Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi Struktur Indonesia
Disusun Oleh :
Nim : 1017008
BANDUNG
2019
Mid Oceanic Ridge (MOR) di Magnetic Polarity
Kurang dari 60 tahun yang lalu, para ilmuwan menemukan bahwa medan
magnet bumi telah membalik polaritasnya (arah) ratusan kali selama beberapa ratus
juta tahun terakhir. Pembalikan polaritas berarti bahwa magnet Utara membalik ke
tempat kita tahu Kutub Selatan. Di sumbu penyebaran punggungan samudra, ini
membalik ke arah medan magnet Bumi dicatat dalam magnetisasi lava. Ini
menciptakan pola simetris garis-garis magnetik dari polaritas yang berlawanan di
kedua sisi pegunungan mid-ocean.
Pola garis-garis ini memberikan sejarah penyebaran dasar laut. Ahli geofisika
dapat membaca pola-pola ini dari anomali magnetik yang diukur dengan
magnetometer. Di mana goyangan magnet, atau anomali, lebih luas, laju
penyebarannya lebih cepat. Pada punggungan yang lambat menyebar, anomali diperas
lebih erat, tetapi pola dasarnya sangat mirip sehingga para ilmuwan dapat
mengkorelasikan atau menghubungkan goyangan magnet ke berbagai bagian
punggungan laut tengah global.
Menurut Teori Lempeng Tektonik, susunan terluar bumi kita terbuat dari satu
lempengan tidak tebal namun keras yang satu sama lain saling bergerak relatif. Gerakan ini
berlangsung terus-menerus di mulai dari bumi ini terwujud sampai saat ini. Teori Lempeng
Tektonik mulai populer sejak tahun 1960-an, dan hingga sampai saat ini teori ini sudah
sukses menjelaskan beragam fenomena geologis, seperti gempa bumi, tsunami, serta
meletusnya gunung berapi, juga dengan jelas menggambarkan bagaimana terbentuknya
gunung, benua, serta samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) maupun kerak
samudra (oceanic crust), serta susunan batuan paling atas dari mantel bumi (earth’s mantle).
Kerak benua serta kerak samudra, beserta susunan paling atas mantel ini diberi nama litosfer.
Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi di banding kepadatan pada kerak benua.
Demikian juga, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat di banding
elemen-elemen pada kerak benua (felsik).
Dibawah litosfer ada susunan batuan cair yang diberi nama astenosfer. Lantaran suhu
serta desakan di susunan astenosfer ini sangatlah tinggi, batu-batuan di susunan ini bergerak
mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah menjadi beberapa bagian lempeng tektonik
yang saling bersinggungan antara satu dengan lainnya. Ini adalah beberapa nama lempeng
tektonik yang ada di bumi, serta lokasinya di dalam peta tektonik.
Pergerakan Lempeng
Berdasar pada arah gerakannya, perbatasan pada lempeng tektonik yang satu dengan
yang lain (plate boundaries) terdiri dari 3 tipe, yakni divergen, konvergen, serta transform.
Diluar itu ada tipe lain yang cukup kompleks tetapi tidak sering muncul, yakni pertemuan
simpang tiga (triple junction) di mana tiga lempeng kerak saling bersua.
1. Batas Divergen
MOR adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut di mana kerak bumi
baru terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga
berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di
dasar laut (rift).
2. Batas Konvergen
Batas ini terjadi bila dua lempeng saling bertumbukan baik lempeng benua
dengan lempeng benua atau dengan lempeng samudera. Lempeng samudera relatif
lebih lemah dibanding lempeng benua sehingga lempeng benua akan menunjam ke
bawah lempeng samudera. Dimana konvergen terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Subduksi
2) Obduksi
Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, dimana lempeng
samudra dan lempeng samudra saling bertemu akan menghasilkan suatu rangkaian
busur gunungapi (volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri dengan arah palung
(trench). Cekungan Busur Belakang (Back Arc Basin) berkembang dibagian belakang
busur gunungapi. Contoh kasus dari model ini adalah rangkaian gunungapi di
kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan lempeng laut Philipina dengan
lempeng samudra Pasifik.
Pada batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng benua
dengan lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama
sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya: Pegunungan
Himalaya.
Jadi batas konvergen akan menghasilkan beberapa gejala berikut:
Palung samudera
1) Palung Mariana
2) Palung Tonga
4) Palung Filipina
5) Palung Kermadec
8) Palung Romanche
9) Palung Jawa
Pegunungan api
Lipatan pegunungan
3. Batas Transform