Asthma

Pasien datang dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak tadi
pagi. Sesak tidak berkurang walaupun sudah diberi ventolin inhaler Pasien dengan
riwayat sesak berulang. Keluhan sesak tidak berhubungan dengan aktivitas.
Keluhan sesak berkaitan dengan cuaca dan debu. Pasien juga mengeluh adanya
batuk dan rasa berat di dada. Mual (+), muntah (-).Riwayat asma sejak lama, dan
biasanya terkontrol dengan ventolin inhaler. Riwayat TB paru (-), riwayat DM (-),
dan riwayat hipertensi (-). Pasien merupakan perokok aktif. Dalam sehari pasien
biasanya menghabiskan 1 bungkus rokok.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum

Kesadaran : CM
TD : 130/85 mmHg
Nadi : 121 kali/mnt
Nafas : 26 kali/mnt
Suhu : 36,8

Pemeriksaan Kepala
Rambut : Distribusi normal, hitam, sukar dicabut
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : Conjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), sekret (-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+), Pupil bulat
isokor, Φ 3 mm/3 mm
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Hidung : NCH (-), Sekret (-/-), cavum nasi hiperemis (-)
Mulut
o Bibir : Simetris, sianosis (-)
o Lidah : Simetris, tremor (-), hiperemis (-)
o Tonsil : Hiperemis (-/-), T1/T1
o Faring : Hiperemis (-)

Pemeriksaan Leher

1
 Inspeksi : Simetris, retraksi suprasternal (-)
Palpasi : TVJR-2cmH2O, pembesaran KGB (-), kuduk kaku
(-)

Pemeriksaan Thoraks
Thoraks Anterior
Inspeksi Statis : simetris kiri sama dengan kanan,
Dinamis : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor kiri dan kanan
Auskultasi : suara nafas ekspirasi memanjang, terdapat wheezing di
paru kiri dan kanan
Thoraks Posterior

Inspeksi : Statis : simetris kiri sama dengan kanan,

Dinamis : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor diseluh lapangan paru kiri dan kanan
Auskultasi : suara nafasekspirasi memenjang, terdapat wheezing di
paru kiri dan kanan
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V midclavicula sinistra
Perkusi : Batas-batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Irama regular(+), bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), defans muscular (-), H/L/R tidak teraba
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : Peristaltik normal

Anggota Gerak
Tidak terdapat udem dan clubbing finger di ekstremitas

2
 • Hb: 14
• Leukosit: 8600
• Trombosit: 232.000
• Ht: 41%
• GDS: 143
• Creatinin: 0,71
• SGOT/SGPT: 17/17

Thorax PA: paru dan jantung tak tampak kelainan

Diagnosa Kerja :
Asma akut serangan berat pada asma intermiten
Tatalaksana
- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
- Nebu Ventolin 3x1
- Nebu Pulmicort 3x1
- Drip Aminofilin 15 cc
- Inj. Dexametasone mg

3
Latar belakang: Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang ditandai adanya
mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang. Penyakit ini masih menjadi masalah
kesehatan, diderita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit dari ringan sampai
berat, bahkan beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.
Laporan Kasus: Laki-laki, 45 tahun keluhan sesak napas. Pasien sudah dikenal dengana asma
dan mendapat obat ventolin inhaler. Keluhan yang juga dirasakan adalah batuk dan rasa berat di
dada. Pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan frekuensi nafas dan auskultasi paru ditemukan
suara nafas ekspirasi memanjang yang disertai dengan wheezing. Pada pasien ini diberikan terapi
berupa O2 8L/menit (NRM), Nebule ventolin dan pulmicort, drip aminofilin, injeksi
deksametasone.
Diskusi: Pada keadaan serangan, kontraksi otot polos saluran napas, edema, dan hipersekresi
dapat menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi penderita bernapas pada volume paru
yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja
pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan hiperinflasi.
Kesimpulan: Penilaian berat serangan merupakan kunci pertama dalam penanganan serangan
akut. Penanganan asma ditekankan kepada penanganan jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan serangan asma akut atau perburukan gejala dengan memberikan pengobatan
yang tepat.