KESEHATAN
Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2018
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jintan Hitam (Nigella sativa)
2.2 Kanker Payudara
2.3 Solid - Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (Solid SNEDDS)
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Pendekatan Penulisan
3.2 Variabel dan Desain Penulisan
3.3 Sumber Penulisan
3.4 Sasaran Penulisan
BAB IVPEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Biji Nigella sativa...................................................................................3
Gambar 2.2 Struktur Timoquinon .............................................................................4
Gambar 2.3 Mekanisme kanker payudara..................................................................5
Gambar 4.1 Hasil perhitungan apoptosis setiap kelompok.............................................9
Gambar 4.2 Perbandingan Cp vs t sediaan SNEDDS dan tablet konvensional(a),
sediaan SNEDDS dan suspensi oral (b).....................................................................10
Gambar 4.3 Perbandingan Cp vs t sediaan S-SNEDDS, L-SNEDDS dan obat tunggal
....................................................................................................................................11
Gambar 4.4 Proses Pembuatan S-TENTAM (dengan sedikit perubahan) Ilustrasi
Sistem…………………………………………………………………………….....12
Gambar 4.5 Ilustrasi Sistem Penghantaran Obat Auto-Nanoemulsifikasi..................12
vi
S-TENTAM (S-SNEDDS Jinten Hitam ) Solusi Alternatif Baru
Pengobatan Kanker Payudara
(fitrianakemalasari32@gmail.com)
Abstrak
Kanker merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan jumlah penderita yang
bertambah tiap tahunnya. Di Indonesia kanker merupakan penyebab kematian
tertinggi nomor tiga dan 77% diantaranya adalah kanker payudara pada wanita.
Pengobatan kanker payudara saat ini menggunakan radiasi dan obat sintetis yang
menimbulkan efek samping sehingga diperlukan terapi alternatif yang memiliki efek
samping minimal. Jinten hitam memiliki kandungan kimia timoquinon yang mampu
menginduksi apoptosis dan menghambat pertumbuhan sel kanker.Timoquinon
memiliki kelarutan yang rendah dalam air sehingga menurunkan bioavailabilitasnya.
Oleh karena itu, dilakukan pengkajian cara meningkatkan bioavailabilitas jinten
hitam dengan melakukan modifikasi formulasi sediaan yaitu dibuat dalam bentuk
SNEDDS (Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System). SNEDDS memiliki
keterbatasan dari segi stabilitasnya, sehingga dikembangkan metode Solid-SNEDDS.
Produk solid-SNEDDSJinten Hitamdiberi nama S-TENTAM. Tujuan penulisan
adalah untuk mengetahui cara formulasi dan kelebihan sediaan S-TENTAM dalam
pengobatan kanker payudara. Formulasi S-TENTAM diawali dengan pembuatan
campuran isotropik terdiri dari minyak biji jinten hitam (MBJH), surfaktan (Tween
80) dan kosurfaktan (PEG 400) yang membentuk SNEDDS sehingga membuat S-
TENTAM mudah larut dalam saluran cerna. SNEDDS dibuat menjadi solid-
SNEDDS dengan aerosil sebagai solidifying agent menggunakan metode spray
drying. Ukuran partikel yang lebih kecil memiliki luas permukaan antarmuka yang
besar sehingga S-TENTAM akan terabsorbsi maksimal dan memberikan efek
penyembuhan yang optimal dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Disimpulkan, formula S-TENTAM berpotensi sebagai alternatif terapi kanker
payudara yang menjanjikan.
vii
S-TENTAM (Black Cumin S-SNEDDS) New Alternative Solution
Breast Cancer Treatment
(fitrianakemalasari32@gmail.com)
Abstract
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Solid-SNEDDS merupakan sediaan yang menjanjikan karena menggabungkan
keunggulan liquid SNEDDS dan keunggulan bentuk sediaan padat (Zein, 2014).
Keuntungan dari SNEDDS adalah memiliki droplet yang berukuran nanometer,
sehingga jumlah zat aktif yang dapat terabsorpsi semakin banyak serta
bioavailabilitas lebih maksimal. Ditambah lagi, keunggulan sediaan padat yaitu
memiliki stabilitas tinggi selama masa penyimpanan. Oleh karena itu, S-TENTAM
berpotensi sebagai kemopreventif pengobatan kanker payudara yang solutif.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Kandungan Kimia
Menurut Al-Jabre dkk (2003), kandungan biji jintan hitam antara lain:
timokuin, timohidrokuinon, ditimokuinon, thymol, carvacrol, nigellicine, nigellidine,
nigellimine-N-oxide dan alpha-hedrin. Beberapa senyawa kimia yang terkandung
dalam jintan hitam merupakan senyawa yang berperan sebagai antioksidan dan
mampu menangkal radikal bebas. Salah satu khasiat dari biji jinten hitam (BJH)
adalah sebagai imunomodulator, BJH dengan zat aktif utamanya timokuinon dapat
meningkatkan kekebalan tubuh (Akrom, 2013; Salem, 2005). Dari senyawa-
senyawa tersebut, timokuinon merupakan senyawa terbanyak yaitu sebesar 54%.
Timokuinon adalah senyawa yang melimpah dalam minyak atsiri jintan hitam
dan dikenal sebagai senyawa yang berperan aktif sebagai antioksidan, antiinflamasi,
dan juga antikanker. Berdasarkan penelitian Khalid dkk (2011), diketahui bahwa
3
ekstrak metanol N. sativa menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan pada
bakteri gram positif dan negatif.
Timokuinon merupakan komponen bioaktif terbesar dari minyak essensial biji
jinten hitam yang tergolong senyawa terpenoid (Odeh dkk., 2014). Timokuinon yang
memiliki banyak aktivitas terapeutik ini tidak semata-mata dapat digunakan untuk
pengobatan. Hal ini dikarenakan timokuinon bersifat lipofilik (log P = 2,54) (Singh
dkk., 2012) yang menyebabkan kelarutannya rendah dalam air (549-669 µg/mL)
(Salmani dkk., 2014). Komponen dengan kelarutan kurang dari 10 mg/mL memiliki
masalah disolusi yang sangat signifikan (Talegaonkar dkk., 2008).
4
Sel MCF-7 memiliki karakteristik antara lain resisten agen kemoterapi
(Aouali dkk., 2003), mengekspresikan reseptor estrogen (ER +), overekspresi Bcl-2
(Amundson dkk., 2000) dan tidak mengekspresikan caspase-3 (Onuki dkk., 2003).
Sel MCF-7 tergolong cell line adherent (ATCC, 2008) yang 6 mengekspresikan
reseptor estrogen alfa (ER-α), resisten terhadap doxorubicin (Zampieri dkk., 2002)
dan tidak mengekspresikan caspase-3 (Onuki dkk., 2003)
Adapun patofisiologi kanker payudara yang invasif disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel epitel payudara yang berlebih dan tidak terkendali (Stopeck dkk.,
2015). Proliferasi sel yang berlebih ini dapat disebabkan oleh mutasi gen, tidak
aktifnya gen supresor tumor, gangguan apoptosis, dan gangguan perbaikan DNA
sehingga terjadi aktivasi onkogen yang pada akhirnya menjadi sel kanker yang
invasif. Selain itu, reseptor estrogen dan progesteron yang berada di inti sel yang
terdapat pada beberapa kanker payudara dapat mendorong replikasi DNA,
pembelahan sel dan pertumbuhan sel kanker ketika hormon yang sesuai berikatan
pada reseptor tersebut (Kosir, 2013). Pertumbuhan sel ini dapat muncul pertama kali
di duktus maupun lobulus payudara yang kemudian menyebar ke jaringan sekitar
melalui infiltrasi, invasi, dan penetrasi progresif. Sel kanker dapat menyebar melalui
aliran limfe dan sirkulasi darah yang mengakibatkan metastasis ke organ tubuh lain.
