Oleh :
NIM 102017034
BANDUNG
2020
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri terutama pada saat batuk dan saat bernafas
mengeluh tidak nafsu makan dan terasa mual sehingga tidak habis
Pasien bekerja sebagai sopir angkot dan perokok berat. Mulai pagi
meningkat.
Bulan desember 2019 pasien mulai lagi mengeluh batuk. Dan bulan
pleura.
Tidak terkaji
1) Data Psikologis
a. Status emosi
b. Konsep diri
Konsep diri
Harga diri :
c. Gaya komunikasi
d. Pola interaksi
Klien mudah bergaul dan mudah akrab begitupun dengan
lingkungan sekiar.
e. Pola koping
berkomunikasi.
2) Data Sosial
Tidak terkaji
3) Data Spiritual
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Tidak terkaji
d. Konsep ketuhanan
Tidak terkaji
e. Makna hidup
Tidak terkaji
Tidak terkaji
h. Dukungan komunitas
Tidak terkaji
o
1 Nutrisi
Makan
Minum
BAB
BAK
Waktu tidur
Keluhan
4 Kebiasaan diri
5) Pemeriksaan Fisik
HR = 88 kali/menit
RR = 28 kali/menit
S = 37,3 OC
Status Antopometri : BB = 42 kg
TB = 165 cm
b. Sistem Pernapasan
binasal canule.
c. Sistem Kardiovaskular
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Endokrin
f. Sistem Perkemihan
g. Sistem Persarafan
pertanyaan perawat .
dengan normal.
h. Sistem Muskuloskeletal
Sistem Integumen
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologim
- Hematokritm 25 40 ~ 52 %
- PV 50
- K 3
- CI 92
A. Analisa data
- ND 88x/menit ↓ terpasangnya
- Pasien mengeluh ↓
pemasangan selang ↓
WSD.Nyeri di Menstimulasi
dada kanan
Nyeri akut
2 Do : Ca paru Bersihan jalan
- Terpasang oksigen 3 ↓
Ds : ↓
Sesak nafas
nafas
3 Do : Efusi pleura Defisit perawatan
kotor. paru
Ds : ↓
pagi-pagi.
4 Do : Ca paru Defisit nutrisi
- Albumin ↓ ↓
Ds : peradangan
- Pasien mengeluh ↓
Meningkatnya TNF
Tidak adekutnya
reseptor insulin
membawa glukosa
kedalam sel
Cadangan energi
Defisit nutrisi
5 Do : Terjadinya Resiko infeksi
- HB ↓ pleura masuknya
Ds : ↓
tindakan bedah
Terpasang selang
kanan
Resiko masuknya
potogenik di area
Resiko infeksi
1. Nyeri akut
3. Defisit nutrisi
4. Resiko infeksi
keperawatan
1 Nyeri Setelah dilakukan Observasi 1. Untuk
farmakologi memperberat
dalam mengatasi
pemilihan nyerinya
Kolaborasi 5. Untuk
6. Kolaborasi menyesuaikan
apa.
6. Untuk
meredakan
nyeri pasien
jika nyerinya
sangat tidak
tertahankan.
2 Bersihan Setelah dilakukan Observasi Observasi
mulut.
5. Anjurkan
mengulangi
tarik nafas
dalam hingga 3
kali.
Kolaborasi
6. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran dll.
3 Defisit nutrisi Setelah di lakukan Observasi
pemberian makan
medikasi
sebelum makan
(pereda nyeri)
4 Resiko Setelah dilakukan Observasi
memeriksa 6. Untuk
operasi.
6. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
5 Defisit Setelah dilakukan Observasi 1. Agar mengetahui
6. Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai
kemampuan.
A. Pembahasan
medis efusi pleura e.c Ca paru yang sudah terpasang WSD, di ruang IGD
teori dengan praktek selama asuhan keperawatan. Berikut ini akan dibahas
1. Pengkajian
Dari hasil pengkajian ditemukan riwayat data subjektif yaitu, Pasien mengeluh
nyeri terutama pada saat batuk dan saat bernafas setiap pergerakan dada. Nyeri
terasa seperti di tusuk-tusuk jarum dan terasa panas di skla nyeri 5, pasien
tampak batuk berdahak dan kesulitan mengeluarkan dahak. warna hijau kental,
posisi tidur semi fowler, sering kali pasien terbangun. posisi duduk
membungkuk, terutama pada saat batuk. Pasien mengeluh cape dan tidak dapat
tidur karena sering batuk dan khawatir selang yang terpasang di punggung
terlepas. Saat posisi bersandar, pasien mengeluh nyeri di area penusukan WSD
tumpukan bantal. Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan dan terasa mual
WSD di ICS 5 kanan : tampak fiksasi jahitan kulit dengan selang cukup kuat,
tidak longgar, tidak ada rembesan cairan dari sela lubang tersebut, tidak ada
terendam cairan, tampak undulasi terutama saat saat bernafas aktif, produksi
dinas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut
Diagnosa ini diangkat dari keluhan pasien yang mengeluh nyeri pada area
ICS 5 kanan), quality (seperti di tusuk-tusuk jarum dan dan terasa panas),
Diagnosa ini diangkat berdasarkan keluhan tidak dapat tidur karena sering
berwarna hijau kental, pasien terlihat dengan posisi semi powler. Dan
28x/menit.
c. Defisit Nutrisi
Diagnosa ini di angkat berdasarkan keluhan tidak nafsu makan dan terasa
mual, makanan tidak habis. Dan di hasil laboratorium albumin nya turun.
d. Resiko infeksi
Diagnosa ini diangkat berdasarkan keluhan tidak nafsu makan, dan terasa
mual, makanan juga tidak habis. Pasien juga merokok, terdapat luka post
tampak berkeringat dan aga kotor, kuku tangan dan kuku kaki panjang dan
kotor.
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut
adanya retensi sputum, atur posisi semi fowler, anjurkan tarik nafas dalam
c. Defisit Nutrisi
d. Resiko infeksi
infeksi adalah monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik, cuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien,
jelaskan tanda dan gejala infeksi, anjarkan cara mencuci tangan dengan
benar, ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi, anjurkan