Anda di halaman 1dari 48

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

A. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.

B. Lingkup Pekerjaan
Penyelesaian tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan-pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

C. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota
pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja dilokasi dapat tercapai.

D. Gambar-Gambar Dokumen
Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
(Arsitektur, Struktur dan ME) dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang
terjadi akibat keadaan di lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi
setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut diatas
tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.

1 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

1) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai
terpasang.
2) Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah
ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti
terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.
3) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Manajemen Konstruksi.
4) Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini
harus dapat dilihat Pengawasan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima
kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan di
dokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

E. Gambar-Gambar Pelaksanaan & Contoh-Contoh


1) Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,
ilustrasi jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau sub Kontraktor,
supplier atau produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2) Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Pengawas untuk menilai
dahulu.
3) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang diisyaratkan
dalam Dokumen Kontrak atau oleh Manajemen Konstruksi. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Manajemen Konstruksi. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai
setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
4) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-
syarat keindahan.

2 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

6) Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Manajemen


Konstruksi dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
7) Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi.
8) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
yang harus disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
9) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada Konsultan
Pengawasan dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda yang "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan" atau "Telah
Diperiksa Dengan Perubahan" atau "Ditolak".
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua
dikembalikan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
10) Sebutan Katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-
masing jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.
11) Contoh-contoh ( Mock Up ) yang disebutkan dalam Spesfikasi Teknis harus dikirim
oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawasan.
12) Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencanaan menjadi tanggungan Kontraktor.

F. Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor
sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

3 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

G. Nama Pabrik I Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik / merk dari suatu jenis bahan /
komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

H. Contoh-Contoh
1) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan
jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-
contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya.

2) Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material


yang akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen
Konstruksi.

3) Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti /


sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang / material-material
tersebut.

4) Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui


pemesanan), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop drawing dan sample, yang dianggap
perlu oleh Perencana / Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Perencana /
Pengawas.

I. Subtitusi
1) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang berstandar SNI, disertai data-data yang
lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.

4 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

2) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :


Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan
nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya
menguraikan data-data yang menunjukan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari pemilik / Perencana / Manajemen Konstruksi.

J. Material Dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru. Seluruh
peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat
diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.

K. Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada
butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian
lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain-lain untuk segala "Claim" atau
tuntutan terhadap hak-hak asasi manusia.

L. Koordinasi Pekerjaan
1) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu
agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi
/ memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan / Pengawas.

2) Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-syarat


pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi tertulis dari Pengawas.

3) Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap
waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap

5 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti


Kontraktor bebas dari tanggung jawab.

4) Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi)


atau gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.
Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

M. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Pekerjaan


1) Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu
lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2) Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang
bertugas dan para penjaga.
3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada:
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua
harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau
kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
5) Kesejahteraan Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengaman yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang
kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus
memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-
Undang yang berlaku pada waktu itu.
Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama, yang mudah dicapai.

6 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

6) Gangguan pada tetangga :


Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu
sebagainya Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.

N. Peraturan Hak Paten


Kontraktor harus melindungi Pemilik (owner) terhadap semua "claim" atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam
proyek ini.

O. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

P. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


1) Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang ada di
dalam SNI (Standard Nasional lndonesia).
2) Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat
pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja ( SPK)
g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
i. Kontrak / Surat Perjanjian Kontraktoran

Q. Shop Drawing
1) Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan
disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas.

7 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

2) Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan


termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan
hal-hal lain yang diperlukan.

3) Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing


fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi baja.

4) Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas


persetujuan Pengawas.

5) Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.

6) Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan


yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas
biaya Kontraktor.

7) Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus


ditanyakan kepada Pengawas/ Perencana.

8) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai


dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan. Untuk
kebutuhan pemeriksaan dikemudian hari.
Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pengawas.

8 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Pembersihan Tapak Proyek


1) Area terbangun terlebih dahulu harus dibersihkan dari sampah, barang tidak
terpakai dan bekas bongkaran
2) Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan aman
dari pegawai dan masyarakat
3) Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari
tapak proyek, dan tidak dibenarkan untuk di timbun di luar pagar meskipun untuk
sementara
4) Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti jaringan listrik / pipa-pipa-pipa,
rabat beton dan lain-lain yang masih ada menurut penilaian Konsultan Pengawas
jika dibiarkan ditempat akan mengganggu pekerjaan tapak, dan lain-lain harus
dibongkar dan dikeluarkan dari tapak. Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut
di atas adalah persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas /Pengawas (Bongkaran di
pakai kembali)
5) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Kontraktor harus menerapkan standar Protokol Tatalaksana COVID 19
b. Kontraktor harus menerapkan standar K3 dalam pelaksanaan baik
persiapan, maupun pelaksanaan konstruksi bangunan
c. Mengikuti program Jaminan Keselamatan Kerja BPJS Ketenagakerjaan
d. Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui
kerjasama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah
sakit.
e. Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan :
- Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang
melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan
K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
- Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek
untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat
dari segi K3.
- Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil
laporan safety patrol maupun safety supervisor.