Metastasis sel kanker bisa ke viseral seperti paru, hati, otak dan non viseral seperti
tulang dan jaringan lunak (de Jong, 2010). Metastasis kanker payudara seringkali
muncul beberapa tahun setelah diagnosis dan terapi awal (Kosir, 2013).
5
kosurfaktan yang dapat membentuk nanoemulsi secara spontan ketika bertemu fase
air melalui agitasi yang ringan dalam lambung dengan ukuran tetesan emulsi berkisar
nanometer. Ukuran tetesan yang sangat kecil tersebut memiliki keuntungan dapat
meningkatkan kelarutan obat dengan cara memperluas area penyerapan di permukaan
lambungsehingga dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat di dalam plasma
darah (Rao dkk., 2008; Mahmoud dkk., 2013).
Solid-SNEDDS merupakan salah satu bentuk sistem penghantaran obat
berbasis lipid yang dibuat dengan proses pemadatan (solidification), merupakan
sistem penghantaran baru yang menjanjikan bagi obat-obat yang sukar larut dalam air
karena menggabungkan keunggulan liquid SNEDDS (meningkatkan kelarutan dan
bioavailabilitas obat) dan keunggulan bentuk sediaan padat (stabilitas yang tinggi dan
manufaktur yang lebih mudah). Solid-SNEDDS dapat dihasilkan dengan penambahan
solidifying agent yaitu aerosil dengan metode spray draying (Zein, 2014).
6
BAB III
METODE PENULISAN
b. Desain Penulisan
Penentuan Judul
Studi Pustaka
Penentuan Topik
Masaalah
Penulisan
Gagasan
Penarikan
Kesimpulan
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
Berbagai upaya pengobatan kanker payudara telah dilakukan oleh masyarakat
Indonesia, baik secara operasi bedah maupun kemoterapi. Kemoterapi efektif untuk
terapi kanker payudara tetapi memiliki efek samping yang ditimbulkan sering
merugikan pasien. Efek samping yang ditimbulkan adalah seperti peningkatan
infeksi, anemia, kerontokan rambut, gangguan sistem saraf dan masih banyak lagi
(Bachtiar, 2012). Efek samping yang tidak diinginkan dari kemoterapi ini mendorong
hadirnya terapi obat kanker payudara dengan pemanfaatan tanaman herbal sebagai
alternatif pengobatan kanker payudara yang memiliki efek samping minimal.
Tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah jinten hitam (Nigella sativa).
Penelitian yang dilakukan oleh Laela (2012), menyebutkan bahwa pemberian ekstrak
jinten hitam (Nigella sativa) akan menghambat pertumbuhan sel T47D pada kanker
payudara. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Suprijono dkk (2011), menyebutkan
bahwa minyak biji jinten hitam meningkatkan indeks apoptosis sel M-CF7 jaringan
adenokarsinoma mammae pada mencit C3H secara in vivo dengan dosis 0,1 ml/hari,
0,2 ml/hari, dan 0,3 ml/hari. Semakin tinggi dosis dan semakin lama pemberian
minyak biji jinten hitam maka akan semakin meningkatkan indeks apotosis jaringan
kanker payudara.
Gambar 4.1 Hasil perhitungan apoptosis setiap kelompok (Suprijono dkk., 2011)
Keterangan :
Kontrol = Aquadest
Perlakuan 1 = Dosis 1minyak biji jinten hitam 0,1 ml/hari.
Perlakuan 2 = Dosis 2 minyak biji jinten hitam 0,2 ml/hari.
Perlakuan 3 = Dosis 3 minyak biji jinten hitam 0,3 ml/hari.
9
surviving. Lebih penting lagi, peningkatan aktivitas PPAR-γ dicegah dengan adanya
PPAR-γ. Timoquinon dapat menghambat pertumbuhan dan menginduksi proses
apoptosis serta mendorong siklus sel kanker masuk kedalam fase istirahat. Dibalik
kelebihannya, timoquinon merupakan senyawa terpenoid atau minyak atsiri, memiliki
sifat mudah menguap, titik lebur rendah dan mudah teroksidasi. Selain itu timoquinon
juga sulit larut dalam air sehingga mempunyai bioavailabilitas yang kecil (Tubesha
dkk, 2013; Salmani dkk., 2014).
