Anda di halaman 1dari 39

PANDUAN PELAKSANAAN

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH


DI TENGAH PANDEMI COVID-19

SMP NEGERI 8 KOTA BENGKULU


TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan panduan pelaksanaan MPLS di Tengah
Pandemi Covid-19. Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga panduan ini bisa
selesai. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam
penyusunan hingga terselesaikannya panduan ini.
Kami menyadari bahwa panduan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran,
masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pengguna
panduan ini. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam panduan ini, maka akan
dilakukan perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut demi semakin baik dan sempurnanya
panduan ini.

Bengkulu, 10 Juli 2020


Kepala SMP Negeri 8 Bengkulu,

Hj. SALMI, M.Pd.


DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………….
B. Dasar Hukum ……………………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………………...
BAB II KONSEP MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Pengenalan Lingkungan Sekolah ……………………………………………….
B. Pencegahan Covid-19 …………………………………………………………...
C. MPLS Secara Daring ……………………………………………………………
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
1. Kegiatan MPLS …………………………………………………………………
BAB IV INSTRUMEN EVALUASI
A. Pengenalan Lingkungan Sekolah ……………………………………………….
BAB V PENUTUP
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami banyak
perubahan, mulai dari paradigma, kurikulum, pelaksanaan pembelajaran termasuk
penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang kini dikenal dengan nama Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Peserta Didik baru menyatakan bahwa
pengenalan lingkungan sekolah dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik perlu
dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan.
MPLS merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh peserta didik baru
ketika masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara
belajar yang efektif, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur
sekolah. Artinya, peserta didik baru tidak hanya dikenalkan dari sisi fisik sekolah
barunya akan tetapi juga pengenalan sekolah yang bersifat non fisik. Sesuai dengan
Permendikbud No.18 Tahun 2016 bahwa penyelenggaraan MPLS di sekolah wajib
melakukan kegiatan yang bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan.
Kegiatan MPLS dilarang mengarah pada perploncoan atau tindakan kekerasan lainnya
(bersifat humanis). Konsep MPLS yang humanis, dinamis, menyenangkan, edukatif,
dan bermakna sangat penting untuk dilakukan mengingat Indonesia tengah mengalami
Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah paradigma
pendidikan Indonesia. Salah satu yang dapat diamati adalah adanya pergeseran dari
pembelajaran konvensional secara tatap muka ke arah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
yang dapat diakses dengan memanfaatkan teknologi digital. Konsep PJJ ini juga akan
diadopsi dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kondisi Pandemi
seperti saat ini belum memungkinkan untuk mengadakan MPLS secara tatap muka.
Oleh karena itu, tema dari kegiatan MPLS kali ini adalah “Menggali Kebaikan dan
Potensi Diri dengan Maksimal dari Rumah”. Tema ini sejalan dengan situasi Pandemi
bahwa peserta didik hendaknya senantiasa melakukan kebaikan, mengenali potensi
diri, meningkatkan kompetensi, produktif dan terus belajar meskipun dari rumah. Oleh
karena itu, kegiatan-kegiatan MPLS secara daring ini akan menyajikan konsep-konsep
penting, seperti: mengutamakan penghargaan bukan hukuman, pendidikan keluarga,
pengenalan lingkungan sekolah dari rumah, pencegahan penyebaran Virus Corona, dan
berbagai kegiatan edukatif lainnya. Kegiatan MPLS sepenuhnya akan dilaksanakan
dari rumah menggunakan metode blended learning (kombinasi luring dan daring)
dengan memanfaatkan beragam aplikasi, seperti: TV, aplikasi ZOOM dan media sosial.
Penggunaan beragam aplikasi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi semua peserta
didik tanpa terkecuali sehingga semua peserta didik baru dapat mengenal lingkungan
sekolahnya yang baru.
Dengan demikian, perlu kiranya dibuat panduan penyelenggaraan MPLS di
sekolah yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah masing-masing.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang pembagian
urusan pendidikan antara pemerintah pusat dan daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 11 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
7. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah

C. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik Baru, antara
lain:
1) mengenali potensi diri peserta didik baru; 
2) membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana
prasarana sekolah; 
3) menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai peserta didik
baru; 
4) mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya; 
5) menumbuhkan perilaku positif, antara lain: kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memilki nilai integritas, etos
kerja, dan semangat gotong royong. 
BAB II
KONSEP MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Pengenalan Lingkungan Sekolah


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momentum terbaik
untuk mengenalkan kondisi, potensi, sarana prasarana, dan kultur budaya sekolah.
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan selama masa pengenalan
lingkungan sekolah.
A. Mengenali Potensi Diri Peserta Didik Baru
Kegiatan Wajib
● Kegiatan pengenalan peserta didik dengan wali kelas masing-masing kelas
Kegiatan Pilihan:
● Diskusi konseling;
● Mengenalkan kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah;
● Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap diskusi.
Peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,
antara lain: kultur sekolah, aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana-prasarana
sekolah.

Kegiatan Wajib
● Kegiatan pengenalan warga sekolah melalui slide / video
● Kegiatan pengenalan, visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib
sekolah melalui slide / video
● Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang
prinsip persamaan hak seluruh siswa melalui slide / video
● Pengenalan stakeholders sekolah lainnya.

B. Pencegahan Covid-19
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu materi penting yang perlu diangkat dalam
kegiatan MPLS 2020. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik baru tentang
pengetahuan dan keterampilan pencegahan penyebaran virus Corona. Virus corona
adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus corona (Latin :
crown) berbentuk seperti mahkota yang merujuk pada protein spike yang mengelilingi
permukaan virus. Protein spike ini berperan penting dalam pola infeksi virus ke sel
pernapasan.

