Oleh :
NIM 102017034
BANDUNG
2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
1. Reproduksi sel
Reproduksi sel yang diperlukan untuk menganti sel yang mati, rusak,
2. Komunikasi sel
Sel berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. Sinyal ini
3. Adhesi sel
4. Spesialisasi sel
khusus. Sebagai contoh, sel dapat berkembang menajdi sel jantung, sel
5. Kematian sel
1. Reproduksi sel
2. Komunikasi sel
darah atau cairan getah bening. Setelah keluar dalam aliran darah, sel-
4. Spesialisasi sel
menjadi sel jenis tertentu. Serupa dengan sel induk, sel-sel kanker
ke seluruh tubuh.
5. Kematian sel
Ketika gen dalam sel normal rusak dan tidak bisa diperbaiki, DNA
yang terjadi pada pemeriksaan gen yang rusak pada sel kanker tidak
dibatalkan.
Purba (2015) mengatakan Ca paru atau sering disebut juga kanker
paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru-paru maupun yang
berasal dari paru-paru itu sendiri. Keganasan itu sendiri disebabkan oleh
disekitar rongga paru-paru yang sering disebut dengan (efusi pleura). Efusi
2018)
paru kolaps atau mengempis sebagian atau seluruhnya dan suatu keadaan
terjadinya tambahan udara, cairan atau darah di dalam rongga pleura. Jika
Research, 2019)
George & papagiannopoulos (2015) mengatakan, water seal
infeksi untuk itu jika seseorang yang terpasang WSD harus latihan
B. ANATOMI FISIOLOGI
tipis yang bernama pleura, pleura terbagi menajdi dua yaitu pleura
viseralis dan pleura pariental. Pleura viseralis yaitu selaput tipis yang
struktur elastis, dalam keadaan normal terdapat lapisan cairan tipis antara
paru dan dinding dada sehingga paru-paru mudah bergeser pada dinding
dada karena memiliki struktur yang elastis. Fungsi paru-paru yaitu untuk
pertukaran gas antara darah dan atmosfer atau lapisan gas. Pertukaran gas
karbon di oksida. Oksigen dan karbo dioksida terus berubah sesuai dengan
C. ETIOLOGI
kanker paru karena diketahui bahwa asap rokok mengandung lebih dari
1. Pria
berkala.
Infeksi :
1. Tuberculosis
2. Pneumonia
3. Abses paru
4. Perforasi esophagus
5. Abses subfrenik
Non-infeksi
1. Karsinoma paru
4. Tumor ovarium
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Hipotiroidisme
9. Kilotoraks
Hiperolasi, metaplasi
Iritasi, ulserasi, pneumoni
Karsinoma sel
adenokarsinoma skuamosa,karsinoma
Himoptisis
bronkus menjadi
berkembang maka batuk
Mengandung mokus
timbul lebih sering
berlebih
Transudat
Sesak nafas
Anoreksia Resiko tinggi terhadap
tindakan drainase dada
Ketidakseimbangan nutrisi
Nyerii, resiko infeksi
kurang dari kebutuhan
Ketidakefektifan pola
Insufisiensi oksigenasi
nafas
Gangguan metabolisme
O2 Suplai 02 menurun
tidak tampak adanya tanda dan gejala di bawah ini apabila di rasakan
bronchitis) (5) adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung (6) suara
yang berubah dari biasanya (7) pergerakan dada berkurang dan terhambat
bagian yang mengalami efusi pleura (8) perkusi meredup di atas efusi
Tanda dan gejala efusi pleura (1) sesak nafas (2) nyeri dada (3)
kesulitan bernafas (4) peningkatan suhu tubuh jika ada infeksi (5)
F. TINDAKAN MEDIS
1. Tirah baring
2. Antibiotik
3. Pleurodesis
4. Thorakosentesis
Wuryano, 2016 mengatakan tindakan medis yang dilakukan pada
seperti nyeri, dan sesak nafas maka cairan efusi sebanyak 1-1,2
terjadinya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka
2. Terapi farmakologi
a. Antibiotik
bakteri obat ini digunakan sebelum atau setelah operasi agar tidak
infeksi.
G. PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan labolatorium
kemungkinan metastasis.
kanker paru.
pemeriksaan sitologi.
pada pleura.
2. Biopsi pleura
3. Laboratorium
H. DIET
Asuhan keperawatan pada pada klien yang terpasang water sealed drainage
(WSD).
1. Prinsip fisiologis
a. Anatomi dada
Dada terdiri atas tiga komponen, yaitu mediastinum, rongga pleural
kanan, dan rongga pleural kiri, tiap rongga pleural dilapisi oleh
b. Tekanan pleural
2. Gambaran peralatan
a. Selang dada multipenetrasi adalah selang transparan pasien dapat
di pasang pasang lebih dari satu selang pada lokasi yang berbeda
b. Sisten dranase
Selang dada bekerja sebagai drain untuk dan cairan. Agar tekanan
drainase.
fisula.
dengan botol segel dalam air pada sistem ini yang penting
kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga harus cukup
memungkinkan
dada masuk ke
botol.
2. Campuran darah
menimbulkan
campuran busa
membatasi garis
pengukuran
drainase.
pengurangan pleura.
botol.
3. Mempunyai batas
kelebihan kapasitas
adanya kebocoran
pleura.
Tiga botol 1. Sistem paling 1. Lebih kompleks,
pemeliharaan.
a. Hemotorak.
b. Pneumotorak.
c. Fisula bronkopleural.
d. Efusi pleura.
Penatalaksanaan
1. Memberi posisi
2. Memantau drainase
posisi pasien.