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, diformulasikan ke sistem SNEDDS
(Self Nanoemulsifying Drug Delivery System). Berdasarkan penelitian Ke dkk., 2016
dan Balakumar dkk., 2013. SNEDDS dapat meningkatkan bioavailabilitas oral obat
hingga 2,1 kali lebih besar dibandingkan sediaan tablet konvensional (Gambar 3.2 a)
dan 2,45 kali lebih besar dibanding dengan obat dalam bentuk suspensi (Gambar 3.2
b).
Gambar 4.2 Perbandingan Cp vs t sediaan SNEDDS dan tablet konvensional (Ke dkk., 2016) (a),
sediaan SNEDDS dan suspensi oral (Balakumar dkk., 2013) (b)
Namun, SNEDDS memiliki keterbatasan dari segi stabilitasnya serta lebih
sulit dalam proses produksi dan pengemasan. Pada proses produksi, diketahui tidak
semua industri farmasi memiliki alat untuk memproduksi sediaan soft capsul karena
pada umumnya sediaan cair seperti SNEDDS biasa dikemas menggunakan soft
capsul (Pramudita, 2014). Soft capsul memiliki beberapa kelemahan yaitu
kompatibilitasnya yang rendah, stabilitas yang buruk, dapat terjadi kebocoran, dan
biaya produksi yang tinggi, sehingga dikembangkan solidifikasi sistem SNEDDS
menggunakan solidifying agent sebagai alternatif baru penggunaan per oral (Zein,
2014). Solid-SNEDDS menghasilkan bioavailabilitas 1,25 kali lebih besar
dibandingkan SNEDDS dan 2,35 kali lebih besar dibandingkan obat tunggal (Inugala
dkk, 2015).
10
Gambar 4.3 Perbandingan Cp vs t sediaan S-SNEDDS, L-SNEDDS dan obat tunggal
(Inugala, 2015).
Berdasarkan data penelitian diatas maka penulis mengembangkan produk
antikanker payudara yang diberi nama S-TENTAM. Proses formulasi S-TENTAM,
diawali dengan ekstraksi serbuk kering biji jinten hitam (BJH) dibungkus dengan
kertas saring kemudian dimasukkan dalam alat soklet lalu ditambahkan 300 ml etanol
95% dan dihubungkan dengan pendingin balik. Proses ekstraksi dilakukan sampai
sari BJH habis yang ditandai dengan cairan pengekstrak yang telah berwarna bening.
Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan evaporator sampai etanol menguap,
ekstrak disimpan dalam botol steril (Depkes, 2001).
Proses pembuatan Solid-SNEDDS didahului dengan pembuatan SNEDDS.
Komponen SNEDDS yang digunakan terdiri dari minyak biji jinten hitam (MBJH)
sebagai komponen minyak (Iis dkk, 2015). Untuk membentuk nanoemulsi, fase
minyak harus dapat dilingkupi oleh surfaktan dan kosurfaktan terlebih dahulu
sehingga pemilihan surfaktan dan kosurfaktan sangatlah penting. Surfaktan yang
digunakan adalah Tween 80 yang tergolong surfaktan non-ionik hidrofilik dengan
nilai HLB yang tinggi yaitu 15. Nilai HLB yang tinggi akan mempermudah turunnya
tegangan antarmuka minyak dengan air saat formula SNEDDS bertemu dengan
cairan lambung. Surfaktan sendiri tidak cukup menurunkan tegangan antarmuka
minyak dan air sehingga diperlukan penambahan kosurfaktan. Kosurfaktan yang
digunakan adalah PEG 400, karena bersifat non toksik dan tidak mengiritasi lambung
sehingga aman dikonsumsi peroral, serta PEG 400 memiliki HLB yang tinggi yaitu
sebesar 11,6 sehingga dapat membantu surfaktan dalam meningkatkan pembentukan
nanoemulsi secara spontan (Pradono, 2011; Anton dkk, 2011).
