Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Data Gedung
Denah gedung seperti pada Gambar 1, data gedung untuk perhitungan adalah
:
- Fungsi Bangunan : Rumah Sakit
- Mutu Material : Mutu beton (fc') K- 350 = 35 Mpa Mutu baja (fy)
U-
400 = 400 Mpa
- Berat Jenis Beton : 2.4 ton/m3
- Standart : SNI ( Standart Nasional Indonesia)
Gambar 1. Denah Gedung
Pondasi tiang pancang yang digunakan pada gedung adalah seperti terlihat
pada Gambar 2 dengan data sebagai berikut:
- Kedalaman pondasi tiang pancang (h) = 16 m,
- pondasi tiang pancang (d) = 40 cm
Data Sondir
Grafik hubungan antara kedalaman dengan tahanan ujung konus (qc) atau CR
dan jumlah hambatan lekat (JHL) atau TSF dapat dilihat pada Gambar 3.
Tahapan Analisis Data
Pengumpulan data
1. Data tanah
2. Data struktur
Kesimpulan
Hasil evaluasi daya daya dukung tiang pancang tunggal dan tiang
pancang kelompok berdasarkan data sondir dengan menggunakan beberapa
metode Meyerhoff, metode Begeman, metode E.E.De Beer, metode umum,
dan metode Trofimenkove dengan menggunakan persamaan-persamaan 1, 2,
3, 4 dan Persamaan 5. Hasil perhitungannya seperti terlihat pada Tabel 2.
Metode Meyerhof
Metode Begeman
Metode Umum
Pall = (4)
Metode Trofimenkove
D 140
ay 120
a
100
du
ku 80
ng 60
(to
n) 40
20
0
hof n
ema e er Umum
menkave ta-rata
Meyer eB
eg
B E.D Trofi Ra
E.
0
Meyerhof Begeman E.E.De Beer Umum Trofimenkave
A. Data Tanah
Data tanah yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah berupa
data bore log. Hal tersebut dikarenakan pada pengerjaan proyek hanya
dilakukan uji bore log dan tidak dilakukan uji laboratorium guna
mendapatkan parameter fisis tanah lainnya. Maka dari itu perlu dilakukan
korelasi NSPT guna mendapatkan parameter fisis tanah lainnya.
(2)
Kedalaman Tiang
Konfigurasi tiang pancang direncanakan dengan jarak antar tiang (S) = 2.5D,
sedangkan jarak tiang ke tepi pile cap terluar = D, dengan D adalah diameter
tiang.
PMAX dan PMIN Satu Tiang
Gaya yang terjadi pada 1 tiang akibat beban reaksi perletakan, dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
(8)
Gaya aksial maksimum dan minimum yang terjadi pada satu tiang harus
dikontrol agar tidak melebihi batas ijinnya. P MAX satu tiang dikontrol
terhadap PIJIN TEKAN BERLEBIH dan PMIN satu tiang dikontrol terhadap
PIJIN TARIK BERLEBIH. Hasil kontrol tersebut nantinya akan menentukan jumlah
kebutuhan pondasi tiang pancang. Jumlah kebutuhan pondasi dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1
Jumlah Kebutuhan Pondasi
Kondisi Dimen
Perencanaa Jumlah si
n Tiang Tiang
KONDISI 1 192 1000
mm
KONDISI 2 192 800
mm
KONDISI 3 192 600
mm
KONDISI 4 256 600
mm
Tabel 2
Tipe Pile Cap
Ti Diam Juml Konfigurasi Dimensi
pe eter ah n(kolo m(bar x(met y(met
Pil Tiang Tian m) is) er) er)
e (mm) g
cap
Ti 600 4 2 2 2.7 2.7
pe
1
Ti 600 6 2 3 2.7 4.2
pe
2
Ti 800 4 2 2 3.6 3.6
pe
3
Ti 800 8 4 2 7.6 3.6
pe
4
Ti 1000 4 2 2 4.5 4.5
pe
5
Ti 1000 8 4 2 9.5 4.5
pe
6
Pada saat terjadi likuifaksi, maka tanah pada lapisan tersebut kehilangan
tegangan antar partikelnya akibat dari meningkatnya tekanan air pori.
Lapisan tanah yang mengalami likuifaksi akan bergerak secara horizontal
dan akan membawa seluruh lapisan tanah yang ada di atasnya[3]. Maka dari
itu perlu dilakukan kontrol terhadap momen yang terjadi pada tiang saat
likuifaksi. Sketsa lapisan tanah saat likuifaksi dapat dilihat pada Gambar 4.
(10)
2) Menentukan nilai defleksi (δP) pada tiang
< 2.54 cm
(11)
Kontrol Tiang Pancang Terhadap Gaya Lateral Berdasarkan perhitungan didapat momen seb
berikut :
Tip Diam Kontrol Kontrol
e eter Defleksi Momen
Pilec Tiang Defle Keteran Mp Keteran
ap (mm) ksi gan (ton. gan
(cm) m)
Tipe 600 0.65 OK - OK
1 18.6
5
Tipe 600 0.11 OK -3.32 OK
2
Tipe 800 0.29 OK - OK
3 17.5
MA = 299.8 ton.m > MULTIMATE = 117 ton.m
3
(NOT OK)
Tipe 800 0.29 OK - OK
4 17.5
3
Tipe 1000 0.30 OK - OK
5 27.5
4
Tipe 1000 0.30 OK - OK
6 27.5
4
Nilai MA > MULTIMATE tiang, maka precast spun pile D800 tidak dapat digunakan kar
tidak aman terhadap likuifaksi yang terjadi. Maka selanjutnya perencanaan pondasi pada kondis
menggunakan jenis bored pile.
2998 kN.m
2850 kN
5000 kN
3214kN.m
Pile cap harus direncanakan agar tahan terhadap gaya geser akibat
kolom maupun akibat tiang dan juga dapat menahan momen lentur pada
penampang kritis.
(13)
(14)
(16)
(20)
Tabel 4
Kontrol Geser Ponds untuk Seluruh Tipe Pile Cap
Tip Geser Ponds Akibat Kolom Geser Ponds
e (ton) Akibat
Pile Geser satu arah Geser Dua Tiang
cap arah Pancang
(ton)
Vu ØV Kont Pu, Vc Kont τu τ Kont
c rol pun rol c rol
ch
Tip 174 896. OK 379. 0.08 OK 0.8 2. OK
e1 .61 51 55 13 11
Tip 104 1394 OK 481. 826 OK 0.3 2. OK
e2 .66 .56 92 .41 97 11
Tip 376 1195 OK 693. 826 OK 1.8 2. OK
e3 .18 .34 02 .41 36 11
Tip 693 2523 OK 585. 826 OK 0.6 2. OK
e4 .31 .50 44 .41 80 11
Tip 375 1494 OK 692. 826 OK 0.4 2. OK
e5 .41 .18 40 .41 49 11
Tip 750 3154 OK 685. 826 OK 0.4 2. OK
e6 .82 .37 00 .41 49 11
Tulangan lentur untuk pile cap pondasi direncakan untuk dua arah.
Perhitungan dilakukan untuk tulangan bagian bawah, sedangkan tulangan
bagian atas direncakan ½ dari kebutuhan tulangan bawah. Hasil perhitungan
untuk kebutuhan tulangan pile cap dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Penulangan Pile cap
Tabel 6.
Harga Kebutuhan Bahan Tiang Pancang
BAB IV
Analisis Perbandingan Pondasi Tiang Pancang Dengan Pondasi Sumuran
Pada Jembatan Pagotan Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Ditinjau
Dari Segi Biaya, Kekuatan, Dan Metode Pelaksanaannya.
Tiang pancang adalah bagian – bagian konstruksi yang dibuat dari kayu,
beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (menstranmisikan) beban –
beban permukaan ke tingkat – tingkat yang lebih rendah di dalam massa tanah
(Bowles, 1991)
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada di bawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja
padanya (Sardjono, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada
lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman
> 8 m (Bowles 1991).
B. Pondasi Sumuran
Pengertian Pondasi Sumuran (caisson). Pondasi sumuran adalah suatu
bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan apabila tanah
dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Pondasi ini dicor ditempat dengan
menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.
Pondasi sumuran ini mempunyai nama – nama lain seperti : Tiang bor, Kaison
(caisson), Kaison bor (drilled caisson), Pier, Drilled pier. (Hardiyatmo, 393).
