Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Apriana (1810050)
Rosmita (1810056)
Meriska Amalia Mansur (1810054)
Lisa Natalia
Nur Anisa (1810080)
Agnes Kurniati Senona Lebuan (1810073)
Irma (1810058)
M. Rizal (1810086)
Aril Alfian (1810060)
Edwin Puabonga Tallulembang (1810067)
Gregorius Bace Mukin (1810076)
TAHUN 2019/2020
A. Pengertian Vitamin D
Vitamin D ini ditemukan sejak berabad-abad yang lalu pada anak-anak di
daerah dingin (Eropa dan Amerika Utara), tepatnya sejak munculnya suatu
penyakit yang dinamakan riketsia. Riketsia adalah penyakit dimana tulang tidak
dapat melakukan fungsinya. Menurut pengamatan seorang dokter Inggris yang
bernama Palm, penyakit ini jarang terjadi jika anak-anak terkena sinar matahari.
Selanjutnya, pada tahun 1992, Mac collum menemukan bahwa minyak ikan
mengandung zat yang dinamakan faktor anti rakitik (vitamin D) yang mampu
mengobati penyakit riketsia ini. Semenjak saat itulah disimpulkan bahwa penyakit
riketsia ini berhubungan dengan sinar matahari dan zat-zat yang ada di dalam
ikan. Zat yang dikatakan dapat menyembuhkan riketsia itu kemudian disebut
sebagai vitamin D.
Vitamin D merupakan zat esensial yang penting untuk kesehatan tulang
dan fungsi otot. Vitamin D adalah salah datu jenis vitamin larut lemak prohormon
yang juga dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D merupakan kelompok
senyawa sterol yang terdapat di alam, terutama pada hewan, tetapi juga
ditemuikan di tumbuhan maupun ragi. Vitamin D terdiri dari dua jenis, yaitu
vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kholekalsiferol). Ergokalsiferol
biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan kholekalsiferol terdapat pada
hewan. Kedua jenis vitamin D tersebut memiliki struktur kimia berbeda, namun
fungsinya identik.
Sebenarnya, terdapat lebih kurang 10 derivat sterol yang memiliki
aktivitas vitamin D, namun ergosterol dan 7α-dehidrokolesterol, merupakan
provitamin D utama yang menghasilkan secara berturut-turut D2 dan D3. Pada
tuimbuhan, iradiasi ergosterol menyebabkan terbentuknya ergokalsiferol (vitamin
D2). Pada hewan, iradiasi 7α-dehidrokolesterol menghasilkan kholekalsiferol
(vitamin D3). Struktur Kimia Vitamin D termasuk dalam grup sterol. Nama
vitamin D adalah nama umum dari semua steroid yang secara kualitatif
memperlihatkan aktivitas kholekalsiferol.
2
B. Metabolisme Vitamin D
Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh
sinar matahari, diet dan suplemen, Pengaruh sinar matahari dalam pembentukan
Vitamin D bagi manusia melalui pengaruh sinar ultraviolet B berasal dari
matahari yang mempunyai panjang gelombang antara 290 sampai 315
nanomikron, sinar tersebut menembus kulit dan mengubah 7-dehidrocholesterol
menjadi provitamin D3 yang kemudian segera berubah menjadi vitamin D3.
Sedangkan sumber Vitamin D2 dan D3 yang berasal dari diet dan suplemen dalam
bentuk chilomikron dialirkan ke pembuluh limfa untuk masuk sirkulasi vena.
Secara umum Vitamin D disimpan dalam sel-sel lemak tubuh.Vitamin D
dalam sirkulasi darah vitamin D diikat oleh protein khusus untuk di bawa ke hati.
Di dalam hati vitamin D yang belum aktif dengan bantuan enzim tertentu diubah
menjadi vitamin D aktif, yaitu 25 dehidroksi vitamin D atau 25(OH)D. Dari hati
vitamin D kemudian dibawa ke ginjal. Kadar vitamin D aktif di dalam darah
tersebut diatur oleh hormon paratiroid, kalsium dan fosfor. Kadar vitamin aktif
inilah yang menjadi dasar para klinis menilai kadar Vitamin D seseorang di dalam
darahnya. Kadar vitamin D seseorang sangat dipengaruhi oleh kalsium, fosfor,
dan faktor pertumbuhan fibroblast. Kadarnya akan menjadi menurun akibat
umpan balik negatif dari hormon paratiroid.