Formulasi SNEDDS diawali dengan optimasi komponen pembawa yaitu
komposisi minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. Penelitian yang dilakukan oleh Iis dkk
(2015), mendapatkan hasil optimasi yang optimal yaitu Tween 80 : PEG 400 : MBJH
adalah 0,587 : 0,259 : 0,154. Keberhasilan formulasi SNEDDS dapat dikarakterisasi
melalui beberapa parameter yaitu kejernihan, waktu emulsifikasi, stabilitas dalam
11
Artificial Gastric Fluid (AGF) dan Artificial Intestinal Fluid (AIF), serta uji
karakteristik ukuran diameter tetesan emulsi.
Setelah diperoleh formula SNEDDS yang optimum, dilakukan pembuatan
solid-SNEDDS S-TENTAM dengan menambahkan aerosil karena aerosil dinilai
sebagai solid carrier yang paling baik dalam formulasi Solid-SNEDDS. Solid-
SNEDDS dibuat menggunakan teknik spray drying dengan suhu pengeringan 90oC
selama 90 menit. Digunakan metode spray draying karena menghasilkan serbuk yang
sferis (Gambar 3.4) (Pramudita, 2014). Setelah itu diamati morfologi partikel Solid
SNEDDS menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope).
Gambar 4.4 Proses Pembuatan S-TENTAM (dengan sedikit perubahan) (Pramudita, 2014).
S-TENTAM sama dengan solid-SNEDDS pada umumnya yaitu
menggabungkan keuntungan sistem SNEDDS dan sediaan padat. Di dalam tubuh,
SNEDDS akan membentuk nanoemulsi saat kontak dengan cairan dalam saluran
cerna, dan agitasi untuk proses self-emulsifying dalam GIT dibantu oleh gerakan pada
lambung dan usus. Ukuran nanoemulsi yang sangat kecil memungkinkan obat dapat
melewati membran sepanjang GIT dengan cepat (Eka dkk., 2016). Ditambah lagi
keunggulan solid-SNEDDS yaitu memiliki stabilitas yang tinggi dalam
penyimpanannya (Gambar 4.5).
12
mengurangi toksisitas dan meningkatkan efisiensi distribusi obat, percepatan waktu
disolusi dan meningkatkan dispersi obat (Patel dkk., 2011), sehingga S-TENTAM
diharapkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan aman
digunakan dalam jangka panjang.
BAB V
13
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Formulasi S-TENTAM (Solid SNEDDS Jinten Hitam) dapat dikembangkan
menjadi sediaan obat kanker payudara dengan mencampurkan Tween 80,
PEG 400, minyak biji jinten hitam, dan aerosil.
2. S-TENTAM berukuran nanometer membuatnya mudah terabsopsi, sehingga
konsentrasi zat aktif di dalam tubuh semakin besar dibandingkan sediaan
konvensional lainnya. Ditambah lagi, S-TENTAM memiliki stabilitas yang
tinggi dibanding SNEDDS pada umumnya, serta S-TENTAM meningkatkan
jumlah obat dalam plasma darah sehingga aktivitasnya terhadap kanker
payudara lebih maksimal.
5.2 Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas penggunaan
S-TENTAM sebagai pengobatan kanker payudara sehingga terbentuk produk yang
aman, manjur, dan nyaman untuk digunakan pada masyarakat karena karya tulis ini
masih dalam bentuk gagasan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Agus Suprijono, Sumarno, Anjelia Paramita.2011. Pengaruh Pemberian Minyak
Jinten Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Indeks Apoptosis Adenokarsinoma
Mammae Secara In Vivo. Vol. 3, No. 2,.
Akrom, 2013. Mekanisme kemopreventive MBJH pada tikus Sprague dawley (SD)
yang diinduksi 7,12 dimethylbenza(a) antracene (DMBA), Disertasi, Pasca
Sarjana, UGM, Yogyakarta.
Al-Jabre S, dan Al-akloy O.M., 2003, Thymoquinone an active principle of Nigella
sativa, Inhibited Aspergillus niger. Pakistan J. Med Res, p. 1-5.
American Cancer Society’s, Breast Cancer Fact & Figures, 2013. Atlanta: American
Cancer Society,Inc.
American Cancer Society’s, Breast Cancer Fact & Figures, 2014. Atlanta: American
Cancer Society,Inc.
Amundson, S.A., Myers, T.G., Scudiero, D., Kitada, S., Reed, J.C., and Fornace, A.J.,
2000, An Informatics Approach Identifying Markers of Chemosensitivity in
Human Cancer Cell Lines, Cancer Res, 60:6101-6110.
Anonim. Riset Kesehatan Dasar. Balitbang Kemenkes RI. Jakarta.2013.
Anton N dan Vandamme TF. Nano-emulsions and micro-emulsions: clarifications of
the critical differences. Pharmaceutical Research .2011;28: 978-985.
Aouali, N., Morjani, H., Trussardi, A., Soma, E., Giroux, B., and Manfait, M., 2003,
Enhanced Cytotoxicity and Nuclear Accumulation of Doxorubicin-loaded
Nanospheres in Human Breast Cancer MCF-7 Cells Expressing MRP1,
International Journal of Oncology, 23:1195-1201
ATCC, 2008, Cell Biology, ATCC® Number: HTB-22TM, Designations: MCF-7.
Azeem, A., Rizwan, M., Ahmad, F.J., Iqbal, Z., Khar, R.K., Aqil, M.A. and
Talegaonkar, S., 2009, Nanoemulsion Components Screening and Selection:
A Technical Note, AAPS Pharm. Sci. Tech., 10(1), 69-76.
Bandyopadhyay, S., Katare, O.P., dan Singh, B., 2012. Optimized self
nanoemulsifying systems of ezetimibe with enhanced bioavailability potential
using long chain and medium chain triglycerides. Colloids and Surfaces
B:Biointerfaces, 100: 50–61.Bakhtiar. 2012. Manfaat & Efek Samping
Kemoterapi. http:// Manfaat dan efeksampingkemoterapi_Bakhtiar.htm
Balakumar, K., Chellan VR., Natarajan TS., Ranganathan HP., dan Siyad A.
SNEDDS of Rosuvastatin Calcium: Design, Formulation, Bioavailability, and
Pharmacokinetic evaluation. Colloids and surfaces B: Biointerfaces.
2013;112: 337-343.
Beliveau R.Role of nutrition in preventing cancer .Can Fam Physician 2007;53:1905-
1911
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Situasi Penyakit Kanker .Jakarta:
Depkes RI.
15
Depkes RI. 2001. Pedoman Pelaksanaan Pedoman Uji Klinik Obat
Tradisional.Departemen Kesehatan RI., Jakarta.
Faisel Citra Tri Wahyuni, 2012. Gambaran Efek Samping Kemoterapi Berbasis
Antrasiklin Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUD Dokter Soedarso.
Pontianak.
Gali-Muhtasib ,H., N. El-Najjar ., R. Schneider-Stock . 2007. The medicinal potential
of black seed (Nigella sativa) and its components. Advances in
Phytomedicine. 2:133- 153.
Groarke JD, Nguyen PL, Nohria A, Ferrari R, Cheng S, Moslehi J. Cardiovascular
complications of radiation therapy for thoracic malignancies: the role for non
invasive imaging for detection of cardiovascular disease. Eur Heart J.
2014;35(10):612–23.
Hoque ,A., S. Lippman., T. Wu., Y. Xu., Z. Liang., S. Swisher., H. Zhang., L. Cao., J.
Ajani., X. Xu . 2005. Increased 5-lipoxygenase expression and induction of
apoptosis by its inhibitors in esophageal cancer: a potential target for
prevention. J Carcinogenesis. 26:785–791
Inugala S., Basanth BE., Sharath S., Rajeshri D., Prabhakar K., Raju J., dan Suresh B.
S-SNEDDS of Darunavir for Improved Dissolution and Oral 14
Bioavailability: In Vitro. 2015.
