Konsultan berpendapat bahwa secara umum, materi Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
berfungsi sebagai pedoman bagi konsultan untuk melaksanakan seluruh proses pelaksanaan
pekerjaan ini, cukup ringkas namun jelas. Penjelasan cakupan pekerjaan dan substansi
pekerjaan cukup memadai. Spesifikasi teknis pekerjaan cukup jelas dan dapat diikuti.
Beberapa hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah dijelaskan pada
saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) pada tanggal 13 April 2010 sehingga Konsultan
dapat lebih memahami permasalahan.
Kualifikasi dan bidang keahlian personil (Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung), serta jumlah
personil dan jumlah Orang-Bulan yang diperlukan semua sudah ditetapkan dalam Kerangka
Acuan Kerja, sehingga dalam hal ini Konsultan tidak perlu lagi menghitung jumlah Orang-
Bulan/Man-Month personil.
Dengan dasar itu, Konsultan telah mencoba menjabarkan kerangka acuan kerja ini kedalam
bentuk rencana dan program kerja. Pemahaman terhadap sasaran pekerjaan telah dicoba
dituangkan dalam bentuk konsepsi pendekatan penanganan pekerjaan. Diharapkan hal-hal
tersebut akan dapat memperlancar proses pekerjaan yang akan dilaksanakan nanti.
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja tersebut, konsultan juga diharapkan dapat lebih mudah
memahami serta memberikan tanggapannya. baik yang terkait dengan penyusunan bab-bab
selanjutnya, maupun merupakan masukan untuk lebih mengoptimalkan penugasan konsultan
sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut adalah beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang akan ditindaklanjuti
pada bab/bagian lain dari proposal teknis ini serta dalam penyusunan proposal biaya, yaitu:
2. Kualifikasi dan bidang keahlian personil (Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung) serta
jumlah personil dan jumlah Orang-Bulan yang ditetapkan kerangka acuan kerja sudah
memadai untuk menghasilkan keluaran pekerjaan yang matang, terencana dan efisien.
4. Sesuai dengan poin 2 dan 3, konsultan akan menyusun penawaran biaya dengan cermat,
realistis dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga biaya yang ditawarkan konsultan
untuk melaksanakan kegiatan ini tidak melampaui Pagu Dana.
IV.2.1 Umum
Secara umum yang dimaksud dengan perencanaan Jembatan meliputi kegiatan-kegiatan
antara lain : penentuan lokasi jembatan, alignment vertical dan horizontal terkait dengan
USULAN TEKNIS IV - 1
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 1/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
trase jalan, kelas jembatan, perhitungan dimensi dan bentuk dari struktur atas dan bawah
jembatan, metode konstruksi serta perhitungan biaya. Disiplin ilmu yang terlibat antara lain
transportasi, lalu lintas, struktur jembatan, hidrologi, geoteknik, geodesi serta quantity
surveyor. Agar perencanaan menghasilkan struktur yang efisien dan ekonomis, ada beberapa
USULAN TEKNIS IV - 2
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 2/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Uraian Pendekatan dan Metodologi
Diagram IV-1
Skema Tahapan Pekerjaaan
TAHPENDAHULUAN TAHAP PENGUMPULAN DATA TAHAP PRA-RANCANGAN TAHAP RENCANA DETAIL (DED) TAHAP AKHIR
SPMK Rencana
Geometrik Analisa struktur
Jembatan gravitasi dan dinamis
SurveyLapangan
- Administrasi - Topografi Finalisasi
Proyek bentang Perencanaan dimensi
- Hidrologi Laporan
- Mobilisasi jembatan dan pembesianstruktur
Personil - Geoteknik/ Geologi Hasil
Survey atasdan bawah
- Lalu Lintas Diskusi
- Penyusunan
Finalisasi dengan
RencanaKerja
Rencanaan detailMetode BPKS
- Persiapan Diskusi material
Fasilitas Diskusi konstruksi Penyusunan
dengan strukturatas
dengan laporanakhir
BPKS dan Kompilasi
BPKS perencanaan
Instansi dan Analisa Perencanaan detail
