Anda di halaman 1dari 5

MEMBUAT BAHAN PENYELIDIKAN ALKITAB

A. Apakah Bahan Penyelidikan Alkitab (Bahan PA) itu?


Alat untuk mengarahkan penyelidikan dan diskusi dalam suatu PA Pribadi atau Kelompok, agar
tujuan PA itu dapat tercapai, yaitu orang atau anggota kelompok dapat menemukan, memahami
dan menerapkan pesan bagian Firman Tuhan yang diselidiki.

B. Struktur Bahan PA
1. Judul
2. Tujuan (bisa dituangkan dalam bagian pendahuluan, atau dituliskan pada bagian tersendiri dari
bahan PA)
3. Pendahuluan
4. Latar Belakang
5. Pertanyaan Penyelidikan dan Diskusi
6. Penutup

C. Tahapan Membuat Bahan PA


1. Menetapkan Perikop atau Topik dari Bahan PA
 Perikop bisa satu kitab, pasal, bagian dari pasal atau ayat.
 Sebaiknya pilih yang hanya membahas satu pokok atau ajaran utama saja.
 Bisa juga kita menetapkan topik PA terlebih dahulu, kemudian kita pilih perikopnya.
 Pemilihan bisa didasarkan pada pengalaman atau buku-buku yang membahas intisari dari
kitab-kitab yang ada dalam Alkitab.
 Perhatikan kondisi dan kebutuhan orang atau kelompok yang akan memakai bahan PA.

2. Mem-PA-kan Perikop yang Telah Dipilih


 Tahap yang paling penting dan menentukan.
 PA-kan perikop dengan penuh kesungguhan untuk mencari pesan yang Tuhan
sampaikan; jangan hanya untuk membenarkan tujuan atau pendapat pribadi.
 Lakukan penggalian Firman Tuhan secara benar dan sedalam mungkin.
Ingat selalu kebenaran yang ada dalam pernyataan berikut ini: “Akitab bisa menjadi seperti
sebuah sungai yang cukup dangkal, sehingga seorang anak kecil dapat bermain di
dalamnya, tanpa takut tenggelam. Tetapi Alkitab juga bisa menjadi seperti sebuah laut
yang sangat dalam, sehingga para teolog dapat berenang dan menyelam ke dalamnya,
tanpa pernah mencapai dasarnya.”

1
Ingatlah bahwa dalam batas-batas tertentu, kedalaman pemahaman Firman Tuhan yang
anda peroleh, dan yang nantinya akan anda bagikan kepada pemakai bahan PA,
bergantung pada bagaimana anda menggalinya saat membuat bahan PA!
 Bila pembuatan bahan PA dilakukan secara berkelompok, lakukan PA sendiri-sendiri
terlebih dahulu, baru kemudian PA-kan kembali bersama-sama, untuk memperdalam atau
memperbaiki hasil yang telah didapat, serta menyamakan persepsi.
 Paling penting: berdoa dan bergantung pada kasih karunia Allah.

3. Memilih Pokok Bahasan Utama dan Merumuskan Tujuan


 Setelah mem-PA-kan perikop, mungkin anda akan mendapatkan banyak pelajaran dari
perikop. Maka anda harus memilih mana yang akan menjadi pokok bahasan utama dalam
bahan PA.
 Pemilihan harus didasarkan pada kebutuhan pemakai bahan PA, serta situasi dan kondisi
di mana PA akan dilakukan.
 Kemudian rumuskan tujuan bahan PA, dengan kriteria berikut:
(1) Sesuai dengan Firman Tuhan.
(2) Sesuai dengan kebutuhan pemakai bahan PA (kedewasaan rohani, pergumulan, situasi
dan kondisi sekitar yang dihadapi, tanggung jawab pelayanan, dll.).
(3) Jelas penerapannya.
(4) Kalimatnya jelas, singkat dan padat.
 Bila tujuan telah ditetapkan terlebih dahulu (oleh sie. PA/Acara), pembuat bahan harus
tetap menggumulkan apakah tujuan itu sesuai dengan kriteria tersebut.

4. Membuat Pertanyaan Penggalian dan Diskusi


 Pertanyaan-pertanyaan dibuat untuk mengarahkan pemakai bahan PA agar dapat
menemukan, memahami dan menerapkan Firman Tuhan sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
 Pemakai bahan tidak perlu mendalami perikop secara mendetail seperti penggalian yang
telah dilakukan pembuat bahan, tetapi harus diarahkan secara bertahap sesuai dengan alur
perikop.
 Ada banyak jalan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, tetapi harus dipilih jalan yang
termudah.
 Bentuk-bentuk pertanyaan:
a. Pertanyaan Observasi:
 Bersifat menggali fakta-fakta dari perikop.
 Bentuk: apa, siapa, di mana, kapan, mengapai, bagaimana
 Untuk mengarahkan pemakai bahan PA, dapat dicantumkan ayat yang dimaksud.

2
b. Pertanyaan Interpretasi:
 Bersifat menyimpulkan fak-fakta yang didapat, guna menemukan arti asal/maksud
penulis bagi pembaca mula-mula.
 Bentuk: mengapa penulis menunjukkan hal itu, apa maksud penulis, apa implikasi,
dll.
 Bisa dibantu dengan ayat referensi yang diperlukan. Tapi harus dipilih dan dibatasi
jumlahnya, agar tidak membingungkan dan tetap fokus.
 Harus didukung oleh observasi yang kuat dan latar belakang yang memadai.

c. Pertanyaan Aplikasi:
 Bersifat menarik relevansi Firman Tuhan dengan diri pemakai bahan dan apa yang
harus ia lakukan.
 Mengajak pemakai bahan merefleksikan apa yang Tuhan telah ajarkan dan
bagaimana penerapannya, misalnya: Apa yang ada dapatkan…? Bagaimana
kehidupan anda selama ini…? Sudah sesuaikah…? Apa yang Tuhan tuntut dari diri
anda…? Langkah praktis apa…?, dll.
 Bila bahan PA dipakai dalam kelompok, minta agar tiap anggota mensharingkan
hasil refleksi dan aplikasi yang akan dilakukan.
 Pikirkan dan siapkan suatu aplikasi konkrit, yang diambil oleh pembuat bahan atau
yang bisa menjadi contoh bagi pemakai bahan PA. Untuk itu anda bisa menggunakan
pertanyaan apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada/oleh siapa aplikasi akan
dilakukan.

 Harus memiliki alur yang teratur: observasi, interpretasi dan aplikasi.


 Buat variasi pertanyaan sebanyak mungkin, lalu pilihlah yang terbaik, sesuai dengan
tujuan PA, kedewasaan pemakai bahan, dan waktu yang akan dipakai untuk ber-PA.
Hal-hal yang kurang penting untuk dibahas, bisa dimasukkan ke dalam Pendahuluan, Latar
Belakang, dituliskan sebagai pernyataan/keterangan, atau disampaikan secara lisan oleh
Pemimpin PA Kelompok.
 Tentukan porsi waktu untuk tiap pertanyaan.
 Evaluasi pertanyaan yang telah dibuat, apakah:
 Cukup jelas/dapat dimengerti pemakai bahan PA?
 Mendorong pemakai bahan PA untuk berpikir?
 Cukup mendorong anggota kelompok PA untuk berdiskusi secara aktif?
 Fokus pada perikop/tujuan atau malah melebar dan memancing terjadinya debat?
 Bisa selesai dibahas dalam waktu yang tersedia?

3
 Pertanyaan mana yang bisa ditiadakan bila waktu PA hampir habis?

5. Membuat Latar Belakang


 Merupakan bagian yang berisi keterangan-keterangan tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan perikop, yang diperlukan pemakai bahan untuk melakukan penafsiran.
 Perhatikan bentuk penulisan perikop, sebab bentuk penulisan yang berbeda
membutuhkan keterangann-keterangan yang berbeda pula.
 Pastikan mengandung semua keterangan yang diperlukan, tetapi buatlah tetap singkat dan
padat.
 Keterangan-keterangan yang diperlukan dapat diperoleh dari Kamus atau Ensiklopedi
Alkitab, Pendahuluan dan Bagian Keterangan pada Study Bible atau Commentary yang
baik.