Gambar 2.3 Struktur Virus Corona

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2
pada manusia pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada
pertengahan Desember 2019. Nama SARS-CoV-2 ini ditetapkan oleh Komite Internasional
tentang Taksonomi Virus (ICTV) pada 11 Februari 2020 sebagai nama virus corona baru
yang menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 juga dikenal sebagai coronavirus
Wuhan atau virus pneumonia pasar makanan laut Wuhan (Wuhan seafood market
pneumonia virus) dan disebut juga novel coronavirus.

Infeksi SARS-CoV-2 terjadi di jaringan dan saluran paru-paru yang menyebabkan


peradangan di paru-paru dan saluran pernapasan hingga membuat pernapasan menjadi lebih
sulit, lalu berkembang menjadi pneumonia dan bronkitis. Gejala COVID-19 dapat muncul
dalam satu atau dua hingga empat belas hari setelah terpapar virus . Gejala COVID-19
berupa demam ≥ 38 0C, pilek, nyeri tenggorokan, batuk dengan lendir, nyeri dada,
dan sesak saat bernapas. COVID-19 bisa menimbulkan komplikasi serius berupa sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Penderita COVID-19 bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Beberapa


orang hanya mengalami pilek ringan, sementara yang lain harus dirawat di rumah sakit,
bahkan meninggal karena paru-parunya meradang dan terisi cairan. Sebaliknya, sejumlah
kasus infeksi virus ini juga menunjukkan tidak adanya gejala apapun pada pasien yang
dideteksi positif. Hal ini karena sistem kekebalan yang memainkan peran penting dalam
merespon infeksi COVID-19 tersebut.
COVID-19 dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. Virus ini menyebar
melalui percikan air liur penderita (bantuk dan bersin), menyentuh tangan atau wajah
penderita, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur penderita. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus dapat tetap
hidup pada plastik dan baja hingga tiga hari, tetapi tidak bertahan hidup di atas karton
selama lebih dari satu hari atau pada tembaga selama lebih dari empat jam.
Obat untuk COVID-19 belum ada, sehingga perawatan difokuskan pada
pengurangan gejala, misalnya memberikan obat pereda demam dan nyeri, perlakuan mandi
dengan air hangat, istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah, dan banyak minum air
putih. Pada umumnya penderita COVID-19 akan pulih dengan sendirinya, perlakuan yang
diberikan pada penderita adalah isolasi, serial foto toraks sesuai indikasi, terapi
simptomatik, terapi cairan, ventilator mekanik (bila gagal napas), dan bila disertai infeksi
bakteri, dapat diberikan antibiotik. Antibiotik ini tidak bekerja untuk melawan COVID-19,
karena antibiotik bekerja pada bakteri.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi maupun
penularan COVID-19 adalah sebagai berikut:
1. Menjaga imunitas, menjaga lingkungan, menggunakan masker saat berada di ruang
terbuka, mengolah makanan dengan tepat, dan segera ke dokter apabila mengalami
gejala seperti sakit tenggorokan, flu, batuk, demam, atau sesak nafas
2. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik hingga
bersih
3. Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor
atau belum dicuci
4. Menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan penderita
5. Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya 1 meter,
terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin, dan demam
6. Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, kemudian
membuang tisu dan mencuci tangan hingga bersih
7. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan
8. Tidak keluar rumah dalam keadaan sakit
9. Menghindari menyentuh hewan atau unggas liar yang terbukti tertular virus corona
10. Menghindari makan daging yang tidak dimasak hingga matang
11. Untuk seseorang yang diduga terinfeksi COVID-19, hendaknya tidak keluar rumah
kecuali untuk berobat, tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu,
mencegah orang lain menjenguk, menghindari menggunakan perlengkapan dengan
orang lain, memakai masker dan sarung tangan, dan menerapkan etika batuk serta
menggunakan tisu
12. Pasien yang telah sembuh mengisolasi diri selama sepekan dan melakukan
pemantauan kondisi kesehatan secara mandiri
Salah satu cara yang dapat bekerja secara efektif mencegah infeksi dan penularan
virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Bahkan, sabun lebih efektif untuk digunakan daripada cairan pembersih tangan atau hand
sanitizer, karena sabun dapat menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan
kulit. Virus corona merupakan virus yang memiliki lapisan membran lipid luar atau lapisan
lemak pada bagian luar. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk
melarutkan lapisan lemak ini dan membunuh virusnya.

Berikut ini adalah istilah-istilah yang kerap kali muncul selama Pandemi Covid-19.
Tabel 2.2 Istilah-Istilah dalam Kasus COVID-19

No Istilah Penjelasan

1 Wabah (outbreak) Tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi dari normal
Penyakit yang keberadaannya permanen di sebuah wilayah atau
2 Endemi
populasi
Situasi dimana penyakit menyebar dengan cepat diantara banyak
3 Epidemi
orang, dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya
Penyakit yang lazim di seluruh negara, benua, atau seluruh
4 Pandemi dunia. Pandemi adalah epidemi yang telah menyebar di wilayah
yang luas
Orang Tanpa Gejala Individu yang tidak menunjukkan gejala, namun tetap memiliki
5
(OTG) risiko tertular dari orang positif COVID-19
Disebut Orang Sehat Dalam Pemantauan, adalah orang yang saat
Orang Sehat dalam
6 dan atau dalam 14 hari datang dari negara/wilayah terjangkit dan
Risiko (ODR)
tidak ada gejala sakit
Orang yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran
Orang dalam
7 pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di
Pemantauan (ODP)
daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus corona
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19
tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang
8 Probable
dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta
coronavirus
Orang yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran
Pasien dalam pernapasan ringan atau berat, serta pernah berkunjung atau
9
Pengawasan (PDP) tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan
COVID-19

Pasien yang diduga kuat terinfeksi COVID-19 dengan ciri-ciri


sedang mengalami gejala-gejala dan juga pernah melakukan
10 Suspect Corona
kontak dengan pasien yang dinyatakan positif terkena COVID-
19
Pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi SARS-CoV-2
11 Pasien Positif
dalam serangkaian uji lab
Pasien yang terbukti secara medis tidak memiliki virus SARS-
CoV-2 melalui uji lab. Untuk pasien yang sebelumnya positif
12 Pasien Negatif
dan dinyatakan sembuh, biasanya akan dinyatakan negatif
setelah melakukan dua kali tes
Serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah atau
Swab Test atau Uji
13 lendir di tenggorokan bagian belakang atau saluran pernapasan
Swab
bawah untuk mendeteksi ada tidaknya virus corona
Metode uji cepat untuk melacak seseorang terinfeksi COVID-19
menggunakan teknologi yang mampu memberikan hasil hanya
14 Rapid Test
dalam waktu 30 menit serta tidak memerlukan instrumen yang
rumit
15 Screening Mengidentifikasi orang yang mungkin telah melakukan kontak
dengan orang yang terinfeksi virus untuk melihat apakah
seseorang terjangkit virus itu, sering dengan mengukur suhu
tubuh mereka
Sampel dari seseorang yang diambil untuk mengetes ada
16 Spesimen
tidaknya virus corona di dalamnya
Jumlah virus dalam sampel, terutama darah seseorang atau
17 Viral Load cairan tubuh lainnya yang biasanya diukur untuk mengetahui
apakah seseorang terinfeksi atau tidak
Tetesan atau cipratan yang dihasilkan oleh bersin, batuk maupun
18 Droplet
saat berbicara
Waktu yang diperlukan untuk gejala muncul setelah seseorang
19 Inkubasi
terinfeksi
Sebuah wilayah/daerah/negara yang melakukan pengawasan
20 Lockdown ketat di semua area, mengunci masuk atau keluar dari suatu area
untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19
Cara atau imbuan yang dilakukan kepada masyarakat untuk
menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar
21 Social Distancing
manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan
banyak orang
Kebijakan menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak
22 Physical Distancing
menyebar
Menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit menular dari
23 Isolasi
mereka yang tidak terinfeksi
Orang yang tetap tinggal di rumah sehingga seseorang yang
24 Karantina
mungkin terpapar tidak menularkan penyakit kepada orang lain
Aktivitas yang menunjukkan bahwa seseorang secara sukarela
25 Karantina mandiri mengurung diri mereka sendiri dengan tinggal di rumah agar
dapat mencegah penyebaran penyakit
Kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah untuk mengurangi
Work From Home
26 penyebaran virus corona dengan cara melakukan aktivitas
(WFH)
bekerja dari rumah masing-masing
Gerakan untuk masyarakat Indonesia agar tidak melakukan
27 #Dirumahaja aktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan dan menghindari
membuat kerumunan

Zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan


28 Antiseptik
mikroorganisme
Cairan pembersih yang digunakan seseorang untuk
29 Hand sanitizer membersihkan virus dari tangannya untuk mengurangi risiko
penularan virus
Zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh
30 Cairan disinfektan kuman pada benda tak hidup yang umumnya digunakan untuk
mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri
Bentuk perlindungan diri pada tubuh yang memungkinkan
31 Imun
seseorang tidak mudah terserang suatu penyakit tertentu
Kekebalan kelompok dengan cara pemberian vaksin secara
meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian
32 Herd immunity
besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan
sembuh dari penyakit tersebut
33 Local Transmission Penularan virus corona yang terjadi secara lokal atau di lokasi
tempat pasien positif COVID-19 berada saat ini, misalnya
seseorang yang terinfeksi atau tertular virus corona saat ia
berada di Indonesia, tetapi ia juga tidak pernah memiliki riwayat
perjalanan keluar negeri
Kasus COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali
34 Imported Case
dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun
Salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk
Kejadian Luar Biasa mengklasifikasikan peristiwa pernyakit COVID-19 yang
35 merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit
(KLB)

Upaya memperlambat penyebaran COVID-19, sehingga fasilitas


Flattening the Curve kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para
36
(Pelandaian Kurva) penderita yang dapat dilakukan dengan social distancing,
karantina, dan isolasi
Negara atau wilayah tanpa kasus yang dikonfirmasi, atau tanpa
37 Zona Hijau ada pelancong yang terinfeksi yang datang dari negara/wilayah
lain
Negara atau daerah dengan beberapa kasus penularan lokal,
38 Zona Kuning
tetapi tanpa kelompok penularan komunitas
Negara atau wilayah dengan penyebaran kasus dalam status
39 Zona Oranye parah dan berdekatan dengan zona merah atau dengan kelompok
kecil
Negara atau wilayah yang telah mempertahankan transmisi
40 Zona Merah
komunitas dengan pandemi yang sudah tidak terkendali
Alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk
Alat Pelindung Diri
41 melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan
(APD)
pekerjaan yang memiliki potensi bahaya terhadap COVID-19
Hazmat Suit Hazmat suit dikenal sebagai setelan dekontaminasi, yaitu
42 (Hazardous Materials pakaian yang digunakan oleh tenaga medis untuk menghindari
Suit) paparan virus SARS-CoV-2 atau media berbahaya

C. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Daring


Dalam persiapan pembelajaran/pengenalan lingkungan sekolah secara daring dan
atau blended learning perlu dipersiapkan beberapa hal, seperti: sarana dan prasarana,
platform atau moda pembelajaran, infrastruktur dan sumber daya manusia. Salah satu
komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran/kegiatan daring adalah
pemahaman dan pemilihan platform pembelajaran agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien. Pemilihan platform juga harus memperhatikan
setting belajar dan aktivitas pembelajaran. Setting pembelajaran terdiri dari
pembelajaran sinkron (synchronous learning) baik sinkron langsung atau sinkron maya
dan pembelajaran asinkron (asynchronous learning).
Menurut Fordham University, terdapat 3 jenis pembelajaran daring berdasarkan
interaksi waktu peserta didik, yaitu:
1. Asynchronous Online Courses
Peserta didik tidak harus belajar secara real-time (live). Konten dan tugas sudah
diberikan dalam jangka waktu tertentu dan peserta didik dapat menyesuaikan kapan
saja. Biasanya interaksi dilakukan melalukan Q &A, discussion board, dan
sebagainya.
2. Synchronous Online Courses
Peserta didik harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat berinteraksi di saat
yang bersamaan. Tipe seperti ini memungkinkan peserta didik dari manapun dapat
berpartisipasi di saat yang bersamaan.
3. Hybrid Courses
Tipe ini merupakan kombinasi kedua tipe di atas. Peserta didik dapat memilih
mengikuti kelas real-time (langsung) dan juga recorded courses.
Berikut adalah gambaran penggunaan moda pembelajaran dengan setting sinkron
dan asinkron.
Tabel 2.3 Setting dan Aktivitas Pembelajaran Sinkron dan Asinkron
Setting Belajar
Sinkron Asinkron
Sinkron Langsung Sinkron Maya Asinkron Mandiri Asinkron
(SL) (SM) (AM) Kolaboratif (AK)
Aktivitas Pembelajaran
● Ceramah ● Kelas virtual ● Membaca ● Partisipasi
(reading) dalam diskusi
● Diskusi ● Konferensi
melalui forum
audio ● Menonton
● Praktek diskusi daring
(video, webcast)
● Web-based
● Workshop ● Mengerjakan
seminar ● Mendengar
tugas individu/
● Seminar (webinar) (audio,
kelompok
audiocast)
● Praktek lab melalui
● Studi daring penugasan
● Proyek daring
individu/ ● Simulasi/praktek
kelompok ● Publikasi
● Latihan individu atau
● dll kelompok
● Role play
(melalui wiki,
● Tes blog, dll)
● Publikasi.jurnal
(wiki, blog, dll)
(disajikan dalam
bentuk digital dan
daring)

Berdasarkan Tabel 2.3 tersebut, seorang guru dapat memilih dan menentukan
aktivitas pembelajaran atau kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah dengan
memperhatikan setting dan aktivitas belajar yang diinginkan dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
BAB III
SRATEGI PELAKSANAAN

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang teknis pelaksanaan masa pengenalan
lingkungan sekolah di tengah Pandemi Covid-19. Kegiatan MPLS dilakukan selama tiga
hari.

1. Kegiatan MPLS
Kegiatan MPLS dimulai secara daring di mana panitia MPLS megirimkan video
tentang materi Pengenalan metode belajar selama masa pandemic dan regulasi sekolah
yang berhubungan dengan tata tertib dan point-point pelanggran beserta sangsi nya. Pada
hari pertama MPLS, kegiatan awal bertujuan untuk membantu peserta didik baru
beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dan mekanismenya tercantum pada Tabel 3.1 berikut ini.
Alternatif Media/Moda yang digunakan
Alternatif Kegiatan
Luring Daring
Absensi kehadiran peserta Daftar absen manual yang Absensi melalui google
didik baru dapat diisi di sekolah dengan form atau via whatsapp
protokol Covid-19 dan grup
penjadwalan tertentu
Pengenalan visi, misi, Panitia menyediakan print ● Pengenalan awal dapat
program, lingkungan out denah sekolah, stake menggunakan slide
sekolah, tata tertib holder sekolah, tata tertib, video
visi-misi kemudian
diberikan kepada peserta
didik melalui kurir atau
difasilitasi di sekolah.
Pengenalan Ekstrakurikuler Panitian menyediakan print ● Membuat file PDF
out foto-foto masing-masing ekstrakurikuler beserta
kegiatan ekstrakurikuler nama dan gambar/foto
kegiatan
● Membuat video demo
ekstrakurikuler yang
melibatkan osis atau
ketua ekstrakurikuler
kemudian diunggah di
kanal Youtube sekolah.
Tabel 3.1 Alternatif Kegiatan MPLS
Di hari kedua materi MPLS adalah Pengenalan Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang ada di sekolah yang bertujuan agar siswa baru tersebut dapat mengenal
Tenaga Pendidik terutama Guru yang menjadi Wali Kleas mereka sehingga dapat dilakukan
komunikasi antara siswa, wali murid dengan pihak sekolah ( Wali Kelas :. Berikut adalah
alternatif kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan.

Alternatif Kegiatan Alternatif Media/Moda yang digunakan


Luring Daring
Pengenalan Tenaga Panitia membuat daftar Menampilkan video atau
Pendidik dan Tenaga nama guru, wali kelas, slide yang dapat disimak
Kependidikan tenaga kependidikan oleh siswa beserta wali
murid Tenaga Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan Sekolah
Tabel 3.2 Alternatif Kegiatan MPLS
Di hari terakhir peserta MPLS menerima materi tentang Sarana Prasarana yang
tersedia di lingkugan sekolah ( seperti kelas, kantin, perpus,dll) serta beberapa pilihan extra
kurikuler yang diadakn di sekolah ( seperti futsal, RISMA,dll). Berikut adalah contoh
alternatif kegiatan dalam tahapan ini.
Alternatif Kegiatan Alternatif Media/Moda yang digunakan
Luring Daring
Menerima materi tentang Siswa melihat langsung Siswa menontonvideo
Sarana dan Prasarana serta kondisi sarana dan prasarana atau slide yang dibagikan
kegiatan-kegiatan yang yang ada di sekolah melalui WA group kelas
diadaknn di sekolah
Tabel 3.3 Alternatif Kegiatan MPLS
Peran serta orang tua sangat besar dalam proses MPLS dari rumah. Orang tua
menjadi fasilitator, pembimbing, pengontrol, pendamping sekaligus pengawas setiap
aktivitas peserta didik. Orang tua menjadi mitra yang penting bagi sekolah untuk
keberhasilan MPLS. Orang tua juga menjadi orang pertama yang memastikan kondisi
kesehatan anak-anaknya sehingga dapat mengikuti kegiatan MPLS dengan baik.