terkait Data Prakiraan fasilitas / bangunan
dimensi struktur pelengkap Perbaikan
atas jembatan Tidak Tidak
Survey
Penyusunan spesifikasi Penyusunan
Pendahuluan Diskusidengan
Diskusi khusus dokumen
BPKS Perhitungan
denganBPKS Perbaikan tender
dan Instansi pondasijembatan
- Rincianvolume
terkait - Rincian RAB
Alternatif Design
Laporan - Bentangjembatan Estimasi biaya
Survey - Altarnatif struktur Pembuatan gambarkerja
Pendahuluan atas Review dan detail-detail khusus
- Altarnatif struktur Alternatif
bawah Desi n Penyusunan
-Pemilihan material
- AlternatifMetode spesifikasi
konstruksi umum ya
ya
USULAN TEKNIS
IV - 3
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 3/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
a. Survey pendahuluan;
Survey pendahuluan atau reconnaissance survey meliputi kegiatan pengumpulan
data sekunder untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan
pengumpulan data lainnya untuk melengkapi data survey detail dan kebutuhan
disain.
Survey Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan antara lain :
1. Melaksanakan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan akan dilaksanakan survey.
2. Mengumpulkan peta dasar berupa peta topografi skalan 1 : 250.000 s/d 1 :
25.000 peta pemanfaatan lahan dengan skala yang ada, photo udara (jika
memang diperlukan) dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan gambar
yang akan direncanakan.
3. Mengumpulkan informasi tentang :
Harga satuan upah/bahan dasar dari Dinas PU Bina Marga setempat.
Harga satuan upah/bahan dasar dari proyek yang sedang berjalan di sekitar
lokasi pekerjaan.
Posisi utilitas yang ada maupun rencana disekitar lokasi.
Data / curah hujan dan peil banjir.
Bahan-bahan konstruksi yang tersedia dan lokasi sumber material yang
kemungkinan dapat dipakai untuk konstruksi.
4. Menentukan titik-titik dan memasang patok-patok yang diperlukan sebagai titik
referensi pengukuran detail topografi/geometrik dan penyelidikan tanah.
5. Mencatat lokasi-lokasi struktur yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
6. Menentukan lokasi yang untuk keperluan test-test yang lebih detail.
7. Mempelajari lokasi jembatan dan daerah-daerah sekitarnya serta membuat
sketsa daerah rencana jembatan dan disekitarnya.
8. Membuat Foto dokumentasi lapangan, yang meliputi :
Kondisi jalan dari kedua arah yang berlawanan.
Foto lokasi-lokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi lokasi
jembatan.
Lokasi Quarry.
9. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan
USULAN TEKNIS IV - 4
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 4/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Diagram IV-2
Rencana Kerja Survey Pendahuluan
Meninjau Rencana
Lokasi Jembatan
- Diskusi dengan Pimpro
- Menyiapkan kelengkapan Laporan Survey
administrasi untuk Pendahuluan
keperluan survey
Diskusi dan
mengumpulkan
informasi dari
instansi-instansi
terkait
Presentasi / Diskusi ke
Kesimpulan sebagai
arahan pekerjaan PPK Jasa Konsultan
SatKer PKPBPBS
selanjutnya
b. Survey Topografi
A. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana jembatan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 : 1000 yang
akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta 1 : 500 untuk
USULAN TEKNIS IV - 5
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 5/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
poligon dan sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan
diberi nomor.
b. Pengukuran titik kontrol horizontal (apabila menggunakan alat konvensional).
Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dari
semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.
Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian
baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau
yang setingkat.
Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhlr pengukuran
dan untuk setiap interval 5 km di sepanjang trase yang diukur. Apabila
pengamatan matahari tidak bisa dilakukan, disarankan menggunakan alat
GPS Portable (Global Positioning System). Setiap pengamatan matahari
harus dilakukan dalam 2 seri (4 biasa dan 4 luar biasa)
c. Pengukuran titik kontrol vertikal (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/pembacaan
pergi-pulang.
Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon,
sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.
Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar,
jelas dan sama.
Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga
benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang
Bawah (BB), dalam satuan milimeter. Pada setiap pembacaan harus
dipenuhi : 2 BT = BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang, genap
d. Pengukuran situasi (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada
disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jenbatan, rumah,
gedung dan sebagainya.
Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya : sungai, persimpangan dengan jalan
USULAN TEKNIS IV - 6
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 6/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
m.
Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam
maupun manusia disekitar persilangan tersebut.
C. Persyaratan
1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur (apabila menggunakan alat Konvensional)
Sebelum melakukan pengukaran, setiap alat ukur yang akan digunakan
harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a. Pemeriksaaan theodolit
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
Sumbu 11 tegak lurus sumbu 1.
Garis bidik tegak lurus sumbu II
Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
Kesalalian indeks vertikal = 0.
b. Pemeriksaan alat sifat datar :
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam
laporan.
2. Ketelitian dalam Pengukuran (apabila menggunakan alat konvensional)
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10 n ; (n adalah jumlah
titik poligon dari pengamatan matahari pertama ke pengamatan
matahari selanjutnya atau dari pengukuran GPS pertama ke
pengukuran GPS berikutnya).
b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dan' 5".
3. Perhitungan (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengamatan Matahari
Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada tabel
almanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNT-AD
untuk tahun yang sedang berjalan dan harus dilakukan di lokasi
pekerjaan
Pengamatan Koordinat
USULAN TEKNIS IV - 7
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 7/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
A. Tujuan
Tujuan penyelidikan geologi dan geoteknik dalam pekerjaan ini adalah untuk
melakukan pemetaan penyebaran tanah/batuan dasar termasuk kisaran tebal
tanah pelapukan, memberikan informasi mengenai stabilitas tanah, menentukan
jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan bahan jalan dan struktur, serta
mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya. Sangat
disarankan untuk menggunakan Geoguide bilamana terdapat suatu kondisi tanah
dasar yang lunak (Soft Soil)
B. Lingkup Pekerjaan
1. Penyelidikan Geologi
Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta dasar
topografi skala 1:250.000 s/d skala 1:100.000. Pencatatan kondisi geoteknik
USULAN TEKNIS IV - 8
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 8/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
disepanjang rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 - 1000 meter dan pada
lokasi jembatan.
a. Penyelidikan lapangan
Meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, Jenis tanah, warna, perkiraan
b. Pemetaan
Jenis batuan yang ada disepanjang trase jalan dipetakan, batas-batasnya
ditetapkan dengan jelas sesuai dengan data pengukuran untuk selanjutnya
diplot dalam gambar rencana dengan skala 1:2000 ukuran A3. Pemetaan
mencakup jenis struktur geologi yang ada antara lain : sesar/patahan, kekar,
perlapisan batuan, dan perlipatan.
Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat fisik/kimia, kemudian
hasilnya diplot di atas peta geologi teknik termasuk didalamnya pengamatan
tentang : gerakan tanah, tebal pelapukan tanan dasar, kondisi drainase alami,
pola aliran air permukaan dan tinggi muka air tanah, tata guna lahan,
kedalaman (apabila rencana trase jalan tersebut harus melewati (daerah
rawa).