Kapasitas ultimit tiang dapat dihitung secara empiris dari nilai N hasil uji
SPT. Meyerhof (1976) mengusulkan persamaan untuk menghitung tahanan ujung
tiang :
fs = x N x Ap (kN/m2) ……….…………………………(3.7)
Dimana : = tegangan referensi= 100 kN/m2
Mulai
Data Primer :Harga bahan, upah pekerja, sewa alat, data pehitungan struktur, SNI, BOW
Tahap III
Kesimpulan
Tahap IV
Selesai
Tahap V
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Perbandingan dari kedua konstruksi
No Perbandingan Tiang Pancang Sumuran
1. Beban
a) Abutment 455,703 ton 455,703 ton
b) Pier 1 604,893 ton 604,893 ton
c) Pier 2 0,6 m 2m
4. Kedalaman 26 m 8,5 m
5. Jumlah pondasi
a) Abutment 12 buah 8 buah
b) Pier 1 18 buah 12 buah
c) Pier 2 1,5 m 5m
8. Tulangan
a) Abutment
- Atas
Tulangan pokok 43 D25-200 180 D25-100
Tulangan bagi 14 D25-200 45 D25-400
Lanjutan Tabel 1.
No Perbandingan Tiang Pancang Sumuran
- Bawah
Tulangan pokok 2x43 D25-200 54 D25-150 20
Tulangan bagi 2x14 D25-200 D25-400
b) Pier 1
- Atas
46 D25-200 22 180 D25-100
Tulangan pokok
D25-200 52 D25-400
Tulangan bagi
- Bawah
2x46 D25-200 130 D25-100
Tulangan pokok
2x22 D25-200 33 D25-400
Tulangan bagi
c) Pier 2
- Atas 51 D25-200 22 230 D25-100
Tulangan pokok D25-200 58 D25-400
Tulangan bagi
- Bawah 2x51 D25-200 130 D25-100
Tulangan pokok 2x22 D25-200 33 D25-400
Tulangan bagi
Tabel 2. Perbandingan biaya antara pondasi tiang pancang dengan pondasi sumuran
Pek. pembersihan lokasi 750 m3 3623248.99 Pek. pembersihan lokasi OE.3.1 1680 m2 8116077.73
Pek. Pengukuran dan 1.9872 m3 186871.76 Pek. Pengukuran dan SI.2 1.9872 m3 186871.76
Pek. galian tanah biasa 216.12 m3 3765076.16 Pek. Galian tanah biasa 0-1 m OE-3.2(1) 769.75 m3 13409991.57
Pek. Urugan pilihan 10.5 m3 668845.38 Pek. Urugan pilihan OE-3.3(2) 21 m3 1337690.763
Pek. Beton K 250 1788.66 m3 1248434605 Pek. Galian tanah 0-2 m D 2 m OE-3.2(5) 377.78 m3 14857075.82
Pek. Tulangan Polos 36918.71 m3 472221982.9 Pek. Galian tanah 2-4 m D 2 m OE-3.2(6) 403.69 m3 20956573.06
Pek. Perancah 3.7056 m3 47397.79859 Pek. Galian tanah 4-6 m D 2 m OE-3.2(7) 345.4 m³ 22413447.12
4 PEKERJAAN TIANG PANCANG Pek. Galian tanah 6-8 m D 2 m OE-3.2(8) 345.4 m³ 26943584
Pengadaan tiang pancang D 600 mm 2106 m' 1596137400 Pek. Galian tanah 8-10 m D 2 m OE-3.2(9) 172.7 m³ 15736860.93
Percobaan pembebanan tiang pancang 2 bh 3838170 Pek. Beton K 350 OE-7.1(3) 1597.48 m³ 1273384390
Pemotongan tiang pancang 27 bh 1142799.46 Pek. Beton K 250 OE-7.1(6) 685.75 m³ 491811389.6
Penyambungan tiang pancang 27 bh 4279721.31 Pek. Tulangan Polos OE-7.3(1) 133917.1 kg 1712914465
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Alwan, I., dan Indarto, (2010), Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Daya Dukung Pondasi Tiang
Type Friction Pile pada tanah Ekspansif, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.
Arifin, (2008), Analisa Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang dan Bor Pile
Jembatan Suramadu, Neutron, Vol.8, No.2: 1-13
Manoppo, F., J., (2010), perilaku tiang pancang miring pada daya dukung tiang pancang kelompok
akibat beban vertikal di tanah pasir, Media Teknik Sipil, Vol. X, No. 2, Hal 81 – 84
Nugroho, S.,A., (2011), Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi
Geotekstil dan Grid Bambu, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 18 No. 1, : 31-40.
Pertiwi, D., (2006), Korelasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Menggunakan Data-data
Sondir dan Jack in Pile, Jurnal Aksial, Majalah Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 8, No. 1 : 36-42.
Ukiman, (2011), Penurunan Daya Dukung Tahanan Selimut Pondasi Tiang pada Tanah yang
Mengalami Pembasahan, Orbith, Vol. 7 No. 3: 383-387.