Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
      Pengkajian multidimensional meliputi kesehatan mental dan fisik, fungsi tubuh, dan
situasi social. Pengkajian yang difokuskan pada pengkajian unutk etiologi fisiologis,
psikologis, dan lingkungan dari kondisi gangguan mental pada lanjut usia yag dirawat
(Kushariyadi, 2010).
Menurut Anderson E dan McFarlene, dalam model asuhan keperawatan pengkajian
secara umum meliputi inti komunitas yaitu penduduk serta delapan subsistem yang
mempengaruhinya. Inti komunitas, perlu dikaji tentang pendidikan, pekerjaan, agama,
keyakinan/nilai yang dianut serta data-data tentang subsistem sebagai berikut :.

1.      Data inti


a.    Demografi, Karekteristik Umur Dan Sex, Vital Statistik
            Data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : jumlah penduduk lansia dalam
wilayah, umur, pendidikan, jenis kelamin, vital stastistik, pekerjaan, agama, nilai – nilai,
keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas yang dapat dicontohkan sebagai
berikut :
 Jumlah penduduk              : 987 jiwa
a) Laki – laki                  : 523 jiwa
b) Perempuan                 : 464 jiwa
  Pendidikan penduduk      : Para penduduk mayoritas berpendidikan hingga lulus SLTA dan beberapa
diantaranya perguruan tinggi.
Suku Bangsa                     : Suku Jawa
Status perkawinan             : Menikah dan kebanyakan penduduk di komunitas tersebut adalah janda
(lansia) karena kebanyakan pasangannya meninggal.
Nilai dan kepercayaan       : Nilai dan norma para masyarakat masih mengenal nilai kesopanan, gotong
royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang masih terus berjalan. Seperti: kerja bakti, arisan, dan takziyah.
                         : Mayoritas beragama Islam dan beberapa diantaranya beragama nasrani

2.      Data subsistem


a.    Lingkungan fisik
1)   Kualitas udara
Keadaan udara di daerah tempat tinggal lansia beriklim sejuk atau panas, apakah terdapat
polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan warga atau tidak.
2)   Kualitas air
Sumber air yang digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keadaan saluran
air disekitar rumah.
3)   Tingkat kebisingannya
Adanya sumber suara / bising yang dapat mengganggu keadaan lansia, contohnya seperti
pabrik.
4)   Jarak antar rumah/ kepadatan
Jarak antar rumah satu dengan yang lainnya, apakah saling berdempetan.
b.   Pendidikan
Riwayat pendidikan, pendidikan terakhir dan juga apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan warga.
c.    Keamanan dan transportasi
Keadaan penjagaan lingkungan sekitar seperti adanya siskamling, satpam atau polisi. Apakah
dari keamaan tersebut menimbulkan stress atau tidak. Sarana transportasi yang digunakan
warga untuk mobilisasi sehari menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
d.   Politik dan pemerintahan
Kebijakan yang ada didaerah tersebut apakah cukup menunjang sehingga memudahkan
komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e.    Pelayanan social dan kesehatan
Tersedianya tempat pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan) untuk
melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
terjadi serta karakteristik pemakaian fasilitas pelayanan kesehatan.

f.     Komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk saling
berkomunikasi antar warga atau untuk mendapatkan informasi dari luar  misalnya televisi,
radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
g.    Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan, masih bekerja atau tidak, bagaimana
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
h.   Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh
komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

B.Analisis data
a.       Diagnosa keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa
keperawatan komunitas yang terdiri dari :
         Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
         Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan fisik dan
biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.
          Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.

No. Data Problem Etiologi


1 Ds: Diabetes pada lansia Kebiasaan hidup lansia yang tidak
- Kader posyandu terkontrol
mengatakan 35% lansia
menderita diabetes
namun jarang
memeriksakan
kondisinya.
Do:
- Lansia menkonsumsi
makanan dengan tidak
terkontrol dan hanya
berada di rumah setiap
harinya
2 DS: Bidan desa Hipertensi Ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti
mengatakan lansia posyandu lansia
banyak yang menderita
hipertensi dan lansia
malas mengikuti
posyandu lansia yang
diselengarakan setiap
bulannya.
3. Ds: Resiko kerusakan Perubahan status kesehatan
-     Banyak warga yang integritas kulit
mengeluh gatal-gatal
pada tubuhnya.
Do:
-    Tubuh terlihat bintik-
bintik merah.

Diagnosa            :
1.      Diabetes berhubungan dengan kebiasaan hidup lansia yang tidak terkontrol.
2.      Hipertensi berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia.
3.      Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan status kesehatan.

b. Kriteria Penapisan
Dx. Kep Kriteria penapisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dx. 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 42
Dx. 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 40
Dx.3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 39

Keterangan :
1.         Sesuai degan peran perawat komunitas.
2.         Jumlah yang beresiko
3.         Besarnya resiko
4.         Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
5.         Minat masyarakat
6.         Kemungkinan untuk diatasi
7.         Sesuai program pemerintah
8.         Sumber daya tempat
9.         Sumber daya waktu
10.     Sumber daya dana
11.     Sumber daya peralatan
12.     Sumber daya manusia

Skor :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
Jumlah skor 121

c. Rencana Tindakan
Diagnosa Tujuan jangka pendek Tujuan jangka panjang
Diabetes berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
dengan kebiasaan hidup tindakan keperawatan tindakan keperawatan
lansia yang tidak selama 4 minggu, selama 8 minggu,
terkontrol ditandai komunitas diharapkan: komunitas diharapkan
dengan 35 % lansia
1.      Lansia mampu angka diabetes (kadar
menderita diabetes mengontrol asupan glukosa) pada lansia
makanan sehari harinya dapat menurun
dan dapat melakukan
sedikit aktivitas.
2.      Lansia rutin setiap
bulannya menghadiri
kegiatan posyandu lansia
yang diadakan.

d. Implementasi
NO. TANGGAL IMPLEMENTASI
DX
1. 18 SEPTEMBER 2012 Sesuai intervensi yang dibuat

e. Evaluasi
NO TANGGAL EVALUASI
DX
1 18 SEPTEMBER 2012 Sesuai Implementasi yang dibuat

Anda mungkin juga menyukai