2. Penyelidikan Geoteknik
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi :
a. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji
Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji 25 - 40 kg untuk setiap contoh
tanah. Setiap contoh tanah harus diberi identitas yang jelas (nomor sumur
uji, lokasi, kedalaman). Penggalian sumuran uji dilakukan pada setiap jenis
satuan tanah yang berbeda atau maksimum 5 km bila jenis tanah sama,
dengan kedalaman 1-2 m. Setiap sumuran uji yang digali dan contoh tanah
yang diambil harus difoto. Dalam foto harus terlihat jelas identitas nomor
sumur uji, dan lokasi. Ukuran test pit panjang 1,5 m (Utara-Selatan) lebar
1,0 m, Log sumuran uji digambarkan dalam 4 bidang, dengan diskripsi yang
lengkap dan 1 kolom untuk unit satuan batuan.
b. Pengambilan contoh tanah tak terganggu
Pengambilan contoh tanah tak terganggu dilakukan dengan cara bor tangan
menggunakan tabung contoh tanah ("split tube" untuk tanah keras atau
"piston tube" untuk tanah lunak). Setiap contoh tanah harus diberi identitas
yang jelas (nomor bor tangan, lokasi, kedalaman). Pemboran tangan
dilakukan
perhitungan pada setiap dengan
penurunan) lokasi yang diperkirakan
ketinggian timbunanakan
lebih ditimbun (untuk
dari 4 meter dan
pada setiap lokasi yang diperkirakan akan digali (untuk perhitungan
stabilitas lereng) dengan kedalaman galian lebih dari 6 meter; dengan
interval sekurang - kurangnya 100 meter dan/atau setiap perubahan jenis
tanah dengan kedalaman sekurang-kurangnya 4 meter. Setiap pemboran
tangan dan contoh tanah yang diambil harus difoto. Dalam foto harus
terlihat jelas identitas nomor bor tangan, dan lokasi. Semua contoh tanah
harus diamankan baik selama penyimpanan di lapangan maupun dalam
pengangkutan ke laboratorium.
c. Pemboran Mesin (dilakukan untuk perencanaan pondasi jembatan).
USULAN TEKNIS IV - 9
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 9/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
USULAN TEKNIS IV - 10
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 10/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
3. Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada
C. Persyaratan
a. Pengujian Lapangan
Metoda pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti
yang dijelaskan pada Tabel 1 pengujian lapangan pada berikut :
b. Pekerjaan Laboratorium
Pekerjaan Laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum pada
Tabel 2 berikut :
USULAN TEKNIS IV - 11
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 11/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
A. Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan kendaraan
rata-rata, serta menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas
jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata
sebagai dasar perencanaan selanjutnya.
Untuk proyek ini survey lalu lintas hanya berdasarkan data data sekunder saja.
A. Tujuan
Survey Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk mengetahui data struktural perkerasan
yang ada, dengan meliputi lendutan suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan, daya
dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan.
Untuk proyek ini survey perkerasan jalan hanya berdasarkan data data sekunder saja.
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum mengenai
kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau.
B. Lingkup Pekerjaan
a. Inventarisasi Jalan
Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 m yang
tercatat selama berkendaraan. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan data yang
lebih rapat, interval jarak dapat diperpendek .
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:
1. Lebar perkerasan yang ada dalam meter.
USULAN TEKNIS IV - 12
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 12/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi
Macadam dan lain - lain.
3. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran
samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak
e. Pemeliharaan jembatan;
f. Biaya konstruksi.
5. Perencanaan Struktur Bawah Jembatan
Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek kekuatan
dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan tanah vertikal
ataupun horisontal dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Peraturan
Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Struktur bawah jembatan harus direncanakan untuk menanggung beban struktur
atas melalui komponen tumpuan, yang sudah merupakan kombinasi terbesar dari
semua beban struktur atas, beserta beban-beban yang bekerja pada struktur bawah
yaitu: tekanan tanah lateral, gaya-gaya akibat aliran air, tekanan air, gerusan,
USULAN TEKNIS IV - 13
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 13/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
1. Abutments
Abutment jembatan terletak pada ujung dari jembatan.