9 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

f. Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari :


- Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
g. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departement yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini
Polisi dan Department Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
h. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.
i. Secara garis besar alat-alat pelindung anggota badan yang wajib
disediakan dilapangan adalah meliputi :
- Pakaian kerja.
- Pelindung tangan, berupa sarung tangan dan sejenisnya :
- Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung bnda tajam dan
melindungi tangan dari terpotong.
- Leather gloves, melindungi tangan dari permukan yang kasar.
- Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia
beracun.
- Padded doth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,
bergelombang dan kotor.
- Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api.
- Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman.
j. Pelindung kaki, sepatu boot dengan jenis yang sesuai dengan kondisi di
lapangan.
k. Pelindung kepala, wajib menggunakan topi/helm proyek.
l. Pelindung mata, kaca mata safety yang sesuai pada konsisi masing- masing
pekerjaan.
m. Pelindung wajah, seperti helm pengelas yang wajib digunakan saat
pelaksanaan pekerjaan las.
n. Pelindung bahaya jatuh. Pelaksanaan pekerjaan dengan fungsi ketinggian
wajib menggunakan pakaian penahan bahaya jatuh. Pakaian ini juga

10 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

dilengkapi dengan tali kaitan lentur dan tempat penyangkut kaitan yang
mampu menahan beban minimal 500 kg.
B. Pengukuran Tapak Kembali
1) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai ruangan, letak
batas-batas ruang dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya
2) Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada perencana / pengawas untuk dimintakan
keputusannya
3) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan
4) Kontraktor harus menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya
untuk kepetingan pemeriksaan perencana/pengawas selama pelaksanaan proyek
5) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
perencana/pengawas
6) Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan kontraktor
C. Papan dasar Pelaksanaan (BOUWPLANK)
1) Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau, tertancap di tanah sehingga
tidak bias digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2m satu sama lain
2) Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh perencana/pengawas
3) Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, kontraktor harus melaporkan
kepada perencana/pengawas
4) Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan kontraktor
D. Pekerjaan Penyediaan Air & Daya Listrik untuk Bekerja
1) Air untuk bekerja harus disediakan kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan harus sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan perencana/pengawas
2) Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya
sekurang-kurangnya (minimum) 20 Kva
3) Penggunaan disel untuk pembangkit listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Konsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk
suplai Kantor Direksi Lapangan

11 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

4) Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban kontraktor
E. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
1) Selama Pembangunan berlangsung, kontraktor wajib menyediakan tabung pemadam
kebakaran (fire extinguisher)Yamato lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-
kurangnya minimal 2 (dua) tabung, masing-masing tabung berkapasitas 6 kg yang
ditempatkan di tapak dan direksi kit
2) Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemdam kebakaran
tersebut bisa diambil kembali oleh kontraktor

12 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB III
PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL I
PEKERJAAN
SLOOF, KOLOM, BALOK DAN PELAT

2.1 PEKERJAAN BETON


A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua tenaga alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton sesuai dengan gambar-gambar. Konstruksi dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tambahan dari Arsitek dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan
B. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, maka sebagai
dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a) SNI 1727:2013 tentang Beban Minimun untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
b) SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
c) SNI 1726:2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
d) SNI 03-6816-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
e) SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton
f) Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987
g) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) NI-3
h) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)
i) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
j) Pentujuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Direksi/Konsultan Pengawas
k) SII 0013-81 “Mutu dan Cara Uji Semen Portland
l) SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”
m) SII 0784-83 “Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton”
n) SNI 2049:2015 tentang Semen Portland
o) SNI 03-1974-1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
p) SNI 03-2834-200 tentang Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton
Normal

13 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

q) SNI 8140:206 tentang Persyaratan Beton Strukturan untuk Rumah Tinggal


C. Peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor dilapangan (site)
a) Keahlian dan Pertukangan
b) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai
dengan kententuan-ketentuan yang di syaratkan, termasuk kekuatan toleransi
dan penyelesaiannya
c) Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding
dengan standar yang umum berlaku. Apabila Direksi Pengawas memandang
perlu. Kontraktor dapat meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang
ditunjuk Direksi Pengawas atas beban Kontraktor
D. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan dilapangan dimulai, kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang
serta ukuran dan detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk pekerjaan beton
E. Bahan-Bahan
a) Portland cement :
- Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 atau type-I menurut
ASTM dan memenuhi S.400 menurut standard Portland cement yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia serta memenuhi persyaratan SII
0013-16, atau ber SNI
- Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana
air tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus
digunakan semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (semen
type V)
- Merek yang di pilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali
dengan persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas. Pertimbangan Direksi
Pengawas hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merek yang telah dipilih. Usulan merek lain tersebut harus
disertai dengan data-data teknis yang menunjukan bahwa mutu semen
tersebut adalah sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas
b) Aggregat
- Kualitas aggregate harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 1971. Aggregat
kasar harus berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi
yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar
lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 4% berat

14 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

- Dimensi maksimum dari anggregat kasar tidak lebih dari 2,5cm dan tidak
lebih dari seperempat dimesi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan
- Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya
c) Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, Direksi Pengawas dapat
minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
d) Aditive/admixture
- Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara
mencapur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak
diperlukan penggunaan sesuatu admixture.
- Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Kontraktor diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas mengenai
hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-
data bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan- keterangan lain yang dianggap
perlu.
- Penggunaan bahan-bahan additive dalam pencampuran beton harus
sudah ditentukan dalam mix disign.
- Bahan additive hanya dipergunakan dengan tujuan untuk mempercepat
proses pengeringan.
- Pekerjaan berton bertulang ini juga harus disesuaikan dengan P.B.I.1971.
e) Penyimpanan
- Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak segera setelah
diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah.
Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).

