A. DEFINISI
Ca paru atau sering disebut dengan kanker paru. Sebagian besar kanker paru-paru berasal
dari sel-sel di dalam paru-paru, tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagin
tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru kanker paru-paru merupakan kanker yang paling
sering terjadi, baik pada pria maupun wanita kanker paru-paru juga merupakan penyebab
utama dari kematian akibat kanker.(koes irianto, dalam buku memahami berbagai penyakit
2016).
Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan disekitar rongga paru-paru atau
lebih sering kita sebut dengan (efusi pleura). Efusi pleura merupakan akumulasi cairan tidak
normal di rongga pleura yang di akibatkan oleh transudasi dan eksudasi permukaan pleura.
(jurnal kesehatan panca bhakti, volume VI 2016).
Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan diantara dua lapisan
pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada
bagian dalam. Cairan yang di produksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas
yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernafas, namun ketika cairan
tersebut berlebih dan menumpuk maka biasa menimbulkan gejala-gejala tertentu (koes
irianto, dalam buku memahami berbagai penyakit 2016)
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan cairan melebihi normal di
dalam cavum pleura dintara pleura parietalis dan visceralis dapat berupa transudate atau
cairan eksudat. Pada keadaan normal rongga pleura hanya mengandung cairan sebanyak 10-
20ml penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura adalah tuberkolosis, infeksi
paru non tuberkolosis, keganasan, sirosis hati, trauma tembus atau tumpul pada daerah ada,
infrak paru, serta gagal jantung kongestif. Efusi pleura ganas merupakan salah satu
komplikasi yang biasa ditemukan pada penderita keganasan dan terutama disebabkan oleh
kanker paru dan kanker payudara. Efusi pleura merupakan menisfestasi klinik yang dapat di
jumpai pada sekitar 50-60% penderita keganasan. (Putu bayu dian tresna dewi, dalm jurnal
efusi pleura 2016).
B. Anatomi fisiologi
Paru-paru merupakan alat pernapasaan utama. Paru-paru mengisi roongga dada. Terletak
disebelah kanan dan kiri dan tengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah
besarnya dan struktur lainnya yang terletak di dalam mediastinum. Paru-paru adalah organ
yang terbentuk kerucut dengan apeks (puncak) diatas dan muncul sedikit lebih tinggi
daripada klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru-paru duduk diatas landau rongga
toraks, diatas diafragman. Paru-paru mempunyai permukaan dalam yang memuat tampak
paru-paru, sisi belakang yang menyentuh tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi
sebagian sisi depan jantung.
Saluran nafas bagian bawah yang dilalui udara adalah
a. Trachea
Disokong pleh cincin tulang rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya
kurang lebih 5 inci, tempat dimana trakea bercabang menjadi bronkus utama kiri dan
kanan dikenal sebagai karina. Karina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan
bronkospasme dan batuk yang kuat jika dirangsang.
b. Bronkus
Terdiri atas 2 bagian yaitu broncus kanan dan kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebar, merupakan kelanjutan dari trachea yang arahnya hampir vertical. Bronkus kiri
lebih panjang dan lebih sempit, merupakan kelanjutan dari trakhea dengan sudut yang
lebih tajam. Cabang utama bronchus segmentalis. Bronkus dan brobkiolus dilapisi oleh
sel-sel yang permukaannya dilapisi oleh rambut pendek yang disebut silia, yang
berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi menuju laring.
c. Bronkiolus
membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar
lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori yang
menjadi saluran transisional antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
d. Alveoli
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat tiga jenis sel-sel alveolar, sel
alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding alveolar. Sel alvioler tipe II sel-
sel yang aktif secara metabolic, mensekresi surfactant, suatu fosfilipid yang melapisi
permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak tidak kolaps. Sel alveolar tipe III
adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagositosis yang besar yang memakan benda
asing dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan penting.
e. Alveoulus
Struktur anatomi yang memiliki bentuk yang berongga. Terdapat pada petenkim paru-
paru, yang meruapakan ujung dari pernapasan, dimana kedua sisi merupakan tempat
pertukaran darah.
f. Paru-paru
Merupakan alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa,
alveoli).
