Anda di halaman 1dari 6

134 | Destiya Dwi Pangestika, Endiyono / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.

1 (2020) 134-139

PENGARUH TERAPI MUSIK ALFA TERHADAP INTENSITAS NYERI


PASIEN DENGAN VENTILATOR DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
Destiya Dwi Pangestika1, Endiyono2
1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, pdestiyadwi@rocketmail.com
2
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, endiccrnunpad@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang Pasien yang dirawat di ICU (Intensive Care Unit) banyak yang menggunakan
ventilator mekanik. Penggunaan ventilator mekanik dapat menyebabkan nyeri pada pasien karena masuknya
benda asing ke dalam mulut pasien. Managemen nyeri yang tidak akurat dapat menyebabkan perubahan
fisiologis dan psikologis yang signifikan. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri adalah menggunakan
terapi musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap nyeri pada
pasien dengan ventilator. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi
eksperimental dengan one group design (pretest-posttest). Hasil Berdasarkan hasil analisa menggunakan
software statistik “R”, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rerata skor nyerisebelum dan sesudah
diberikan terapi musik (p value=0,004). Kesimpulan Terapi Musik dapat menurunkan nyeri pada pasien
dengan ventilator mekanik.
Kata Kunci: Nyeri, Terapi Musik, Ventilator Mekanik,

Abstract

Background Many patients treated in ICU (Intensive Care Unit) use mechanical ventilators. The use
of mechanical ventilators can cause pain in patients due to the entry of foreign objects into the patient's
mouth. Inaccurate pain management can cause significant physiological and psychological changes. One
way to reduce pain is to use music therapy. The purpose of this study was to determine the effect of music
therapy on pain in patients with ventilators. Method This study uses quantitative research with a quasi-
experimental design with one group design (pretest-posttest). Results Based on the results of the analysis
using statistical software "R", it was found that there were differences in mean scores before and after music
therapy (p-value = 0.004). Conclusion Music therapy can reduce pain in patients with mechanical
ventilators.
Keywords: Mechanical Ventilator, Music Therapy, Pain

merupakan faktor penting yang mempengaruhi


PENDAHULUAN kualitas tidur pada pasien kritis, namun hal
Intensive Care Unit (ICU) adalah tempat di tersebut tergantung dari mode ventilator yang
rumah sakit yang menangani pasien kritis digunakan.
dimana fokus utamanya adalah life support Berdasarkan uraian di atas, nyeri pada
atau organ support yang membutuhkan pasien dengan ventilator memiliki efek yang
pemantauan secara intensif (Zakiyah, 2014). serius, maka perlu dilakukan pengkajian dan
Salah satu usaha untuk menyelamatkan hidup penanganan yang serius. Jika pengkajian nyeri
pasien di ICU adalah dengan pemasangan dan intervensinya tidak akurat, maka dapat
ventilator mekanik. Namun, pemasangan bepengaruh signifikan pada kondisi fisik dan
ventilator mekanik dapat mengakibatkan psikologisnya (Georgiou, 2015). Kondisi
pasien merasakan nyeri. psikologis yang dapat dirasakan seperti
Menurut Svahn (2012) pasien sadar yang perasaan cemas dan phobia, putus asa, dan
menggunakan ventilator mengatakan ketergantungan (Aslani, 2017).
merasakan panik, sesak nafas, dan nyeri Kondisi yang terjadi saat ini adalah, nyeri
karena pemasangan tube, dimana hal tersebut pada pasien kritis sering diacuhkan dan tidak
membuat pasien sulit tidur dan relaks. diintervensi dengan baik. Nyeri yang tidak
Rittayamai (2015) melalui penelitiannya tertangani akan membuat stress pada pasien,
mengungkapkan bahwa ventilator mekanik anggota keluarga, perawat, bahkan sampai
Destiya Dwi Pangestika, Endiyono/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 134-139 | 135

meningkatkan angka kematian. Salah satu dapat meningkatkan stress pasien, anggota
faktor yang menyebabkan terhambatnya keluarga, perawat bahkan angka kematian.
pengkajian nyeri adalah pengkajian nyeri Salah satu hambatan yang membuat
memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena pengkajian nyeri terhambat adalah sulitnya
pasien ICU tidak dapat berkomunikasi secara mengkaji pasien kritis karena kondisinya yang
bebas karena intubasi atau gangguan kognitif. tidak sadar dan terintubasi. Instrumen
Salah satu cara untuk mengatasi nyeri pengkajian nyeri yang dapat digunakan adalah
pasien adalah dengan memberikan obat sedasi CPOT (Critical-care Pain Observational
atau analgetik. Pemberian analgetik/sedasi Tools). CPOT digunakan untuk pasien yang
memang efektif dalam menurunkan nyeri tidak dapat melaporkan nyeri secara mandiri
pasien. Pemberian obat sedatif tersebut selaras dan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap
dengan penelitian yang dilakukan oleh nyeri
Adhiany (2014) yang mengatakan bahwa obat Terapi Musik
sedasi digunakan untuk menjamin Menurut asosiasi terapis musik, terapi
kenyamanan, memperkecil distress, dan
musik adalah penggunaan musik di
membuat intervensi penyelamatan hidup. lingkungan klinik yang diberikan oleh terapis,
Namun efek samping yang dihasilkan, dalam dimana semua unsur musik (suara, ritme,
pemberian obat sedasi memiliki efek samping melodi dan harmoni) digunakan untuk
bagi pasien berupa penurunan tingkat kepentingan terapi sebagai proses
kesadaran dan ketidakmampuan untuk mempertahankan kesehatan mental, fisik, dan
melakukan mobilisasi secara independen kognitif dari klien atau kelompok (Mangouila,
(Adhiany, 2014). 2013).
Melihat hal tersebut, maka perlu diberikan Menurut Johan (2011) elemen musik terdiri
terapi komplementer sebagai usaha untuk dari lima unsur, yaitu pitch (frekuensi),
menurunkan nyeri secara maksimal, salah volume (intensity), warna nada (timbre),
satunya menggunakan terapi musik. Tujuan interval, rhtym (tempo atau durasi). Jika pitch
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi, dengan rhytm cepat dan volume yang
pengaruh terapi musik alfa terhadap penurunan
keras akan meningkatkan ketegangan otot atau
nyeri pasien dengan ventilator di ICU. menimbulkan perasaan tidak nyaman.
TINJAUAN PUSTAKA Sebaliknya, pitch dan rhytm yang lambat akan
membuat efek relaksasi, juga tempo yang
Nyeri pasien ventilator lambat dapat menurunkan respiratory rate,
Nyeri adalah pengalaman subjektif pasien sedangkan Pitch dan rythm akan berpengaruh
yang sering muncul pada pasien dengan pada sistem limbik yang mempengaruhi emosi
ventilator mekanik dan dapat mempengaruhi (Johan, 2011).
status kesehatan pasien (Pandaripandhe, 2014). Johan (2011) juga berpendapat bahwa
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa frekuensi untuk mengurangi nyeri adalah 40-
nyeri pada beberapa pasie kritis dipicu oleh 52 Hz. Terapi musik bisa diawali dengan
beberapa faktor seperti stadium penyakit, frekuensi 40 Hz dimana frekuensi tersebut
prosedur invasif, dan tindakan pasca bedah sama dengan frekuensi di Thalamus sehingga
(Siffleet, 2007). Sedangkan, menurut Al Sutari musik dapat membuat efek kognitif yang
(2014), nyeri dialami pasien dengan ventilator positif pagi pendengar. Frekuensi musik 40-60
baik saat istirahat maupun ketika diberikan Hz telah terbukti dapat menurunkan
intervensi keperawatan. Level nyeri ketegangan otot, nyeri, dan memberikan efek
berhubungan dengan usia, status kesehatan, tenang.
dan jenis tindakan keperawatan yang diberikan. American Music Therapy Association
Pengkajian nyeri pada pasien dengan mengungkapkan bahwa intervensi musik dapat
ventilator perlu dilakukan secara berkala dan dirancang untuk mempromosikan
serius. Menurut Georgiou (2015), pengkajian kesejahteraan, managemen stress, mengurangi
dan intervensi nyeri yang tidak akurat dapat rasa nyeri, mengekspresikan perasaan,
berpengaruh signifikan pada kondisi fisik dan meningkatkan memori, meningkatkan
psikologis. Dampak yang lebih jauh, nyeri komunikasi dan rehabilitasi kondisi fisik.
136 | Destiya Dwi Pangestika, Endiyono / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 134-139
Penelitian mengenai efektifitas terapi musik Purwokerto terhadap 17 responden. Kriteria
menghasilkan kesimpulan bahwa terjadi inklusi pada penelitian ini adalah pasien ICU
perubahan psikologis dan fisiologis pada yang terpasang ventilator mekanik dan tidak
pasien setelah diberikan terapi musik, seperti mendapatkan terapi analgetik/sedasi secara
pada penelitian McCraty dimana musik berkelanjutan (terapi analgetin/sedasi tidak
terbukti dapat meningkatkan aktivitas saraf diberikan menggunakan syringe pump).
parasimpatik dan imunitas humoral. Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, peneliti sudah
lain juga menyebutkan musik efektif dalam mendapatkan ijin etik penelitian dari Komite
menurunkan stress dan neuroendokrin dan Etik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
memfasilitasi respon relaksasi fisiologis, dengan nomor etik 420/038859/II/2019 pada
Musik dapat menurunkan persepsi nyeri tanggal 20 Februari 2019.
melalui distraksi atau disosiasi, dan Prosedur pada penelitian ini, sebelum
menurunkan sedatif dan kebutuhan analgesik diberikan terapi musik responden akan dikaji
pasien, misalnya meningkatkan efek kenyamanan dan nyeri terlebih dahulu
midazolam sebelum operasi dan mengurangi menggunakan Critical-care Pain Observation
konsumsi tramadol pada pasien post-operasi Tool (CPOT), selanjutnya responden akan
(Sem, 2010). diberikan terapi musik selama 30 menit 16
Aplikasi terapi musik ini sangat bermanfaat detik dan dilanjutkan dengan pengkajian nyeri
baik bagi pasien maupun perawat, seperti yang kembali. Jenis musik yang digunakan adalah
disampaikan oleh Wong (2001), bahwa tujuan musik alfa yang sudah dilakukan uji lab
aplikasi terapi musik di ruang Kardiologi/ICU terlebih dahulu dengan tingkat kebisingan
adalah sebagai relaksasi,mengurangi 68,75 dB. Analisa data yang digunakan
kecemasan dan juga membantu seseorang menggunakan uji dependent t test untuk
untuk mengontrol nyeri (Voss, 2004). mendapatkan nilai perbedaan skor
Penelitian dari Chlan (2001) menyebutkan kenyamanan sebelum dan setelah diberikan
bahwa musik dapat digunakan pada pasien terapi musik.
yang terpasang ventilator mekanik, dan Cooke
(2010) juga menyampaikan bahwa musik HASIL DAN PEMBAHASAN
bahkan dapat digunakan selama melakukan Tabel 1. Karakteristik skor kenyamanan pada
prosedur medis. Conrad (2007) juga responden sebelum dan sesudah terapi (n=17)
menyampaikan bahwa musik mempunyai Karakteristik Jumlah
pengaruh positif dalam menurunkan F %
kecemasan dan stress pada pasien dengan Usia
ventilator jugadapat menurunkan level hormon < 20 1 5,9
stress dan penurunan kebutuhan obat sedatif. 21-30 2 11,8
Dalam penelitian Almerud dan Petersson 31-40 0 0
41-50 7 41,2
(2003) membiarkan pasien mendengarkan
51-60 4 23,5
musik saat dilakukan interview akan dapat 61-71 3 17,6
meningkatkan daya ingat pasien terutama jika
pasien memnpunyai kebiasaan untuk Jenis Kelamin
mendengarkan musik. Selain itu musik juga Laki-Laki 7 41,2
terbukti dapat menormalkan motalitas usus Perempuan 10 58,8
pada pasien di ICU sehingga dapat Glasgow Comma Scale
meningkatkan asupan nutrisi enteral, Composmentis 7 41,2
mengurangi kebutuhan nutrisi parenteral. Apatis 1 5,9
Delirium 5 29,4
METODE PENELITIAN Somnolen 3 17,6
Jenis penelitian yang digunakan adalah Sopor 1 5,9
jenis penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian kuasi eksperimental dengan one Terapi sedasi/analgetik
Ketorolak 2 11,8
group design (pretest-posttest). Penelitian
Paracetamol 10 58,8
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 di Tramadol 3 17,6
ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Destiya Dwi Pangestika, Endiyono/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 134-139 | 137