15 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

- Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan


bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misalnya minyak dan lain-lain).
- Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut
jenis dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan
memeberikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas “Certificate Test” dari
bahan-bahan besi dan Portland Cement dari produsen/pabrik.
F. Kualitas Beton
a) Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah K-250 kuat
tekan beton untuk benda uji silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm pada
usia 28 hari. Dengan jumlah semen minimal 350 kg/m3 beton. Mutu beton
K.100 digunakan pada umumnya untuk lantai dasar pilecap/poer.
b) Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan
dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mix dilaboratorium yang ditunjuk
oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-
ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari P.B.I.1971 mengingat
bahwa W/C factor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka
pemasukan adukan ke dalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9.
ayat 3 P.B.I. 1971 tanpa menggunakan penggetar. Pada masa-masa

pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton
hingga dengan cepat dapat diperoleh 16 benda uji yang pertama. Bisa juga
dibuat benda uji untuk setiap beton struktur yang dipakai seperti Kolom lantai
2, Balok, Plat Lantai yang masing masing tergantung pada kebutuhan.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan
d) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Direksi Pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus
disertai sertifikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus dengan
persetujuan Direksi Pengawas.
e) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5cm dan
maksimum 10 cm, cara pengujian slump adalah sebagai berikut :

16 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Contoh : beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton


(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata
atau plat beton. Cetakan disi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian
adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang
30cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan
cara serupa untuk dau lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali
dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah
atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya (nilai slumpnya).

f) Pengujian kubus/silinder percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang


disetujui oleh Direksi Pengawas.
g) Perawatan benda uji tersebut adalah dalam pasir bawah tapi tidak tergenang
air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka yang terlindung
dari sinar matahari langsung.
h) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan
untuk umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh
kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan
benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang
ditetapkan dalam P.B.I.1971 / SNI 2847:2013 dengan tidak menambah beban
biaya bagi pemberi tugas.
i) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.
j) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan
komponen-komponen beton.
k) Harus digunakan vibrator/drill untuk pemadatan beton.
l) Harus menggunakan mesin trowel untuk merapikan lantai plat beton
m) Penggunaan Beton Ready Mix dapat diijinkan, dengan catatan :
- Prosedur persetujuan adukan beton ready mix tiap mutu beton tidak
berbeda bila beton dilaksanakan sendiri oleh Kontraktor.
- Kontraktor bertanggung jawab penuh, atas kualitas beton ready mix
sesuai dengan syarat-syarat dalam spesifikasi ini.
- Dalam hal penggunaan truck mixer, penambahan air tidak dapat
dilakukan setelah kendaraan tiba di lapangan, dan beton yang dihasilkan

17 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

harus mempunyai tingkat kualitas yang sama seperti adukan beton yang
dihasilkan di lapangan.
- Tidak ada tambahan biaya untuk Kontraktor untuk memakai beton
ready mix.
G. Siar-siar Pelaksanaan
- Pembongkaran acuan dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8. dan 6.5. dari P.B.I.
1971.
- Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat
sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui
oleh Direksi Pengawas.
H. Perawatan
a) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
b) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan
c) Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran
I. Perbaikan Permukaan Beton
a) Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, kropos dengan cara grouting
setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat
persetujuan dan sepengetahuan Direksi/Konsultan Pengawas. Bahan grouting
yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi Pengawas.
b) Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi Pengawas, maka
harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya
Kontraktor
c) Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah/retak, ada gelembung udara, kropos, berlubang, tonjolan dan yang lain
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.
J. Penyambungan Beton dan Water Stop
a) Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan
diberi bahan bonding agent seperti: EMAGG atau sejenis yang dapat
menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru
b) Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak dibawah
permukaan tanah atau tempat-tempat yang berhubungan dengan genangan air

18 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

hujan/air kotor harus diberi PVC water stop LWG (9") dan dipasang sesuai
dengan petunjuk KONSULTAN PENGAWAS/produsen.
K. Contruction joint (Sambungan Beton)
a) Rencana atau schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu
struktur secara menyeluruh.
b) Dalam schedule tersebut KONSULTAN PENGAWAS/perencana akan
memberikan persetujuan dimana letak construction joints tersebut
c) Dalam keadaan mendesak KONSULTAN PENGAWAS/perencana dapat
merubah letak construction joints.
d) Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat
dengan menyemprotkan air pada permukaan beton, sesudah 2 jam tapi kurang
dari 4 jam sejak beton dituang.
e) Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan
dilakukan dengan CONCRESIVE SGB Process.
L. Bagian yang tertanam dalam beton
Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.