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik
anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah
vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau
menghambat penyerapan. Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan
kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D
dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah,
vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding
protein (DBP) atau globulin. Melalui saluran darah tersebut, vitamin D
ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria hati, vitamin
D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau 25-hidroksi-
kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-D3-
3
hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasimenuju
ginjal.
Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan
hormon parathormon yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini
terjadi di mitokondria tubulus proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin
D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1α- 25-dihidroksi vitamin
D3, dengan bantuan enzim 1α-hidroksilase. Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin
D3 inilah yang merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan
dalam meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam
ginjal. Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan
hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah kalsidiol menjadi 24,25-
dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang
menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-dihidroksi
vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam
peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor
serum untuk meningkatkan mineralisasi tulang
C. Fungsi Vitamin D
1. Menjaga kekebalan tubuh Anda
Dalam vitamin D terdapat kandungan molekul aktif yang disebut
kalsitriol.Fungsinya bagi metabolisme tubuh, yaitu membantu penyerapan
kalsium ke dalam tulang dan otot.Selain itu, kalsitriol berfungsi sebagai immuno
modulator atau senyaa tertentu yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh
manusia baik secara spesifik maupun nonspesifik.
2. Menguatkan Tulang dan Gigi
Vitamin D memungkinkan tubuh untuk menyerap kalsium.Tanpa vitamin
D, tulang bisa menjadi rapuh dan lemah.Pada orang dewasa, terlalu sedikit
vitamin D dapat menyebabkan tulang rapuh atau osteoporosis.Pada anak-anak,
kekurangan vitamin D menyebabkan banyak kasus rakhitis, penyakit tulang dan
masalah kesehatan masyarakat yang utama lainnya.Susu yang diperkaya dengan
vitamin D dapat menghilangkan gangguan tersebut.
4
3. Mengurangi Tingkat Depresi
Penelitian telah menghubungkan rendahnya tingkat vitamin D pada
penderita depresi baik pria dan wanita tua. Satu penjelasan yang mungkin adalah
bahwa kekurangan vitamin D menyebabkan kelenjar paratiroid memproduksi
lebih banyak hormon.Rendahnya tingkat vitamin D dan tingginya hormon
paratiroid telah dikaitkan dengan tingkat keparahan depresi.
4. Memperlambat obesitas
Setelah menopause, kebanyakan wanita mengalami kenaikan berat badan
sampai mereka mencapai usia 60-an. Ada bukti bahwa mengkonsumsi vitamin D
dan suplemen kalsium dapat memperlambat penambahan berat badan itu. Dalam
sebuah penelitian, wanita yang tidak mendapatkan cukup kedua nutrisi tersebut di
awal, memiliki risiko 11% lebih besar untuk kenaikan berat badan.Tetapi berat
badan dapat dipertahankan atau bahkan menurun sebagai hasil dari mengkonsumsi
vitamin D dan suplemen kalsium tersebut.
5. Mengobati Penyakit Osteomalacia
Osteomalacia adalah penyakit yang dapat ditemui pada jaringan tulang
manusia, yang disebabkan karena proses pembentukan lapisan mineral tidak
terjadi sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, tulang baru terbentuk tanpa adanya
lapisan mineral yang mendukung sehingga menyebabkan tulang tersebut menjadi
lunak. Tulang yang lunak akan mudah retak dan patah. Satu-satunya cara untuk
mengobati penyakit ini adalah dengan mengkonsumsi suplemen vitamin D dan
mendapatkan sinar matahari yang cukup.
D. Sumber Vitamin D
Berdasarkan bentuknya :
1. Vitamin D2 (ergokalsiferol) ditemukan dalam ragi
2. Vitamin D3 (kolekasiferol) yang terdapat dalam minyak hati ikan dan kuning
telur. Vitamin D3 juga dihasilakn dalam kulit ketika kulit terpapar sinar ultra
violet (sinar matahari)
5
Berdasarkan Jenisnya :
1. Sumber makanan hewani yang mengandung vitamin D antara lain: minyak
seperti minyak hati ikan kod, telur, hati, berbagai jenis ikan, susu,
mentega, dan lain sebagainya. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat
adalah ASI. Maka dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada
bayi, ASI penting diberikan maksimal 6 bulan.
