Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGELOLAAN LIMBAH TULANG TERNAK SAPI

Disusun oleh:

NAMA : ABDULLAH DAHLAN

NPM : 1701020007

PRODI : PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA BIREUEN
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan kepada kita semua sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Pengelolaan Limbah Tulang
Ternak Sapi”
Selawat beriring salam tak lupa kami sanjungkan kepangkuan alam Nabi
Muhammad SAW selaku Nabi dan Rasul terakhir yang membimbing manusia,
mengajak manusia untuk menganut agama tauhid yakni Agama Islam sekaligus
menyempurnakan akhlak manusia
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Dosen yang
telah membimbing penulis dan teman-teman semua yang telah banyak membantu
dalam pembuatan makalah ini
Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran serta soal-soal.yang bersifat
positif baik itu dari Dosen sendiri dan juga dari teman-teman semua, agar
kedepannya menjadi lebih baik, Amin ya rabbal alamin.

Wassalam

Abdullah Dahlan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................... 1
1.2. Tujuan Masalah .................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Karakteristik Tulang Sapi .................................................... 3
A. Tulang Sapi .................................................................... 3
B. Fungsi Tulang ................................................................. 3
C. Rangka & Tulang ........................................................... 3
D. Teknik Pengolahan ......................................................... 4
E. Proses Produksi ............................................................... 6
2.2. Pembahasan Dan Rekomendasi ............................................. 6
A. Pengolahan Tulang Sapi ................................................ 6
B. Tulang Sapi .................................................................... 6
C. Hasil pembuatan komoditas kerajinan berbahan tulang
Sapi ................................................................................ 6

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ........................................................................... 8
3.2 Saran ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Peternakan adalah salah satu bidang pertanian yang menghasilkan komoditas


daging, susu, telur dan hasil-hasil olahannya serta hasil sisa produksi. Daging
sebagai salah satu bahan makanan yang hampir sempurna, karena mengandung gizi
yang lengkap dan dibutuhkan oleh tubuh, yaitu protein hewani, energi, air, mineral dan
vitamin. Disamping itu, daging memiliki rasa dan aroma yang enak, sehingga disukai
oleh hampir semua orang. Daging yang umum dikonsumsi berasal dari hasil
pemotongan berbagai jenis ternak potong, antara lain ternak ruminansia besar seperti
sapi dan kerbau, ternak ruminansia kecil seperti domba, kambing, babi, dan kelinci
serta berbagai jenis ternak unggas seperti ayam, itik, kalkun, dan lain-lain.
Memang cukup besar nilai yang terdapat pada tulang sapi, pedagang menjual
dalam keadaan masih mentah. Tulang betis sapi yang terbuang akan menimbulkan
masalah ditempat pembuangan sampah setiap harinya. Banyaknya tulang betis yang
terbuang maka timbul keinginan untuk dapat memanfaatkan tulang betis sapi
sebagai salah satu komoditas dari kerajinan tulang. Pemanfaatan tulang sapi masih
sebatas untuk pembuatan gelatin, lem, bungkus kapsul dan bubuk campuran makanan
ternak belum semuanya tercover oleh industri hilir yang memanfaatkan tulang untuk
keperluan industri yang lain. Tulang betis yang tidak dapat dipergunakan sebagai
komoditas lain, akan dikerjakan oleh para pekerja seni untuk dapat dimanfaatkan
kembali sebagai bahan elemen aksesoris.
Pemanfaatkan sisa limbah tulang betis sapi yang tidak terpakai maka dalam
hal ini peneliti akan mencoba untuk dapat memanfaatan/mengolah tulang sapi
sebagai salah satu komoditas yang dapat menghasilkan nilai tambah masih
terbuka lebar. Beberapa daerah yang sudah memanfaatkan tulang sapi sebagai
komoditas kerajinan adalah di daerah Tapaksiring di Bali memanfaatkan tulang
sebagai komoditas yang kerajian yang dapat menopang komoditas ekspor di luar
negeri. Ukir tulang yang dikerjakan oleh para pengrajin dapat menghasilkan barang
kerajinan yang mempunyai nilai seni dan nilai jual tinggi. Walapun ekspor tulang
dari pulau bali belum maksimal dibanding kerajinan peraknya, tetapi prospek
kerajinan tulang sangat memberikan peluang untuk bagi pengrajin. Melihat potensi
yang ada pada tulang sapi, peneliti berkeinginan untuk dapat meneliti tentang betis
1
tulang sapi dapat dipergunakan sebagai komoditas kerajinan. Produk dari tulang sapi
dapat memberikan dampak diversifikasi produk kerajinan akan dihasilkan produk
kerajinan yang mempunyai nilai jual tinggi. Hasil pemanfaatan tulang sapi dapat
digunakan sebagai bahan untuk isian aksesoris produk fungsional seperti kaca
frame, isian kotak dan aksesoris barang fungsional yang lain. Peluang pasar masih
terbuka lebar oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat bahwa tulang sapi dapat dimanfaatkan sebagai karya kerajinan
mempunyai nilai jual tinggi. Dengan memanfaatkan tulang sapi sebagai salah satu
produk kerajinan berarti akan membantu masyarakat membuka usaha baru dan
lapangan kerja dengan mengolah tulang sapi dan hasil kerajinan yang lain.

1.2. Tujuan Makalah


Untuk mengetahui teknologi dan pemanfaatan tulang sapi bertujuan untuk
mengetahui proses pengolahan tulang sapi sebagai bahan komoditas, mengetahui
proses pembuatan komoditas kerajinan berbahan tulang sapi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KARAKTERISTIK TULANG SAPI

A. Tulang Sapi

Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai
tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistim pertulangan merupakan
salah satu hasil perkembangan dari sel-sel mesoderm. Pola bangunan tubuh suatu
individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan atau ratusan tulang.
Tulang-tulang tersebut membentuk suatu susunan atau kelompok tulang yang
disebut dengan kerangka. Tulang-tulang kerangka disebut juga skeleton (Yunani =
kering) dalam melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan tulang rawan (cartilago)
dan ligamenta (pita pengikat). Kerangka pada ternak termasuk dalam
endoskeleton.
Menurut (Soeparno.1994) tulang pada dasarnya adalah sebuah jaringan
penghubung seperti kartilago yang terdiri atas sel-sel yang bertempat di lakuna dan
serat-serat kolagen. Dalam tulang biasanya hanya satu sel terdapat dalam tiap
lakuna dan berhubungan dengan yang lainnya, melalui serangkaian tulang yang
melintasi sebuah matriks yang banyak terdapat pada serat kolagen/zat
albuminoid dan juga diresapi garam-garam kalsium yang paling berlimpah.

B. Fungsi
Tulang
Hewan dan manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat
karena adanya kerja sama antara tulang / rangka dan otot. Otot
menempel dan menghubungkan tulang dengan kulit. Otot mempunyai
kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang dan kulit.
Oleh karenanya, otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut alat gerak
pasif.
C. Rangka & Tulang
Adapun fungsi diantaranya sebagai berikut penopang dan penunjang tegaknya
tubuh, memberi bentuk tubuh, melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak,
alat gerak pasif, tempat melekatnya otot-otot rangka, tempat pembentukan sel darah

3
dan tempat penyimpanan cadangan mineral berupa kalsium , fosfat dan lemak.
D. Teknik Pengolahan
Tulang sapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang betis, tidak semua
tulang dapat dipergunakan sebagai komoditas produk. Tulang betis sapi sebelum
digunakan terlebih dahulu diproses, adapun proses sebagai mana berikut:
a. Memotong bagian tulang, tulang betis yang terdiri dari dua bagian dipisahkan
dari bagian rapuh kedua(bonggol tulang) dan tulang keras.
b. Bagian tulang keras yang sudah terpotong dibelah menjadi 2 atau 3 bagian
sesuai dengan ukuran tulang yang diperlukan.

c. Tulang yang sudah dibelah 2 atau 3 bagian diamplas dengan amplas ukuran 60
cw, tulang yang sudah dipotong-potong kecil kemudian diamplas dengan
gerindra hingga rata. Adapun bagian yang diamplas adalah bagian dalam
dan ujung, diamplas dengan rata dengan cara dibentuk sampai membentuk
persegi.

4
d. Potongan tulang dalam bentuk persegi direndam dalam larutan kimia H2O2 yang
dicampur dengan air selama 24 jam. Perendaman ini dimaksudkan untuk
membersihkan tulang dari kotoran dan membuat putuh tulang.

e. Potongan kulit yang sudah direndam selama 24 jam dicuci bersih dari kotoran yang
melekat kemudian dijemur pada terik matahari sampai betul-betul kering.
f. Setelah tulang sapi dijemur hingga kemudian tulang tersebut direbus kembali 2
(dua) kali dengan ditambah diterjen. Adapun maksud dari perebusan tersebut adalah
untuk memutihkan dan memperlicin tulang.
g. Potongan kulit setelah di rebus kemudian dikeringkan pada terik matahari hingga
kering.

5
E. Proses Produksi
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dengan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi
adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Bahwa proses produksi merupakan
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana
agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

2.2 PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI


A. Pengolahan Tulang Sapi
Bahan baku yang digunakan adalah betis tulang sapi yang sudah diproses menghasilkan
berupa bentuk iratan atau persegi. Sebelum tulang sapi tersebut digunakan terlebih
dahulu harus diproses agar diperoleh tulang sapi yang siap di proses, adapun maksud
dari pengolahan untuk mengurangi aroma yang tulang tajam, membuat tulang menjadi
putih, pengawetan tulang dan memudahkan dalam perakitan.

B. Tulang Sapi
Bagian tulang sapi yang dapat dipergunakan untuk bagian aksesoris produk dari tulang
adalah pada bagian tulang panjang yaitu pada tulang betis. Tidak semua bagian tulang
dapat dipergunakan sebagai aksesoris produk,bagian yang diambil adalah bagian yang
lurus/datar bidangnya.Proses pengolahan tulang sapi terdiri dari langkah pemotongan
pada bonggol tulang, membelah 2 atau 3 bagian dari betis tulang sapi, merapikan atau
menghaluskan hasil pembelahan tulang, setelah menjadi iratan tulang kemudian di cuci,
dijemur, dimasak dan dibersihkan sampai kering.

C. Hasil pembuatan komoditas kerajinan berbahan tulang sapi


Tulang sapi yang telah selesai diproses menjadi bentuk iratan siap pakai, tidak serta
merta langsung dipergunakan. Tulang sapi ini menjadi unsur atau komponen dari
suatu produk atau barang jadi, sehingga diperlukan frame atau media untuk
membentuk produk.
6
Gambar 1. Album Foto Gambar 2. Kotak Perhiasan

7
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Mengunakan teknologi tepat guna serta proses yang sederhana dapat mengolah tulang
sapi menjadi tulang sapi yang dapat digunakan sebagai elemen dalam pembuatan
produk kerajinan.
2. Pembuatan produk kerajinan dengan bahan dasar tulang sapi diperlukan frame
atau rangka dari kayu sebagai dasar dalam laminasi dengan tulang sapi.

3.2. SARAN

Berdasarkan apa yang sudah dilakukan menyarankan dalam pembuatan produk kerajinan
dapat memanfaatkan tulang sapi sebagai elemen dalam dalam berkarya. Perpaduan
tulang sapi dalam pembuatan produk kerajinan dapat dikompilasi dengan bahan kayu,
kulit, logam,tekstil dan bahan yang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J. dan D.H. Bade. 1992. Ilmu peternakan diterjemahkan oleh Bambang
Srigandono. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Indrayani Wira. 2011. Pengaruh Berat Hidup Terhadap Kuat Tarik Tulang Sebagai Referensi
Desain Material Implan, Skripsi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas Padang.

Natasasmita, s. 1987. Evaluasi Daging. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor :


Bogor.

Nursanti, Merry.2008. Karakertistik Fisik Dan Mekanik Tulang Sapi Jantan Dengan
Variasi Umur Sebagai Referensi Desain. Tesis, Fakultas MIPA, Universitas Andalas
Padang.

Soeparno. 1994. Ilmu dan teknologi daging. Gadjah Mada University Press
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai