satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Proses komunikasi yang terjadi dalam
peran. Organisasi menciptakan hasil (output) akibat adanya interaksi di antara individu dan
kelompok dalam organisasi yang pada gilirannya mempengaruhi interaksi masa depan di
dalam organisasi.
mau mengikuti perintahnya. Gaya kepemimpinan adalah sikap atau tingkah laku seorang
pemimpin dalam memimpin dan mengarahkan bawahannya. Gaya kepemimpinan yang baik
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling
bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-
Komunikasi sangat berperan dalam organisasi. Karena semua pekerjaan dan aktivitas
menggunakan komunikasi. jadi, hendaknya dalam organisasi, seorang pemimpin yang baik,
hendaknya menggunakan fungsi komunikasi yaitu persuasif, yaitu seorang pemimpin yang
dengan perasaan senang karena pimpinan memintanya dengan hormat. Hal itu akan
mempengaruhi psikologis karyawan, membuat karyawan bekerja dengan optimal untuk bisa
Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar.
Sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat berantakan. Oleh
karena itu, kepemimpinan dalam komunikasi organisasi sangatlah penting karena keberadaan
pimpinan menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.
Presiden Direktur Unilever Indonesia sejak 1 Desember 2014. Berdasarkan laman berita
maksimal perusahaan. Dirinya lebih puas dan percaya akan adanya hasil yang baik dapat
Kebijakan diartikan sebagai pedoman untuk bertindak. Pedoman itu boleh jadi amat
sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas,
longgar atau sempit, bersifat kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam
maknanya seperti ini mengkin berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman
bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu
atau suatu rencana. Dalam penyampaian kebijakan kita memerlukan komunikasi yang baik
antara atasan kepada bawahan, karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, dan antara
kepada para karyawan tentang kebijakan apa yang diterapkan, apa yang harus dilakukan,
seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kinerja jika sedang berada di bawah standar. Ketika kebijakan baik dan tepat akan
Wirawan (2007) mendefinisikan iklim dalam organisasi secara luas, bahwa iklim
mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang
mempengaruhi sikap, perilaku organisasi dan kinerja anggota. Iklim organisasi yang baik
Kedisiplinan kerja menurut Fathoni (2006) adalah kesadaran dan kesediaan individu
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku kesadaran dan
kesediaan individu menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Menurut Rivai (2011) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan pegawai agar bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan individu menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja dianggap penting
karena dapat memunculkan rasa tanggung jawab individu terhadap standar pekerjaan yang
telah ditetapkan sehingga pegawai dapat menghasilkan kinerja yang baik bagi organisasi
(Andriani, 2010)
meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi organisasi. Peningkatan disiplin kerja pada
pegawai dapat terwujud apabila lingkungan organisasi mampu dipersepsikan dengan baik.
Perusahaan Google, perusahaan yang bergerak dalam sektor teknologi informatika ini
memberikan tunjangan serta fasilitas yang terbaik bagi pegawainya seperti menyediakan
makan pagi, siang, dan malam secara gratis, fasilitas cuci gratis, dan tunjangan kematian.
Pemberian fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kepuasan kerja terhadap pegawai
sehingga ketika pegawai merasa puas dalam bekerja pegawai dapat mempersepsikan
lingkungan kerjanya dengan baik pula (Wahyudi, 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa nuansa dan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan dapat
dan kebahagiaan pegawainya. Hal tersebut mendorong pegawai untuk dapat menggunakan
waktu dalam bekerja dengan lebih efektif tanpa mengabaikan kualitas hasil kerja (Mahaputra
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi itu
kualitas produk atau jasa, peningkatan daya saing dan peningkatan kinerja organisasi.
Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan
kinerjanya. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tergantung dari indahnya strategi yang
untuk memastikan apakah strategi berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Berkaitan
dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk memiliki sebuah sistem
pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
(Melinda, 2003).
Sistem pengukuran kinerja yang dapat digunakan oleh organisasi adalah bulunced
seperangkat tujuan dan ukuran strategis yang saling berkaitan yang tersusun ke dalam empat
perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Menurut Simons (2000, dalam Melinda, 2003), organisasi yang dapat
menerjemahkan strategi ke dalam sistem pengukuran kinerjanya akan jauh lebih baik &lam
mengimplementasikan strategi mereka. Jika strategi dapat dinyatakan dalam bentuk tujuan
strategis, ukuran- ukuran dan target yang jelas, yang kemudian dikomunikasikan kepada
setiap anggota organisasi, maka setiap anggota organisasi dapat mengerti dan
berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai
komitmen kepada organisasi biasanya menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian
terhadap tugasnya, sangat memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta
sangat loyal terhadap perusahaan. Komitmen terkandung keyakinan, pengikat, yang akan
menimbulkan energi untuk melakukan yang terbaik. Secara nyata, komitmen berdampak
kepada performansi kerja sumber daya manusia, dan pada akhirnya juga sangat berpengaruh
terhadap kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu peran sumber daya manusia, khususnya
jajaran manajemen dari dasar sampai puncak harus mampu berperan sebagai penggerak
untuk mewujudkan misi dan tujuan perusahaan. Maka dari itu komunikasi yang baik antara
atasan kepada bawahan, karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, dan antara
karyawan dengan atasan. Harus tercapai agar terciptanya iklim yang baik sehingga komitmen
dan kedisiplinan para karyawan dapat meningkat yang berdampak pada pencapaian tujuan
dari perusahaan.
seperti saat ini. Perubahan yang dilakukan Apple menurut model perubahan Kurt Lewin,
tahap pertama yang dilakukan adalah tahap unfreezing. Unfreezing adalah tahapan awal
dimana keadaan orang (karyawan) akan menjadi siap sedia memperoleh atau mempelajari
sesuatu yang baru. Tahap pertama ini sering disebut sebagai tahap persiapan diri baik
secara individual maupun tim kerja, sebelum suatu perubahan dilakukan, atau
menciptakan situasi yang kondusif bagi terjadinya suatu perubahan. Pada perusahaan
Apple dibawah kepemimpinan Jobs, karyawan dituntut untuk mau mempelajari hal-hal
baru, aturan baru dan target baru yang telah ditetapkan, serta mempelajari sikap dari.
Tahapan perubahan kedua adalah dengan melakukan changing atau fase transisi,
tahapan ini terjadi ketika orang (karyawan) mulai melakukan percobaan dengan prilaku baru
atau masa transisinya. Sikap pemimpin yang dimiliki Jobs mampu memotivasi dan
membuat para karyawannya melakukan apa yang telah di katakan olehnya, yaitu dengan
membuat produk-produk Apple yang sempurna, dari berbagai segi dan sedetail mungkin
(https://www.researchgate.net/publication/311768978_Perubahan_Organisasi_oleh_Steve
_Jobs_yang_Membawa_Kesuksesan_bagi_Apple)