Morfin 1 5,9 sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh


Tidak ada 1 5,9 (Ciftci, 2015) yang mengatakan bahwa musik
Diagnosa Medis adalah salah satu terapi yang dapat
Post Craniotomi 12 70,5 meningkatnya kenyamanan pasien ICU dengan
Post Laparatomi 1 5,9 menurunkan nyeri dan kecemasan. Penelitian
Exisi tumor kulit 1 5,9
lain juga menghasilkan hasil yang serupa,
Guillinbare Syndrom 1 5,9
Diabetes Mellitus 1 5,9
Chlan (2014) menjelaskan bahwa musik dapat
Istmolobaetomi 1 5,9 menurunkan nyeri dan penggunaan obat sedasi
pada pasien dengan ventilator mekanik. Terapi
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan musik juga dapat menurunkan intensitas nyeri
bahwa usia responden terbanyak adalah 41-50 selama mandi pagi pada pasien dengan
tahun sebanyak 7 responden (41,2%) dengan ventilator mekanik (Jacq, 2018).
didominasi oleh perempuan sebanyak 10 orang Pengaruh terapi musik terhadap penurunan
(58,8%). Pada penelitian ini, rata-rata nyeri pasien dikarenakan musik dapat
kesadaran pasien adalah composmentis meningkatkan aktivitas sistem saraf
(41,2%) dengan kisaran GCS 14-15. Terapi parasimpatis dan imunitas. Maka dari itu,
obat sedasi/analgetik terbanyak yang terapi musik efektif dalam menurunkan level
digunakan adalah paracetamol (28,8%) dengan autonom dan neuroendokrin dan memfasilitasi
diagnosa medis paling mendominasi adalah respon relaksasi fisik (McCarthy, 1998)
pasien Post Craniotomi (70,5%). Jenis musik yang diberikan pada penelitian
Tabel 2. Analisis perbedaan rerata skor nyeri pada ini adalah musik alfa dengan suara air
responden sebelum dam sesudah terapi (n=17) mengalir, dimana jenis musik tersebut
merupakan salah satu musik terapi. Hal
Skala Kelompok Rerata SD P
tersebut sejalan dengan penelitian yang
Pengukuran
dilakukan oleh (Wijayanti, 2016) yang
Skor nyeri Sebelum 5.41 0.93 0,004 mengungkapkan bahwa terapi musik alami
dapat menurunkan kecemasan pada pasien
Sesudah 4.58 0.79
kritis.
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil
bahwa terdapat perbedaan nyeri yang KESIMPULAN DAN SARAN
signifikan antara sebelum dan sesudah Berdasarkan hasil penelitian dapat
diberikan terapi (p-value=0,004). Rata-rata disimpulkan bahwa terapi musik alfa dapat
skor nyeri yang dialami responden sebelum menurunkan nyeri pada pasien dengan
terapi adalah 5.41 dan sesudah terapi menurun ventilator. Bagi peneliti selanjutnya bisa
menjadi 4.58. mengembangakan penelitian serupa dengan
Nyeri yang diukur menggunakan instrumen indikator evaluasi yang lebih bervariasi seperti
CPOT (Critical-care Pain Observation Tool). kesadaran (GCS).
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata skor
nyeri sebelum terapi musik adalah 5,41 dan DAFTAR PUSTAKA
setelah terapi musik turun menjadi 4,58 (p Adhiany, Eka et al. 2014. Perbedaan Sedasi
value= 0,004). Penurunan skor nyeri tersebut Midazolam dan Ketamin terhadap Base
merupakan salah satu indikator bahwa pasien Excess Pasien dengan Ventilator.J
merasakan peningkatan kenyamanan (Kolcaba, Anestesiologi Indonesia Vol VI No.1
1992). tahun 2014.
Berdasarkan American Music Therapy Al Sutari, M. M., Abdalrahim, M. S., Hamdan-
Association, terapi musik dapat menurunkan Mansour, A. M., & Ayasrah, S. M. (2014).
stress, nyeri, mengungkapkan perasaan, Pain among mechanically ventilated
meningkatkan daya ingat, meningkatkan patients in critical care units. Journal of
komunikasi dan membantu proses rehabilitasi research in medical sciences : the official
fisik. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil journal of Isfahan University of Medical
hasil penelitian ini, bahwa responden akan Sciences, 19(8), 726–732.
mengalami penurunan skala nyeri setelah
diberikan terapi musik. Hal tersebut juga
138 | Destiya Dwi Pangestika, Endiyono / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 134-139
Aslani, Y., Niknejad, R., Moghimian, M., Morphine and Remifentanil on the
Maghaddasi, J., & Akbari, M. (2017). An Duration of Weaning from Mechanical
