Anda di halaman 1dari 7

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2020/2021

           

Nomor Induk Mahasiswa  55219120017 Nomor Ujian : 4 Paraf Mahasiswa

Nama   Michael Chang  


Fakultas / Program
Magister Ilmu Komunikasi Paraf Pengawas
Studi
Mata Kuliah     KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN  
Nilai Ujian (00-
Dosen    Nur Kholisoh Dr.M.Si
100)
Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   Senin 13/07/2020 19:30  

1.Sebagai pemimpin memiliki gaya yang berbeda dalam memimpin. . . . . . . . . . .

Organisasi dibentuk melalui komunikasi ketika individu di dalamnya saling berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Proses komunikasi yang terjadi dalam

organisasi menghasilkan berbagai hal, seperti hubungan kewenangan maupun terciptanya

peran. Organisasi menciptakan hasil (output) akibat adanya interaksi di antara individu dan

kelompok dalam organisasi yang pada gilirannya mempengaruhi interaksi masa depan di

dalam organisasi.

Kepemimpinan adalah proses seseorang dalam mempengaruhi bawahan agar bawahan

mau mengikuti perintahnya. Gaya kepemimpinan adalah sikap atau tingkah laku seorang

pemimpin dalam memimpin dan mengarahkan bawahannya. Gaya kepemimpinan yang baik

adalah gaya kepemimpinan yang bisa mengendalikan bawahannya dengan menyesuaikan

dengan situasi yang ada.


Gerald M. Goldhaber mengemukakan, komunikasi organisasi adalah proses saling

menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling

bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-

ubah. Komunikasi organisasi terjadi di dalam organisasi maupun antar organisasi.

Karenanya, komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi

antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul di

dalamnya Komunikasi organisasi terjadi

Komunikasi sangat berperan dalam organisasi. Karena semua pekerjaan dan aktivitas

menggunakan komunikasi. jadi, hendaknya dalam organisasi, seorang pemimpin yang baik,

hendaknya menggunakan fungsi komunikasi yaitu persuasif, yaitu seorang pemimpin yang

bisa mempengaruhi karyawannya agar mau bekerja dengan sukarela,melaksanakan tugasnya

dengan perasaan senang karena pimpinan memintanya dengan hormat. Hal itu akan

mempengaruhi psikologis karyawan, membuat karyawan bekerja dengan optimal untuk bisa

membantu atasannya. Kegiatan komunikasi di dalam suatu organisasi bertujuan untuk

membentuk saling pengertian dan menyamakan pengalaman di antara anggota organisasi.

Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar.

Sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat berantakan. Oleh

karena itu, kepemimpinan dalam komunikasi organisasi sangatlah penting karena keberadaan

pimpinan menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.

Contohnya Unilever Indonesia berada di bawah kepemimpinan Hemant Bakshi, selaku

Presiden Direktur Unilever Indonesia sejak 1 Desember 2014. Berdasarkan laman berita

idntimes.com, Hemant lebih mengutamakan keberagaman tim untuk mencapai kesuksesan

maksimal perusahaan. Dirinya lebih puas dan percaya akan adanya hasil yang baik dapat

diperoleh dari keberagaman tim (Perdana, 2020).


2.Kebijakan Adalah suatu pernyataan umum yang dirancang sebagai pedoman . . . .

Kebijakan diartikan sebagai pedoman untuk bertindak. Pedoman itu boleh jadi amat

sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas,

longgar atau sempit, bersifat kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam

maknanya seperti ini mengkin berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman

bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu

atau suatu rencana. Dalam penyampaian kebijakan kita memerlukan komunikasi yang baik

antara atasan kepada bawahan, karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, dan antara

karyawan dengan atasan. Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan

kepada para karyawan tentang kebijakan apa yang diterapkan, apa yang harus dilakukan,

seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kinerja jika sedang berada di bawah standar. Ketika kebijakan baik dan tepat akan

mempengaruhi iklim dari organisasi itu sendiri

Wirawan (2007) mendefinisikan iklim dalam organisasi secara luas, bahwa iklim

organisasi merupakan persepsi anggota organisasi (secara individual dan kelompok)

mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang

mempengaruhi sikap, perilaku organisasi dan kinerja anggota. Iklim organisasi yang baik

akan membantu meningkatkan disiplin kerja pada pegawai.

Kedisiplinan kerja menurut Fathoni (2006) adalah kesadaran dan kesediaan individu

menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku kesadaran dan

kesediaan individu menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. Menurut Rivai (2011) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan pegawai agar bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta

merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan individu menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja dianggap penting

karena dapat memunculkan rasa tanggung jawab individu terhadap standar pekerjaan yang

telah ditetapkan sehingga pegawai dapat menghasilkan kinerja yang baik bagi organisasi

(Andriani, 2010)

Peningkatan kinerja dan produktivitas baik individu maupun organisasi serta

meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi organisasi. Peningkatan disiplin kerja pada

pegawai dapat terwujud apabila lingkungan organisasi mampu dipersepsikan dengan baik.

Perusahaan Google, perusahaan yang bergerak dalam sektor teknologi informatika ini

memberikan tunjangan serta fasilitas yang terbaik bagi pegawainya seperti menyediakan

makan pagi, siang, dan malam secara gratis, fasilitas cuci gratis, dan tunjangan kematian.

Pemberian fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kepuasan kerja terhadap pegawai

sehingga ketika pegawai merasa puas dalam bekerja pegawai dapat mempersepsikan

lingkungan kerjanya dengan baik pula (Wahyudi, 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa nuansa dan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan dapat

mendorong pegawai meningkatkan produktivitasnya. Lingkungan kerja yang menjadi

perhatian Perusahaan Google merupakan bukti kepedulian perusahaan akan kesejahteraan

dan kebahagiaan pegawainya. Hal tersebut mendorong pegawai untuk dapat menggunakan

waktu dalam bekerja dengan lebih efektif tanpa mengabaikan kualitas hasil kerja (Mahaputra

& Ngazis, 2014).


3. Tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik jika seluruh anggotanya . . . . .

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi itu

dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan

kualitas produk atau jasa, peningkatan daya saing dan peningkatan kinerja organisasi.

Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan sebelumnya.

Pada dasarnya semua organisasi selalu melakukan perbaikan untuk meningkatkan

kinerjanya. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tergantung dari indahnya strategi yang

telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan

pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhkan pengukuran kinerja

untuk memastikan apakah strategi berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Berkaitan

dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk memiliki sebuah sistem

pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

(Melinda, 2003).

Sistem pengukuran kinerja yang dapat digunakan oleh organisasi adalah bulunced

scorecard. Bulunced scorecard menerjemahkan visitujuan dan strategi organisasi ke dalam

seperangkat tujuan dan ukuran strategis yang saling berkaitan yang tersusun ke dalam empat

perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan

pertumbuhan. Menurut Simons (2000, dalam Melinda, 2003), organisasi yang dapat

menerjemahkan strategi ke dalam sistem pengukuran kinerjanya akan jauh lebih baik &lam

mengimplementasikan strategi mereka. Jika strategi dapat dinyatakan dalam bentuk tujuan

strategis, ukuran- ukuran dan target yang jelas, yang kemudian dikomunikasikan kepada

setiap anggota organisasi, maka setiap anggota organisasi dapat mengerti dan

mengimplementasikannya dengan baik sehingga visi organisasi dapat tercapai.


Selain itu Komitmen organisasi merupakan salah satu kunci yang turut menentukan

berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai

komitmen kepada organisasi biasanya menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian

terhadap tugasnya, sangat memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta

sangat loyal terhadap perusahaan. Komitmen terkandung keyakinan, pengikat, yang akan

menimbulkan energi untuk melakukan yang terbaik. Secara nyata, komitmen berdampak

kepada performansi kerja sumber daya manusia, dan pada akhirnya juga sangat berpengaruh

terhadap kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu peran sumber daya manusia, khususnya

jajaran manajemen dari dasar sampai puncak harus mampu berperan sebagai penggerak

untuk mewujudkan misi dan tujuan perusahaan. Maka dari itu komunikasi yang baik antara

atasan kepada bawahan, karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, dan antara

karyawan dengan atasan. Harus tercapai agar terciptanya iklim yang baik sehingga komitmen

dan kedisiplinan para karyawan dapat meningkat yang berdampak pada pencapaian tujuan

dari perusahaan.

Contoh Perusahaan Apple dibawah kepemimpinan Steve Jobs

Perusahaan Apple melakukan berbagai tahapan perubahan sebelum menjadi sukses

seperti saat ini. Perubahan yang dilakukan Apple menurut model perubahan Kurt Lewin,

tahap pertama yang dilakukan adalah tahap unfreezing. Unfreezing adalah tahapan awal

dimana keadaan orang (karyawan) akan menjadi siap sedia memperoleh atau mempelajari

sesuatu yang baru. Tahap pertama ini sering disebut sebagai tahap persiapan diri baik

secara individual maupun tim kerja, sebelum suatu perubahan dilakukan, atau

menciptakan situasi yang kondusif bagi terjadinya suatu perubahan. Pada perusahaan

Apple dibawah kepemimpinan Jobs, karyawan dituntut untuk mau mempelajari hal-hal

baru, aturan baru dan target baru yang telah ditetapkan, serta mempelajari sikap dari.
Tahapan perubahan kedua adalah dengan melakukan changing atau fase transisi,

tahapan ini terjadi ketika orang (karyawan) mulai melakukan percobaan dengan prilaku baru

atau masa transisinya. Sikap pemimpin yang dimiliki Jobs mampu memotivasi dan

membuat para karyawannya melakukan apa yang telah di katakan olehnya, yaitu dengan

membuat produk-produk Apple yang sempurna, dari berbagai segi dan sedetail mungkin

demi menarik perhatian para konsumennya didunia.

(https://www.researchgate.net/publication/311768978_Perubahan_Organisasi_oleh_Steve

_Jobs_yang_Membawa_Kesuksesan_bagi_Apple)

Anda mungkin juga menyukai