Kenalan Sama BPJS
Kenalan Sama BPJS
Adanya pengeluaran yang tidak terduga ketika seseorang terkena penyakit apalagi
penyakit-penyakit yang membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan yang tinggi mendorong
pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang BPJS. Sistem dari BPJS sendiri sebenarnya sudah
tidak asing di negara kita, selalu menjadi hal yang menarik dan hal yang biasa pula untuk
memperbincangkan pro kontra BPJS, Badan hukum publik yang bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan program kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Nah, tapi ada beberapa hal
yang mesti dipertanyakan mengenai bagaimana BPJS terutama dibidang kesehatan
mempengaruhi kesejahteraan rakyat? Dan apa program pemerintah yang mendukung (pro) akan
adanya realisasi dari kebijakan BPJS dibidang kesehatan?
Dari uraian diatas jelas bahwa BPJS memuat faedah yang penting dalam menjaga
perekonomian bangsa dan menjamin kesejahteraan rakyat Indonesia. BPJS berperan sebagai
tindakan preventif apabila masyarakat sewaktu-waktu terkena penyakit atau membutuhkan biaya
perawatan dan pengobatan yang cukup mahal, sehingga perekonomian masayarakat tidak
terganggu lagi. Tetapi tetap saja disetiap kebijakan akan selalu menuai pro dan kontra. Dari sisi
kontra adanya kebijakan ini adanya berbagai protes dengan iuran yang dilaksanakan seperti yang
terjadi pada 14 Maret 2016 Yayasan lembaga Konsumen Indonesia menilai kenaikan iuran
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan sebuah kebijakan yang kontra
produktif. Menurut Ketua Pelaksana Harian YLKI Tulus Abadi, sampai saat ini BPJS belum
mempunyai standar pelayanan minimal yang jelas. Sehingga, hampir di semua lini pelayanan
BPJS kesehatan masih sangat mengecewakan. Dan YLKI menilai bahwa kenaikan iuran hanya
untuk menuntupi defisit kesehatan yang dialami oleh BPJS sebanyak 7 triliun rupiah. Menurut
YLKI kebijakan ini tidak memiliki rasa empati, pasalnya di masyarakat sedang terjadi kelesuan
ekonomi yang akan memberatkan jika harus membayar lebih untuk iuran BPJS yang tentu saja
penggunaannya tidak bisa saat itu juga.
Di sisi sikap pro yang ditunjukkan baik dari pemerintah maupun aspek target dari
pengguna BPJS salah satunya adalah pemerintah DKI yang mulai menanggung BPJS pemulung
di TPST Bantargebang. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan,
pemberian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dianggarkan dalam APBD-Perubahan
2016. Sebanyak 6000 pemulung akan dijamin BPJSnya oleh pemerintah. Dengan langkah seperti
ini masyarakat yang awalnya menolak BPJS karena merasa berat akan terasa ringan karena
sudah disubsidi oleh pemerintah. Dari niat baik pemerintah ini dampak yang ditimbulkan
otomatis perekonomian masyarakat menjadi lebih stabil karena jika mengalami kecelakaan akan
ditanggung pemerintah melalui BPJS tanpa harus merasa berat dan tambah jatuh miskin karena
sakit yang dialami.Disini jelas bahwa kesejahteraan masyarakat akan serta merta meningkat
mengingat beban masyarakat tentang kesehatan dan berbagai kecelakaan kerja sudah memiliki
jaminan dan pelindung yang jelas untuk pelaksanaan kehidupan mereka.
BPJS kesehatan dalam upayanya untuk mempengaruhi kesejahteraan rakyat dinilai sangat
membantu perekonomian apabila dalam pelaksanaannya sendiri dikerjakan dengan mekanisme
dan standardisasi yang sesuai maka akan diperoleh tujuan yang diinginkan. BPJS sebagai
tindakan preventif untuk mencegah masyarakat mengalami keguncangan perekonomoian
masyarakat ketika terdapat kejadian yang mendadak harus mengeluarkan dana lebih. Program
pemerintah yang mencanangkan pemberian BPJS kepada pemulung akan sangat membantu
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Diharapkan pengelolaan serta realisasi dari sistem BPJS
ini terus distabilakan dan dana tidak lagi mengalami defisit serta segera mentukan berapakah
biaya iuran yang susai dengan kemampuan masyarakat kecil.