Anda di halaman 1dari 8

Modul Sesi ke dua Praktek Hukum Pidana Semester Pendek .

PEMERIKSAAN DI PENGADILAN
PERSIDANGAN PERTAMA

Setelah melalui proses penyelidikan, penyidikan kini saatnya penuntutan akan


dilakukan di Pengadilan. Terdakwa akan dihadapkan di muka persidangan untuk
mempertanggung jawabkan perbuatan yang diduga telah dilakukannya. Jaksa akan
melakukan penuntutan dengan menyiapkan dakwaan dengan disertai berkas BAP
serta barang bukti. Hakim Ketua yang didampingi dua orang hakim anggota akan
memimpin jalannya persidangan. Disebelah kanan belakang duduk seorang panitera
yang bertugas mencatat seluruh aktivitas persidangan.

Sebagai agenda pertama adalah PEMBACAAN SURAT DAKWAAN oleh Jaksa


Penuntut Umum untuk itu dipahami secara benar apa itu surat dakwaan.

Di bawah ini contoh beberapa jenis surat dakwaan :

Contoh Dakwaan Tunggal :

KEJAKSAAN NEGERI ………

UNTUK KEADILAN
SURAT DAKWAAN
No Reg………..

A. IDENTITAS TERDAKWA
1. Nama Lengkap :
2. Tempat Lahir :
3. Umur Tgl. Lahir :
4. Jenis Kelamin :
5. Kebangsaan :
6. Tempat tinggal :
7. Pekerjaan :
8. Agama :
9. Pendidikan :

B PENAHANAN
- Ditahan / Tidak ditahan

C. DAKWAAN :
( di sini diuraikan peristiwa terjadinya perbuatan pidana oleh terdakwa,
waktu terjadinya perbuatan pidana serta tempat terjadinya perbutan pidana
dan saksi-saksi yang mengetahui telah terjadinya perbuatan pidana.)
- Perbuatan Terdakwa tersebut di atur dan diancam pidana sesuai dengan
PASAL 2 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi ( ini
contoh undang-undang yang dilanggar Terdakwa )

Jakarta,……Juli 2020

Jaksa Penuntut Umum

ttd

Bonar Simangunsong, SH.

Jaksa Muda NIP : ------

Keterangan : Jenis dakwaan di atas Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan


penuh bahwa terdakwa telah melakukan KORUPSI sebagaimana dimaksud
dalam UU No.31 Tahun 1999 Tentang Tipikor karena itu hanya satu pasal yang
didakwakan, yakni Pasal 2 UU Tipikor.
Contoh Dakwaan Alternatif :

KEJAKSAAN NEGERI ………

UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN

No Reg………..

A. IDENTITAS TERDAKWA

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Lahir :

3. Umur Tgl. Lahir :

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan :

6. Tempat tinggal :

7. Pekerjaan :

8. Agama :

9. Pendidikan :

B PENAHANAN

- Ditahan / Tidak ditahan

C. DAKWAAN :

( di sini diuraikan peristiwa terjadinya perbuatan pidana oleh terdakwa, waktu


terjadinya perbuatan pidana, tempat terjadinya perbutan pidana, saksi-saksi yang
mengetahui telah terjadinya perbuatan pidana. Dalam dakwaan Alternatif ini
uraian peristiwa, waktu dan tempat serta saksi-saksi dibuat dua uraian dengan
batasan kata ATAU. Dan masing-masing uraian disebutkan melanggar pasal
berapa
Perbuatan Terdakwa tersebut di atur dan diancam pidana sesuai dengan PASAL 2
atau PASAL 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi ( ini
contoh undang-undang yang dilanggar Terdakwa )

Jakarta,……Juli 2020

Jaksa Penuntut Umum

Ttd

Bonar Simangunsong, SH

Jaksa Muda NIP : ------

Keterangan :

Pada dakwaan Alternatif Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan bahwa


Terdakwa telah melakukan perbuatan pidana yaitu KORUPSI namun tidak
dapat memastikan pasal mana yang dilanggar. Dalam dakwaan Alternatif kata
ATAU wajib dicantumkan, tanpa ada kata atau maka dakwaan tidak sempurna
batal demi hokum.
Contoh Dakwaan Primer- Subsider :

KEJAKSAAN NEGERI ………

UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN

No Reg………..

A. IDENTITAS TERDAKWA

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Lahir :

3. Umur Tgl. Lahir :

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan :

6. Tempat tinggal :

7. Pekerjaan :

8. Agama :

9. Pendidikan :

B PENAHANAN

Ditahan :

1. Ditahan Penyidik 1 Januari s/d 20 Januari 2020

2. Diperpanjang JPU tanggal 21 Januari 2020 s/d 19 Februari 2020

3. Oleh JPU 20 februari 2020 s/d 28 Februari 2020

4. Penangguhan Penahanan oleh Kejaksaan Negeri……tanggal 1 Maret 2020


C. DAKWAAN :

( di sini diuraikan peristiwa terjadinya perbuatan pidana oleh terdakwa, waktu


terjadinya perbuatan pidana, tempat terjadinya perbutan pidana, saksi-saksi yang
mengetahui telah terjadinya perbuatan pidana.)

