Anda di halaman 1dari 2

Kemenperin: Kemenperin Dorong Pengembangan Gasifikasi Batubara di Tanah Air 30/05/20 20.

36

Search...

(/)
(/id)

BERANDA (/) PROFIL ! (/Pro!l) REGULASI (Http://Jdih.kemenperin.go.id) UNIT KERJA ! (/Unit-Kerja) KEGIATAN ! (/Kegiatan)

INFORMASI PUBLIK ! (/Informasi-Publik) PUBLIKASI ! (/Publikasi) HUBUNGI KAMI (/Contact) LINKS ! (/Links) PETA SITUS (/Sitemap)

SIARAN PERS Twitter

Kemenperin Dorong Pengembangan Gasi!kasi Batubara di Tanah Air Tweets by ​@Kemenperin_RI


Ahad, 17 Mei 2020 Kemenperin
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong @Kemenperin_RI
terealisasinya proyek-proyek gasi!kasi batubara di tanah air, Sobat, tahun ini Kemenperin kembali
termasuk rencana pembangunan coal to methanol di Batuta menyelenggarakan Penghargaan Upakarti,
Coal Industrial Park (BCIP), Kutai Timur, Kalimantan Timur. yaitu penghargaan tertinggi dari Pemerintah
kpd pihak yg berjasa dalam melakukan
Pembangunan proyek pabrik metanol dari batubara dengan
pengembangan serta pembinaan thd IKM di
proses gasi!kasi tersebut, merupakan upaya peningkatan
Tanah Air
kapasitas industri metanol di Indonesia yang kebutuhannya
terus meningkat. Info selengkapnya mengenai Penghargaan
#Upakarti2020 dpt dicek dibawah ya
“Kebutuhan metanol di Indonesia telah mencapai 1,1 juta ton
pada tahun 2019. Sementara itu, Indonesia hanya memiliki
satu produsen metanol, yaitu PT Kaltim Methanol Industri di Bontang, dengan kapasitas sebesar 660 ribu ton
per tahun,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Minggu (17/5).

Menperin menuturkan, rencana pembangunan coal to methanol di BCIP di Kutai Timur bernilai investasi 2
miliar dolar AS. Proyek konsorsium antara PT Bakrie Capital Indonesia dengan PT Ithaca Resources dan Air
Products and Chemical, Inc tersebut, diproyeksikan akan mengolah 4,7 – 6,1 juta ton batubara menjadi 1,8
juta ton metanol per tahun. “Proyek coal to methanol dengan proses gasi!kasi batubara merupakan industri
pionir di Indonesia. Hingga saat ini belum ada industri kimia dengan teknologi proses gasi!kasi batubara,”
terangnya.

Agus berharap, konsorsium rencana pembangunan coal to methanol ini dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar hingga beroperasi secara komersial nantinya. “Dalam mendukung pelaksanaan proyek coal to
methanol Kemenperin juga akan senantiasa mendampingi pelaksanaan proyek ini dan akan turut membantu
mengatasi permasalahan teknis yang muncul,” tegasnya.
Embed View on Twitter

Menurut Menperin, industri metanol merupakan industri petrokimia yang memegang peranan sangat
penting bagi pengembangan industri di hilirnya. Bahan baku metanol sangat dibutuhkan dalam industri
tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, plywood. Metanol juga sangat berperan sebagai antifreeze
dan inhibitor dalam kegiatan migas. Kemudian metanol merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan
biodiesel.

Selain itu, metanol dapat diolah lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) yang dapat dimanfaatkan sebagai
produk bahan bakar. “Metanol akan terus memainkan peran penting sebagai bahan baku utama di industri
kimia. Hal tersebut secara pasti akan membuat kebutuhan metanol meningkat di masa mendatang,” ungkap
Menperin.

Terkait biodiesel, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto menyampaikan, pemerintah menargetkan penerapan penggunaan biodiesel B40 pada tahun 2022
dan bertahap menjadi B100 pada 2024-2025. “Karena banyak dibutuhkan, maka industri metanol didorong
agar tumbuh terus,” ujarnya.

Ia menyampaikan, kebutuhan metanol di dalam negeri sekitar dua juta ton dan baru dapat dipenuhi dari
produsen lokal sebesar 700.000 ton. Pemerintah mendukung hilirisasi batubara karena Indonesia memiliki
potensi cadangan batubara medium range yang sesuai digunakan untuk likui!kasi menjadi methanol.

Menperin menambahkan, saat ini sektor industri dituntut untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan
ekonomi nasional karena sektor industri berperan penting dalam menciptakan nilai tambah, perolehan
devisa dan penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 2019, kontribusi sektor industri pengolahan non-migas merupakan penyumbang terbesar Produk
Domestik Bruto (PDB) nasional yang mencapai angka 17,58% atau sekitar Rp2.784 triliun. “Kontribusi industri
bahan kimia dan barang kimia pada tahun 2019 mencapai 1,16% atau sekitar Rp184 triliun, meningkat

https://www.kemenperin.go.id/artikel/21720/Kemenperin-Dorong-Pengembangan-Gasifikasi-Batubara-di-Tanah-Air Page 1 of 2
Kemenperin: Kemenperin Dorong Pengembangan Gasifikasi Batubara di Tanah Air 30/05/20 20.36

dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,12%,” sebutnya.

Pertumbuhan industri bahan kimia dan barang kimia tahun 2019 menunjukkan peningkatan yang signi!kan,
yaitu sebesar 8,20% dibandingan tahun sebelumnya yang tumbuh negatif -4,18%. Sedangkan, nilai ekspor
bahan kimia dan barang dari bahan kimia pada 2019 mencapai 12,65 miliar dolar AS, dengan nilai impor
sejumlah 21,51 miliar dolar AS. Total investasi di sektor tersebut pada 2019 mencapai Rp23,54 triliun.

“Pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha industri yang baik, menguntungkan, dan
berkesinambungan melalui berbagai kebijakan sehingga investasi dapat terus bertumbuh dan kekuatan
ekonomi negeri kita menjadi semakin kokoh,” pungkasnya.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Share: (http://facebook.com/sharer.php?
u=http://www.kemenperin.go.id/artikel/21720&t=Kemenperin%3A+Kemenperin+Dorong+Pengembangan+Gasi!kasi+Batubara+di+Tanah+Air)
(http://twitter.com/share?
url=http://www.kemenperin.go.id/artikel/21720&text=Kemenperin%3A+Kemenperin+Dorong+Pengembangan+Gasi!kasi+Batubara+di+Tanah+Air)

P3DN PPID (/ppid) Kompetensi (/kompetensi)


(http://tkdn.kemenperin.go.id)
Pengaduan Masyarakat Pameran (/pameran)
(/pengaduan)
GHS (ghs)

IRIS Pengumuman Peta Sebaran Industri


(http://iris.kemenperin.go.id/) (/pengumuman) (http://geoportal.kemenperin.g

TENTANG KEMENPERIN ALAMAT

Kementerian Perindustrian mempunyai tugas Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12950
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Telp. +62 21 5255 509 ext 2737
perindustrian untuk membantu Presiden dalam E-mail : humas@kemenperin.go.id
menyelenggarakan pemerintahan negara (mailto:humas@kemenperin.go.id)

https://www.kemenperin.go.id/artikel/21720/Kemenperin-Dorong-Pengembangan-Gasifikasi-Batubara-di-Tanah-Air Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai