Anda di halaman 1dari 2

YENNI SAFITRI

P3.73.24.2.17.049
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TINGKAT III KELAS A

UPAYA STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI DI LINGKUNGAN


MASYARAKAT

Permasalahan korupsi yang dialami oleh bangsa Indonesia telah berada pada keadaan
yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan dampak yang diakibatkan dari adanya korupsi
sangat luas dan mengganggu keberlangsungan proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Segala proses pembangunan dalam sistem asta gatra sangat terganggu mulai pembangunan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pembangunan pertahanan dan keamanan
dalam gatra sosial. Kondisi tersebut membuktikan bahwa permasalahan korupsi harus
dicarikan jalan keluar yang terbaru, supaya permasalahn korupsi yang sudah sangat
terstruktur dan sangat masih ini memiliki jalan keluar yang terbaik.

Kasus korupsi saat ini banyak yang melibatkan beberapa pemimpin daerah mulai dari
gubernur sampai bupati atau wali kota yang tersangkut masalah korupsi sehingga menjadikan
permasalahan baru bagi bangsa ini. Handi (2010) menafsirkan secara umum korupsi telah
masuk ke setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia, masalah ini terjadi karena korupsi
yang dulunya hanya terpusat pada pemerintah pusat, pada era otomomi daerah korupsi juga
ikut terdesentralisasi ke seluruh wilayah-wilayah yang ada di Indonesia. Upaya strategi
pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan partisipasi banyak
pihak, tidak terkecuali mahasiswa sebagai pemuda generasi penerus bangsa. Mahasiswa
sebagai pemuda perlu dilibatkan karena mengacu pada sejarah bagsa Indonesia dimana
pemuda selalu menjadi pelopor perubahan dari zaman penjajahan hingga era reformasi
sehingga dibutuhkan peran mahasiswa yang aktif dan memiliki solidaritas yang tinggi.
Semangat-semangat yang berkobar yang ada di dalam diri mahasiswa, semangat yang
mendasari perbuatan untuk melakukan perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas
keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar ke bangsanya sehingga akan selalu
menyerukan idealisme.
Upaya memerangi korupsi bukanlah perkara yang mudah. Dilihat dari pengalaman
negara-negara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi, segenap elemen bangsa dan
masyarakat harus dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi melalui berbagai macam cara
yang terencana. Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah
pembenahan terhadap diri dan kampusnya. Sehingga mahasiswa harus mendemostrasikan
bahwa diri dan kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi. Untuk mewujudkan
hal tersebut upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal masuk perkuliahan. Pada masa
ini merupakan masa penerimaan mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi
kebijakan internal kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada pemerintah agar
undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi.
Disamping itu mahasiswa melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru
dan melaporkan kepada pihak-pijak yang berwenang atas penyelewengan yang ada. Selain
itu, mahasiswa melakukan upaya-upaya edukasi terhadap rekan-rekannya atau pun calon
mahasiswa untuk menghindari adanya praktik-praktik yang tidak sehat dalam proses
penerimaan mahasiswa. Selanjutnya adalah pada proses perkuliahan. Dalam masa ini perlu
penekanan terhadap moralitas mahasiwa dalam berkompetisi untuk memperoleh nilai yang
setinggi-tingginya, tanpa melalui cara-cara yang curang. Upaya preventif yang dapat
dilakukan adalah dengan jalan membentengi diri dari rasa malas belajar. Hal krusial lain
dalam masalah ini adalah masalah penggunaan dana yang ada dilingkungan kampus. Untuk
itu diperlukan upaya investigasi berupa melakukan kajian kritis terhadap laporan-laporan
pertanggung jawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya. Sedangkan upaya edukatif
penumbuhan sikap antikorupsi dapat dilakukan melalui medai berupa seminar, diskusi,
dialog. Selain itu media berupa lomba-lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun
melalui bahasa seni baik lukisan, drama, dan lainna juga dapat dimanfaatkan. Selanjutnya
pada tahap akhir perkuliahan, dimana mahasiswa memperoleh gelar kesarjanaan yang
diemban memiliki konsekuendi berupa tanggung jawab moral sehingga perlu dihindari
upaya-upaya melalui jalan pintas.

Anda mungkin juga menyukai