Fungsi abutment adalah :
1. Mentransfer beban dari struktur atas ke fondasi.
2. Sebagai dinding penahan tanah.
3. Menahan gerusan (scouring) jika jembatan terletak pada sungai.
USULAN TEKNIS IV - 14
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 14/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
BACK/PARAPET WALL
BEARING PAD
WING TIMBUNAN
WALL
DINDING
ABUTMENT
FOOTINGS
2. Pier
Dimasa lampau, pemilihan bentuk pier yang dilakukan ahli struktur jembatan lebih
cenderung dengan pertimbangan fungsional, estetika bentuk pier dilakukan hanya
berdasarkan intuisi. Namun dewasa ini, estetika dari sebuah jembatan seharusnya
melibatkan tenaga ahli yang berkompeten, misalnya arsitektur. Pemilihan bentuk,
warna, pencahayaan dan proporsional.
Secara keseluruhan akan membentuk struktur jembatan yang indah dan selaras dengan
lingkungan.
Untuk acuan awal dimensi dari bentuk-bentuk pier dapat dilihat pada lembar berikut ini :
8-10 M
1 M
SLOPE
1:6
0.75 M
8 -1 0 M
1 M
SL O PE
0.75 M
1:6
0.75 M
USULAN TEKNIS IV - 15
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 15/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
0.7 M
0.15H
SLOPE
V
1:12
H
Untuk ratio 2,25 Single Hammer
V
H
0.7 M 0.1H
H
Untuk 2,25 3 max H = 12 m
V
6. Perencanaan Pondasi Jembatan
Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek
kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan beban
struktur atas dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Peraturan
Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Analisis dapat dilakukan terpisah atau terintegrasi dengan analisis struktur jembatan.
Penggunaan paket software komersil, harus dilakukan validasi terlebih dahulu
dengan menggunakan contoh dari text book dan dicek secara manual untuk
mendapatkan keyakinan.
USULAN TEKNIS IV - 16
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 16/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Hasil dari analisis mendalam dengan pertimbangan di atas akan menghasilkan tipe
fondasi yang stabil, tidak membahayakan bangunan sekitar dan ekonomis.
Dewasa ini material fondasi terbatas pada beton atau baja, sementara tipe fondasi
sangat bervariasi terutama pada fondasi dalam.
Diagram IV-3
Tipe-tipe fondasi yang lazim dilaksanakan.
Fondasi Telapak
Fondasi Dangkal
Fondasi Lajur Tiang Pra-cetak/
Tiang Pancang
Fondasi Tiang
Tiang Bor
Fondasi Dalam
Open Caisson
Fondasi Caisson
Pneumatic Caisson
Jenis fondasi sangat tergantung dari kedalaman layer tanah yang akan di pilih sebagai
bearing layer. Di bawah ini adalah diagram kedalaman tanah pendukung dengan jenis
fondasi yang dapat dilaksanakan.
USULAN TEKNIS IV - 17
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 17/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Kedalaman Bearing
Layer (m) 50 > 60
10 20 30 40
Fondasi Dangkal
Pipa baja
Pondasi Profil H Baja
Tiang Precast
Bore
Caisson Open
Fondasi Pneumatic
Fungsi utama dari fondasi adalah mentransfer beban-beban dari struktur atas ke layer
tanah pendukung. Sehingga struktur fondasi harus mempunyai kekakuan dan kekuatan
yang memadai.
Hal-hal yang harus di kontrol untuk berbagai fondasi adalah sebagai berikut :
Daya Dukung Defleksi
Jenis Item Guling Geser
Pondasi Vertikal Horisontal Horisontal
Fondasi Dangkal
Fondasi Caisson
Fondasi Tiang
Defleksi horizontal dibatasi 1% dari lebar fondasi, tetapi tidak boleh lebih dari 5 cm.
Khusus untuk fondasi tiang, defleksi horizontal dibatasi tidak lebih dari 1,5 cm.