Pada dakwaan Primer- Subsider dakwaan dibuat secara bertingkat yaitu Primer,
Subsider, Lebih-lebih Subsider karena itu Pasal dan Undang-undang yang
diancamkan kepada Terdakwa berpariasi alias banyak.

Perbuatan Terdakwa tersebut di atur dan diancam pidana sesuai dengan PASAL 2
dan PASAL 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi, Pasal 55
KUHP, Pasal 13 UU Pelayanan Publik dll ( ini contoh undang-undang yang dilanggar
Terdakwa )

Jakarta,……Juli 2020

Jaksa Penuntut Umum

Ttd

Bonar Simangunsong, SH

Jaksa Muda NIP : ------

Keterangan :

Pada dakwaan Primer-Subsider Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan bahwa


Terdakwa telah melakukan perbuatan pidana yaitu KORUPSI namun tidak bisa
memastikan pasal mana yang telah dilanggar. Oleh karena itu digunakanlah
berbagai Pasal yang ada dalam berbagai undang-undang yang memiliki aturan
tentang korupsi. Dakwaan primer-subsider ini Terdakwa tidak akan dapat lolos
dari jeratan dakwaan JPU.
Surat Dakwaan mengandung arti yang penting bagi penegak hokum seperti
:
Bagi Penuntut Umum:
Surat Dakwaan merupakan dasar pembuktian/alasan yuridis, tuntutan pidana dan
penggunaan upaya paksa.

Sedangkan bagi terdakwa:


surat dakwaan merupakan dasar untuk mengetahui secara jelas dan lengkap tindak
pidana yang dituduhkan, sehingga ia dapat mempersiapkan pembelaannya.

Surat Dakwaan berisi Kontruksi yuridis atas fakta-fakta perbuatan terdakwa yang
terungkap dari hasil penyidikan dengan cara merangkai perpaduan antara :
 Fakta-fakta dengan;
 Unsure-unsur tindak pidana .
Syarat formal pembuatan surat surat dakwaan diatur dalam pasal 143 ayat 2 huruf a
KUHAP yang meliputi :
1. Tanggal dan tanda tangan penuntut umum yang membuat surat dakwaan.
2. Identitas terdakwa yang meliputi nama lengkap, tempat lahir, umur/tanggal
lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama dan pekerjaan.

Syarat materiil surat dakwaan diatur dalam pasal 143 ayat 2 KUHAP meliputi :
Kewajiban penuntut umum untuk memuat “uraian secara cermat, jelas dan
lengkap” mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan tempat
dan waktu tindak pidana tersebut dilakukan.
KUHAP tidak menjelaskan uraian cermat dan lengkap, namun dalam S.E Jaksa
Agung No. SE-004/j.A/11/1993 dijelaskan :

Uraian cermat berarti : menuntut ketelitian JPU dalam mempersiapkan Surat


Dakwaan yang akan diterapkan bagi terdakwa.

1. Uraian jelas berarti : uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam
surat dakwaan, sehingga terdakwa dengan mudah memahami apa yang
didakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan.
2. Uraian lengkap berarti : surat dakwaan telah memuat semua unsure tindak
pidana yang didakwakan, seluruh unsure harus terlukis dalam uraian fakta
kejadian yang dituangkan dalam surat dakwaan.
Secara materiil surat dakwaan telah memenuhi syarat apabila surat dakwaan telah
memberi gambaran secara bulat dan utuh tentang :

TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN :

a. siapa yang melakukan tindak pidana tersebut

b. di mana tindak pidana dilakukan

c.bilamana/kapan tindak pidana dilakukan

d.bagaimana tindak pidana tersebut dilakukan

e.akibat apa yang ditimbulkan tindak pidana tersebut

f.apa yang mendorong terdakwa melakukan tindak pidana tersebut.

Catatan Penting !!!!

Jika pada saat pembukaan persidangan Penasehat Hukum belum menerima berkas
berupa Berita Acara Pemeriksaan dari para saksi-saksi atau keterangan ahli dan
terdakwa sendiridari Jaksa Penuntut Umum. Maka sebelum Ketua Majelis Hakim
mengetuk palu tanda sidang ditutup, maka Penasehat Hukum haruslah melakukan
intrupsi guna menyampaikan permintaan BAP tersebut kepada JPU melalui Ketua
Majelis Hakim. Untuk siding kedua penasehat hokum sudah memiliki BAP lengkap.
Untuk mendapat BAP lengkap dari JPU maka penasehat hokum haruslah
mengeluarkan biaya yang besarnya tergantung banyaknya berkas yg di foto copy.
Ini uang peganti foto copy JPU.

Anda mungkin juga menyukai