2. Sumber makanan nabati yang mengandung Vitamin D antara lain: biasanya
terdapat pada minyak sayur, ubi, dan kentang. Kandungan vitamin D pada
makanan nabati ini sangat rendah. Oleh karena itu, orang yang vegetarian
memerlukan tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar vitamin
dalam tubuhnya.
6
Batas asupan
Agar tidak terjadi overdosis vitamin D, jangan melewati batas asupan
maksimal harian berikut ini:
Usia Batas asupan (IU/hari)
0-6 bulan 1.000
7-12 bulan 1.500
1-3 tahun 2.500
4-8 tahun 3.000
9-70 tahun ke atas 4.000
7
vitamin D yang ada pada darah kita. Jadi, sesuatu yang berlebihan jelas tidak baik
dan bahkan bisa mengancam jiwa kita.
3. Tulang menjadi rapuh
Karena vitamin D adalah salah satu zat gizi pembentuk tulang, maka
kekurangan vitamin ini di dalam tubuh tentu saja akan menimbulkan berbagai
masalah pada tulang Anda. Di dalam tulang, vitamin D berperan dalam menjaga
jumlah kalsium dan fosfor, yang merupakan mineral penting untuk kepadatan
tulang.
4. Mengganggu kemampuan otak, hingga menyebabkan pikun
Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Neurology, kondisi kekurangan
vitamin D yang parah pada orang dewasa, meningkatkan risiko demensia alias
pikun hingga 2 kali. Meski belum diketahui secara pasti alasannya, namun para
ahli mengaitkan peran vitamin D dalam otak. Pada otak, vitamin D bekerja
sebagai “pengikat” plak di otak yang berkaitan dengan demensia.
8
Sebagian besar penelitian juga melaporkan adanya kegagalan ginjal dari
kasus sedang hingga berat pada orang-orang yang mengalami kelebihan
vitamin D dalam tubuhnya.
3. Sakit perut, sembelit, dan diare
Selain dikaitkan dengan masalah pencernaan secara umum, sakit perut,
sembelit, dan diare bisa menjadi pertanda hipervitaminosis D dalam tubuh.
Sebuah studi menyatakan bahwa anak berusia 18 bulan mengalami diare, sakit
perut, dan gejala lainnya setelah diberikan vitamin D3 sebanyak 50.000 IU.
Gejala ini hilang setelah dilakukan penghentian pemberian suplemen
tersebut. Studi lainnya menyatakan bahwa seorang anak laki-laki menderita
sakit perut dan sembelit setelah mengonsumsi suplemen vitamin D tanpa aturan
yang jelas.
4. Peningkatan kalsium dalam darah
Peningkatan konsumsi vitamin D berbanding lurus dengan peningkatan
kalsium dalam darah. Hal ini karena tubuh menyerap kalsium dari makanan
yang Anda konsumsi. Jika asupan vitamin D berlebih, maka tingkat kalsium
dalam darah pun berlebih yang bisa mengakibatkan beberapa efek negatif
seperti gangguan pencernaan, keletihan, pusing, haus yang berlebih, dan
peningkatan intensitas buang air kecil.
Sebuah studi kasus memperlihatkan adanya peningkatan kadar kalsium
pada dua pria yang mengonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis yang tidak
sesuai. Kalsium dalam darahnya mencapai 13,2-15 mg/dl padahal normalnya
hanya sekitar 8,5-10,2 mg/dl. Akibatnya, butuh waktu setahun setelah
menghentikan konsumsi suplemen untuk menormalkan lagi kadar kalsium
dalam darah.
5. Tulang keropos
Walaupun vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan
metabolisme tulang, terlalu banyak vitamin D juga bisa
mengakibatkan kekeroposan pada tulang. Beberapa peneliti menyatakan
bahwa kelebihan vitamin D bisa menyebabkan penurunan kadar vitamin K2
dalam darah.
9
Salah satu fungsi terpenting dari vitamin K2 yakni menjaga kadar
kalsium di dalam tulang dan darah. Para peneliti percaya bahwa kadar vitamin
D yang cukup tinggi mampu menghambat fungsi vitamin K2. Untuk itu,
hindari konsumsi suplemen vitamin D yang berlebihan dan perbanyak
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K2 seperti produk susu
untuk menyeimbangkannya.
10