
adalah mahasiwa lulusan tahun 2010 sd
3. Metode Penelitian lulusan tahun 2015.
3.1. Bahan Penelitian 2. Studi Literatur
Bahan penelitian dalam penelitian ini Pada tahap ini peneliti mengumpulkan
adalah sebagai berikut: literatur-literatur yang relevan untuk
a) Studi literatur digunakan dalam penelitian tracer studi ini.
Tahapan studi literatur dilakukan untuk 3. Observasi Lapangan
memperoleh landasan dan kerangka berpikir Dalam tahap ini peneliti memasuki dan

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 79
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

memahami setting penelitian dalam rangka Tabel 1. Pekerjaan alumni


pengumpulan data. Langkah-langkahnya Sumber: Data diolah
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan populasi dari sebaran
lulusan/alumni yang akan di teliti.
b. Melaksanakan penelusuran terhadap
alumni yang terpilih secara acak untuk
diambi atau dijadikan sampling
c. Merumuskan dan merancang kuesioner
yang akan digunakan sebagai
instrument dalam melakukan tracer Penilaian Pengguna alumni terhadap
studi kompetensi yang dimiliki para alumni baik hard
d. Menyebar dan memberikan kuisioner skill maupun soft skill dalam melaksanakan
kepada alumni dan pengguna alumni. pekerjaanya pengguna alumni menyatakan
e. Mngumpulkan dan menyusun data bahwa kompetensi yang dimiliki para lulusan
hasil observasi dilapangan sebagai program studi sistem informasi secara
bahan untuk melakukan analisis data keseluruhan rata-rata mempunyai nilai yang
dan membuat laporan. baik. Kompetensi bahasa inggris perlu untuk
lebih ditingkatkan lagi karena 75% pengguna
4. Hasil dan Pembahasan lulusan menyatakan cukup baik untuk
Populasi responden dalam tracer studi ini kompetensi ini dan tidak ada lulusan satupun
adalah seluruh alumni mahasiswa program studi yang mempunyai kompetensi sangat baik untuk
sistem informasi lulusan tahun 2010 sampai kompetensi bahasa inggris. Hasil selengkapnya
dengan tahun 2015. Dari hasil penyebaran bisa di lihat pada tabel 2.
kuesioner data yang bisa diolah sebanyak 39
sampel dari lulusan dan 12 sampel dari Tabel 2
pengguna lulusan. Dari 39 sampel lulusan
sebanyak 4 responden memilih berwirausaha
setelah lulus, sementara sisanya sebanyak 35
memilih mencari pekerjaan/bekerja.
Pembahasan hasil tracer studi terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian yang meneliti
penilaian umpan balik dari para pengguna
alumni terhadap kompetensi yang dimiliki
alumni dalam bekerja dan proses pembelajaran
dan kondisi fasilitas perkuliahan yang
mempengaruhi kompetensi alumni serta
kompetensi dan daya saing yang mereka
rasakan terhadap kompetensi hard skil maupun
soft skil yang telah diberikan selama mereka
menempuh studi. Pembahasan hasil penelitian,
selengkapnya akan disusun sebagai berikut:

4.1. Umpan Balik Pengguna Alumni


Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner
umpan balik pengguna alumni program studi
sistem informasi, ditemukan beberapa informasi
antara lain bahwa perbandingan alumni yang
bekerja dibidang teknologi informasi dan di non
teknologi informasi adalah 33.3% dan 66.7%
atau 1 berbanding 2, seperti yang terlihat pada
tabel 1 sebagai berikut:
4.2. Kepuasan Lulusan
Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner umpan
balik alumni program studi sistem informasi

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 80
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