Jong, W.D. Payudara Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. R. Sjamsuhudijat (editor). Ed.
ke-2. EGC. Jakarta. Hlm. 387-402. 2005.
Ke ZC., Hou XF., dan Jia XB. Design and optimization of SNEDDS for improved
bioavailability of cyclovirobuxine D. Drug Design, Development and
Therapy. 2016;10: 2049-2060.
Keitel, M.A., and Kopala, M., 2000, Counseling women with breast cancer a guide
for professionals, Sage Publications, California.
Khalid, A., Ur-Rehman, U., Sethi, A., Khilji, S., Fatima, U., Khan, M.I., Waqas,
M.K., Najam-us-Saqib, Q., Asad, M.H.H., Farzana, K., Mahmood, S.,
Waseem, A., Ismail, T., Murtaza, G. 2011. Antimicrobial activity analysis of
extracts of Acacia modesta, Artimisia absinthium, N. sativa and Saussurea
lappa against Gram positive and Gram negative microorganisms. African
Journal PHARMACY, Vol.11 No. 02 Desember 2014 ISSN 1693-3591 228 of
Biotechnology, 10(22): 4574- 4580
Kosir, M.A. 2015. Breast cancer. USA: Merck.
Kurniawaty E dan Eka EL. Uji Efektivitas Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus. Majority. 2016;5(2): 32-36.
Mahmoud H, Saleh AS, dan Shaimaa E. Design and Optimization of SNEDDS of
Simvastatin Aiming Dissolution Enhancement. African Journal of Pharmacy
and Pharmacology. 2013;7(22): 1482-1500.
16
Nurani , Laela Hayu., 2012. Uji Sitotoksitas Dan Antiproliferatif Sel Kanker
Payudara T47d Dan Sel Vero Biji Nigella sativa,L.Jurnal Ilmiah Kefarmasian,
Vol. 2, No.1, 2012: 17- 29.
Odeh F, Ismail SI, Abu-Dahab R, Mahmoud IS, Al Bawab A. Thymoquinone in
liposomes: A study of loading efficiency and biological activity towards
breast cancer. Drug Deliv. 2012;19:371–7.
Onuki, R., Kawasaki, H., Baba, T., dan Taira, K., 2003, Analysis of A Mitochondrial
Apoptotic Pathway Using Bid-Targeted Ribozymes in Human MCF7 Cells in
the Absence of A Caspase-3-Dependent Pathway, Antisense and Nucleic Acid
Drug Development, 13 (2): 75-82.
Parakh , P.M.,2010. Nigella sativa Linn. A comprehensive review. Indian Journal of
Natural Product and Resources, I (4), 409-26
Patel J, Patel A, Raval M, dan Sheth N. Formulation and Development Of A
SNEDDS Of Irbesartan. J Adv Pharm Technol Res. 2011;2: 9–16.
Pradono AS. Pengaruh Pemberian Decocta Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diberi Beban
Glukosa. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
2011
Pramudita S. Formulasi S-SNEDDS Ketoprofen Menggunakan Virgin Coconut Oil,
Tween 80, Tween 20, dan Polietilen Glikol 400. Skripsi. Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2014.15
Rao, S.V. dan Shao, J. Self-nanoemulsifying drug delivery systems (SNEEDS) for
oral delivery of protein drugs: I. Formulation development, Int. J.
Pharm.2008; 362(1-2):2-9.
Roepke M, Diestel A, Bajbouj K, Walluscheck D, Schonfeld P, Roessner A,
Schneider-Stock R, Gali-Muhtasib H. 2007. Lack of p53 augments
thymoquinone-induced apoptosis and caspase activation in human
osteosarcoma cells. J Cancer Biol Therapy. 6:160–169.
Salem, M. L., 2005, Immunomodulatory and Therapeutic Properties of The
Nigella sativa L.seed, International Immunopharmacology, 5:1749-1770.
Salmani, J.M., Asghar, S., and Zhou, J., 2014, Aquous solubility and degradation
kinetics of the Phytochemical Anticancer Thymoquinone; Probing the Effects
of splvents, pH, and Light, Molecules, 19(5), 5925-39.
Stopeck, A., 2014. Breast Cancer Treatment & Management. medscape,.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Tubesha, Z.,Abu Bakar, Z., and Ismail, M., 2013, Characterization and Stability
Evaluation of Thymoquinone Nanoemulsion Prepared by High Pressure
Homogenization, Journal of Nanomaterials, 2013: 1 –6
17
Wahyuningsih, Iis., Widyasari Putranti, 2015. Optimasi Perbandingan Tween 80 dan
Polietilenglikol 400 Pada Formula Self Nanoemulsifying Drug Delivery
System (SNEDDS) Minyak Biji Jinten Hitam. Pharmacy, Vol.12
Xi J, Chang Q, Chak KC, Zhao YM, Geng NW, Jia BS,dkk. Formulation
Development and Bioavailability Evaluation of a SNEDDS of Oleanolic Acid.
AAPS Pharm SciTech. 2009;10 (1): 172-182.
Zampieri, L., Bianchi, P., Ruff, P., dan Arbuthnot, P., 2002, Differential Modulation
by Estradiol of P-glycoprotein Drug Resistance Protein Expression in
Cultured MCF7 and T47D Breast Cancer Cells, Anticancer Res., 22 (4): 2253-
9.
Zein, KAY. Pembuatan S-SNEDDS Ketoprofen Menggunakan Minyak Nabati.
Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2014.
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
18
1 Nama Lengkap Fitriana Kemala Sari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 1600023152
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blangkejeren, 28 Desember 1999
6 E-Mail fitrianakemalasari32@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085276563093
19
4 Juara 3 Debat Bahasa Dinas Pendidikan 2015
Inggris Tingkat Kabupaten Gayo
Kabupaten Gayo Lues Lues
5 Juara 2 LCC Umum Dinas Pendidikan 2016
Tingkat Kabupaten Gayo Lues
Gayo Lues
6. Juara 3 LKTIN Lecron Universitas 2018
Universitas Andalas Andalas
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
20
Jenis Kelamin Perempuan
NIM 1600023135
E-Mail rifdaaa@gmail.com
(Rifdah Rizal)
NIM. 1600023135
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
21
Nama Lengkap Latifa Amalia
Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi Farmasi
NIM 1600023165
Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 3 Oktober 1997
E-Mail latifaamalia0310@gmail.com
Nomor Telepon/HP 085729543110
(Latifa Amalia)
NIM. 1600023165
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING CHEM1st 2018
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc., Apt
NIP/NIDN : 0509128901
Tempat, tanggal Lahir : Sleman, 09 Desember 1989
22
E-Mail : deavanda@gmail.com
No. Handphone : 085729431744
Alamat : Jl. Tepan Ngentak 005/024
Bangunkerto Turi, Sleman, Yogyakarta
23
Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc., Apt
NIP/NIDN. 0509128901
24
Judul karya tulis : S-TENTAM (S-SNEDDS Jinten Hitam ) Solusi
Alternatif Baru Pengobatan Kanker Payudara
Nama Anggota 1 : Rifdah Rizal
Tempat, tanggal lahir : Pekanbaru, 9 Januari 1998
Jurusan/Fakultas : Farmasi
Angkatan : 2016
Nomor Hp/email : 082210060444 / rifdaaa@gmail.com
Nama Anggota 2 : Latifa Amalia
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 3 Oktober 1997
Jurusan/Fakultas : Farmasi
Angkatan : 2016
Nomor Hp/email : 085729543110 /
latifaamalia0310@gmail.com
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa data yang saya
sampaikan adalah benar. Dengan ini saya menyatakan ikut serta dalam Lomba
Karya Tulis Ilmiah Nasional Chem1st 2018 dan menyetujui semua syarat dan
ketentuan lomba yang diterapkan oleh panitia.
25
1. Ketua Kelompok
(Fitriana Kemala
Sari)
2. Anggota 1
(Rifdah Rizal)
3. Anggota 2
(Latifa Amalia)
26
27