Oleh :
NIM 102017034
BANDUNG
2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal yang terus
menurus. Dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitar organ
paru paru dan sel kanker tersebut akan menjalar ke tempat organ yang jauh
dari tempat awalnya. Sel kanker bersifat ganas dan dapat tumbuh dari
setiap jenis sel di organ tubuh manusia. Tapi pada kanker paru tidak
dappat terkendali karena salah satu faktor resiko pada kanker paru adalah
paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru-paru maupun yang
berasal dari paru-paru itu sendiri. Keganasan itu sendiri disebabkan oleh
disekitar rongga paru-paru yang sering disebut dengan (efusi pleura). Efusi
2018)
Anderson (2011) mengatakan, Efusi pleura adalah kondisi dimana
paru kolaps atau mengempis sebagian atau seluruhnya dan suatu keadaan
terjadinya tambahan udara, cairan atau darah di dalam rongga pleura. Jika
infeksi untuk itu jika seseorang yang terpasang WSD harus latihan
tipis yang bernama pleura, pleura terbagi menajdi dua yaitu pleura
viseralis dan pleura pariental. Pleura viseralis yaitu selaput tipis yang
struktur elastis, dalam keadaan normal terdapat lapisan cairan tipis antara
paru dan dinding dada sehingga paru-paru mudah bergeser pada dinding
dada karena memiliki struktur yang elastis. Fungsi paru-paru yaitu untuk
pertukaran gas antara darah dan atmosfer atau lapisan gas. Pertukaran gas
karbon di oksida. Oksigen dan karbo dioksida terus berubah sesuai dengan
C. ETIOLOGI
1. Pria
berkala.
Infeksi :
1. Tuberculosis
2. Pneumonia
3. Abses paru
4. Perforasi esophagus
5. Abses subfrenik
Non-infeksi
1. Karsinoma paru
3. Karsinoma mediastinum
4. Tumor ovarium
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Hipotiroidisme
9. Kilotoraks
Hiperolasi, metaplasi
Iritasi, ulserasi, pneumoni
Karsinoma sel
adenokarsinoma skuamosa,karsinoma
Himoptisis
bronkus menjadi
berkembang maka batuk
Mengandung mokus
timbul lebih sering
berlebih
Transudat
Sesak nafas
Anoreksia Resiko tinggi terhadap
tindakan drainase dada
Ketidakseimbangan nutrisi
Nyerii, resiko infeksi
kurang dari kebutuhan
Ketidakefektifan pola
Insufisiensi oksigenasi
nafas
Gangguan metabolisme
O2 Suplai 02 menurun
tidak tampak adanya tanda dan gejala di bawah ini apabila di rasakan
bronchitis) (5) adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung (6) suara
yang berubah dari biasanya (7) pergerakan dada berkurang dan terhambat
bagian yang mengalami efusi pleura (8) perkusi meredup di atas efusi
Tanda dan gejala efusi pleura (1) sesak nafas (2) nyeri dada (3)
kesulitan bernafas (4) peningkatan suhu tubuh jika ada infeksi (5)
F. TINDAKAN MEDIS
1. Tirah baring
2. Antibiotik
3. Pleurodesis
4. Thorakosentesis
Wuryano, 2016 mengatakan tindakan medis yang dilakukan pada
seperti nyeri, dan sesak nafas maka cairan efusi sebanyak 1-1,2
terjadinya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka
2. Terapi farmakologi
a. Antibiotik
bakteri obat ini digunakan sebelum atau setelah operasi agar tidak
infeksi.
G. PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan labolatorium
kemungkinan metastasis.
kanker paru.
pemeriksaan sitologi.
pada pleura.
2. Biopsi pleura
3. Laboratorium
H. DIET
a. Data demografi/identitas
Status, Alamat.
2. Biodata penanggung jawab : Nama, Umur, Jenis kelamin,
keluhan pasein.
b. Keluhan utama
didapat keluhan berupa sesak nafas, nyeri dada akibat iritasi pleura
yang bersifat tajam dan terlokalisir terutama pada saat batuk dan
bernafas.
dan tanda lainnya. Dan juga perlu tanyakan sejak kapan keluhan
3. Pola eliminasi
yang lemah, pasien akan lebih banyak bed rest sehingga akan
a. Diagnosa keperawatan.
dada kanan.
makanan.
WSD.