6. Membuat Pendahuluan
 Merupakan bagian yang memberikan penjelasan dan arahan mengenai pokok bahasan
utama dalam PA.
 Harus dibuat semenarik mungkin bagi pemakai bahan PA, agar tertarik dan bersemangat
untuk mengikuti PA.
 Dapat berupa fakta-fakta tentang pokok bahasan, peristiwa, pengalaman pribadi, kutipan
pernyataan seseorang, pertanyaan-pertanyaan umum/orang yang belum percaya/orang
percaya, bagian dari cerita, film, puisi, lagu, kata mutiara, ayat Alkitab, dll., yang relevan
dengan pokok yang akan dibahas.

7. Membuat Judul
 Merupakan bagian yang menunjukkan intisari dari PA yang akan dilakukan.
 Harus singkat, menarik dan mudah diingat.

8. Membuat Penutup
 Merupakan bagian akhir bahan PA yang merupakan rangkuman dari apa yang telah
dibahas dalam PA, dan dibuat agar pemakai bahan terus mengingat dan melakukan apa
yang telah dipelajari.
 Dapat berupa suatu pernyataan yang dibuat pembuat bahan PA, kutipan pernyataan
seseorang, lagu, puisi, kata-kata mutiara, doa, ayat yang ditekankan (bisa diambil dari luar
perikop, tapi isinya harus serupa dengan yang ada dalam perikop), dll.
 Harus singkat dan mudah diingat.

9. Menguji Bahan PA yang Telah Dibuat dan Melakukan Revisi

4
 Ujilah bahan Pa yang telah dibuat dengan melakukan simulasi.
 Periksalah apakah setiap bagian telah tersusun dengan baik dan sistematis, kalimat-
kalimatnya mudah dimengerti, menarik minat pemakai bahan PA, dan apakah tujuannya
tercapai.
 Bila diperlukan, lakukan revisi.

10. Melaksanakan Persiapan Bagi Pemimpin PA


 Mencakup pembahasan perikop (Persiapan Pra-Bahan) dan pembahasan bahan PA
(Persiapan Bahan).
Keduanya perlu dilakukan agar pemimpin PA tidak hanya bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di bahan PA saja, tetapi ia benar-benar memahami perikop, sehingga
dapat membagikan secara kaya dan memenuhi kebutuhan anggota kelompok Pa yang tidak
tercakup dalam bahan PA.
 Dalam persiapan ini, pembuat bahan Pa bisa mendapatkan masukan untuk revisi, baik
mengenai pemahaman perikop mau pun bahan yang telah dibuat.

11. Melakukan Revisi Akhir


Setelah seluruh persiapan bagi para pemimpin PA kelompok selesai, maka pembuat bahan PA
harus melakukan revisi akhir, dengan mempertimbangkan masukan-masukan yang diperoleh.

D. Penutup
 Pelayanan membuat bahan PA adalah suatu tugas pelayanan yang istimewa.
Sebab kita beroleh kesempatan untuk menggali dan menikmati kebenaran Firman Tuhan,
kemudian membagikannya kepada orang lain melalui bahan PA yang kita buat, sehingga
mereka juga bisa menikmatinya.
Ini berarti kita mendapat kesempatan untuk turut serta dalam pekerjaan paling mulia di dunia
ini, yaitu penciptaan kembali orang-orang pilihan Allah seturut gambar dan rupa Allah yang
sejati, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah. Karena itu marilah kita mengerjakannya sepenuh hati
dan semaksimal mungkin dengan kekuatan dari Tuhan.
 Dibutuhan ketekunan untuk menjadi pembuat bahan PA yang terampil.
Jangan cepat puas dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah didapat, dan jangan putus
asa bila alami kesulitan. Latih, kuasai dan kembangkan terus pengetahuan dan keterampilan
anda.
Dengan kasih karunia Tuhan, anda pasti akan dapat menjadi pembuat bahan PA yang baik.
--------------------------------------------------------------------------
Training PMK Kukusan, 21 Maret 2009
 Febyan Mirag Molle, Staf Mahasiswa Perkantas Jakarta

Anda mungkin juga menyukai