Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan suatu


peristiwa yang fisiologis, namun dalam prosesnya bisa kemungkinan
terjadi suatu keadaan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi bahkan
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kehamilan, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang
berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
Penyebab utama terjadinya kematian ibu di Provinsi DKI Jakarta
tahun 2012 yaitu Hipertensi Dalam Kehamilan/Eklampsia (39%),
Perdarahan (31%) disebabkan oleh faktor anemia ibu hamil, Infeksi (6%),
Abortus (2%), Partus lama (1%) dan penyebab lainnya. Angka kematian
ibu dipengaruhi status kesehatan ibu dipengaruhi status kesehatan secara
umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya
indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang


dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboraturium
sederhana dan konseling asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat
kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan
kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir.
(Varney,2006).
Dalam melakukan asuhan komprehensif memerlukan peran dan tugas
bidan. Bidan merupakan sesorang yang telah menjalani program
pendidikan bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tingga, dan telah
berhasil menyelesaikan studi terakhir kebidanan serta telah memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin formal untuk praktik
bidan (Soepardan, 2008).
Bidan mempunyai tugas dan peran sebagai tenaga kesehatan yang
berkualitas dalam pelayanannya, bidan juga mempunyai ruang lingkup
praktik kebidanan meliputi asuhan mandiri/ otonomi pada anak
perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan,
dan sesudahnya. Dalam memberikan asuhan kebidanan bidan mempunyai
tugas yaitu tugas mandiri, dan tugas kaloborasi.
Pada asuhan kebidanan komprehensif akan dimulai dari proses
kehamilan hingga masa nifas. Dimana menurut teori (Manuaba, 2010)
menjelaskan bahwa kehamilan merupakan matarantai yang
bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implitasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Pada proses persalinan merupakan suatu peristiwa yang penting yang
membutuhkan perhatian khusus baik terhadap kesehatan fisik maupun
kesehatan psikis ibu. Selama persalinan ibu akan mengalami rasa nyeri.
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi
perasaan tersebut (Mubarok, 2007). Rasa nyeri pada persalinan adalah
manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi
inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan
menjalar kearah paha. Nyeri persalinan disebabkan adanya regangan
segmen bawah rahim dan servik serta adanya ischemia otot rahim. Tingkat
nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan
oleh ibu saat proses persalinan. Selama kala I persalinan, nyeri
diakibatkan oleh dilatasi servik dan segmen bawah uterus dan distensi
korpus uteri. Terdapat dua metode dalam pengurangan rasa nyeri yaitu
dengan metode farmakologis dan non farmakologis. Metode non
farmakologis dapat memberikan efek relaksasi kepada pasien dan dapat
membantu meringankan ketegangan otot dan emosi serta dapat
mengurangi nyeri persalinan (Astuti, 2009). Dalam metode non
farmakologis salah satunya yaitu dengan teknik massage. Massage
merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk
mengurangi nyeri persalinan salah satu caranya yaitu dengan counter
pressure.
Selain rasa nyeri, selama proses persalinan hormon oksitosin berperan
dalam kekuatan kontraksi yang adekuat, jika hormon oksitosin terhambat
oleh hormon adrenalin yang menibulkan rasa kecemasan dan stress pada
ibu dapat mempengaruhi kekuatan kontraksi ibu pada proses persalinan.
Hal ini dapat menyebabkan proses persalinan yang lebih lama. Oleh sebab
itu maka sangat dibutuhkan peran serta suami selama proses persalinan ini.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik dengan melakukan
asuhan komprehensif di puskesmas kecamatan Grogol Petamburan yaitu
dengan cara memantau kehamilan dari trimester III, hingga berkelanjutan
pada persalinan, masa nifas, bayi baru lahir secara komprehensif dengan
melibatkan peran suami dalam pengurangangan rasa nyeri dengan teknik
counter pressure dalam PK I memanjang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif baik


normal maupun berisko Pada Ny. S di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Barat tahun 2019

2. Tujuan Khusus
a.Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada masa Kehamilan
Ny. S.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Persalinan
Ny. S.
c.Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada bayi baru lahir Bayi
Ny. S.
d. Mahasiswa mampu melakukan pengkaian pada Masa Nifas
Ny. S.
e.Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dan perkembangan pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan nifas.
f. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian melalui metode
SOAP

C. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN KASUS


Kasus komprehensif ini dimulai dengan bersamaannya Praktik Klinik
Kebidanan II yang diambil di ruang KIA dan RB Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan Jakarta Barat dengan menerapkan asuhan kebidanan
yang dimulai tanggal:
1. 13 September 2019 : Pemeriksaan Kehamilan pertama
2. 23 September 2019 : Pemeriksaan Kehamilan kedua
3. 25 September 2019 : Pemeriksaan Kehamilan ketiga
4. 2 Oktober 2019 : Pemeriksaan Kehamilan keempat
5. 27 Oktober 2019 : Pertolongan persalinan
6. 27 Oktober 2019 : Kunjungan nifas 6 jam
7. 2 November 2019 : Kunjungan rumah pertama, nifas hari ke-6
8. 12 Oktober 2019 : Kunjungan rumah ke dua, nifas hari ke-14
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. S dari pengkajian


data, menganalisa masalah, menarik diagnosa kebidanan potensial,
melakukan tindakan segera, merencanakan tindakan, melaksanakan
rencana, melaksanakan evaluasi, serta melakukan pendokumentasian pada
Ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, serta nifas secara tepat dan efisien,
terbukti dengan memberikan asuhan kebidanan selama hamil yaitu
mengunjungi rumah dan memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan
Ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir maupun nifas, dan memberikan motivasi
serta informasi kesehatan yang dibutuhkan Ibu. Selama hamil ini Ny. S
tidak mengalami kelainan atau komplikasi dalam kehamilannya. Keluhan
yang Ny.S rasakan merupakan keluhan yang fisiologis yang dialami pada
kehamilan Trimester III.

Tanggal 27 Oktober 2019, pukul 08.50 WIB ibu dilakukan


akselerasi atas indikasi tidak ada kemajuan persalinan yaitu dengan
diberikannya oksitosi 5 IU yang di larutkan dengan cairan Ringer laktat 500
ml secara Intravena yang dimulai dari 8 tpm. Pukul 11.32 WIB ibu
melahirkan pervaginam secara spontan. Tidak terdapat ruptur perineum.
Jumlah perdarahan ± 150 ml, kontraksi uterus baik. Kala III dilakukan
MAK III, plasenta lahir pukul 13.50 WIB. Pada kala IV pengawasan 2 jam
postpartum tidak ada kelainan yang terjadi pada ibu.
Bayi lahir spontan tanggal 27 Oktober 2019, pukul 11.32 WIB
segera melakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan
tepat: bayi langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik.
Jenis kelamin perempuan berat badan 3000 gram, panjang badan 48 cm,
lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 31 cm, lingkar perut 29 cm, tidak cacat,
dan ada anus.
Pemeriksaan fisik normal tidak terdapat kelainan pada bayi. 1 jam
setelah IMD bayi di berikan injeksi vitamin K, HbO 1 jam setelah vitamin
K, dan salep mata. Asuhan kebidanan pada Ny. S mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas sampai bayi baru lahir didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

5.2. SARAN

Teori dan praktik di lapangan seringkali tidak sesuai bahkan pada


praktiknya, sebuah teori hanya sebagai landasan saja tanpa adanya praktik
yang berarti untuk dilakukan, hal ini sesuai dengan masih adanya tindakan
yang tidak sesuai dengan teori. Dengan ini, saran yang dapat diberikan
adalah:

1. Bagi penulis

Pada penulis untuk menambah wawasan dan dapat mengembangkan


kemampuan berfikir secara objektif dan menjadi bahan untuk penelitian
lebih lanjut mengenai Kala I Fase Aktif Memanjang
2. Bagi institusi

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya dalam


memberikan asuhan kebidanan dengan dengan Kala I Fase Aktif
Memanjang
3. Bagi pelayanan kesehatan

Diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan dan pengetahuan


dalam pelayanan kesehatan untuk ibu bersalin sehingga kondisi dengan
Kala I Fase Aktif Memanjang dapat teratasi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai