Anda di halaman 1dari 2

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.

Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari


Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil
pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun
1949.
Naskah Proklamasi ditandatangani oleh Sukarno (yang menuliskan namanya sebagai
"Soekarno" menggunakan ortografi Belanda) dan Mohammad Hatta, yang kemudian
ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden berturut-turut sehari setelah
proklamasi dibacakan.

Hari Kemerdekaan dijadikan sebagai hari libur nasional melalui keputusan pemerintah
yang dikeluarkan pada 18 Juni 1946.

sudah 75 tahun sejak negara kita merdeka,terimakasih kepada para pahlawan yang
telah berjasa berjuang untuk memerdeka kan negara ini.namun dibalik kemerdekaan ini
banyak sejarah sejarah yang mungkin masih belum kita ketahui,berikut adalah sejarah
perjuangan bagaimana pahlawan bangsa memperebutkan kemerdekaan dari bangsa yang
menjajah negara kita,

sejarah kemerdekaan:

Dimulai Pada tanggal 12 Agustus 1945, melalui Marsekal Terauchi di Dalat,Vietnam.


mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Meskipun demikian Jepang menginginkan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian, saat Soekarno,
Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu muslihat Jepang.16 Agustus 1945, gejolak tekanan di latar belakangi
oleh para pengikut Sutan Syahrir yang menginginkan pengambilalihan kekuasaan oleh
Indonesia dari Jepang makin memuncak dan tak terkendali. Pada siang hari mereka
berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno. Sekitar 15
pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul
pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan
kemerdekaan pada 16 Agustus.
"Saya menghadapi pihak pemuda, pemimpin tua dan pemimpin agama," kata Soekarno
ketika berdebat dengan para pemuda yang mendesak kemerdekaan Indonesia segera
diumumkan, 15 Agustus 1945 silam.

Peristiwa Rengasdengklok
Dari perdebatan dengan para tokoh pemuda, termasuk Chaerul Saleh yang tergabung
dalam gerakan bawah tanah, dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik
Soekarno (beserta Fatmawati dan Guntur), dan Hatta, di Rengasdengklok, yang
kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Dalam penculikan tersebut,
bermaksud meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah
siap untuk melawan Jepang.

Pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jenderal Yamamoto


Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan Jenderal
Yamamoto, komandan Jepang di Jawa. Dari pertemuan tersebut, Soekarno dan Hatta
menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki
wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.

Pembacaan Naskah Proklamasi


Setelah diyakini bahwa situasi memungkinkan untuk membacakan teks proklamasi, maka
Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks
Proklamasi. Rapat tersebut di rumah Laksamana Maeda, Soekarno bersama tokoh
perjuangan lain menulis naskah proklamasi. Tulisan itu lalu diketik oleh Sayuti
Melik.
Tepat pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 M atau 17 Ramadan 1365 H, pukul 10.00 pagi,
17 Agustus 1945. Bertempat di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56,
Jakarta.
Pembacaan naskah proklamasi yang berlanjut pengibaran Sang Saka Merah Putih hasil
jahitan Fatmawati, menandakan Indonesia merdeka.

tiga pemuda pengibar bendera merah putih pertama yaitu Latif Hendraningrat, S.
Suhut dan Tri Murti.
Kemerdekaan Indonesia dibaca oleh Soekarno-Hatta yang kemudian menjadi Presiden Dan
Wakil Presiden Indonesia yang pertama.

sumber: id.m.wikipedia.org
budaya-indo.com

Anda mungkin juga menyukai