Anda di halaman 1dari 3

1.

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya


melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya.

Teori kekuasaan dibagi menjadi dua menurut John Locke dan menurut Montesquieu.

Menurut John Locke : Legislatif, Eksekutif, dan Federatif.

Menurut Montesquieu : Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.

Konsep pembagian kekuasaan dibagi menjadi dua :


1. Pemisahan kekuasaan yang tidak saling bekerja sama dengan organ lain, dan berdiri
sendiri.
2. Pemisahan kekuasaan yang mungkin saling bekerja sama dengan organ lain, dan
tidak berdiri sendiri.

Bagian kekuasaan di Indonesia itu dibagi menjadi dua :


1. Secara horizontal ada beberapa yaitu secara Konstitutif, Eksekutif, Legislatif,
Yudikatif, Eksaminatif, dan moneter.

2. Secara vertikal yaitu berdasarkan tingkatannya, yaitu berdasarkan tingkatan


pemerintahan.

Hubungan kerjasama antar lembaga Negara. Contoh : Pembuatan undang-undang


dilakukan oleh DPR, disetujui oleh Presiden, dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

2. Kedudukan dan fungsi kementerian dan lembaga non-Kementrian.

A. Kementerian adalah lembaga yang dibawa presiden dipimpin seorang menteri dan
wakil menteri serta bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Kementerian diatur dalam pasal 17 UUD NRI tahun 1945.

Tugas kementerian :
1. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis
dari pusat sampai ke daerah.

2. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidangnya.

3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian


di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional

Pasal 15 UUD Republik Indonesia and nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian negara
secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal kementerian negara yang dapat dibentuk
adalah 34 kementerian negara.
B. Lembaga Pemerintah non-Kementerian adalah lembaga yang membantu presiden
melaksanakan tugas di bidang tertentu berada di bawah presiden dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden melalui Menteri.

Contohnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di bawah koordinasi kementerian
kesehatan.

3. Nilai-nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah.

Pancasila memiliki tiga nilai utama :


A. Dimensi spiritual .
B. Dimensi kultural .
C. Dimensi institusional.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintah dalam sila Ketuhanan Yang Maha
Esa :
A. Pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
B. Menjamin untuk memeluk agama dan beribadah sesuai agama.
C. Diwajibkan memeluk agama. (Dilarang Atheisme.)
D. Toleransi antar umat beragama.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintah dalam sila Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab :
A. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya.
B. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
C. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintah dalam sila Persatuan Indonesia :

A. Nasionalisme
B. Cinta tanah air
C. Menghilangkan kesukuan yang terlalu berlebihan. (Etnosentrisme)
D. Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggulangan.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintah dalam sila Kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

A. Demokrasi
B. Kejujuran bersama
C. Musyawarah Mufakat.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintah dalam sila Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia :

A. Kemakmuran yang merata.


B. Seluruh kekayaan alam & sebagainya dipergunakan bagi kemakmuran bersama
menurut potensi.
C. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai