Anda di halaman 1dari 3

Intravena

Injeksi intravena digunakan untuk memberikan onset obat yang cepat karena obat
langsung disuntikkan ke sistem sirkulasi. Area injeksi dapat di vena sefalika, atau kubiti di
lengan, atau vena dorsal tangan. Injeksi intavena menggunakan jarum berukuran 21-23 gauge
dengan panjang 1 sampai 1,5 inci. Obat dapat diberikan langsung ke pembuluh darah dengan
jarum suntik, melalui kateter intermiten yang diinsersikan ke pembuluh darah pasien, serta
dapat disuntikkan dalam cairan infus atau diberikan sebagai infus (piggyback) (Kamienski
dan Keogh, 2015). Larutan bervolume besar atau kecil dapat diberikan ke dalam vena untuk
mendapatkan efek yang lebih cepat.

Kegunaan injeksi intravena yaitu digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat,
agar obat yang diberikan dapat menimbulkan efek langsung (contoh pada pasien epilepsi atau
kejang-kejang), digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral (contoh pada
pasien terus menerus muntah-muntah), digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan
memasukkan obat apapun melalui mulutnya, serta kesadaran menurun dan berisiko terjadi
aspirasi (tersedak obat masuk ke pernapasan) sehingga pemberian melalui jalur lain
dipertimbangkan.

Tetapi pemberian melalui rute ini potensi berbahaya karena obat tidak dapat
dikeluarkan kembali setelah diberikan (Agoes, 2009). Risiko lain untuk pemberian obat
secara intravena yaitu adanya potensi terjadi interaksi obat, berkurangnya konsentrasi obat
karena adanya adsorpsi pada wadah intravena dan perangkat administrasi, adanya potensi
kesalahan dalam teknik peracikan, pengeluaran darah yang menyebabkan bengkak, dan
flebitis (Phillips dan Gorski, 2014).

Dasar pemberian cairan intravena (parental) merupakan pemberian cairan dan


elektrolit kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan cairan rumatannya karena tidak dapat
dilakukan pemberian secara oral atau untuk memberikan cairan pengganti secara cepat akibat
kehilangan cairan. Pemberian cairan intravena juga merupakan tindakan yang sering
dilakukan pada kondisi gawat darurat yang sangat menentukan keselamatan hidup pasien
(life saving), seperti pendarahan hebat, diare berat dan luka bakar. Selain untuk pemberian
cairan dan elektrolit, jalur intravena dapat juga sebagai jalur untuk memasukkan obat dan
nutrisi (Hardsiman, 2015).
Tempat injeksi intravena yaitu pada lengan (vena mediana cubiti atau vena sefalika
dan vena basilica), pada tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), pada kepala
(vena frontalis, dan vena temporalis), dan pada mata kaki (vena dorsal pedis).

Terdapat dua macam injeksi pada intravena yaitu pemberian obat melalui intravena
secara langsung dan tidak langsung. Pemberian obat melalui intravena secara langsung dapat
dilakukan diantaranya pada vena mediana cephalika, vena saphenosus, vena jugularis, vena
frontalis, dengan tujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.
Pemberian obat melalui intravena secara tidak langsung merupakan cara pemberian obat
dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam media (wadah atau selang) yang
bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mmpertahankan kadar terapeutik dalam
darah.

Hal-hal yang harus diperhatikan selama pemberian obat yaitu obat-obat suntikan yang
diberikan harus sesuai dengan program pengobatan, sebelum menyiapkan obat suntikan
bacalah dengan teliti petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan medik atau status pasien,
pada waktu menyiapkan obat, bacalah dengan teliti label dari tiap-tiap obat, perhatikan teknik
septik dan antiseptiknya, pasien yang telah mendapatkan suntikan harus diawasi untuk
beberapa waktu sebab ada kemungkinan timbul reaksi alergi.

Menghitung dosis obat yang melalui intravena dalam jangka waktu yang lama
sehingga menyesuaikannya dengan menggunakan alat baik syringe pump maupun infuse
pump. Adapun beberapa obat tersebut yaitu heparin (inviclot), dobutamin, dopamin, lasix
(furosmide), cordaron (amiodaron), dan lain-lain. Rumus menghitung dosis obat yang
menggunakan alat

order obat 60 mgtt kg Pelarut


jam
x
cc
x ( )
x
BB sediaan obat

order obat 60 mgtt kg Pelarut


menit
x
cc
x ( )x
BB sediaan obat

Catatan dalam menghitung dosisis:

1. Sangat perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis yang digunakan.


2. Sangat perlu diperhatikan waktu pemberian.
Catatanperawat.id/2017/02/cara-cepat-menghitung-dosis-obat.html?m=1

Pemberianobatjalurintravena.blogspot.co.id/2014/04/pemberian-obat-melalui-itravena.html?
m=1

www.katapena.info/2017/02/makalah-injeksi-intravena.html?m=1

http://repository.unimus.ac.id

fk.unsoed.ac.id > default > files > img

Anda mungkin juga menyukai