TINJAUAN KASUS
A. Kajian data
Tabel 3.1
Kajian Data Actuatig : supervisi
di Ruang Y Rumah Sakit X
Tanggal 11- 14 juli 2020
Dilakukan
No Standar Metode Ket
Ya Tidak
1. Pengarahan Wawancara
2 Supervisi staff Wawancara
3 Koordinasi Wawancara
4 Orientasi staff Wawancara
5 Memberi motivasi pada anggota Wawancara
6 Membuat keputusan Wawancara
7 Membimbing tenaga keperawatan Wawancara
8 Mengupayakan pengadaan peralatan dan Wawancara
obat-obatan
9 Menilai kinerja perawat yang ada diruangan Wawancara
Jumlah 100%
Total % 100%
Sumber: Data Primer Hasil observasi
Tabel 3.2
Kajian Data Actuatig : delegasi
di Ruang Y Rumah Sakit X
Tanggal 11- 14 juli 2020
Dilakukan
No Standar Metode Ket
Ya Tidak
1. Menyusun dan mengatur jadwal dinas Wawancara
2 Membuat laporan harian dan bulanan Wawancara
3 Melakukan assesment keluhan utama Wawancara
4 Pemeriksaan tanda-tanda vital dan tindakan Observasi
medis
5 Melakukan tindakan pengobatan Observasi
Jumlah 100%
100%
Sumber: Data Primer Hasil observasi
2
.
3
C. Identifikasi Masalah
DATA MASALAH
- Hasil observasi bahwa dalam
Belum optimalnya pelaksanaan supervisi
pelaksanaan supervisi baik dari Kepala di ruang Y
Ruang ke Kepala TIM maupun dari
Kepala TIM ke perawat pelaksana (PA)
belum terlaksana secara optimal.
- Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan
bahwa supervisi terhadap Asuhan
Keperawatan di Ruang Y kadang
dilaksanakan tapi belum maksimal,
dengan presentase 95 %.
- Pendelegasian Berdasarkan wawancara Belum optimalnya pelaksanaan delegasi
yang diperoleh dari Kepala Ruang Y, di di ruang Y
dapatkan informasi bahwa di Ruang Y
belum dilakukan pendelegasian. Kepala
Ruang mengatakan bahwa
pendelegasian hanya dilakukan secara
lisan.
D. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data maka ditemukan 3 masalah,
sehingga dilakukan penyusunan prioritas masalah dilanjutkan dengan
planning of action dan dapat dilihat pada tabel.
- Pendelegasian Belum Dapat menerapkan 4. Sosialisasi Semua staf Rumah sakit Diskusi Ita riani
Berdasarkan optimalnya delegasi tentang perawat X ruang Y
wawancara pelaksanaan keperawatan pendelegasian
delegasi diruang secara efesien dan tugas yang akan
yang diperoleh
Y efektif dilakukan
dari Kepala 5. Membuat format
Ruang Y, di dapat surat
dapatkan melaksanakan dan pendelegasian
informasi membiasakan tugas
bahwa di kegiatan delegasi 6. Membuat format
Ruang Y evaluasi
delegasi dilakukan penerapan
secara rutin dan pendelegasian
ada form yang tugas
baku untuk
digunakan bukan
hanya secara
lisan..
6
7
Tabel 3.3
Pelaksanaan Supervise Dan Delegasi
Analisis
Supervisi Dan Delegasi
a. Permasalahan
Penerapan supervisi dan delegasi sudah terlaksana tapi belum
secara optimal.. Berdasarkan wawancara dan observasi didapatkan
hasil bahwa di Ruang Y sudahdi lakukan dilakukan supervisi oleh
Kepala Ruang maupun oleh Ketua TIM, dan delegasi juga sudah
dilakukan secara lisan.
b. Pelaksanaan
Supervisi dan delegasi dilakukan oleh Kepala Ruang kepada
Ketua TIM, maupun oleh Ketua TIM kepada Perawat Pelaksana.
c. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Tersedianya alat / media seperti: format penilaian tindakan keperawatan untuk
supervisi dan delegasi dilakukan hanya secara lisan.
b) Supervisi dilakukan oleh Kepala Ruang kepada Ketua TIM maupun oleh Ketua TIM
kepada Perawat Pelaksana.