BAB IV
INSTRUMEN EVALUASI

Penilaian menjadi faktor penting dalam keberhasilan sebuah program atau kegiatan.
Penialain ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh perlakuan yang telah diberikan
berhasil untuk mengubah perilaku peserta didik. Penilaian menjadi tolok ukur dalam
memberikan penghargaan sehingga peserta didik termotivasi dalam mengikuti MPLS dari
rumah. Berikut ini disajikan indikator dan instrument penilaian kegiatan MPLS, seperti,
pengenalan lingkungan sekolah

A. Pengenalan Lingkungan sekolah


SMP Negeri 8 Bengkulu, yang beralamat di Jalan Lingkar Barat Kota Bengkulu
memiliki Visi dan Misi.

VISI
Visi SMP Negeri 8 Kota Bengkulu
Visi SMP Negeri 8 Bengkulu adalah ” Berkompetitif Dalam Prestasi Akademik dan Non
Akademik Berdasar IPTEK dan Berahklak Mulia Serta Menciptakan Lingkungan
Sekolah Yang Bersih, Sejuk (Go Green) ”

MISI
Misi SMP Negeri 8 Kota Bengkulu adalah:
1. Mewujudkan pendidikan yang berkarakter bangsa, berbudaya, berbudi luhur dan
berakhlak Mulia.
2. Mewujudkan pendidikan yang bermutu menghasilkan prestasi Akademik dan Non
Akademik
3. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
4. Mewujudkan sistem management Partisipatif, Transparant, dan Akuntabel yang
melibatkan seluruh warga sekolah dan masyarakat.
5. Mewujudkan Sarana dan Prasarana yang memadai.
6. Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif

INSTRUMEN PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (LURING)


Aspek Yang Dinilai:
✔ Alasan memilih sekolah
✔ Pengenalan lingkungan sekolah

Petunjuk pengisian angket :


1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.
2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (V)
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.
4. Pedoman nilai:
1 = Tidak Setuju
2 = Cukup Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
Identitas Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :

Table 4.13 Instrumen Pengenalan Lingkungan Sekolah


No. Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
Memilih SMP Negeri 8 Bengkulu
1. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena dekat dengan
rumah saya
2. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena sekolah
favorit
3. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena fasilitas
sekolah lengkap
4. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena memiliki
gedung yang aman dan nyaman
5. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena mengikuti
saran orang tua
6. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena mengikuti
saran teman
7. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena banyak
prestasi yang diraih sekolah
8. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena perpindahan
tugas orang tua
9. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena banyak
prestasi yang diraih oleh siswa secara akademis
maupun non akademik
10. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena program
OSIS yang menarik dan spektakurikuler
Pengenalan Lingkungan SMP N 8 Bengkulu
11. Saya tahu, paham, dan hafal visi SMP N 8 Bengkulu
12. Saya tahu, paham, dan hafal misi SMP N 8 Bengkulu
13. Saya tahu fasilitas yang ada di SMP N 8 Bengkulu
14. Saya tahu letak atau lokasi setiap ruang kelas di SMP
N 8 Bengkulu
15. Saya tahu letak lokasi laboratorium IPA, dan
perpustakaan di SMP N 8 Bengkulu
16. Saya tahu fasilitas yang ada di SMP N 8 Bengkulu
17. Saya tahu letak atau lokasi setiap ruang kelas di SMP
N 8 Bengkulu
18. Saya tahu letak lokasi laboratorium IPA, dan
perpustakaan di SMP N 8 Bengkulu
19. Saya tahu ruang administrasi SMP N 8 Bengkulu
Prestasi SMP N 8 Bengkulu
20. Saya tahu SMP N 8 Bengkulu menjadi sekolah ramah
anak
21. Saya tahu SMP N 8 Bengkulu menjadi sekolah
adiwiyata

INSTRUMEN PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (DARING)

Aspek Yang Dinilai:


✔ Alasan memilih sekolah
✔ Pengenalan lingkungan sekolah

Petunjuk pengisian angket :


1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.
2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (X)
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.

Identitas Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :
1. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena dekat dengan rumah saya
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

2. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena sekolah favorit


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

3. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena fasilitas sekolah lengkap


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

4. Saya memilih SMA N 3 Malang karena memiliki gedung yang aman dan nyaman
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

5. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena mengikuti saran orang tua


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju
6. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena mengikuti saran teman
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

7. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena banyak prestasi yang diraih sekolah
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

8. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena perpindahan tugas orang tua


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

9. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena banyak prestasi yang diraih oleh siswa secara
akademis maupun non akademik
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

10. Saya memilih SMP N 8 Bengkulu karena program OSIS yang menarik dan
spektakurikuler
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

11. Saya tahu, paham, dan hafal visi SMP N 8 Bengkulu


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju
12. Saya tahu, paham, dan hafal misi SMP N 8 Bengkulu
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

13. Saya tahu fasilitas yang ada di SMP N 8 Bengkulu


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

14. Saya tahu letak atau lokasi setiap ruang kelas di SMP N 8 Bengkulu
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

15. Saya tahu letak lokasi laboratorium IPA, dan perpustakaan di SMP N 8 Bengkulu
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

16. Saya tahu ruang administrasi SMP N 8 Bengkulu


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

17. Saya tahu SMP N 8 Bengkulu menjadi sekolah ramah anak


A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju
18. Saya tahu SMP N 8 Bengkulu menjadi sekolah adiwiyata
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Cukup setuju
D. Tidak setuju

D. Pengertian Perhatian Orang Tua


Setiap orang tua pastilah mengharapkan kehidupan yang lebih baik bagi
anak-anaknya. Untuk itulah orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan
anaknya. Orang tua dari lapisan manapun pasti menginginkan keberhasilan
anaknya dalam belajar. Salah satu peranan orang tua adalah melalui perhatian.
Dalam kaitannya dengan pengertian perhatian bahwa perhatian orang
tua merupakan pemusatan atau konsentrasi orang tua terhadap anaknya yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas orang tua yang ditujukan kepada anak-
anaknya terutama dalam pemenuhan kebutuhan baik secara fisik maupun non
fisik.

