Anda di halaman 1dari 2

ADAPTASI HEWAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Siswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis cara hewan menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan

Pembahasan:
1) Adaptasi merupakan cara atau kemampuan suatu organisme atau makhluk hidup dalam mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya supaya dapat mampu untuk bertahan hidup. Adaptasi adalah proses dimana suatu makhluk
hidup menjadi lebih cocok dengan lingkungannya.

2) Tujuan Adaptasi
a) Untuk melindungi diri dari musuh maupun pemangsa yang lainnya.
b) Untuk bisa mendapatkan makanan.
c) Mengatasi kondisi lingkungan yang ekstrem, misalnya lingkungan yang sangat panas, dingin dan kering.

3) Macam-macam adaptasi ada 3 yaitu:


a. Adaptasi morfologi
Adalah Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh,stuktur tubuh, atau alat- alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas.
Contoh:
Perbedaan makanan dan habitat hewan menyebabkan perbedaan morfologi atau bentuk luar struktur tubuh
hewan.
Struktur gigi
Struktur gigi antara hewan karnivora, omnivora dan herbivora berbeda.
contoh hewan karnivora : buaya, harimau, ikan hiu dsb; hewan herbivora : sapi kuda, kambing dsb; hewan
omnivora :kera dan tikus.
Bentuk paruh
Bentuk paruh berbeda-beda karena jenis makanannya juga berbeda.
Bentuk paruh pemakan daging, contoh : elang. Paruh pemakan biji contoh burung pipit. Paruh pemakan
ikan contoh pelikan. Paruh pemakan cacing contoh bebek dan angsa.
Bentuk kaki
Bentuk kaki berbeda-beda karena jenis makanan dan habitatnya juga berbeda.
Bentuk kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan berkuku tajam. Contoh elang. Burung pengais
memiliki cakar yang unik yang digunakan untuk mengais atau menggali tanahdalam mecari makanan.
Contoh ayam. Burung pemakan ikan dan habitatnya di daerah berlumpur memiliki kaki yang berselaput.
Contoh pelikan
Bentuk mulut
Variasi bentuk mulut terdapat pada serangga berdasarkan jenis makanannya jenis mulut serangga
dibedakan menjadi 4 yaitu mulut penghisap mulut penusuk dan penghisap mulut penjilat dan mulut
penggigit contoh serangga yang memiliki mulut penghisap adalah kupu-kupu mulut penusuk dan
penghisap dimiliki oleh nyamuk mulut penjilat dimiliki oleh lalat dan lebah sedangkan mulut penggigit
dimiliki oleh belalang dan semut

b. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi
fisiologi sulit di amati karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umum nya terletak di
bagian dalam tubuh.

Contoh adaptasi Fisiologi pada Hewan

 Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di
dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang
menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
 Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya dari musuh.
Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
 Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar.
 Hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang
pasir dalam jangka waktu yang lama.
 Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk
dapat melihat di malam hari
 Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas
tubuh tetap tertahan.
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku yang dilakukan hewan, antara lain:
1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat
hinggapnya.
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan
tindakan demikian karena alat pernafasannya berupa paru-paru yang tidak dapat memanfaatkan oksigen yang
terlarut di dalam air.
4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap
dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan
diri.

Anda mungkin juga menyukai