investigation of the psychological Ventilation. The Korean Journal of
experiences of patients under mechanical Critical Care Medicine 2014; 29(4): 281-
ventilation following open heart surgery. 287. Published online: November 30,
ARYA atherosclerosis, 13(6), 274–281. 2014 DOI:
https://doi.org/10.4266/kjccm.2014.29.4.2
Chiam, E., Weinberg, L., & Bellomo, R.
81.
(2015). Paracetamol: a review with
specific focus on the haemodynamic Krister Svahn. 2012. Traumatic to be on a
effects of intravenous administration. ventilator treatment while conscious.
Heart, lung and vessels, 7(2), 121–132. University of Gothenburg
Chlan L, Tracy M, Nelson B, Walker J.2001. Mangouila, Polyxeni, RN, et al. 2013. The
Feasibility of a music intervention Role of Music to Promote Relaxation in
protocol for patients receiving mechanical Intensive Care Unit Patients. J Hospital
ventilator support. Altern Ther Health Chronicles 2013, 8(2): 78- 85
Med 2001;7:80-83. McCraty R, Atkinson M, Tiller WA, Rein G,
Çiftçi, H.,Öztunç, G. (2015). The Effect of Watkins AD. The effects of emotions on
Music on Comfort, Anxiety and Pain in short-term power spectrum analysis of
the Intensive Care Unit: A Case in Turkey. heart rate variability. Am J Cardiol 1995;
International Journal of Caring Sciences 76: 1089-1093.
September-December 2015 Volume 8, Pandharipande PP, Patel MB, Barr J.
Issue 3, Page594 Management of pain, agitation, and
Conrad C, Niess H, Jauch k, Bruns CJ, Hartl delirium in critically ill patients. Pol Arch
WH, Welker L (Red.).2007. Overture for Med Wewn. 2014;124:114–23.
growth hormone Requiem for interleukin- Rittayamai N, Wilcox E, Drouot X, Mehta S,
6? Crit Care Med 2007;35:2709-2713. Goffi A , Brochard L. Positive and
Georgiou, E., Hadjibalassi, M., Lambrinou, E., negative effects of mechanical ventilation
Andreou, P., & Papathanassoglou, E. D. on sleep in the ICU: a review with clinical
(2015). The Impact of Pain Assessment on recommendations. tensive Care Med.
Critically Ill Patients' Outcomes: A 2016 Apr;42(4):531-541. doi:
Systematic Review. BioMed research 10.1007/s00134-015-4179-1. Epub 2016
international, 2015, 503830. Jan 13.
doi:10.1155/2015/503830 Siffleet J, Young J, Nikoletti S, Shaw T.
Hughes, C. G., McGrane, S., & Pandharipande, Patients’ self-report of procedural pain in
P. P. (2012). Sedation in the intensive care the intensive care unit. J Clin Nurs.
setting. Clinical pharmacology : advances 2007;16:2142–8.
and applications, 4, 53–63. Voss JA, Good M, Yates B, Baun MM,
doi:10.2147/CPAA.S26582 Thompson A, Hertzog M. 2004. Sedative
Jacq, G., Melot, K., Bezou, M., Foucault, L., music reduces anxiety and pain during
Courau-Courtois, J., Cavelot, S., … chair rest after open-heart surgery. Pain
Legriel, S. (2018). Music for pain relief 2004;112:197-203.
during bed bathing of mechanically Wijayanti, Kurnia. Nature Sounds Music To
ventilated patients: A pilot study. PloS Decreased Anxiety On Critically Ill
one, 13(11), e0207174. Patients. Nurscope : Jurnal Penelitian dan
doi:10.1371/journal.pone.0207174 Pemikiran Ilmiah Keperawatan, [S.l.], v. 2,
Jae Myeong Lee, Seong Heon Lee, Sang Hyun n. 2, p. 20-29, dec. 2016. ISSN 2476-8987.
Kwak, Hyeon Hui Kang, Sang Haak Lee, Available at:
Jae Min Lim, Mi Ae Jeong, Young Joo L, <http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jnm
Chae Man Lim. (2014). Comparison of /article/view/953>. Date accessed: 17 june
Destiya Dwi Pangestika, Endiyono/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.1 (2020) 134-139 | 139

2019. Zakiyyah, S. 2014. Pengaruh Mobilisasi


doi:http://dx.doi.org/10.30659/nurscope.2. Progresif Level I: Terhadap
2.20- 29. RisikoDekubitus Dan Perubahan Saturasi
Oksigen Pada Pasien Kritis Terpasang
Wong, H.L.C., Lopez-Nahas, V., Molassiotis,
Ventilator Di Ruang ICU RSUD Dr.
A. 2001. Effects of Music Therapy on
Moewardi Surakarta. Semarang:
Anxiety in Ventilator Dependent Patients.
Universitas Diponegoro
J Heart & Lung, 30(5), 376-387.
.

Anda mungkin juga menyukai