C. Etiologi dan predisposisi
Penyebab dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi
jangka panjang dari bahan-bahan karsiogenik merupakan faktor utama, tanpa
mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku
bangsa atauras status imunologis seperti kekebalan tubuh dari beberapa pustakaan
kebiasaan merokok menjadi penyebab utama dan penyebab lain seperti populasi udara,
diet, yang kurang mengandung (vitamin A).
Penyebab kanker paru terbesar adalah merokok. Faktor risiko kanker paru :
1. Pria berusia lebih dari 40 tahun.
2. Perokok memiliki risiko untuk mengidap kanker paru-paru.
3. Paparan terhadap asap rokok secara berkala (perokok pasif) akan sangat meningkatkan
risiko terkena kanker paru-paru. (koes irianto, buku memahami berbagai penyakit,2016)
Selain merokok ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-
paru.
1. Tidak adanya asupan buah-buahan segar dan sayuran dan makanan yang tinggi vitamin
A.
2. Uap minyak yang di hasilkan selama memasak biasa juga menyebabkan resiko terkena
kanker paru-paru. (jurnal hospital authority, 2017)
D. Patofisiologi
Etiologi
-Asap rokok
-Polusi udara
-Polusi lingkungan kerja
Adanya zat karsinogen Inhalasi zat karsinogen ke saluran nafas Beta karoten dalam tubuh
rendah
KANKER PARU
B1 B2 B3 B4
MK : Hemiplegia
MK : Bersihan jalan nafas Penurunan aliran darah MK : Gg.
tidak efektif - Pola napas tidak sistemik Keseimbangan
efektif
MK : Defisit pemenuhan ADL asam basa
- Kerusakan
pertukaran gas MK : Gg. Perfusi
jaringan
B5 B6 Psikososial
Gangguan menelan
- Ketidaktahuan
- Koping individu tidak
Mati rasa, lemah
efektif
Nafsu makan
menurun
MK : Intoleransi
aktifitas MK :
BB menurun
- Ansietas
- Kurang pengetahuan
MK: Perubahan nutrisi - Gangguan konsep diri;
kurang dari kebutuhan harga diri rendah
tubuh
E. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sel ini
semakin parah ke arah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-
tahun sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan adanya
tanda dan gejala khusus, malainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray. Namun jika beberapa
tanda dan gejala di bawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa kedokter :
1. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok.
2. Kesulitan bernafas (nafas pendek).
3. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit).
4. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis).
5. Adanya nyeri dada, bahu, dan bagian punggung.
6. Suara yang berubah dari biasanya.
7. Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
8. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makanan
berkurang, hilangnya berat badan cepat lelah atau lemah (koes irianto, dalam buku
memahami berbagai penyakit 2016)
e. Pengkajian fisik
1. Integument
Pucat atau sianosis sentral atau perifer, yang dapat dilihat pada bibir atau ujung
jari/dasar kuku menandakan penurunan perfusi perifer.
2. Kepala dan leher
Peningkatan tekanan vena jugularis, deviasi trakea.
3. Telinga
Biasanya taka da kelainan
4. Mata
Pucat pada konjungtiva sebagai akibat anemia atau gangguan nutrisi.
5. Muka, hidung, dan rongga mulut
Pucat atau sianosis bibir/mukosa menandakan penurunan perfusi, ketidak mampuan
menelan, suara sesak.
f. Thoraks dan paru-paru
a). paru : biasanya ditemukan adanya pernapasan takipnea, napas dangkal,
penggunaan otot aksesori pernapasan, batuk kering/nyaring/ non prosuksi atau
mungkin batuk terus menurus ataupun tanpa sputum, terjadi peningkatan fremitus
krekels inspirasi atau ekspirasi.
b). jantung : biasanya ditemukan adanya frekuensi jantung mungkin
meningkat/takikardia, bunyi gerakan pericardial (pericardial effusion).
g. Abdomen
Bising usus meningkat/menurun.
h. System urogenital
Peningkatan frekuensi atau jumlah urine
i. System muskuluskeletal
Penurunan kekuatan otot
j. System persrafan
Perubahan status mental/kesaran : apatis, letargi, bingung, disorientasi, cemas dan
depresi, kesulitan berkonsentrasi.
k. Data psikologis
Kegelisahan, pertanyaan yang di ulang-ulang, perasaan tidak berdaya, putus asa, emosi
yang labil, marah, sedih.