INSTRUMEN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR


PESERTA DIDIK (LURING)

Mengungkap perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa


Pedoman Penilaian (Menggunakan Angket)
Tujuan: Mengetahui sejauhmana perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa
Aspek yang dinilai:

PERHATIAN ORANG TUA

✔ Dampak Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa


✔ Intensitas Pendampingan Siswa
✔ Pantauan Belajar Siswa
✔ Pemenuhan Sarana Belajar Siswa

Petunjuk pengisian angket :


1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.
2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (V) pada kolom skor
yang tersedia
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.
4. Petunjuk Pengisian Kolom Skor sebagai berikut:
Sangat baik : 4
Baik :3
Cukup baik :2
Kurang baik :1

Identitas Pribadi

Nama :

Jenis Kelamin :

Agama :

Kelas :

Tanggal pelaksanaan :

Item Pernyataan

Table 4.14 Instrumen Perhatian orang Tua


N Pernyataan 1 2 3 4
o.
1 Orang tua selalu mengingatkan untuk selalu
. berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebelum belajar.
2 Orangtua membuatkan ruang/tempat untuk
. belajar.
3 Fasilitas belajar saya seperti buku dan
. peralatan sekolah lainnya selalu dipenuhi
orang tua.
4 Orang tua menyuruh saya untuk tidur siang.
.
5 Setiap hari, orang tua mengingatkan saya jika
. sudah waktunya belajar.
6 Orang tua menanyakan apakah ada tugas/PR
. yang diberikan oleh bapak/ibu guru.

7 Orang tua saya memberikan pujian ketika saya


. mendapatkan prestasi belajar yang
baik.
8 Orang tua menanyakan pelajaran yang saya
. peroleh di sekolah.
9 Orang tua tidak keberatan membelikan buku-
. buku materi pelajaran
1 Orang tua memberikan semangat untuk terus
0. giat belajar.
1 Orang tua memberikan tanggapan saat saya
1. berbicara tentang pelajaran di sekolah.
1 Orang tua saya menjanjikan hadiah ketika
2. saya mendapatkan prestasi belajar yang
baik.
1 Orang tua saya bangga ketika saya menjadi
3. juara kelas.
1 Saya tidak mendapatkan pujian dari orang
4. tua ketika nilai rapor saya baik.
1 Orang tua saya menegur saya bila tidak
5. mematuhi jadwal belajar.
1 Orang tua saya mengurangi jadwal
6. bermain saya jika nilai rapor turun.
1 Orang tua saya mematikan televisi dan
7. radio ketika saya sedang belajar.

1 Orang tua saya menjelaskan cara-cara


8. belajar yang efektif.
1 Orang tua saya mengajarkan saya untuk
9. disiplin dalam belajar.

2 Orang tua saya sering mencontohkan


0. bahwa orang-orang yang sukses sekarang
ini berawal dari tekun belajar.
2 Orang tua saya disiplin dalam menetapkan
1. jadwal belajar saya.
2 Pada saat saya sedang belajar, tidak ada
2. keributan atau pertengkaran yang terjadi di
rumah.
2 Orang tua saya mendampingi saya ketika
3. belajar.
2 Orang tua saya memasukkan saya ke lembaga
4. bimbingan belajar agar tidak
mengalami kesulitan dalam belajar.
2 Orang tua melakukan konsultasi dengan
5. guru mengenai masalah belajar saya.
2 Orang tua memberikan semangat ketika
6. saya menghadapi masalah dalam belajar
2 Orangtua menekankan kejujuran dalam
7. mengerjakan soal.
2 Orang tua mengingatkan saya untuk
8. menghargai pendapat teman saat belajar
bersama.
2 Saya selalu dinasehati orang tua untuk selalu
9. belajar dan menuntut ilmu hingga liang
lahat/meninggal dunia.
3 Saat belajar sampai larut malam, orang tua
0. mendampingi saya.
INSTRUMEN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PESERTA DIDIK (DARING)

Mengungkap perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa

Pedoman Penilaian (Menggunakan Angket)

Tujuan: Mengetahui sejauhmana perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa

Aspek yang dinilai:

PERHATIAN ORANG TUA

✔ Dampak Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa


✔ Intensitas Pendampingan Siswa
✔ Pantauan Belajar Siswa
✔ Pemenuhan Sarana Belajar Siswa

Petunjuk pengisian angket :

1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.

2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (V) pada kolom skor
yang tersedia

3. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.

4. Petunjuk Pengisian Kolom Skor sebagai berikut:

Sangat baik :4

Baik :3

Cukup baik :2

Kurang baik :1
Identitas Pribadi

Nama :

Jenis Kelamin :

Agama :

Kelas :

Tanggal pelaksanaan :

Item Pernyataan

Angket Perhatian Orang Tua


1. Orang tua selalu mengingatkan untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebelum belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

2. Orang tua membuatkan ruang/tempat untuk belajar.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

3. Fasilitas belajar saya seperti buku dan peralatan sekolah lainnya selalu dipenuhi orang
tua.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

4. Orang tua menyuruh saya untuk tidur siang.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik
5. Setiap hari, orang tua mengingatkan saya jika sudah waktunya belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

6. Orang tua menanyakan apakah ada tugas/PR yang diberikan oleh bapak/ibu guru.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

7. Orang tua saya memberikan pujian ketika saya mendapatkan prestasi belajar yang
baik.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

