Buletin Geofisika Juni 2020
Buletin Geofisika Juni 2020
BULETIN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasannya BMKG - Stasiun Geofisika
Lampung Utara dapat menerbitkan buletin bulanan Informasi Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika. Laporan ini merupakan hasil pengamatan gempabumi dan petir yang disajikan dalam
bentuk tabel, gambar, peta, grafik dan keterangan.
Buletin Geofisika bulan Juni tahun 2020 ini memuat informasi yang berkaitan dengan kondisi
kegempaan dan petir (lightning detector) yang terjadi di wilayah Lampung dan sekitarnya dari
analisa pemantauan Stasiun Geofisika Lampung Utara. Kami sajikan juga seisimisitas,
intensitas petir dan informasi gempabumi yang dirasakan di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada semua pihak yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran sehingga buletin ini dapat diterbitkan.
Tentunya dalam buletin ini terdapat kekurangan, sehingga diperlukan kritik dan saran agar lebih
baik dan bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Data Stasiun iv
A. Stasiun iv
B. Peralatan v
Lightning ....................................................................................................... 27
1. Aktivitas Sambaran Petir ...................................................................... 30
2. Aktivitas Sambaran Petir Kota/Kabupaten ............................................ 32
2.1 Kota Bandar Lampung .................................................................. 32
2.2 Kabupaten Lampung Barat Dan Pesisir Barat ................................ 34
2.3 Kabupaten Lampung Selatan ......................................................... 37
2.4 Kabupaten Lampung Timur........................................................... 40
2.5 Kabupaten Lampung Utara ............................................................ 43
2.6 Kabupaten Lampung Tengah ......................................................... 46
2.7 Kabupaten Mesuji ......................................................................... 49
2.8 Kabupaten Waykanan ................................................................... 51
2.9 Kabupaten Tulang Bawang ........................................................... 54
2.10 Kabupaten Tulang Bawang Barat ................................................ 57
2.11 Kabupaten Pringsewu .................................................................. 59
2.12 Kabupaten Pesawaran.................................................................. 62
2.13 Kabupaten Tanggamus ................................................................ 65
2.14 Kota Metro .................................................................................. 67
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara iii | B M K G
DATA STASIUN
A. STASIUN
Peralatan Geofisika :
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : KLI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : LWLI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : BLSI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : KASI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : MDSI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : LHSI (LIBRA)
Broad Band Seismometer/Accelerometer
Kode : PMBI (GFZ)
Very Broad Band
Seismometer/Accelerometer
Kode : KLSI (CEA)
Lightning Detector PCI Strome
Intensity Warning System
Palert Intensity
Magnetometer MAGDAS-9
Secara geografis letak wilayah Provinsi Lampung berada pada ujung selatan Pulau Sumatra.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Lampung terletak pada koordinat
105⁰ 50' - 103⁰ 40'Bujur Timur dan 3⁰ 45' - 6⁰ 45' Lintang Selatan. Batas wilayah Provinsi
Lampung secara lengkap adalah sebagai berikut.
Sebelah Utara : Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu
Sebelah Selatan : Selat Sunda
Sebelah Timur : Laut Jawa
Sebelah Barat : Samudra Hindia
Geologi Provinsi Lampung secara keseluruhan berada pada empat lembar peta geologi skala
250.000 yaitu Lembar Tanjung Karang, Lembar Kotaagung, Lembar Baturaja, dan Lembar
Menggala (Gambar 1).
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 1|B M K G
2. KONDISI TEKTONIK LAMPUNG
Provinsi Lampung mempunyai keadaan geografis yang kompleks, wilayahnya dilalui jalur
bukit barisan dan diapit oleh dua lempeng besar yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng
Eurasia dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, berada di wilayah pegunungan
yang berada pada zona patahan semangko (Sumatra Transform Fault Zone) yang
membentang sepanjang 1,900 Km dari Aceh hingga Teluk Semangka Lampung. Lempeng
tektonik Indo-Australia bergerak dari selatan dengan kecepatan antara 6 sampai 14
cm/tahun,pergerakan ini sering menimbulkan gempabumi di darat maupun di laut yang dapat
menimbulkan terjadinya tsunami. Kejadian gempabumi yang mengakibatkan tsunami seperti
Aceh, Nias dan Mentawai pada tahun 2004, 2005 dan 2010.
Gambar 2. Segmen Sesar Sumatera Wilayah Lampung (Sieh dan Natawidjaja, 2000)
Menurut Sieh dan Natawidjaja (2000) Sistem Sesar Sumatera sepanjang 1.900 km dan terbagi
menjadi 19 segmen utama seperti yang terlihat dalam Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut
terdapat beberapa segmen utama dari sistem Sesar Sumatera yang melewati wilayah
Lampung, yaitu Segmen Sunda, Segmen Semangko dan Segmen Kumering.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 2|B M K G
1. Segmen Sunda (6.75⁰LS – 5.9⁰LS)
Segmen Sunda merupakan segmen sesar sumatera yang berada paling selatan.
Keberadaan segmen sesar ini ditandai dengan adanya graben bawah laut di bawah
perairan selat sunda. Kedalaman graben mencapai 1.800 meter dibawah lantai dasar laut.
Panjang dari segmen sesar sunda ini adalah sekitar 150 km.
2. Segmen Semangko (5.9⁰LS – 5.25⁰LS)
Segmen Semangko memanjang dari Teluk Semangko sepanjang 6 km ke arah Barat Laut
yang mengakibatkan terbentuknya Lembah Suoh di Lampung Barat. Histori kegempaan
yang terjadi pada segmen ini diataranya adalah kejadian gempabumi pada tanggal 26
November1908.
3. Segmen Kumering (5.3⁰LS - 4.35⁰LS)
Segmen Kumering memiliki panjang 150 km. Segmen melewati Danau Ranau yang
berada di perbatasan antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan. Histori
kegempaan yang terjadi adalah gempabumi Liwa pada tanggal 24 November1933 dengan
kekuatan 7,5 Ms. Selain itu gempabumi Liwa tanggal 16 Pebruari 1994 dini hari dengan
Mw 6,8 juga terjadi pada segmen ini.
Selain tiga sesar tersebut, di daerah Lampung juga masih terdapat Sesar Tarahan (Kuntoro,
1989).Sesar Tarahan berada di sepanjang pantai bagian timur Teluk Lampung. Sesar ini
menerus ke daratan Sumatera melalui daerah Tarahan, Panjang dan lereng timur Gunung
Rajabasa bahkan diperkirakan menerus ke perairan Selat Sunda. Struktur sesar diduga sebagai
jenis sesar mendatar yang bergerak relative menganan dipengaruhi oleh adanya gerak vertikal.