Pembatasan defleksi horizontal dimaksudkan agar defleksi yang terjadi pada fondasi
masih berada di dalam batas elastik, sehingga stabilitas fondasi tetap terjaga.
USULAN TEKNIS IV - 18
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 18/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Diagram IV-4
Alir Pemilihan Jenis Fondasi
Jenis fondasi
Tidak B
tidak perlu
dipelajari aplicable
Aplicable
Tidak Aplicable
C G
aplicable
Tidak
Aplicable
Tidak aplicable Aplicable
D G
aplicable
Tidak
aplicable
Aplicable
Aplicable
E Tidak G
aplicable
Tidak
aplicable
Aplicable Aplicable
F Tidak G
aplicable
Tidak
aplicable
Preliminary Desain
Detail Desain
USULAN TEKNIS IV - 19
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 19/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
c. Deformability, lawan lendut dan lendutan dari struktur atas jembatan harus dihitung
dengan cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang agar tidak
melampaui nilai batas yang diijinkan oleh standar/peraturan yang digunakan.
d. Umur layan jembatan harus direncanakan berdasakan perilaku jangka panjang
material dan kondisi lingkungan di lokasi jembatan yang diaplikasikan pada rencana
komponen struktur jembatan khususnya selimut beton, permeabilitas beton, atau
tebal elemen baja, terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi meterial.
Pada dasarnya jenis bangunan atas dapat diklasifikasikan menjadi jenis-jenis sebagai
berikut :
1. Slab
2. Girder : balok atau box
3. Arch
USULAN TEKNIS IV - 20
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 20/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
4. Cable Stayed
5. Suspension
Masing-masing jenis jembatan diatas mempunyai varian-varian tersendiri, sesuai dengan
material (baja, beton, composit), metode erection dan lain sebagainya.
Tabel dibawah ini menunjukan range bentang dengan berbagai jenis jembatan.
Type Material Range Bentang (m)
Slab Beton 0 – 12
Beton 12 – 210
Girder
Baja 30 – 300
Beton 90 – 450
Cable Stayed
Baja 90 – 600
Suspension Baja 300 – 1400
Untung rugi masing-masing tipe jembatan terkait dengan berbagai faktor diatas harus
dianalisis secara teliti sehingga akan menghasilkan bangunan atas yang paling tepat
untuk dilaksanakan.
Secara lebih terinci, pada lembar berikut disajikan sketsa berbagai varian dari jenis
jembatan serta tabel yang menunjukan panjang bentang untuk masing-masing jenis
jembatan. Sketsa dan tabel yang dimaksud diatas berbagi atas baja dan beton.
USULAN TEKNIS IV - 21
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 21/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
USULAN TEKNIS IV - 22
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 22/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Lohse Girder
e
p Inversed Lohse Girder
y
T
h Longer Truss
c
r
A
Trussed Langer Girder
Nielsen Type
Arch
USULAN TEKNIS IV - 23
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 23/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
jangka panjang dari lapisan tanah pendukung/atau urugan tanah yang menjadi
tumpuan perkerasan jalan pendekat.
b. Potensi penurunan tanah harus dihitung secara cermat berdasarkan hasil
penyelidikan tanah.
c. Perencanaan jalan pendekat harus mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
9. Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman
a. Perencanaan komponen bangunan pelengkap dan pengaman dalam pekerjaan
perencanaan jembatan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan di dalam
acuan:
- Undang-undang RI No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
- Pedoman marka jalan, Pd T-12-2004-B
b. Perencanaan komponen pelengkap dan pengaman jembatan meliputi:
- Rambu dan marka pada jembatan
- Pagar pengaman jembatan
- Lampu penerangan pada jembatan
- Struktur pengaman pada pilar jembatan terutama untuk menghindaritumbukan
langsung dengan pilar jembatan (seperti fender pengaman atau sejenisnya
10. Preliminary Design
Sebagai acuan di dalam menghitung kebutuhan biaya konstruksi untuk alternatif jenis
bangunan atas, maka pada tabel di bawah ini dapat di lihat prakiraan dimensi untuk
masing-masing jenis jembatan.
method 1 1
H = L
12 17
h =
4. Statically determined and statically in 1 1
L
determined prestressed bridges, erected by 40 60
cantilever method 1 1
H = L
15 20
1
d = L
50
6. Bridge with the traffic in the middle of arches 1 1
f = L
4 5
1
d = L
60
USULAN TEKNIS IV - 24
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 24/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
1
d = L
50
B. Composite Deck
1. Simple beams 1 1
h = L
15 20
C. Steel Trusses
1. Simple span deck at the top chord system 1 1
h = L
8 12
1 1
h = L
50 60
H= 5h
2. Arch with tie beam 1
f = L
5
1
h = L
20
Note : H : Tinggi
h : Tinggi pada tengah bentang
f : Tinggi parabolic
d : Tebal arch
USULAN TEKNIS IV - 25
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 25/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
Kontrak Harga Satuan memberi kemungkinan lebih banyak untuk perubahan yang
mungkin dirasa perlu pada waktu pelaksanaan. Perubahan-perubahan demikian
diperlukan, karena seringkali sulit untuk mencakup semua item secara memadai
pada tahap penawaran. Dalam kontrak borongan daftar kuantitas (Bill of Quantities)
dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai perubahan.
Jika perubahan diperlukan dalam Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Borongan dan
Kontraktor serta Engineer tidak dapat menyepakati nilai perubahan sebelum
pekerjaan dilaksanakan, maka pekerjaan harus dilakukan atas dasar pekerjaan
harian, dalam hal ini, harus ada catatan yang teliti mengenai semua pekerjaan alat
USULAN TEKNIS IV - 26
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 26/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
USULAN TEKNIS IV - 27
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 27/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
IV.3.4. Laporan-Laporan
Berupa Dokumen yang dilengkapi dengan keterangan yang diperlukan, meliputi hal-
hal sebagai berikut.
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan (inception report), merupakan laporan hasil temuan
awal, metodologi dan pendekatan, rencana kerja yang akan dilaksanakan
konsultan dalam menangani pekerjaan. Laporan pendahuluan, akan diserahkan
15 (lima belas) hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah
dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Tim Teknis. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Garis besar laporan pendahuluan
berisi:
a. Temuan awal dan gambaran umum lokasi
b. Jadwal dan matrik penugasan serta tanggung jawab tenaga ahli
c. Metodologi dan pendekatan
d. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan
b. Laporan Akhir
USULAN TEKNIS IV - 28
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 28/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
IV.4. INOVASI
IV.5.1. Umum
BPKS menurut Undang-Undang diamanatkan sebagai lembaga yang bertugas untuk
melakukan pengusahaan Kawasan Sabang. BPKS telah dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000, sebagai konsekuensinya, maka Pemerintah
bersama Pemerintah Aceh telah mengamanatkan agar Kawasan Sabang
dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dengan penekanan
bagi pembangunan pelabuhan utama (hub-port) yang fungsinya sebagai pelabuhan
impor ekspor (internasional) dan juga sebagai pelabuhan alih kapal (transhipment)
nasional. 1.2. Berdasarkan visi, misi, strategi dan tahapan pengembangannya
telah ditetapkan 4 sektor prioritas (pengusahaan) dan 2 sektor andalan (pendukung
pengusahan) bagi pengembangan dan pembangunan Kawasan Sabang. 1.3.