terkait seberapa tinggi kepuasan mereka 4.4. Kompetensi dan Daya Saing
terhadap layanan yang diberikan program studi Kompetensi hard skill menurut persepsi lulusan
selama mereka menempuh studi, bahwa dari 39 disajikan pada tabel 4. Dari tabel dapat dilihat
responden yang ada 20.5% menyatakan sangat bahwa kompetensi pemrograman, kemampuan
puas, dan 56.4% menyatakan puas, serta 23.1% bahasa inggris dan kemampuan teoritis dan
menyatakan cukup puas. Sementara itu praktis sistem informasi yang lain sekitar 5%
seberapa tinggi kepuasan mereka terhadap responden mempunyai kompetensi kurang baik,
kompetensi yang dimiliki saat lulus adalah sementara itu 5 kompetensi yang lainya
17.9% menyatakan sangat puas, 48.7% (pengembangan web, manajemen dan
menyatakan puas, dan 30.8% menyatakan organisasi, basis data, analisis dan
cukup puas, hanya sekitar 2.6% yang pengembangan sistem informasi, dan
menyatakan kurang puas. kemampuan berwirausaha) lulusan merasa
Saat baru lulus, sejauh mana mereka merasa mereka mempunyai kompetensi yang baik dan
mampu bersaing dengan lulusan perguruan sangat baik.
tinggi lain didapatkan informasi bahwa Dari informasi diatas diharapkan program studi
sebanyak 17.9% responden menyatakan sangat bisa melakukan langkah-langkah strategis untuk
mampu, dan 76.9% menyatakan mampu, serta memperbaiki kompetensi lulusan yang dirasa
sisanya 5.1% menyatakan kurang mampu. masih kurang agar lulusan-lulusan di tahun-
Sejauh ini, menurut mereka lulusan pogram tahun yang akan datang bisa menghasilkan
studi sistem informasi yang bagaimana yang lulusan-lulusan yang mempunyai kompetensi
diperlukan oleh pasar/lapangan kerja yang lebih baik.
didapatkan informasi bahwa sebanyak 61.5%
responden menyatakan pogram studi sistem Tabel 4
informasi yang generik ( umum) dan sisanya
38.5% menyatakan program studi yang spesifik.

4.3. Proses Pembelajaran Dan Kondisi


Fasilitas Perkuliahan Yang Mempengaruhi
Kompetensi Lulusan
Proses pembelajaran dan kondisi
fasilitas perkuliahan yang dirasakan oleh para
lulusan selama mereka studi apakah
mempunyai relevansi dengan kompetensi
mereka setelah lulus didapatkan informasi
seperti yang terlihat dalam tabel 3 sebagai
berikut:
Tabel 3 Kompetensi soft skill menurut persepsi lulusan
disajikan pada tabel 5. Dari tabel dapat dilihat
bahwa rata-rata lulusan memiliki soft skill yang
baik. Dari informasi diatas diharapkan program
studi bisa melakukan langkah-langkah strategis
untuk mempertahankan serta memperbaiki
softskill lulusan yang dirasa masih kurang agar
lulusan-lulusan di tahun-tahun yang akan
datang bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang
mempunyai soft skill yang lebih baik.

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 81
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

Tabel 5 Tabel 7

4.5. Pengalaman Pembelajaran


Penting tidaknya pengalaman pembelajaran
Kebutuhan kompetensi hard skill dalam dunia
terhadap kompetensi lulusan menurut persepsi
kerja menurut persepsi alumni disajikan pada
alumni disajikan pada 82able 4.8. Dari 82able
tabel 4.6. Dari tabel dapat dilihat bahwa
dapat dilihat bahwa sebagian besar
sebagian besar responden/lulusan menyatakan
bahwa kompetensi yang ada merupakan responden/lulusan menyatakan bahwa
kompetensi yang penting dalam pekerjaan. pengalaman belajar yang ada penting dalam
kompetensi yang mereka miliki. Tabel tersebut
Sementara itu ada 5.1 % responden yang
juga memerikan informasi bahwa pengalaman
menyatakan bahwa kemampuan bahasa inggris
belajar dilaboratorium, pengalaman belajar di
kurang penting. Hal ini dianggap wajar karena
masyarakat, pengalaman magang di perusahaan,
tidak semua pekerjaan yang ada menuntut
adanya kemampuan bahasa inggris yang baik. pengalaman belajar dalam organisasi
kemahasiswaan dan pengalaman belajar dalam
pergaulan kampus mempunyai peran yg sangat
Tabel 6
penting dalam mendukung kompetensi para
lulusan.
Berdasarkan informasi tersebut fakultas
maupun program studi dituntut untuk mampu
menciptakan pengalaman belajar yang positif
dengan model pembelajaran yang memberikan
kontribusi dalam peningkatan kompetensi
lulusan.
Tabel 8

Kebutuhan kompetensi soft skill dalam dunia


kerja menurut persepsi alumni disajikan pada
tabel 4.7. Dari tabel dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden/lulusan menyatakan
bahwa kompetensi yang ada merupakan
kompetensi yang penting dalam pekerjaan.
Sementara itu ada 2.6 % responden yang 5. Kesimpulan dan Saran
menyatakan bahwa kemampuan leadership 5.1 Kesimpulan
kurang penting. Kesimpulan yang diperoleh dari
pelaksanaan penelitian ini antara lain :

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 82
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

1. Populasi responden dalam tracer studi ini masyarakat, pengalaman magang di


adalah seluruh alumni mahasiswa program perusahaan, pengalaman belajar dalam
studi sistem informasi lulusan tahun 2010 organisasi kemahasiswaan dan pengalaman
sampai dengan tahun 2015. Dari hasil belajar dalam pergaulan kampus
penyebaran kuesioner data yang bisa diolah mempunyai peran yg sangat penting dalam
sebanyak 39 sampel dari lulusan dan 12 mendukung kompetensi para lulusan.
sampel dari pengguna lulusan. Dari 39 6. Penelitian ini mempunyai beberapa
sampel lulusan sebanyak 4 responden keterbatasan karena penelitian ini
memilih berwirausaha setelah lulus, menggunakan intrumen kuisioner yang
sementara sisanya sebanyak 35 memilih bersifat self-report yang menjadikan sulit
mencari pekerjaan/bekerja. dalam mengukur kejujuran dalam
2. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner pengisian kuisioner yang dilakukan para
umpan balik pengguna alumni program lulusan. Selain itu sampel yang digunakan
studi sistem informasi, ditemukan beberapa dalam tracer studi ini dirasa masih cukup
informasi antara lain bahwa perbandingan kecil sehingga kemampuan generalisasinya
alumni yang bekerja dibidang teknologi dirasakan masih kurang tinggi.
informasi dan di non teknologi informasi 5.2 Saran
adalah 33.3% dan 66.7% atau 1 banding 2. Berikut beberapa saran yang dapat diberikan
3. Dari hasil umpan balik pengguna untuk pengembangan penelitian ini antara lain :
didapatkan informasi bahwa kompetensi 1. Dari hasil penelitian ini disarankan agar
hard skill maupun soft skill lulusan rata-rata program studi bisa melakukan langkah-
berada pada nilai yang baik. Hal ini langkah strategis untuk memperbaiki
menunjukkan bahwa lulusan-lulusan kompetensi lulusan yang dirasa masih
program studi sistem informasi mampu kurang agar lulusan-lulusan di tahun-tahun
untuk melaksanakan pekerjaanya dengan yang akan datang bisa menghasilkan
baik sesuai dengan hard skill dan soft skill lulusan-lulusan yang mempunyai
yang mereka miliki. kompetensi yang lebih baik.
4. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner 2. Fakultas maupun program studi disarankan
umpan balik alumni program studi sistem untuk mampu menciptakan pengalaman
informasi terkait seberapa tinggi kepuasan belajar yang positif dengan model
mereka terhadap layanan yang diberikan pembelajaran yang memberikan kontribusi
program studi selama mereka menempuh dalam peningkatan kompetensi lulusan.
studi, bahwa dari 39 responden yang ada
20.5% menyatakan sangat puas, dan 56.4% DAFTAR PUSTAKA
menyatakan puas, serta 23.1% menyatakan Gibson, J.L; J.M Ivancevich, & J.H. Donelly,
cukup puas. Sementara itu seberapa tinggi Jr. 1988. Organizations: Behavior,
kepuasan mereka terhadap kompetensi Structure, Processes. Plano: Business
yang dimiliki saat lulus adalah 17.9% Publications Inc.
menyatakan sangat puas, 48.7% MattesonM.T. et.al. 1989. Management and
menyatakan puas, dan 30.8% menyatakan Organizational Behavior Classics.
cukup puas, hanya sekitar 2.6% yang Homewood: BPI/IRWIN.
menyatakan kurang puas. Saat baru lulus, Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar
sejauh mana mereka merasa mampu Pengembangan Kurikulum Bandung:
bersaing dengan lulusan perguruan tinggi Remaja Rosdakarya.
lain didapatkan informasi bahwa sebanyak id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
17.9% responden menyatakan sangat Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan
mampu, dan 76.9% menyatakan mampu, Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
serta sisanya 5.1% menyatakan kurang Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan
mampu. Pembelajaran Bandung : UPI S.Nasution
Schomburg, Harald (2003). Handbook for
5. Penting tidaknya pengalaman pembelajaran
Graduate Tracer Study.
terhadap kompetensi lulusan menurut
Moenchebergstrasse Kassel, Germany:
persepsi alumni bahwa pengalaman belajar
Wissenschaftliches Zentrum für Berufs-
yang ada penting dalam kompetensi yang
und Hochschulforschung, Universität
mereka miliki. Pengalaman belajar
Kassel
dilaboratorium, pengalaman belajar di
Universitas Stikubank Semarang. 2008. Buku

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 83
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

Pedoman Akademik, Kurikulum 2008.


Zembere S.N., and Chinyama N.P.M. 1996.
“The University of Malawi Graduate
Tracer Studi “. University of Malawi.
Blantyre.

Tracer Studi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Stikubank Semarang 84

Anda mungkin juga menyukai