Berdasarkan hal tersebut dan dari data historis kegempaan setiap tahunnya, serta data-data
seismisitas lainnya jelas terlihat bahwa wilayah Lampung mempunyai tingkat kegempaan
yang cukup tinggi, dan sangat potensial untuk terjadinya gempabumi besar atau merusak dan
tsunami. Untuk itu diperlukan upaya preventif untuk meminimalisir dampak kerugian akibat
gempabumi dan tsunami. Dokumentasi data gempabumi yang baik dapat bermanfaat dalam
prediksi bahaya kegempaan di masa yang akan datang sebagai salah satu upaya mitigasi
bencana gempabumi. Oleh karena itu Buletin Geofisika Stasiun Geofisika Lampung Utara ini
dibuat.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 3|B M K G
3. PEMANTAUAN KEGEMPAAN WILAYAH LAMPUNG
Stasiun Geofisika Lampung Utara sebagai salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) di bawah
koordinasi BMKG pusat. Salah satu tugas pokok dan fungsi Stasiun Geofisika Lampung
Utara adalah melakukan pemantauan terkait aktivitas kegempaan yang terjadi di wilayah
Lampung dan sekitarnya.
Sejak tahun 2014 pemantauan dan pengolahan data gempabumi, Stasiun Geofisika Lampung
Utara menggunakan software JISVIEW. Software ini dapat mengambil data dari beberapa
stasiun (multistation) pada jaringan Sistem InaTEWS yang meliputi jaringan Libra, CEA dan
GFZ. Pada tahun 2016 Stasiun Geofisika Lampung Utara Menggunakan Seiscomp3. Sistem
ini untuk memperkuat monitoring gempabumi di wilayah Lampung dan Sekitarnya. Sehingga
informasi yang dihasilkan lebih akurat dibandingkan hasil dari sistem single station yang
sebelumnya digunakan di Stasiun Geofisika Lampung Utara seperti software MSDP dan
Software WGSN. Data gempabumi yang disajikan dalam buletin ini mencakup wilayah
berdasarkan Ketentuan Regional II yaitu 03.00 – 14.00 LS dan 92.00-109.00 BT.
Parameter gempabumi pada buletin ini merupakan hasil pengolahan data gempabumi dengan
menggunakan software analisa Seiscomp3.Seiscomp3 merupakan salah satu software analisa
gempabumi dimana dapat menganalisis data gelombang gempabumi yang tercatat pada
beberapa sensor seismograf (multi station). Koordinat episenter gempabumi yang dihasilkan
kemudian digunakan untuk pembuatan peta seismisitas. Peta seismisitas disajikan untuk
mengetahui distribusi episenter gempabumi. Adapun peta seismisitas wilayah Lampung dan
sekitarnya pada buletin ini dilakukan dengan bantuan software ArcGIS 10.1 sedangkan
pembuatan penampang melintang (cross section) dibuat dengan Generic Mapping Tools
(GMT).
Jaringan Seismometer yang dipasang di Wilayah Lampung dan Sumatera Selatan terdapat dua
jenis jaringan yaitu Jaringan Libra (Indonesia) dan Jaringan CEA (China) dan juga terpasang
jaringan intensity Reis di 3 lokasi wilayah Lampung.
Tabel 1. Jaringan seismometer dan Accelerometer Colocated di wilayah Lampung dan
Sumatera Selatan
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 5|B M K G
11 PPLI Punduh Pedada (Pesawaran) -5.74103 105.145 63 Desember 2019
12 PSSM Pematang Sawah (Tanggamus) -5.8643 104.695 0 Desember 2019
13 LLSM Limau (Tanggamus) -5.60041 104.809 0 Desember 2019
14 PPSM Pesisir Selatan (Pesisir Barat) -5.3181 104.015 0 Desember 2019
15 SUSM Sekincau (Lampung Barat) -5.0212 104.294 0 Desember 2019
16 LESM Lemong (Pesisir Barat) -4.9616 103.712 0 Desember 2019
Selain jaringan seismometer, accelerometer dan intensity Reis Stasiun Geofisika Lampung
Utara juga mempunyai tanggungjawab dalam memberikan informasi gempabumi yang
berdampak tsunami dengan terpasangnya 2 buah sirine di wilayah Lampung yaitu di
Lampung Selatan dan Tanggamus yang berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat
setempat dengan bunyinya sirine-sirine tersebut jika terjadi gempabumi yang berdampak
terjadinya Tsunami (Gambar 4).
Tanggamus Kalianda
Tanggamus
Gambar 4. Sirine Ina Tews Kotaagung, Tanggamus dan Kalianda, Lampung Selatan.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 6|B M K G
Gambar 4. Peta Seismisitas Wilayah Lampung periode Bulan Juni 2020 (Sumber Seiscomp KLI)
Peta seismisitas wilayah Lampung dan sekitarnya (Gambar 4) memperlihatkan distribusi pusat
gempabumi yang terjadi pada periode Juni 2020 di wilayah Lampung dan sekitarnya yaitu
pada jarak radius 400 km dari Stasiun Geofisika Lampung Utara. Gempabumi yang tercatat
didominasi oleh kejadian gempabumi dengan kedalaman dangkal (kurang dari 60 km). Dari
134 kejadian gempabumi yang tercatat, 117 kejadian diantaranya tergolong dalam gempabumi
dangkal. Gempabumi menengah (60 hingga 300 km) sebanyak 17 kejadian dan tidak ada
kejadian gempabumi dalam (lebih dari 300 km).
Jika melihat sebaran episenter yang terlihat dalam Gambar 4, distribusi pusat gempabumi
lebih banyak terdapat di laut (Samudra Hindia). Gempabumi yang terjadi di laut berkaitan erat
dengan aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Jika dilihat
dari kedalamannya, gempabumi yang terjadi di laut terdiri dari dua macam yaitu gempabumi
dangkal dan gempabumi menengah. Gempabumi dengan kedalaman dangkal merupakan
gempabumi yang terjadi pada Zona Megathrust (megathrust zone) sedangkan gempabumi
yang terjadi pada kedalaman menengah dan dalam merupakan gempabumi pada Zona Benioff
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 7|B M K G
(benioff zone). Apabila episenter gempabumi dengan kedalaman dangkal berpusat di darat,
dapat dimungkinkan merupakan kejadian gempabumi yang diakibatkan oleh aktivitas sesar-
sesar lokal.
Distribusi sebaran titik-titik pusat gempabumi terhadap kedalaman dapat dilihat dengan jelas
dalam gambar penampang melintang (cross section) berikut ini (Gambar 5).
Sebaran gempabumi dangkal banyak terdapat di daerah dekat zona pertemuan lempeng Indo-
Australia dan Eurasia yaitu di Samudra Hindia sebelah barat Pulau Sumatera. Sementara
sebaran gempabumi menengah dan dalam lebih banyak terdapat di area yang jauh dari batas
pertemuan lempeng. Secara umum, semakin ke arah timur laut dari batas pertemuan lempeng
maka semakin dalam hiposenter. Hal ini menunjukkan pola tunjaman yang terbentuk antara
lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia yang merupakan jenis
lempeng samudra menunjam dengan membentuk sudut kemiringan tertentu ke dalam lempeng
benua Eurasia.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 8|B M K G
6. DISTRIBUSI GEMPABUMI BERDASARKAN MAGNITUDO
Berdasarkan magnitudonya, gempabumi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Berikut ini adalah grafik yang menunjukan distribusi gempabumi berdasarkan magnitudo
(Grafik 1).
80
60
40
12
20 0 0 0 0
0
M >= 8,0 M 7,0 - 7,9 M 6,0 - 6,9 M 5,0 - 5,9 M 4,0 - 4,9 M <= 3,9
Gempabumi Gempabumi Gempabumi Gempabumi Gempabumi Gempabumi
Hebat (great) Besar (major) Kuat (strong) Sedang Ringan (light) Kecil (minor)
(moderate)
Grafik di atas memperlihatkan bahwa gempabumi yang terjadi pada Bulan Juni 2020 dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu gempabumi kecil (minor), gempabumi ringan
(light), dan gempabumi sedang (moderate). Gempabumi yang terjadi didominasi oleh
kejadian gempabumi kecil, yaitu dengan rincian gempabumi kecil terjadi sebanyak 122
kejadian, gempabumi ringan 12 kejadian.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 9|B M K G
Distribusi Gempa Berdasarkan Kedalaman
140
117
120
100
Jumlah Gempa
80
60
40
17
20
0
(h < 60 km) (60 ≤ h ≤ 300) (h > 300 km)
Gempabumi Dangkal Gempabumi Menengah Gempabumi Dalam
8. INTENSITAS GEMPABUMI
Grafik berikut ini menggambarkan banyaknya gempabumi yang terjadi dalam satu hari
selama periode Bulan Juni 2020 (Grafik 3).
7 6 6 6 6
6 5 5
5 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2
2 1 1 1
1 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tanggal
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui jumlah kejadian gempabumi terbanyak terjadi
dengan jumlah 15 kejadian gempabumi pada tanggal 7 Juni 2020.
-100
Kedalaman (km)
-150
-200
-250
-300
-350
Magnitudo (SR)
Magnitudo : 4,9
Tanggal dan Waktu : 5 Juni 2020, 11:04:31 WIB
Lokasi : 6,38 LS – 103,78 BT
Kedalaman : 29 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : PesisirBarat dan Liwa II-III MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Magnitudo : 4,4
Tanggal dan Waktu : 7 Juni 2020, 22:52:32 WIB
Lokasi : 4,26 LS – 102,14 BT
Kedalaman : 50 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Bengkulu I-II MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Magnitudo : 4,0
Tanggal dan Waktu : 8 Juni 2020, 00:23:51 WIB
Lokasi : 7,10 LS – 106,07 BT
Kedalaman : 17 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Cigaru, Waluran, Sukabumi II-III MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Magnitudo : 3,3
Tanggal dan Waktu : 11 Juni 2020, 22:10:19 WIB
Lokasi : 4,95 LS – 103,94 BT
Kedalaman : 2 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Liwa II MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi
merupakan jenis gempabumi Dangkal akibat aktivitas Sesar Kumering Selatan.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan
berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Liwa dengan Skala
Intensitas II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai
dampak gempabumi tersebut.
Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika - Stasiun Geofisika Lampung Utara 15 | B M K G
12-Juni-2020 Jam 12:32:53 WIB
Magnitudo 3,7. Pusat gempa berada dilaut 50 km BaratDaya Bengkulu Selatan.
Magnitudo : 3,7
Tanggal dan Waktu : 12 Juni 2020, 12:32:53 WIB
Lokasi : 4,95 LS – 102,81 BT
Kedalaman : 11 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Manna II MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Magnitudo : 3,4
Tanggal dan Waktu : 12 Juni 2020, 21:59:42 WIB
Lokasi : 7,8 LS – 107,27 BT
Kedalaman : 25 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Banjarwangi dan Cisompet II MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan
berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Banjarwangi, Cisompet II
MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi
tersebut.
Magnitudo : 4,3
Tanggal dan Waktu : 16 Juni 2020, 11:32:52 WIB
Lokasi : 7,19 LS – 105,97 BT
Kedalaman : 25 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Sukabumi dan Cihara III-IV MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan
berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Ciracap Sukabumi dengan
Skala Intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Cihara III
MMI dan Surade III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk
berlalu ) . Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak
gempabumi tersebut.
Magnitudo : 3,6
Tanggal dan Waktu : 17 Juni 2020, 20:36:41 WIB
Lokasi : 7,72 LS – 106,47 BT
Kedalaman : 12 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Ciracap, Surade III MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Magnitudo : 3,5
Tanggal dan Waktu : 26 Juni 2020, 20:34:52 WIB
Lokasi : 7,25 LS – 107,73 BT
Kedalaman : 5 Km
Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami
Keterangan dirasakan : Kamojang dan Bandung II-III MMI
Peta Shakemap
Analisis Gempa
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi
merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela Rakutai.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan
berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Kamojang Kab.Garut
dengan Skala Intensitas II - III MMI, di Pacet dan Ciparay Kab.Bandung dengan Skala Intensitas II -
III MMI, di Tarogong dengan Skala Intensitas III MMI, di Samarang dengan Skala Intensitas III
MMI, di Majalaya dengan Skala Intensitas III MMI, di Bayongbong dengan Skala Intensitas III MMI.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi
tersebut.
21
25 06 Juni 2020 22:01:46 -3.31 103.00 185 3.3 M 268.03 Km Barat Laut 223.54 Km Utara Barat Laut
26 07 Juni 2020 05:09:48 -7.18 107.63 8 1.8 M 401.27 Km Tenggara 462.02 Km Timur Tenggara
27 07 Juni 2020 12:04:42 -6.47 104.9 15 2.8 M 181.68 Km Selatan 186.09 Km Selatan Tenggara
28 07 Juni 2020 12:20:12 -6.46 104.92 3 3.3 M 180.62 Km Selatan 186.25 Km Selatan Tenggara
29 07 Juni 2020 12:23:51 -6.44 104.92 14 2.8 M 178.40 Km Selatan 184.34 Km Selatan Tenggara
30 07 Juni 2020 13:11:37 -6.5 104.8 10 3.9 M 185.15 Km Selatan 183.80 Km Selatan Tenggara
31 07 Juni 2020 13:21:48 -6.4 104.94 1 3.6 M 174.04 Km Selatan 181.73 Km Selatan Tenggara
32 07 Juni 2020 14:14:40 -6.43 104.91 4 3.1 M 177.26 Km Selatan 182.82 Km Selatan Tenggara
33 07 Juni 2020 14:20:21 -6.37 104.96 4 3.0 M 170.82 Km Selatan 180.13 Km Selatan Tenggara
34 07 Juni 2020 14:59:33 -6.45 104.88 2 2.8 M 179.43 Km Selatan 183.06 Km Selatan Tenggara
35 07 Juni 2020 15:01:47 -6.5 104.85 3 3.2 M 185.00 Km Selatan 186.33 Km Selatan Tenggara
36 07 Juni 2020 15:52:32 -4.26 102.14 50 4.4 M 309.36 Km Barat Barat Laut 228.95 Km Barat Barat Laut
37 07 Juni 2020 17:23:51 -7.1 106.07 17 4.0 M 284.52 Km Selatan Tenggara 320.75 Km Tenggara
38 07 Juni 2020 17:44:44 -8.84 108.63 15 3.2 M 608.60 Km Tenggara 659.38 Km Tenggara
39 07 Juni 2020 22:26:00 -6.8 106.34 9 2.6 M 272.21 Km Tenggara 320.56 Km Tenggara
40 07 Juni 2020 22:50:52 -7.06 108.34 57 2.5 M 456.46 Km Timur Tenggara 524.80 Km Timur Tenggara
41 08 Juni 2020 05:34:01 -4.51 102.45 28 3.4 M 270.69 Km Barat 187.20 Km Barat Barat Laut
42 08 Juni 2020 05:37:13 -7.32 107.18 134 2.4 M 376.12 Km Tenggara 429.37 Km Tenggara
43 08 Juni 2020 06:05:25 -4.72 103.84 108 2.7 M 114.91 Km Barat 41.314 Km Barat Laut
44 08 Juni 2020 07:33:44 -6.94 105.23 3 3.1 M 237.27 Km Selatan 249.63 Km Selatan Tenggara
45 08 Juni 2020 11:32:01 -5.00 103.64 10 2.4 M 137.52 Km Barat 46.576 Km Barat
46 08 Juni 2020 22:41:38 -7.92 107.03 2 2.4 M 417.74 Km Tenggara 460.04 Km Tenggara
47 09 Juni 2020 03:13:01 -7.36 107.49 19 2.0 M 403.25 Km Tenggara 459.84 Km Tenggara
48 09 Juni 2020 03:14:26 -7.47 107.25 2 2.4 M 393.64 Km Tenggara 445.56 Km Tenggara
49 09 Juni 2020 07:28:04 -5.09 102.28 5 2.1 M 288.34 Km Barat 197.31 Km Barat
50 09 Juni 2020 12:05:28 -7.95 106.71 9 2.9 M 401.47 Km Selatan Tenggara 438.00 Km Tenggara
51 09 Juni 2020 19:07:24 -8.05 107.9 30 2.7 M 489.60 Km Tenggara 541.69 Km Tenggara
52 10 Juni 2020 08:07:57 -5.12 102.65 5 3.3 M 247.98 Km Barat 156.56 Km Barat
53 10 Juni 2020 18:16:30 -7.41 106.00 23 2.8 M 312.23 Km Selatan Tenggara 341.47 Km Tenggara
22
54 10 Juni 2020 22:02:53 -7.82 107.26 21 3.8 M 424.02 Km Tenggara 471.10 Km Tenggara
55 10 Juni 2020 22:33:40 -4.38 102.44 31 3.3 M 274.11 Km Barat 193.11 Km Barat Barat Laut
56 11 Juni 2020 01:15:42 -5.21 104.56 87 3.0 M 53.935 Km Barat Daya 59.269 Km Timur Tenggara
57 11 Juni 2020 12:06:01 -5.53 103.58 27 3.0 M 162.39 Km Barat Barat Daya 77.721 Km Barat Daya
58 11 Juni 2020 13:56:40 -7.79 107.28 20 3.0 M 422.81 Km Tenggara 470.58 Km Tenggara
59 11 Juni 2020 15:10:19 -4.95 103.94 2 3.3 M 103.85 Km Barat 15.404 Km Barat Barat Laut
60 11 Juni 2020 20:22:27 -8.27 105.24 30 4.1 M 383.98 Km Selatan 384.15 Km Selatan Tenggara
61 11 Juni 2020 22:45:28 -8.06 105.4 58 3.2 M 363.19 Km Selatan 369.01 Km Selatan Tenggara
62 11 Juni 2020 22:47:42 -7.95 105.43 59 3.3 M 351.69 Km Selatan 359.23 Km Selatan Tenggara
63 12 Juni 2020 05:32:53 -4.9 102.81 11 3.7 M 228.39 Km Barat 139.11 Km Barat
64 12 Juni 2020 10:51:01 -8.11 105.3 10 4.2 M 367.09 Km Selatan 369.88 Km Selatan Tenggara
65 12 Juni 2020 14:59:42 -7.8 107.27 25 3.4 M 422.97 Km Tenggara 470.47 Km Tenggara
66 12 Juni 2020 15:32:23 -7.16 103.38 16 3.9 M 306.46 Km Selatan Barat Daya 249.55 Km Selatan Barat Daya
67 12 Juni 2020 17:24:50 -8.31 105.99 13 3.0 M 405.56 Km Selatan Tenggara 423.38 Km Selatan Tenggara
68 12 Juni 2020 18:21:22 -7.15 107.45 10 2.1 M 384.12 Km Tenggara 443.36 Km Timur Tenggara
69 12 Juni 2020 18:24:51 -7.08 107.55 19 2.0 M 387.36 Km Tenggara 448.75 Km Timur Tenggara
70 12 Juni 2020 18:31:56 -7.2 107.43 4 2.1 M 386.23 Km Tenggara 444.49 Km Timur Tenggara
71 12 Juni 2020 18:45:40 -6.83 105.99 114 2.9 M 253.92 Km Selatan Tenggara 293.37 Km Tenggara
72 12 Juni 2020 19:28:57 -5.99 105.99 175 4.4 M 178.36 Km Tenggara 239.29 Km Timur Tenggara
73 13 Juni 2020 14:15:18 -7.42 106.1 16 2.6 M 317.82 Km Selatan Tenggara 349.37 Km Tenggara
74 13 Juni 2020 21:45:38 -5.15 103.07 25 3.9 M 202.46 Km Barat 110.59 Km Barat
75 14 Juni 2020 00:42:55 -5.86 103.75 25 2.9 M 168.35 Km Barat Daya 99.507 Km Selatan Barat Daya
76 14 Juni 2020 14:36:23 -6.95 105.17 9 3.3 M 237.35 Km Selatan 247.23 Km Selatan Tenggara
77 15 Juni 2020 12:25:32 -8.17 108.12 27 2.9 M 515.99 Km Tenggara 568.99 Km Tenggara
78 15 Juni 2020 16:44:44 -5.08 102.37 23 3.1 M 278.32 Km Barat 187.30 Km Barat
79 15 Juni 2020 18:52:43 -4.83 102.73 24 3.3 M 237.16 Km Barat 148.85 Km Barat
80 16 Juni 2020 04:03:02 -5.34 102.56 5 3.1 M 261.95 Km Barat Barat Daya 169.87 Km Barat Barat Daya
81 16 Juni 2020 04:32:52 -7.19 105.97 25 4.3 M 288.57 Km Selatan Tenggara 320.64 Km Tenggara
82 16 Juni 2020 16:19:02 -7.71 106.06 30 2.7 M 345.52 Km Selatan Tenggara 371.89 Km Tenggara
23
83 16 Juni 2020 18:29:09 -7.78 106.26 22 3.0 M 361.54 Km Selatan Tenggara 391.50 Km Tenggara
84 17 Juni 2020 10:28:23 -8.05 107.95 29 3.5 M 493.39 Km Tenggara 546.02 Km Tenggara
85 17 Juni 2020 13:36:41 -7.72 106.47 12 3.6 M 366.14 Km Selatan Tenggara 401.31 Km Tenggara
86 17 Juni 2020 17:57:59 -5.71 105.32 1 3.3 M 109.15 Km Selatan Tenggara 159.19 Km Timur Tenggara
87 18 Juni 2020 12:33:18 -6.44 104.95 10 3.4 M 178.53 Km Selatan 186.08 Km Selatan Tenggara
88 18 Juni 2020 13:53:18 -6.51 104.9 10 4.0 M 186.13 Km Selatan 189.96 Km Selatan Tenggara
89 18 Juni 2020 13:53:18 -6.51 104.9 10 4.0 M 186.13 Km Selatan 189.96 Km Selatan Tenggara
90 18 Juni 2020 14:19:38 -6.53 104.89 5 3.2 M 188.33 Km Selatan 191.37 Km Selatan Tenggara
91 19 Juni 2020 05:34:48 -4.54 103.35 123 3.8 M 171.69 Km Barat 95.069 Km Barat Laut
92 19 Juni 2020 13:19:54 -5.23 102.62 11 3.4 M 253.08 Km Barat 161.18 Km Barat
93 19 Juni 2020 15:31:15 -7.88 107.03 6 3.1 M 414.10 Km Tenggara 456.94 Km Tenggara
94 19 Juni 2020 15:40:39 -6.73 104.68 10 2.9 M 211.61 Km Selatan 202.13 Km Selatan Tenggara
95 19 Juni 2020 16:14:31 -6.55 103.91 13 2.6 M 218.18 Km Selatan Barat Daya 170.93 Km Selatan
96 19 Juni 2020 16:26:35 -5.94 103.29 15 3.1 M 213.71 Km Barat Daya 133.15 Km Barat Daya
97 20 Juni 2020 00:53:30 -8.04 107.91 35 3.1 M 489.55 Km Tenggara 541.86 Km Tenggara
98 20 Juni 2020 06:22:54 -5.52 103.29 6 3.4 M 190.81 Km Barat Barat Daya 101.78 Km Barat Barat Daya
99 20 Juni 2020 08:17:06 -6.63 106.33 162 4.2 M 256.61 Km Tenggara 308.38 Km Tenggara
100 20 Juni 2020 13:42:36 -6.15 107.75 292 3.0 M 350.59 Km Timur Tenggara 427.24 Km Timur Tenggara
101 20 Juni 2020 14:34:20 -8.51 108.87 52 3.0 M 601.58 Km Tenggara 657.72 Km Tenggara
102 20 Juni 2020 20:41:15 -8.18 107.84 21 3.6 M 495.81 Km Tenggara 545.66 Km Tenggara
103 21 Juni 2020 17:41:31 -6.51 106.09 94 3.7 M 229.87 Km Tenggara 279.07 Km Tenggara
104 21 Juni 2020 18:35:30 -7.91 107.02 11 3.0 M 416.19 Km Tenggara 458.47 Km Tenggara
105 22 Juni 2020 01:48:40 -4.44 102.67 29 3.1 M 247.82 Km Barat 166.99 Km Barat Barat Laut
106 22 Juni 2020 01:48:40 -4.44 102.67 29 3.1 M 247.82 Km Barat 166.99 Km Barat Barat Laut
107 22 Juni 2020 05:45:41 -6.57 103.73 2 3.6 M 230.39 Km Selatan Barat Daya 176.17 Km Selatan Barat Daya
108 22 Juni 2020 05:45:41 -6.57 103.73 2 3.6 M 230.39 Km Selatan Barat Daya 176.17 Km Selatan Barat Daya
109 23 Juni 2020 12:09:40 -4.65 102.99 56 3.1 M 209.41 Km Barat 125.49 Km Barat Barat Laut
110 24 Juni 2020 00:59:30 -8.16 108.6 92 3.4 M 553.45 Km Tenggara 611.00 Km Tenggara
111 24 Juni 2020 04:03:01 -6.53 105.4 52 3.2 M 197.23 Km Selatan Tenggara 223.98 Km Tenggara
24
112 24 Juni 2020 05:37:41 -6.72 105.15 7 3.5 M 211.72 Km Selatan 224.20 Km Selatan Tenggara
113 24 Juni 2020 08:06:14 -4.19 103.36 91 2.8 M 182.20 Km Barat Barat Laut 120.57 Km Barat Laut
114 24 Juni 2020 10:15:30 -8.36 108.5 16 3.1 M 560.53 Km Tenggara 615.05 Km Tenggara
115 25 Juni 2020 04:34:42 -5.49 103.31 5 3.0 M 187.47 Km Barat Barat Daya 98.121 Km Barat Barat Daya
116 25 Juni 2020 12:53:03 -5.93 108.42 3 3.5 M 411.33 Km Timur Tenggara 493.08 Km Timur Tenggara
117 25 Juni 2020 21:00:15 -8.07 105.4 15 3.3 M 364.29 Km Selatan 370.03 Km Selatan Tenggara
118 26 Juni 2020 01:38:46 -7.31 106.12 27 3.7 M 307.80 Km Selatan Tenggara 341.60 Km Tenggara
119 26 Juni 2020 06:46:47 -5.13 103.04 29 3.1 M 205.38 Km Barat 113.63 Km Barat
120 26 Juni 2020 10:43:03 -7.65 107.13 33 2.8 M 400.31 Km Tenggara 447.90 Km Tenggara
121 26 Juni 2020 11:46:23 -4.43 102.00 19 4.0 M 321.33 Km Barat 237.52 Km Barat Barat Laut
122 26 Juni 2020 13:34:52 -7.25 107.73 5 3.5 M 414.72 Km Tenggara 475.49 Km Timur Tenggara
123 26 Juni 2020 17:24:23 -7.7 106.51 20 3.0 M 366.37 Km Selatan Tenggara 402.61 Km Tenggara
124 26 Juni 2020 18:13:23 -8.22 105.42 18 4.0 M 381.11 Km Selatan 386.22 Km Selatan Tenggara
125 27 Juni 2020 04:11:54 -6.15 104.5 22 3.2 M 151.71 Km Selatan Barat Daya 134.75 Km Selatan Tenggara
126 28 Juni 2020 01:43:10 -6.06 105.14 10 3.7 M 139.29 Km Selatan Tenggara 166.31 Km Tenggara
127 28 Juni 2020 03:47:51 -6.1 105.13 10 2.9 M 143.41 Km Selatan Tenggara 168.65 Km Tenggara
128 28 Juni 2020 10:35:05 -5.98 104.69 85 2.7 M 128.72 Km Selatan 127.50 Km Selatan Tenggara
129 28 Juni 2020 13:39:51 -6.43 103.69 21 3.3 M 220.14 Km Barat Daya 162.04 Km Selatan Barat Daya
130 28 Juni 2020 13:42:50 -7.98 108.6 83 2.5 M 540.35 Km Tenggara 599.87 Km Timur Tenggara
131 28 Juni 2020 20:43:02 -7.23 108.41 10 2.1 M 473.29 Km Tenggara 540.05 Km Timur Tenggara
132 29 Juni 2020 06:18:47 -7.02 106.65 10 2.4 M 312.55 Km Tenggara 362.59 Km Tenggara
133 30 Juni 2020 00:31:22 -6.1 105.13 1 3.3 M 143.41 Km Selatan Tenggara 168.65 Km Tenggara
134 30 Juni 2020 14:43:59 -4.55 103.34 5 2.6 M 172.57 Km Barat 95.374 Km Barat Barat Laut
25
Gambar 7. Petunjuk Arah yang digunakan dalam penentuan lokasi dari sensor
26
LIGHTNING
Sistem deteksi petir yang digunakan adalah Sistem deteksi dan analisa petir secara real-time
menggunakan software Lightning/2000v.6.3.1yang dirangkai dengan Boltek Lightning
Detection Sistem. StormTracker ini dapat mendeteksi strokes petir secara optimal sekitar 300
mil yang kemudian akan diplot secara otomatis dan real-time ke sistem, dimana semakin
banyak strokes maka semakin maksimal penentuan posisi dari sistem. StormTracker bekerja
dengan mendeteksi sinyal radio (AM) yang dihasilkan oleh petir dengan kata lain, antena
StormTracker dapat memberikan informasi arah dan jarak thunderstorm yang dikalkulasikan
dengan kekuatan sinyal yang diterima.
27
Thunderstorm bisa juga disebut Electrical storm/Lightning storm adalah sebuah bentuk cuaca
yang dicirikan oleh adanya kehadiran petir. Dari petir tersebut maka dapat dibuat klasifikasi
dan sistem peringatan terhadap aktivitas thunderstorm.
Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya
muatan pada awan karena pergerakannya yang terus menerus secara teratur, dan selama
pergerakan itu dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan
berkumpul pada salah satu sisi, dan muatan positif pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan
potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(electron) untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses ini, media yang dilalui electron adalah
udara, dan pada saat electron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah akan
terjadi ledakan suara yang menggelegar. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena
pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya
turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena adanya awan yang bermuatan positif dan
negatif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Petir jenis ini dapat
mengganggu aktivitas penerbangan.
Awan, pada umumnya kurang lebih mengandung listrik. Secara mekanik, thermodinamika,
energi kimia diubah menjadi energi listrik dengan kutub yang terpisah. Kebanyakan petir
memiliki fase waktu, antara lain:
Dalam kondisi cuaca yang normal, perbedaan potensial antara permukaan bumi dengan
12
ionosphere adalah sekitar 200.000 sampai 500.000 Volts, dengan arus sekitar 2x10
Amperes/m2. Perbedaan potensial ini diyakini memberikan kontribusi dalam distribusi badai
petir (Thunderstorm) di seluruh dunia.Pada lapisan atmosphere bertebaran gumpalan-
gumpalan awan yang diantaranya terdapat awan yang bermuatan listrik. Awan bermuatan
listrik tersebut terbentuk pada suatu daerah dengan persyaratan, kondisi udara yang lembab
(konsentrasi air yang banyak), gerakan angin ke atas, terdapat inti Higroskopis.
28
Kelembaban terjadi karena adanya pengaruh sinar matahari yang menyebabkan terjadinya
penguapan air di atas permukaan tanah (daerah laut, danau). Sedangkan pergerakan udara ke
atas disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan akibat daerah yang terkena panas matahari
bertekanan lebih tinggi atau karena pengaruh angin. Di samping itu terdapat inti Higroskopis
sebagai inti butir-butir air di awan akibat proses kondensasi. Ketiga unsur inilah yang
diperlukan untuk menghasilkan awan guruh/awan Commulonimbus yang bermuatan negatif
yang karakteristiknya berbeda-beda sesuai dengan kondisi tempatnya. Muatan awan bawah
yang negatif akan menginduksi permukaan tanah menjadi positif maka terbentuklah medan
listrik antara awan dan tanah (permukaan bumi). Semakin besar muatan yang terdapat di
awan, semakin besar pula medan listrik yang terjadi dan bila kuat medan tersebut telah
melebihi kuat medan tembus udara ke tanah, maka akan terjadi pelepasan muatan listrik
sesuai dengan hokum kelistrikan, peristiwa inilah yang disebut petir.
Dengan letak geografis yang dilalui garis khatulistiwa, Indonesia beriklim tropis. Hal ini
mengakibatkan Indonesia memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Oleh
karena itu, dianggap perlu untuk membuat analisa jumlah rata-rata petir tahunan yang
dilakukan secara berkesinambungan (Iso Kreaunik Level) yang kemudian pada gilirannya
dapat digunakan sebagai acuan untuk pembuatan Hazard Map yang akan dihubungkan dengan
skala resiko (Lightning Strike Intensity Based On Risk Scale).
Petir yang paling berbahaya dan merusak kebanyakan berasal dari pusat muatan yang lebih
rendah dan mengalirkan muatan negatif ke tanah, walaupun kadang kadang bermuatan positif
terutama pada musim dingin.
Petir Dalam Awan (IC) tipe yang paling umum terjadi antara pusatpusat muatan yang
berlawanan pada awan yang sama. Biasanya kelihatan seperti cahaya yang menghambur
(kelap kelip). Kadang kadang kilat keluar dari batas awan dan seperti saluran yang bercahaya
yang terlihat beberapa mil seperti tipe CG.
29
Petir Antar Awan (CC) terjadi antara pusat pusat muatan pada awan yang berbeda.Pelepasan
muatan terjadi pada udara cerah antara awan awan tersebut.
Petir Awan ke Udara (CA) terjadi jika udara di sekitar awan positif (+), berinteraksi
dengan udara yang bermuatan negatif (-). Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka
merupakan kombinasi dengan petir tipe CG.
Tipe Petir berdasarkan muatan petir terbagi dua yaitu Negatif (-) terjadi sambaran berulang
ulang dan bercabang cabang. Petir Positif (+)terjadi hanya satu kali sambaran.
Jumlah total aktivitas sambaran petir Provinsi Lampung dapat dilihat di grafik 1.
8000 6750
6255
6000 5238 5206
4629 4215
3581 3430
4000 2671 3024
2139 2288 2333
2000 1351 1409 969
862 687 422 5 8
72 1 235 86 9
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal Jumlah Sambaran
Dari grafik 1 dapat diketahui aktivitas sambaran petir tertinggi pada tanggal 16 Juni 2020
dengan jumlah 12730 sambaran.
30
Presentase berdasarkan tipe
petir bulan Juni 2020
CG+
CG- 40%
60%
Dari diagram 1 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 60% dan tipe CG+ 40% dari
total keseluruhan.
Tabel 1. Jumlah sambaran petir Provinsi Lampung CG+ dan CG-
31
30 6 3 -
Total 39870 60052
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 2 Juni 2020 yaitu sebanyak 41 dengan
sambaran CG- sebanyak 33, sambaran CG+ sebanyak 8.
32
Presentase berdasarkan tipe
petir bulan Juni 2020
CG+
34%
CG-
66%
Dari diagram 2 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 66% dan tipe CG+ 34% dari
total keseluruhan.
Tabel 2. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
33
28 0 0 -
29 0 0 -
30 0 0 -
Jumlah 47 91
Gambar 3 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kota Bandar Lampung pada bulan
Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa beberapa wilayah mengalami aktivitas sambaran
rendah, yaitu dengan jumlah kejadian 1-6 kejadian sambaran petir.
34
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Lampung Barat Dan Pesisir Barat Bulan Juni
2020
700
600
500
Jumlah
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
Grafik 4. Jumlah sambaran petir Lampung Barat dan Pesisir Barat bulan Juni 2020
Total Sambaran Petir Wilayah Lampung Barat Dan Pesisir Barat Bulan Juni
2020
800
600
Jumlah
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Grafik 5. Total sambaran petir Lampung Barat dan Pesisir Barat bulan Juni 2020
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 16 Juni 2020 yaitu sebanyak 644
sambaran dengan sambaran CG- sebanyak 444, sambaran CG+ sebanyak 200.
76%
35
Dari diagram 3 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 76% dan tipe CG+ 24% dari
total keseluruhan.
Tabel 3. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
36
Gambar 4. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Lampung Barat
Gambar 4 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kabupaten Lampung Barat dan
Pesisir Barat pada bulan Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa Kabupaten Lampung Barat
dan Pesisir Barat pada umumnya memiliki aktivitas sambaran petir sangat rendah, yaitu
dengan jumlah kejadian 0-1 kejadian.
37
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Lampung Selatan Juni 2020
350
300
250
Jumlah
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
Grafik 6. Jumlah sambaran petir bulan Juni 2020
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 2 Juni 2020 yaitu sebanyak 323
sambaran dengan sambaran CG- sebanyak 279, sambaran CG+ sebanyak 44.
CG+ 21%
CG-
79%
Dari diagram 4 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 79 % dan tipe CG+ 21% dari
total keseluruhan.
38
Tanggal CG+ CG- Keterangan
1 13 62 -
2 44 279 -
3 10 46 -
4 5 100 -
5 1 6 -
6 0 0 -
7 1 4 -
8 25 89 -
9 18 43 -
10 8 2 -
11 21 62 -
12 1 1 -
13 0 0 -
14 0 0 -
15 37 105 -
16 9 30 -
17 2 3 -
18 5 11 -
19 15 14 -
20 4 0 -
21 0 7 -
22 12 57 -
23 16 36 -
24 2 27 -
25 0 0 -
26 0 1 -
27 15 14 -
28 0 1 -
29 0 4 -
30 0 0 -
Jumlah 264 1004
39
Gambar 5. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Lampung Selatan
40
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Lampung Timur Bulan Juni 2020
250
200
Jumlah
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
CG- CG+
Tanggal
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 21 Juni 2020 yaitu sebanyak 235
dengan sambaran CG- sebanyak 205 dan sambaran CG+ sebanyak 30.
CG+
CG-
25%
75%
Dari diagram 5 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 75% dan tipe CG+ 25% dari
total keseluruhan.
Tabel 5. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
41
Tanggal CG+ CG- Keterangan
1 17 92 -
2 6 22 -
3 9 30 -
4 16 57 -
5 6 13 -
6 0 0 -
7 0 19 -
8 14 17 -
9 16 84 -
10 3 2 -
11 2 7 -
12 2 6 -
13 1 3 -
14 0 0 -
15 42 61 -
16 23 22 -
17 5 11 -
18 10 13 -
19 60 128 -
20 2 13 -
21 30 205 -
22 9 45 -
23 5 17 -
24 6 3 -
25 0 1 -
26 0 0 -
27 6 10 -
28 0 4 -
29 0 1 -
30 5 2 -
Jumlah 295 888
42
Gambar 6. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Lampung Timur
Gambar 6 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kabupaten Lampung Timur pada
bulan Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa wilayah Kabupaten Lampung Timur pada
umumnya memiliki mengalami aktivitas sambaran petir mayoritas sangat rendah berjumlah 0-
1 kejadian.
43
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Lampung Utara Bulan Juni 2020
5000
4000
Jumlah
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Grafik 11. Total sambaran petir bulan Juni 2020
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 16 Juni 2020 yaitu sebanyak 4672
sambaran dengan sambaran CG- sebanyak 2394, sambaran CG+ sebanyak 2278.
54%
Dari diagram 6 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 46% dan tipe CG+ 54% dari
total keseluruhan.
44
Tanggal CG+ CG- Keterangan
1 1378 1111 -
2 35 29 -
3 299 209 -
4 1140 803 -
5 290 266 -
6 0 1 -
7 73 76 -
8 872 818 -
9 164 139 -
10 250 123 -
11 1122 630 -
12 448 185 -
13 236 80 -
14 0 0 -
15 809 593 -
16 2278 2394 -
17 336 224 -
18 852 877 -
19 608 438 -
20 2104 1809 -
21 491 476 -
22 1081 1681 -
23 199 95 -
24 33 14 -
25 0 0 -
26 0 1 -
27 147 105 -
28 24 21 -
29 2 0 -
30 1 0 -
Jumlah 15272 13198
45
Gambar 7. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Lampung Utara
Gambar 7 menggambarkan sebaran petir wilayah Kabupaten Lampung Utara pada bulan Juni
2020. Dari gambar ini terlihat bahwa wilayah Kabupaten Lampung Utara pada umumnya
memiliki mengalami aktivitas sambaran petir mayoritas tinggi berjumlah 12-24 kejadian.
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
46
Total Sambaran Petir Wilayah Lampung Tengah Bulan Juni 2020
5000
4000
Jumlah
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 22 Juni 2020 yaitu sebanyak 4308
dengan sambaran CG- sebanyak 3185 dan sambaran CG+ sebanyak 1123.
Presentase berdasarkan
tipe petir bulan Juni 2020
CG+
31%
CG-
69%
Dari diagram 7 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 69% dan tipe CG+ 31% dari
total keseluruhan.
Tabel 7. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
47
13 37 63 -
14 0 1 -
15 1036 1870 -
16 861 2173 -
17 137 189 -
18 496 715 -
19 976 1804 -
20 13 36 -
21 205 966 -
22 1123 3185 -
23 124 252 -
24 26 74 -
25 1 1 -
26 0 0 -
27 97 143 -
28 53 76 -
29 12 6 -
30 0 0 -
Jumlah 8730 19891
Gambar 8. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Gambar 8 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada
bulan Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa pada wilayah Kabupaten Lampung Tengah
48
umumnya memiliki mengalami aktivitas sambaran petir mayoritas sedang berjumlah 6-12
kejadian.
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 5 Juni 2020 yaitu sebanyak 102 dengan
sambaran CG- sebanyak 88 dan sambaran CG+ sebanyak 14.
49
Presentase berdasarkan tipe
petir Bulan Juni 2020
CG+ 15%
CG-
85%
Dari diagram 8 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 85% dan tipe CG+ 15% dari
total keseluruhan.
Tabel 8. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
50
Gambar 9. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Mesuji
Gambar 9 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kabupaten Mesuji pada bulan
Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa pada wilayah Kabupaten Mesuji umumnya
memiliki mengalami aktivitas sambaran petir mayoritas sangat rendah berjumlah 0-1
kejadian.
51
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Way Kanan Bulan Juni 2020
6000
5000
4000
Jumlah
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
6000
5000
4000
Jumlah
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 4 Juni 2020 yaitu sebanyak 4942
dengan sambaran CG- sebanyak 2571 dan sambaran CG+ sebanyak 2371.
CG-
56%
44%
Dari diagram 9 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 56% dan tipe CG+ 44% dari
total keseluruhan.
52
Tabel 9. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
53
Gambar 10. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Way Kanan
Gambar 10 memperlihatkan sebaran petir Kabupaten Way Kanan pada bulan Juni 2020. Dari
gambar ini terlihat bahwa wilayah Kabupaten Way Kanan pada umumnya memiliki
mengalami aktivitas sambaran petir mayoritas sedang berjumlah 6-12 kejadian.
60
Jumlah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
Grafik 18. Jumlah sambaran petir bulan Juni 2020
54
Total Sambaran Petir Wilayah Tulang Bawang Bulan Juni 2020
80
60
Jumlah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 5 Juni 2020 yaitu sebanyak 74 dengan
sambaran CG- sebanyak 54 dan sambaran CG+ sebanyak 20.
Presentase berdasarkan
tipe petir bulan Juni 2020
CG+ 23%
CG-
77%
Dari diagram di atas dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 77% dan tipe CG+ 23%
dari total keseluruhan.
Tabel 10. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
55
12 0 0 -
13 0 0 -
14 0 0 -
15 1 5 -
16 3 2 -
17 0 0 -
18 2 15 -
19 1 11 -
20 4 16 -
21 2 4 -
22 2 10 -
23 0 0 -
24 0 1 -
25 0 0 -
26 0 0 -
27 0 0 -
28 0 0 -
29 0 0 -
30 0 0 -
Jumlah 50 171
Gambar 11. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Tulang Bawang
56
Gambar 11 memperlihatkan sebaran kejadian petir wilayah Kabupaten Tulang Bawang dalam
periode Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa Kabupaten Tulang Bawang pada umumnya
memiliki intensitas sambaran petir sangat rendah yaitu 0-1 kejadian.
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Tulang Bawang Barat Bulan Juni 2020
200
150
Jumlah
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
CG-
Tanggal
Total Sambaran Petir Wilayah Tulang Bawang Barat Bulan Juni 2020
200
150
Jumlah
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 4 Juni 2020 yaitu sebanyak 169 dengan
sambaran CG- sebanyak 140 dan sambaran CG+ sebanyak 29.
57
Presentase berdasarkan tipe
petir bulan Juni 2020
CG+
24%
CG-
76%
Dari diagram 11 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 69% dan tipe CG+ 31% dari
total keseluruhan.
Tabel 11. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
58
27 8 13 -
28 0 0 -
29 0 0 -
30 0 0 -
Jumlah 209 650
Gambar 12. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
Gambar 12. menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kabupaten Tulang Bawang
Barat pada bulan Juni 2020. Dari gambar ini terlihat bahwa secara umum intensitas sambaran
petir memiliki intensitas sambaran petir sangat rendah 0-1 kejadian.
59
Aktivitas Sambaran Petir Wilayah Pringsewu Bulan Juni 2020
700
600
500
Jumlah
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 22 Juni 2020 yaitu sebanyak 608
dengan sambaran CG- sebanyak 492 dan sambaran CG+ sebanyak 116.
76%
Dari diagram 12 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 76% dan tipe CG+ 24% dari
total keseluruhan.
60
Tabel 12. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
61
Gambar 13. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Pringsewu
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
62
Total Sambaran Petir Wilayah Pesawaran Bulan Juni 2020
600
500
400
Jumlah
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 22 Juni 2020 yaitu sebanyak 528
dengan sambaran CG- sebanyak 424 dan sambaran CG+ sebanyak 104.
73%
Dari diagram 13 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 73% dan tipe CG+ 27% dari
total keseluruhan.
Tabel 13. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
63
13 12 11 -
14 0 0 -
15 26 72 -
16 76 160 -
17 13 10 -
18 23 51 -
19 43 70 -
20 2 1 -
21 0 3 -
22 104 424 -
23 7 34 -
24 11 14 -
25 0 0 -
26 0 0 -
27 17 22 -
28 1 7 -
29 2 6 -
30 0 0 -
Jumlah 656 1774
Gambar 14. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Pesawaran
64
2.13 Kabupaten Tanggamus
Jumlah total aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Tanggamus sebanyak 2703
sambaran dapat dilihat dalam grafik 27 :
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 22 Juni 2020 yaitu sebanyak 416
dengan sambaran CG- sebanyak 349 dan sambaran CG+ sebanyak 67.
79%
65
Dari diagram 14 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 79% dan tipe CG+ 21% dari
total keseluruhan.
Tabel 14. Jumlah sambaran petir CG+ dan CG-
66
Gambar 15. Peta sebaran aktivitas sambaran petir wilayah Kabupaten Tanggamus
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal CG- CG+
67
Total Sambaran Petir Wilayah Metro Bulan Juni 2020
50
Jumlah 40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Aktivitas sambaran petir tertinggi terjadi pada tanggal 15 Juni 2020 yaitu sebanyak 43 dengan
sambaran CG- sebanyak 25 dan sambaran CG+ sebanyak 18.
CG+
31%
CG-
69%
Dari diagram 15 dapat dilihat persentase untuk tipe petir CG- 69% dan tipe CG+ 31% dari
total keseluruhan.
68
13 0 1 -
14 0 0 -
15 18 25 -
16 2 1 -
17 0 0 -
18 2 1 -
19 7 24 -
20 0 0 -
21 0 2 -
22 2 5 -
23 0 0 -
24 0 0 -
25 0 0 -
26 0 0 -
27 0 0 -
28 0 1 -
29 0 1 -
30 0 0 -
Jumlah 45 101
69
Gambar 16 menggambarkan sebaran intensitas petir wilayah Kota Metro pada bulan Juni
2020. Dari gambar ini terlihat bahwa pada umumnya Kabupaten Metro memiliki aktivitas
petir rendah 1-6 kejadian.
70