Untuk mendukung salah satu sektor prioritas tersebut di atas maka dibutuhkan
prasarana transportasi darat yang memegang peranan sangat penting dalam sektor
perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Sejalan
dengan upaya pemenuhan kebutuhan prasarana transportasi ini akan dilaksanakan
pembangunan jembatan yang nantinya diharapkan dapat memperlancar arus
USULAN TEKNIS IV - 29
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 29/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
IV.5.2. Strategi
Keadaan Batas Daya Layan akan tercapai jika reaksi jembatan sampai pada suatu
nilai, sehingga:
a. Tidak layak pakai
b. Kekhawatiran umum terhadap keamanan
c. Pengurangan kekuatan
d. Pengurangan umur pelayanan
c. Umur Rencana
Umur rencana jembatan diperkirakan 50 tahun, kecuali:
a. Jembatan sementara 20 tahun
b. Jemb ata n khus us 100 tahun
USULAN TEKNIS IV - 30
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 30/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
d. Kemudahan konstruksi
e. Ekonomis dapat diterima
f. Bentuk estetika
1. Tahap I
Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjelaskan fungsi
jembatan, geometri dan beban:
a. Lebar jembatan dan jumlah jalur
b. Lebar trotoir
c. Alinyemen jembatan
d. Geo metri sungai
e. Karakteristik aliran sungai
f. Besaran-besaran tanah
g. Perlengkapan umum
h. B e b a n j e m b a t a n
i. Jarak bebas vertikal dan horizontal
j. Bangunan atas yang tersedia
2. Tahap 2
Menggunakan informasi yang terkumpul dalam tahap 1 untuk
menentukan semua hambatan geometrik pada struktur yang
diusulkan
a. Alinyemen jalan yang diusulkan
b. Persyaratan aliran keadaan batas
c. Po tensi gerusan
d. Lokasi bahan pondasi dan potensi kelongsoran tebing
e. Lokasi dan lebar alur utama sungai
f. Persyaratan konstruksi dan pelaksanaan
g. Persyaratan pemeliharaan
3. Tahap 3
Dengan kreatifitas tentukan daftar rencana alternatif terbaik. Dalam
batas hambatan geometrik yang ditentukan dalam tahap 2, dipilih 2
atau 3 kombinasi bangunan bawah/pondasi/bangunan atas yang
memenuhi pokok perencanaan secara baik
a. Rancangan percobaan
b. Jenis dan dimensi bangunan atas dan bangunan bawah
tipikal:
- Bangunan atas kayu
- Bangunan atas baja, komposit
- Bangunan atas beton bertulang
- Bangunan atas beton prategang
- Bangunan bawah tanah dengan pondasi langsung, sumuran dan
tiang pancang c.Pilihan alternative
4. Tahap 4
USULAN TEKNIS IV - 31
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 31/32
7/26/2019 Usulan Teknis Untuk Pekerjaan Tahap Rencana Detail (DED) Jalan Dan JEMBATAN
5. Tahap 5
Perkirakan biaya untuk alternatif-alternatif tersebut. Perkiraan biaya
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif (bila ada) yang
ekonomis dapat diterima
6. Tahap 6
Selesaikan rencana sementara yang menghemat biaya dan buatlah:
gambar rencana, laporan perencanaan dan perkiraan biaya yang baru
IV.5.1. Umum
Semua pekerjaan dikerjakan dikantor pusat konsultan yang terletak di Banda Aceh
yang dilengkapi dengan No fax dan telepon yang akan dimuat dalam kontrak dan
dapat dihubungi selama proses pekerjaan berlangsung, sebagai tindakan
monitoring bagi pemberi tugas.
Peralatan yang akan disediakan konsultan dan dapat kompensasi penggantian
biaya sewa dari Pihak Proyek untuk operasional kantor adalah :
1. Komputer 2 unit
2. Printer 2 unit
3. Kendaraan bermotor roda-2
4. Kelengkapan peralatan operasional sesuai dengan ketentuan dalam KAK dan
Kontrak.
http://slidepdf.com/reader/full/usulan-teknis-untuk-pekerjaan-tahap-rencana-detail-ded-jalan-dan-jembatan 32/32