2.2 BAJA TULANGAN


A. Baja Tulangan/Besi Beton
a) Besi beton harus bebas dari karat, sisik da lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton. Memenuhi syarat SNI 2052:2017. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis BJTP. 24 untuk
diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm dan besi dari jenis BJTD.40
untuk diameter lebih besar dengan 12 mm, (Kontraktor harus menunjukkan
hasil test laboratorium untuk masing-masing diameter tulangan). Semua besi
beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia ( SNI ).
b) Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk
mengatur jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada
tempatnya. Besi tulangan harus terpasang dengan kokoh sehingga tidak
terjadi pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran, ukuran, bentuk dan
posisi spacer harus memperoleh persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan dimulai

19 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

B. Penggantian Besi
a) Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
b) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada maka :
- Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan
pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
- Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Kontraktor
sebagai pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat
dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
- Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas
adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor
c) Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Direksi Pengawas
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas). Khusus untuk balok induk, jumlah
luas penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh
dari pembesian aslinya

20 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

d) Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi Variasi dalam berat Toreransi diameter (atau jarak
antara dua yang diperbolehkan permukaan yang berlawanan)

dibawah 10 mm +/- 7% +/- 0.4 mm


10 mm sampai 16 mm
(tapi tidak termasuk +/- 5% +/- 0.4 mm
diameter 16 mm)

16 mm sampai 28 mm

(tapi tidak termasuk diameter +/- 4% +/- 0.5 mm


28 mm)
28 mm sampai dengan 32 mm +/- 2%
+/- 0.6 mm

2.3 PEKERJAAN ACUAN DAN PERANCAH


A. Type
a) Acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : beton, baja, pasangan bata
diplester atau kayu/multiplex. Lain-lain jenis bahan yang akan dipergunakan
harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu
b) Sebelum mulai pekerjaan Kontraktor berkewajiban memeriksa gambar arsitek
dan bila terdapat perbedaan bentuk antara gambar arsitek dengan gambar
struktur, maka Kontraktor harus melaporkan hal ini pada Direksi Pengawas
untuk menentukan gambar yang harus diikuti
B. Perencanaan Acuan :
a) Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang dapat mempengaruhi bentuk maupun kekuatan struktur dan
cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan
jalannya pengecoran beton. Beton acuan harus diberi penguat datar dan silang
sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat
dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan
dari adukan beton (mortar leakage). Susunan acuan dengan penunjang-
penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga kemungkinan dilakukannya
inspeksi dengan mudah oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Penyusunan acuan
harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan
b) Kekuatan penyanggah, silangan-silangan, kedudukan serta dimensi yang tepat
dari pada acuan adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor.

21 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

c) Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan
d) Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran.
Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan
tersebut pada sisi bawah
e) Penggunaan kertas semen untuk penyumbat pada sambungan acuan tidak
diperkenankan. Terutama pada sambungan pengecoran kolom
f) Setelah pekerjaan di atas selesai dan siap untuk pengecoran, harus
diperoleh persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas untuk dapat melangkah
kepekerjaan selanjutnya
g) Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat
menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan seperti pada
“Recommended Practice for Concrete formwork” (ACI.347-68) dan peninjauan
terhadap beban angin dan lain-lain peraturan dikontrol terhadap Peraturan
Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
C. Pembongkaran Cetakan/Acuan
a) Pembongkaran acuan harus dengan cara-cara yang menjamin akan keamanan
struktur, tanpa getaran keras atau kejutan pada beton
b) Acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah
mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban- beban
pelaksanaan yang bekerja padanya
c) Kecuali ditentukan lain, maka waktu minimum yang dibutuhkan untuk
pembongkaran acuan/cetakan adalah sebagai berikut :
1. Sisi - sisi kolom : 3 hari
Tidak diperkenankan mempergunakan kembali hasil pembongkaran
begesting yang telah lapuk.

d) Kecuali ditentukan lain, maka waktu minimum yang dibutuhkan sebelum


dibebani dengan beban-beban luar (kecuali berat sendiri) adalah 21 hari pada
kolom pedestal.
D. Alternatif Acuan :
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan dipakai, dengan
melampirkan brosur acuan tersebut untuk mendapat persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.

22 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB V
PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam, gambar dengan hasil yang baik dan
rapi
1.2 STANDARD
1) Batu bata harus memenuhi NI-10
2) Semen Portland harus memenuhi NI-8
3) Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2
4) Air harys memenuhi PVBI-1982 Pasal 9
1.3 BAHAN/PRODUK
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras utuh dan
diproses dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau yang
ditentukan oleh Direksi atau disesuaikan yang ada di pasar local
1.4 PELAKSANAAN
1) Pasangan bata, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 6 pasir pasang.
2) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trassram / kedap air digunakan aduk
rapat air dengan campuran 1 pc : 2 pasir pasang.
3) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
4) Setelah bata terpasang dengan aduk, nad / siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
5) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
6) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.

23 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

7) Bidang dinding % batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan


kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan
tulangan pokok diameter 10 mm, beuge/ diameter 6 mm jarak 20 c m.
8) Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
9) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 c m kecuali ditentukan lain.
10) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.
11) Pasangan batu bata untuk dinding % batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

PASAL II
PEKERJAAN PLESTERAN

2.1 LINGKUP PEKERJAAN


1) Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan
luar serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

2.2 PERSYARATAN BAHAN


1) Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan)
2) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
3) Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
4) Penggunaan adukan plesteran :
(a) Adukan 1 pc : 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat air.
(b) Adukan 1 pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.
(c) Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

24 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

2.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1) Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi, dan
persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
2) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana / Pengawassesuai Uraian
Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
3) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama dalam gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.
4) Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan
lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 3 pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan
1 pc : 1 Daily Bond.
c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 6 pasir.
d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8
hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan
additive plamix dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 Kg
semen.
e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. diusahakan agar
jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak
melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
5) Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
6) Untuk Beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
7) Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesteran).

25 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

8) Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi
alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih
baik terhadap bahan finishingnya.
9) Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping playwood setebal 9 mm untuk patokan keratan bidang.
10) Ketebalan plesteran harus meneapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran
minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang
diijinkan pereneana / Manajemen Konstruksi.
11) Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 c m,
kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
12) Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
13) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan-bahan penutup
yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
14) Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana /
Pengawasdengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
15) Selama pemasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish, Kontraktor
wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
wajib diperbaiki.
a. 16) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

26 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PASAL III
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING

3.1 PASANGAN GRANIT

A. LINGKUP PEKERJAAN
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pasangan keramik untuk lantai, koridor dan dinding luar kelas dikerjakan dan
dipasang pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
B. STANDARD
1) PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3)
2) ANSI : American National Standard Institute
3) TCA : Tile Council of America, USA.
TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for
Ceramic Tile.

C. PERSYARATAN BAHAN
1) Lantai yang digunakan :
Ukuran : 60 x 60 cm
Warna : Sesuai gambar
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Granite Polish
Bahan Pengisi produksi : Tile grout
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Ex. Lokal, China
2) Lantai Tempat Toilet yang digunakan :
Ukuran : 25 x 25 cm
Warna : Sesuai gambar
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Keramik
Bahan Pengisi produksi : Tile grout
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Ex. Asia Tile
3) Dinding Tempat Toilet yang digunakan :
Ukuran : 25 x 40 cm
Warna : Sesuai gambar

27 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Keramik
Bahan Pengisi produksi : Tile grout
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Ex. Asia Tile
4) Lantai Selasar dan Ramp yang digunakan :
Ukuran : 40 x 40 cm
Warna : Sesuai gambar
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : Keramik
Bahan Pengisi produksi : Tile grout
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Ex. Asia Tile
5) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (MOCK UP) kepada Pengawas/ Pemberi tugas

D. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1) Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik .
2) Granite yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
3) Adukan pasangan / pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian
PC murni dan ditambah bahan perekat.
4) Hasil pemasangan lantai granit harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah
basah dan teras.
5) Pola, arah dan awal pemasangan lantai granit harus sesuai gambar detail atau
sesuai petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase / bak kontrol
sebelum pekerjaan dimulai.
6) Jarak antara unit-unit pemasangan granit satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah diisyaratkan di atas.

28 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

8) Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong granit khusus


sesuai persyaratan dari pabrik.

E. PEMASANGAN KERAMIK
1) Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar, harus dibasahi. Pakai benang untuk
menentukan layout, yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin atau
homogeneous guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
2) Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari bawah dan
dilanjutkan ke bagian atas.
3) Pada pemasangan tile, tempelkan di bagian belakang tile adukan dan ratakan,
kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar.
Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-Iahan hingga mortar perekat menutupi
penuh bag ian belakang ubin dan sebagian adukan tertekan keluar dari tepi
ubin.
4) Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (ioint) harus dibuang /
dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile.
Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang dengan kain lap basah.
5) Pemasangan tile grout (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan pabrik. yang
sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik, hingga betul-betul bersih.
6) Granit yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada
lubang dan celah celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus ditutup
dengan adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap permukaan
sekelilingnya.

29 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PASAL IV
PEKERJAAN ALUMINIUM

4.1 UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pintu dan jendela rangka alluminium, lengkap
dengan kusen dan kacanya, dan bukan merupakan bagian window wall seperti
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor.
2) Standard
ASTM :
- C 509 - Cellular Elastomeric Preformed (Gasked and Selaing Material)
- C 2000 - Clasification System for Rubber Products in Automatic Applications.
- C 2287 - Nonrigit Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and
Extination Compounds.
3) Persetujuan-persetujuan
a. Shop drawing
- Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim konstruksi, hubungan-
hubungan antar komponen, cara pengangkuran dan lokasinya, penempatan
hardware dan detail-detail pemasangan.
- Harus memperlihatkan kesesuaiannya dengan gambar rencana dan
spesifikasi.
- Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail pemasangan
kaca, sea/ant.
b. Contoh bahan dan Mock Up
- Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
memperlihatkan tekstur, finishing dan warna.
Sampul profil-profil extruded panjangnya minimum 300 mm.
Untuk alluminium sheet, ukuran 300x300 mm2, ketebalan sesuai
dengan yang akan dipakai.
- Semua sampul harus diberi tanda yang memperlihatkan ketebalan, jenis
alloy, warna dan pekerjaan dimana bahan tersebut akan dipakai.
c. Pengadaan dan Penyimpanan Material

30 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Bahan harus didatangkan ke lapangan dalam kemasan pabrik, lengkap dengan


instruksi-instruksi pemasangan.

4.2 BAHAN/PRODUK
1) Kusen dan Daun Alluminium yang digunakan
- Bahan Kusen pintu jendela :
Dari bahan Alluminium framing system
- Bahan Daun pintu
Pintu Engineering door solid dan WPC
- Bahan Daun jendela :
Dari bahan alluminium
- Warna profil :
Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor)
- Lebar profil :
10 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar)
- Tebal profil :
0,15 mm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar)
- Pewarnaan :
anodized coating yang disesuaikan semuanya dengan gambar yang ada.
- Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm
- Merk : Alexindo
2) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan alluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
3) Konstruksi kusen alluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
5) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit- unit,
jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill,
dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai
untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm

31 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

- Untuk diagonal 2 mm
6) Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alluminium harus ditutup
caulking dan sealent, angkur-angkur untuk rangka/kusen alluminium terbuat dari
steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron
sehingga dapat bergeser.

7) Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus
diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

4.3 PELAKSANAAN
1) Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang) serta membaut contoh jadi untuk
semua detail sambungan dan profil alluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.
2) Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana /
Pengawasmeliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3) Semua frame / kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
4) Pemotongan alluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5) Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
7) Angkur-angkur untuk rangka / kusen alluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3
mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.

32 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

8) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
9) Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alluminium
akan kontrak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
10) Toleransi pemasangan kusen alluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11) Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door
dan double door
12) Sekeliling tepi kusen yang terlihat terbatas dengan dinding agar diberi sealent
supaya kedap air dan kedap suara.
13) Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.

PASAL V
PEKERJAAN KUNCI DAN KACA

5.1 LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Meliputi seluruh pekerjaan kaca pada jendela & pintu sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar.
3. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu & aluminium, seperti yang ditunjukan / disyaratkan dalam
detail gambar.

5.2 PERSYARATAN BAHAN


 KACA :

1) Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-
proses tarik, gilas dan pengambangan (Float glass).

33 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

2) Toleransi lebar dan panjang : Ukuran panjang dan lebar tidak boleh
melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
3) Kesikuan : Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
4) Cacat-cacat.
- Cacat lembaran bening yang dibolehkan sesuai ketentuan dari pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pemandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian
atau seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke
arah luar / masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat
garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang
berobah dan mengganggu pandangan.
- Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
- Bebas lengkungan (Iembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik.
5) Bahan kaca :
a) Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBV11982.
b) Bahan untuk cermin menggunakan: Clear float glass, tebal sesuaikan dengan
gambar (t=5 mm)
c) Di satu permukaannya dilapisi (Chemical Deposited Silver).
d) Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak.
e) Clear Glass tebal 5 mm
f) Produksi : ex. Asahimas
6) Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda 1 dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

34 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

 KUNCI :
1) Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantumdalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian
'hardware' akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut kepada Owner untuk mendapatkan persetujuan.
2) Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari gantungan plastik
berwarna. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak
kunci.

5.3 PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA


1) Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a) Semua pintu menggunakan peralatan kunci dengan type sesuai gambar yang ada
sebagai berikut:
- Handle type finishing satin
- Engsel type finishing satin
- Casement type finishing satin
- Lockcase & lockset type finishing satin
- Grendel tanam tipe finishing satin
- Accessories pengunci
- Merk : Dekson, solid
b) Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Manajemen
Konstruksi / Pemberi Tugas.
2) Pekerjaan Engsel
a) Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pintu tipe Butt &
Pivot Hinges. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg. Dan Floor Hinge
untuk pintu utama
b) Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Perencana.
c) Merk : Dekson, solid

5.4 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


 KACA :

1) Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan


syarat pekerjaan dalam buku ini.

35 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

2) Semua bahan yang terpasang harus disetujui oleh Konsultan KONSULTAN


PENGAWAS / Perencana.
3) Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci. Pemotongan kaca harus rapi dan
lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
4) Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke
dalam alur kaca pada kusen. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan
kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.
5) Hubungan kaca dengan kaca atau material lain tanpa melalui kusen,
harus diisi dengan lem silikon. Warna transparant cara pemasangan dan
persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.

 KUNCI :
1) Engsel atas dipasang + 28 c m dan + 56 (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 c m (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
2) Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 c m dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
3) Penarik pintu (door pull) dipasang 90 c m (as) dari permukaan lantai.
4) Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus
dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas / Pemberi
Tugas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa
tambahan biaya.
5) Seluruh perangkat kunei harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
6) Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
7) Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan
di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas dicantuKonsultan
Pengawasan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.

36 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

8) Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pengawas/


Pemberi Tugas.

PASAL VI
PEKERJAAN PENGECATAN

6.1 LINGKUP PEKERJAAN


1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan
Perencana.
6.2 STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)
1) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Manajemen
Konstruksi.
2) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
6.3 CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN
1) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut
harus dicantuKonsultan Pengawasan dengan jelas warna, formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sid lapisan akhir).
2) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Pengawas dan Perencana, barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan
mock up seperti tercantum pada 11.2) di atas.
3) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian
diteruskan kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat
yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantuKonsultan Pengawasan dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya.
Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi Tugas.
4) Pekerjaan Cat Dinding

37 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

a) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran


bangunan dan/atau bag ian-bagian lain yang ditentukan gambar.
b) Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Acrylic Emu/sion
dengan lapisan dasar Color Binder, Warna ditentukan Perencana
c) Menggunakan Wall Sealer. Dan tidak di perkenankan menggunakan Plamur
tembok
d) Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada
retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Owner.
e) Pekerjaan wall sealer dilaksanakan dengan roll cat dibuat 2 lapis sampai
membentuk bidang yang rata.
f) Sesudah 7 hari wall sealer terpasang dan percobaan warna besi kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat
dengan menggunakan roller.
g) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistence
sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis Acrylic Emu/sion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis encer (tambahkan 20 % air).
- Lapis II kental.
- Lapis III encer.
h) Untuk warna-warna dan jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan percampuran (batch number) yang sama.
i) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
j) Merk : Catylac, Envi

38 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PASAL VII
PEKERJAAN PLAFOND

7.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat bantu lainya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan ini meliputi finishing langit-langit / plafond dengan menggunakan
penutup plafond gypsum board dan GRC board. Pekerjaan plafond ini dilakukan
pada seluruh finishing langit-langit sesuai yang disebutkan/ditunjukan dalam detail
gambar.

7.2 PERSYARATAN BAHAN


Pekerjaan langit-langit ini hanya dipasang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk penggantung dan rangka langit-langit (Plafond hanger) menggunakan
Besi Hollow 4 x 4 cm dan penggantung rangka plafond Besi Hollow 2 x 4 cm.
b. Pola atau bentuk plafond (langit-langit) sesuai dengan gambar denah dan detail
plafond.
c. Pemasangan langit-langit Gypsum board 120x240 cm tebal 9 mm ex. Jaya,
Knauf, Elephant harus lurus dan rata atau horisontal.
d. Pemasangan langit-langit Gypsum board 120x240 cm tebal 4 mm ex. GRC,
Kalsiboard, Elephant harus lurus dan rata atau horisontal.
e. Untuk list plafond dipasang list gypsum dengan ukuran 10 cm sesuai gambar
dan finishing cat.
f. Paku langit-langit dipasang dengan jarak masing-masing maksimum 10 cm
secara teratur.

39 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB VI
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN

Kontraktor harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di


lapangan instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam
gambar. Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistem beserta komponen-komponennya harus
lengkap, bekerja dengan baik sesuai dengan unjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam
pengujiannya.
a. Sistim distribusi daya terdiri dari :
- Panel-panel tegangan rendah
- Instalasi tegangan rendah
- Sistem pentanahan (Grounding)
- Semua material Bantu yang diperlukan supaya peralatan di atas terpasang dan
bekerja dengan baik

b. Sistim penerangan
Sistim penerangan terdiri darii lampu-lampu beserta fixturenya, sakelar, kabel-kabel dan
conduit, serta material bantuannya.

PASAL II
PERATURAN DAN STANDARD

- Semua bahan-bahan, komponen dan peralatan harus diproduksi memenuhi standar


negeri asal dan/atau standar internasional yang telah dikenal dan berlaku di Indonesia.
Kontraktor harus membuat daftar barang-barang yang diadakan beserta dengan standar
produksinya

- Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi listrik
harus dilaksanakan sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Indonesia edisi terakhlr (1987).

40 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

- Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Perhubungan , Departemen Tenaga Kerja, dan Perum Listrik
Negara harus ditaati selama ada hubungannya dengan pekerjaan ini

- Kontraktor harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA)
dari Perum Listrik Negara yang masih berlaku. Kontraktor wajib menunjukkan dan/atau
menyerahkan salinan surat-surat ini bila diminta oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau
pihak-pihak yang berwenang lainnya.

PASAL III
DOKUMEN DAN INFORMASI

Kontraktor harus menyerahkan dokumen dan informasi yang disebutkan di bawah ini kepada
pengawas sebagal bahan pemeriksaan dan persetujuan, masing-masing sebanyak 3 (tiga) set.
a. Shop Drawings
Gambar-gambar ini menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan data peralatan,material,
komponen dan sistem secara lengkap dan terperinci, serta sudah disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan slap untuk dilaksanakan
b. Brosur-brosur Teknis
Dokumen ini dicetak oleh pabrik pembuat komponen, peralatan dan material,yang
memperlihatkan dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang-barang yang akan
diadakan dan dipasang. Dokumen harus asli, bukan fotocopy
c. Metoda Pelaksanaan dan Pengujian
Uraian lengkap dan terperinci mengenai tata cara perakitan, pemasangan dan pengujian
yang akan dilaksanakan, dan disertai cara perlindungan dari kecelakaan, baik terhadap
peralatan maupun personil
d. As-Built Drawing
Garnbar-gambar ini memperlihatkan keseluruhan sistim, peralatan, komponen dan
material sesuai dengan yang terpasang di lapangan
e. Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan
Uraian dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistim dan peralatan,
termasuk jadwal pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan
f. Program Pelatihan
Kontraktor harus membuat program pelatihan (training) untuk operator Pemberi Tugas,
dimana pelaksanaannya diatur oleh pengawas. Program ini terutama berisi penjelasan
dan/atau peragaan materi yang disebutkan dalam buku petunjuk operasi dan perawatan.

41 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PASAL VIII
BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA

a. Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100
% baru, dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan

b. Kontraktor harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang


disyaratkan dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas
berhak menolak pengadaan bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau
yang sudah disetujui (approved sample)

c. Kontraktor harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman


dalam bidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat pada saat pekerjaan
berlangsung, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

PASAL IX
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN LISTRIK

A. Kabel Daya Tegangan Rendah


a. Kabel daya. tegangan rendah yang dipakal adalah berdasarkan ukuran dan type yang
sesuai dengan gambar. Kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai standar SIl atau
standar PLN.
b. Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-pengujian
sebagai berikut:
 Test insulasi
 Test kontinuitas
 Test tahanan pentanahan

B. Panel Tegangan Rendah


a. Umum
Type panel adalah tertutup (metal enclosed), wall mounting, lengkap dengan semua
komponen-komponen pasangan dalam panel sesuai gambar rencana.
b. Accessories