2) Evaluasi Proses
Kegiatan supervise dan delegasi telah dilakukan oleh Kepala
Ruang kepada Ketua TIM maupun oleh Ketua TIM kepada Perawat
Pelaksana secara baik sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
3) Evaluasi Hasil
Hasil nilai observasi yang didapat dari pelaksanaan kegiatan
delegasi di Ruang Y mengalami peningkatan dari sebelumnya secara
lisan setelah dilakukan kegiatan delegasi sudah ada form untuk
pelimpahan delegasi. Dan juga supervisi sudah berjalan secara
optimal yang awal nya hanya sebulan sekali setelah dilakukan sudah
mengalami peningkatan menjadi seminggu sekali.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Supervisi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 minggu dari
tanggal 1-14 juli 2020, didapatkan hasil pelasanaan supervisi telah berjaan
dengan baik dan optimal. Supervisi atau pengawasan adalah proses
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan untuk memastikan apakah
kegiatan tersebut berjalan sesuai tujuan organisasi dan standart yang telah
ditetapkan (Keliat, 2010). Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki
kemampuan yang cakap dalam bidang yang disupervisi. Di Ruang MPKP,
kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan
pelayanan di MPKP sesuai dengan standart mutu profesional yang telah
ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi, baik
dalam manajemen maupun Asuhan Keperawatan serta menguasai pilar-pilar
profesionalisme yang diterapkan di MPKP (Nursalam, 2011).
Menurut Nursalam (2011) mekanisme pengawasan supervisi
dilakukan berjenjang, yaitu sebagai berikut : 1. Kepala seksi keperawatan
atau konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala Ruangan, Ketua
TIM, dan Perawat Pelaksana, 2. Kepala Ruangan melakukan pengawasan
terhadap Ketua TIM dan Perawat Pelaksana, 3. Ketua TIM melakukan
pengawasan terhadap Perawat Pelaksana. Materi supervisi atau pengawasan
disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing staf perawat yang
disupervisi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, diperoleh data
bahwa supervisi keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada
bulan Oktober 2015 dijadwalkan sebanyak 67 kali supervisi dan pada
kenyataannya hanya dilaksanakan sebanyak 17 kali (25,4%). Jadwal supervisi
yang tidak dilaksanakan sebanyak 50 kali (74,6%). Penelitian yang telah
dilakukan Supratman & Sudaryanto (2008) menyimpulkan bahwa
pelaksanaan supervisi di berbagai rumah sakit belum optimal. Hal ini juga
sejalan dengan penelitian (Mua 2011) yang mengemukakan bahwa tidak
9
B. Delegasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 minggu dari tanggal
1-14 juli 2020, didapatkan hasil pelasanaan delegasi telah berjaan dengan baik
dan optimal. Delegasi yaitu penyelesaian suatu pekaryaan melalui orang lain
atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi (Nursalam, 2011).
Delegasi (Delegation) secara singkat dapat dikatakan bahwa delegasi
adalahpemberian sebagaian tanggung jawab dan kewibawaan kepada orang
lain. (Nursalam, 2011). Lakukan delegasi yang tepat. Anda harus bisa
menentukan kapan dan apa yang perlu dilakukan delegasi dan bantuan.
Sepanjang kontrol penting, tergantung bagaimana staf melihatnya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Pohan, VS, dkk
2019) didapatkan hasil analisis penerapan model delegasi keperawatan
relactor (MDK’R’) pada kepala ruang di RS Roemani Semarang tergolong
baik. Mayoritas skor yang diperoleh responden dengan katagori sangat baik
10
A. Simpulan
Manajemen pelayanan kesehatan berperan penting dalam mencapai
tujuan proses keperawatan yang baik. Fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan staf, pengarahan, dan pengawasan
harus berjalan. yang dilakukan kepala ruangan ke ketua tim keperawatan.
Mengatasi masalah tersebut kepala ruangan mengoptimalkan fungsi
manajemen dalam melakukan supervise dan pendelegasian ke ketua tim.
Implikasi dari kegiatan ini yaitu rumah sakit mampu mengoptimalkan
pelaksanaan supervise dan delegasi keperawatan yang dilakukan oleh kepala
ruangan kepada ketua tim.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit X
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
manajemen keperawatan di Rumah Sakit "X" khususnya pelaksanaan
pendelegasian dan supervisi kepala ruangan.