8. Orang tua menanyakan pelajaran yang saya peroleh di sekolah.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

9. Orang tua tidak keberatan membelikan buku- buku materi pelajaran


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

10. Orang tua memberikan semangat untuk terus giat belajar.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

11. Orang tua memberikan tanggapan saat saya berbicara tentang pelajaran di sekolah.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

12. Orang tua saya menjanjikan hadiah ketika saya mendapatkan prestasi belajar yang
baik.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

13. Orang tua saya bangga ketika saya menjadi juara kelas.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

14. Saya tidak mendapatkan pujian dari orang tua ketika nilai rapor saya baik.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

15. Orang tua saya menegur saya bila tidakmematuhi jadwal belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

16. Orang tua saya mengurangi jadwal bermain saya jika nilai rapor turun.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

17. Orang tua saya mematikan televisi dan radio ketika saya sedang belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

18. Orang tua saya menjelaskan cara-cara belajar yang efektif.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

19. Orang tua saya mengajarkan saya untuk disiplin dalam belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

20. Orang tua saya sering mencontohkan bahwa orang-orang yang sukses sekarang ini
berawal dari tekun belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

21. Orang tua saya disiplin dalam menetapkan jadwal belajar saya.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

22. Pada saat saya sedang belajar, tidak ada keributan atau pertengkaran yang terjadi di
rumah.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

23. Orang tua saya mendampingi saya ketika belajar.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

24. Orang tua saya memasukkan saya ke lembaga bimbingan belajar agar tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

25. Orang tua melakukan konsultasi dengan guru mengenai masalah belajar saya.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

26. Orang tua memberikan semangat ketika saya menghadapi masalah dalam belajar
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

27. Orang tua menekankan kejujuran dalam mengerjakan soal.


A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

28. Orang tua mengingatkan saya untuk menghargai pendapat teman saat belajar bersama.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

29. Saya selalu dinasehati orang tua untuk selalu belajar dan menuntut ilmu hingga liang
lahat/meninggal dunia.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

30. Saat belajar sampai larut malam, orang tua mendampingi saya.
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik

E. Prestasi, Minat dan Bakat

INSTRUMEN PRESTASI, BAKAT DAN MINAT PESERTA DIDIK (LURING)

Mengungkap Bakat, Minat dan Prestasi Peserta Didik


Pedoman Need Assesment (Menggunakan Angket)
Tujuan: Mengetahui apakah yang menjadi bakat, minat, dan perhatian siswa

Aspek yang dinilai:


BAKAT
✔ Hasil Belajar peserta didik
✔ Kebiasaan peserta didik di sekolah
✔ Tingkat kreativitas siswa
✔ Kreasi apa yang dibuat

MINAT
✔ Ekstrakurikuler apa yang di ikuti
✔ Apa yang menjadi Cita-cita peserta didik
✔ Apa yang menjadi kegemaran peserta didik

Petunjuk pengisian angket :


1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.
2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (V) pada kolom skor
yang tersedia
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.
4. Petunjuk Pengisian Kolom Skor sebagai berikut:
Sangat baik : 4
Baik :3
Cukup baik :2
Kurang baik :1
Identitas Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :
Item Pertanyaan
Table 4.15 Instrumen Prestasi, Minat dan Bakat
Skor
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Hasil belajar saya selama ini sangat baik
2. Orang-orang terdekat saya selalu mendukung dalam
meningkatkan hasil belajar
3. Saya selalu mendapatkan nilai terbaik dalam setiap
mata pelajaran
4. Saya sering mengerjakan kegiatan non akademik di
sekolah
5. Saya selalu senang dalam menjalani aktifitas di
sekolah
6. Saya sering berkunjung ke fasilitas kegiatan non
akademik saat di sekolah
7. Saya bergabung ke dalam komunitas untuk
meningkatkan kreativitas
8. Saya sering berkreativitas dengan komunitas yang saya
ikuti
9. Saya sering berkreasi
10. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
11. Saya sangat senang dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
12. Saya sudah mulai mengarahkan diri untuk meraih cita-
cita
13. Apa yang menjadi kegemaran siswa di sekolah
14. Mata pelajaran apa yang disukai siswa
15. Nilai yang saya dapatkan dalam mata pelajaran
tersebut tinggi
16. Saya merasa senang dalam mengikuti pelajaran
tersebut
17. Saat ada waktu luang di rumah, saya berusaha
meluangkan waktu semaksimal mungkin untuk belajar
atau membaca buku atau artikel secara mandiri
18. Dalam belajar saya ingin mencapai prestasi yang tinggi
19. Saya belajar ketika akan ulangan saja
20. Apabila ada yang kurang saya fahami saya akan
berusaha bertanya kepada guru atau narasumber lain
yang lebih faham
21. Saya selalu semangat untuk mengikuti mata pelajaran
di sekolah
22. Saya berusaha keras mengerjakan tugas/latihan/ujian
sesulit apapun dengan kemampuan diri sendiri

ANGKET BAKAT, MINAT DAN PERHATIAN PESERTA DIDIK (DARING)


Mengungkap Bakat, Minat dan Prestasi Peserta Didik
Pedoman Need Assesment (Menggunakan Angket)
Tujuan: Mengetahui apakah yang menjadi bakat, minat, dan perhatian Peserta Didik

Aspek yang dinilai:


BAKAT
✔ Hasil Belajar Peserta Didik
✔ Kebiasaan siswa di sekolah
✔ Tingkat kreativitas siswa
✔ Kreasi apa yang dibuat

MINAT
✔ Ekstrakurikuler apa yang di ikuti
✔ Apa yang menjadi Cita-cita siswa
✔ Apa yang menjadi kegemaran siswa
Petunjuk pengisian angket :
1. Bacalah dengan seksama sebelum anda mengisi angket ini. Tulislah lebih dahulu
identitas Anda.
2. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (X)
3. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia dan berilah tanda silang (X) pada pertanyaan
yang mengandung alternatif - alternatif pilihan dan tulislah jawaban pada titik yang
tersedia.
4. Jawablah pertanyaan dengan jujur tanpa paksaan siapapun karena semua jawaban dalam
angket ini tidak ada yang salah ataupun benar, dan tidak ada kaitannya dengan nilai
anda.

Identitas Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :

1. Bagaimana prestasi siswa selama di sekolah?


a. Rendah
b. Cukup
c. Baik
d. Sangat Baik
e. .............

2. Siapa yang berperan dalam peningkatan hasil belajar siswa?


a. Diri sendiri
b. Teman
c. Orang tua
d. Guru
e. .............

3. Mata pelajaran apa yang mendapatkan nilai terbanyak?


a. Matematika
b. IPA
c. IPS
d. Bahasa
e. .............

4. Apa yang sering dikerjakan siswa di sekolah ?


a. Ke Perpus
b. Bermain basket
c. Bermain Bola
d. Ke ruang kesenian
e. ...........................

5. Bagaimana siswa menjalani aktifitasnya di sekolah?


a. Serius dalam mengikuti pelajaran di kelas
b. Lebih menyenangi pelajaran praktik
c. Lebih menyukai belajar di luar kelas
d. Lebih senang bercanda di dalam kelas
e. ...........................

6. Dimana tempat yang paling sering dikunjungi siswa saat di sekolah?


a. Perpus
b. Musholah
c. Lapangan olah raga
d. Ruang kesenian
e. ....................

7. Bagaimana upaya siswa dalam menampilkan kreativitasnya?


a. Membuat grup musik
b. Menulis artikel/cerpen/puisi di mading
c. Membuat karya tulis remaja
d. Mengikuti kegiatan rohis di sekolah
e. ................
8. Apa yang sering dilakukan siswa dalam meningkatkan kreatifitasnya?
a. Menyanyi di acara sekolah
b. Menjadi pengurus mading
c. Membuat karya ilmiah
d. Ikut kesenian rebana
e. ................

9. Kreatifitas apa yang sering dibuat oleh siswa?


a. Membuat lagu-lagu untuk kelompok musiknya
b. Membuat karya ilmiah
c. Menulis artikel di Mading
d. Memenangkan lomba di bidang olahraga
e. ................

10. Seberapa sering siswa berkreasi?


a. Setiap Bulan
b. Setiap Akhir semester
c. Setiap Minggu
d. Setiap tahun
e. ................
11. Kreasi apa yang sering dibuat siswa?
a. Membuat lagu-lagu untuk kelompok musiknya
b. Membuat karya ilmiah
c. Menulis artikel di Mading
d. Memenangkan lomba di bidang olahraga
e. ................
12. Kegiatan ekstra apa yang diikuti siswa?
a. Kelompok Belajar Ilmu Eksak
b. TIK
c. Musik / Tari
d. Olahraga
e. ............
13. Bagaimana perasaan siswa saat mengikuti kegiatan tersebut?
a. Senang
b. Sedih
c. Terpaksa
d. Sangat senang
e. ...........
14. Apa yang menjadi cita-cita siswa?
a. Guru / PNS
b. Atlit
c. Polisi / TNI
d. Seniman
e. ..............
15. Apakah siswa sudah mulai mengarahkan diri untuk meraih cita-citanya?
a. Sudah sangat terarah
b. Sudah terarah
c. Masih dalam proses
d. Belum
e. .........
16. Apa yang menjadi kegemaran siswa di sekolah?
a. Olahraga
b. Kesenian
c. Bidang ilmu pengetahuan (penelitian)
d. Bidang kesehatan (PMR)
e. ...............
17. Mata pelajaran apa yang disukai siswa?
a. Matematika
b. IPA
c. IPS
d. Kesenian
e. ............
18. Bagaimana nilai mata pelajaran yang di sukai siswa?
a. Sangat memuaskan
b. Memuaskan
c. Cukup Memuaskan
d. Kurang memuaskan
e. ..............
19. Bagimana perasaan siswa dalam mengikuti pelajaran yang disukai siswa?
a. Sangat senang
b. Senang
c. Cukup senang
d. Kurang senang
e. ..............

BAB V
PENUTUP

Demikian penyusunan panduan pelaksanaan MPLS secara daring di tengah pandemi Covid-
19. Buku panduan ini disusun sevagai acuan/pedoman dalam penyelenggaraan masa
pengenalan orientasi peserta didik secara daring di tengah Pandemi Covid-19. Pada
akhirnya, dengan menerapkan MPLS daring atau pun luring di tengah Pandemi kita semua
tetap berhapar peserta didik baru dapat mengenal lingkungan sekolahnya dengan baik dan
terjalin kemitraan antara peserta didik, sekolah dan orang tua dalam hal menggali kebaikan
dan potensi diri dengan maksimal dari rumah. Hal ini dapat mendorong orang tua dan
masyarakat untuk lebih terlibat dalam pendidikan yang baik bagi anak. Anak atau peserta
didik akan tetap produktif, bahagia, semangat belajar di tengah pandemi. Semoga panduan
ini dapat digunakan dan dapat bermanfaat bagi seluruh warga sekolah SMA/SMK Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
REFERENSI
Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.

Dewantara, K. H. (1977). Karya Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur


Taman Siswa.
Fulan, Michael, 2003. The Moral Imperative of School Leadership. Thousand Oaks, California:
Corwin Press.

Skinner, B.F. (1976). Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh : Tri
Wibowo B.S. Jakarta : Kencana
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston:
Allyn and Bacon

Rujukan Internet
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://id.wikipedia.org/wiki/SARS-CoV-2
https://www.merdeka.com/dunia/mengungkap-arti-covid-19-nama-baru-virus-corona-
pengganti-ncov-2019.html
https://www.liputan6.com/bola/read/4214575/saat-pandemi-corona-covid-19-27-istilah-
populer-yang-harus-dimengerti-dari-novel-sampai-viral-load

Anda mungkin juga menyukai