42 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Bus bar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus sesuai
SNI dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang
bergetar.
c. Penerangan dan Stop Kontak
 Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan dimaksudkan, seperti pada gambar.
 Semua armature lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan (grounding).
 Pasang titik lampu NYM 2 x 2.5 mm2
 Pasang titik stop kontak NYM 3 x 2.5 mm2
 Lampu Downlight LED 12 watt
 Lampu Downlight LED 6 watt
 Panel lengkap
Base bar
MCB power 100 A
MCB line 10 A
Box panel 40 x 60
Ampere meter 0-200 A + CT 200/5 GAE
Voltmeter 0-200 V
Pilot lamp
Hendel
Grounding roud

 Pasang panel dan meteran lengkap


d. Saklar Dinding
Saklar seri merk Broco Galleo
e. Kabel Instalasi
Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan standar
PLN, kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA/NYM).
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
 Fasa 1 merah
 Fasa 2 kuning
 Fasa. 3 hitam
 Netral biru
 Tanah (ground) hijau – kuning
 Merek kabel Supreme, Kabelindo, Kabel metal / standar PLN
f. Pipa Instalasi Pelindung Kabel

43 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Adalah pipa PVC kelas AW, elbow, socket, Junction box, clamp dan accessories
lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari ¾”. Pipa
fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (Junction
box) dan amature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan. stop
kontak menggunakan pipa PVC.
g. Lain-lain
Pengetesan
- Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua. testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui
apakah seluruh instalasi telah dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua
persyaratan.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Termasuk peralatan khusus yang perlu
untuk testing dari seluruh sistim ini, seperti dianjurkan oleb pabrik, harus
disediakan Kontraktor.
- Semua pengetesan dan atau. pengukuran tersebut harus disaksikan oleh team
pelaksana. pembangunan.

PASAL X
PANEL TEGANGAN RENDAH

a. Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN dan juga harus menglkuti
peraturan IEC dan PUIL
b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat
bakar, warna, dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak pemberi kerja. Pintu dari
panil-panil tersebut harus dilengkapi dengan master key.
c. Konstruksi dalam panel-panel serta. letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-pmyambungan komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan
tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya
d. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdin' dari 3 busbar phase 4 R-S-T,
1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar diperhitungkan
untuk besarnya arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
suhu yang lebih dari 65o C. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan

44 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus
dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan
e. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran, untuk Amphere meter dan. volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan
skala linier dan ketelitian I % dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat
tera dari LKONSULTAN PENGAWAS/PLN (mimimum 1 buah untuk setiap Jenis
alat ukur).
f. Ukuran tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai
dengan yang disetujui oleh pengawas
g. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:
 MCCB
 Miniatur Circuit Breaker
 Rated sesuai gambar
 Operating Voltage 200 V, 380 V
 Frequency 50 Hz
 Breaking capacity 10 - 18 KA
 Permitted ambient temp. 550 C
 Overload release sesuai gambar
h. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakal
 Current Transformator
 Ampermeter
 Voltmeter
 Frequency meter

PASAL XI
INSTALASI TEGANGAN RENDAH

a. Kabel-kabel yang akan dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 KV
dan 0,5 KV untuk kabel NYA
b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis kabel NYM
c. Sebelum dipergunakan kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada pengawas
d. Penampang kabel minimum yang dapat dipakal 2,5 mm2.

45 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

PASAL XII
INSTALASI SANITASI DAN DRAINASE

A. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
B. Persyaratan bahan

a. Perlengkapan drainase yang digunakan yaitu produk dalam negeri atau produk lain
yang berstandar SNI.
b. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain.
- Wastafel : Ex. TOTO
- Kran Air : Ex. ONDA
- Leher Angsa : Ex. TOTO
- Kloset Duduk : Ex. TOTO
- Tandon Air : Kapasitas 1000 Ltr
- Floor Drain : Stainless Ex. LOKAL
- Clean out 4” : Stainless Ex. LOKAL
- Jet Shower : Ex. ONDA
- Pipa PVC 3/4” Type AW Ex. Rucika, Maspion
- Pipa PVC 2,5” Type AW Ex. Rucika, Maspion
- Pipa PVC 3” Type AW Ex. Rucika, Maspion
- Pipa PVC 4” Type AW Ex. Rucika, Maspion
c. Semua matrial dan peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik dan mudah
didapatkan dipasaran kecuali bila ditentukan lain.
d. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.
e. Pekerjaan pemasangan pipa dikerjakan sesuai gambar kerja :
Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Ex. Rucika, Maspion, atau merk lain yang
sudah mendapat klasifikasi SII. Fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh
pabrik yang disetujui dan harus disambungkan dengan memakai lem/solvent cement
khusus atau cara lain sesuai instruksi pabrik.

46 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga


menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan drainase total dan
pengontrolan sistemnya. Jika diperlukan, lubang pemeriksaan atau lubang untuk
membersihkan pipa-pipa buangan harus ditiadakan.

Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk


mencegah kotoran memasuki pipa.

47 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2020

BAB XIII
PENUTUP

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh
pemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS
ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang
disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-
lain sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai
dengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya
kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

Mengetahui, Dibuat Oleh


Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
RSUD PLOSO CV. MEDIA PRIMA KONSULTAN

HERU PURWANTO, SE BAGUS SADWI PAMUNGKAS, ST


Nip. 19770219 200501 1 008 Direktur

48 PEMBANGUNAN GEDUNG ICU LANTAI 2 RSUD PLOSO


KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG

Anda mungkin juga menyukai