Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Aiman Binti Yusof

Nim: 160101123
MK: Alternatif Penyelesaian Sengketa

Persamaan dan Perbedaan Alternatif Penyelesaian Sengketa Dalam Islam dan Hukum Positif

Penggunaan istilah takim dan arbitrase digunakan secara bergantian, karena pada dasarnya kedua kata tersebut memiliki kesamaan
makna. Istilah tahkim berasal dari bahasa arab dan arbitrase berasal dari bahasa Inggris. Tahkim dan arbitrase merupakan salah satu bentuk
penyelesaians engketa diluar pengadilan, di mana para pihak yang bersengketa mengangkat pihak ketiga untuk menyelesaikan sengketa mereka.
Jelaslah bahwa tahkim dan arbitrase tidak berbeda dan hakikat keduanya serta tujuannya adalah sama. Dengan sistem Arbitrase (pasal 1 (1) UU
30/1999) Cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis
oleh para pihak yang bersengketa. Arbitrase syariah (tahkim) adalah Suatu perjanjian untuk mengakhiri pertengkaran antara dua orang yang
bersengketa. Bersandarnya dua orang yang bertikai kepada seseorang yang mereka ridhai keputusannya untuk menyelesaikan pertikaian mereka.

Sulh dapat diartikan sebagai penyelesaian sengketa dengan cara damai yang mencakup berbagai cara penyelesaian seperti negosiasi,
mediasi, konsiliasi, dan kompromi tindakan (negotiation, mediation/conciliation dan compromise of action). Kata sulh berasal dari bahasa Arab
yang berarti mendamaikan (to reconcile) dan berdamai. Menurut Ibn Qudamah, sulh adalah negosiasi antara dua pihak yang bersengketa yang
dapat mengarahkan kepada perdamaian. Sulh merupakan sebuah resolusi berdasarkan konsiliasi yang dinegosiasikan oleh para pihak yang
bersengketa, baik dengan sendiri ataupun dengan bantuan pihak ketiga berdasarkan persetujuan para pihak yang bersengketa. Sulh merupakan
bentuk kontrak dan setelah disepakati bersama oleh para pihak, maka menjadi mengikat secara moral. Untuk mengikat perdamaian tersebut
secara hukum maka bisa dibuat secara tertulis.
Hukum Positif

Konsultasi Negosiasi Konsiliasi Mediasi Arbitrase Pendapat Ahli


Marwan dan Jimmy P, Negosiasi sebagai sarana Konsiliasi adalah penyelesaian Mediasi adalah Frank Elkoury dan Edna Penilaian/pendapat
menjelaskan arti bagi para pihak yang sengketa dengan intervensi penyelesaian sengketa Elkoury menyebutkan ahli yaitu dimana
konsultasi, sebagai bersengketa untuk pihak ketiga (konsiliator), dengan dibantu oleh bahwa pengertian para pihak menunjuk
berikut: “Permohonan mendiskusikan dimana konsiliator lebih bersifat pihak ketiga arbitrase adalah suatu seorang ahli untuk
nasihat atau pendapat penyelesaiannya tanpa aktif, dengan mengambil (mediator) yang proses yang mudah atau meneliti masalah
untuk menyelesaikan keterlibatan pihak ketiga inisiatif menyusun dan netral/tidak memihak. simpel yang dipilih oleh (sengketa) yang
suatu sengketa secara sebagai penengah, merumuskan langkah-langkah Peranan mediator para pihak secara mereka hadapi dan
kekeluargaan yang sehingga tidak ada penyelesaian, yang selanjutnya adalah sebagai sukarela yang ingin agar membutuhkan
dilakukan oleh para prosedur baku, akan tetapi ditawarkan kepada para pihak penengah (yang pasif) perkaranya diputus oleh pendapat seorang ahli
pihak yang bersengketa prosedur dan yang bersengketa. Jika pihak yang memberikan juru pisah yang netral khusus.
kepada pihak ketiga”. mekanismenya diserahkan yang bersengketa tidak mampu bantuan berupa sesuai dengan pilihan
Dengan demikian dapat kepada kesepakatan para merumuskan suatu kesepakatan, alternatif-alternatif mereka di mana
disimpulan bahwa pihak yang bersengketa maka pihak ketiga mengajukan penyelesaian sengketa keputusan mereka
konsultasi adalah tersebut. Penyelesaian usulan jalan keluar dari untuk selanjutnya berdasarkan dalil-dalil
permintaan pendapat sengketa sepenuhnya sengketa. Meskipun demikian ditetapkan sendiri oleh dalam perkara tersebut.
kepada pihak ketiga dikontrol oleh para pihak, konsiliator tidak berwenang pihak yang Para pihak setuju sejak
(konsultan) terkait sifatnya informal, yang membuat putusan, tetapi hanya bersengketa semula untuk menerima
sengketa yang dihadapi. dibahas adalah berbagai berwenang membuat putusan tersebut secara
aspek, tidak hanya rekomendasi, yang final dan mengikat
persoalan hukum saja pelaksanaanya sangat
bergantung pada itikad baik
para pihak yang bersengketa
sendiri
Hukum Islam
As-Sulh Tahkim Al-Qadha Islah Musyawarah
Yaitu merupakan Yaitu merupakan Adalah lembaga hukum yang Ishlah adalah suatu cara Pada dasarnya, musyawarah digunakan
kesepakatan dalam perjanjian pengangkatan satu orang yang bertugas menyelesaikan penyelesaian konflik yang untuk hal-hal yang bersifat umum atau
(akad) untuk melakukan atau lebih untuk dijadikan sesuatu, membuat ketetapan, dapat menghilangkan dan pribadi. Oleh karena itu, bermusyawarah
usaha mengakhiri suatu wasit (juru damai) oleh serta memutuskan hukum menghentikan segala sangat dibutuhkan, terutama untuk
perselisihan atau kedua orang atau lebih yang dengan merujuk ke hukum bentuk permusuhan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi,
pertengkaran atau dengan bersengketa melalui Hakam agama yang dilakukan oleh pertikaian antara manusia. baik oleh masyarakat secara individu
kata lain dapat disebut (orang yang menyelesaikan) hakim karena belum adanya Namun kata ishlah lebih maupun secara umum. Secara etimologis,
dengan sengketa antara guna menyelesaikan hukum dan orang yang menekankan arti suatu musyawarah berasal dari
kedua belah pihak yang persengketaan secara melakukannya disebut qadhi. proses perdamaian antara kata syawara, yaitu berunding, berembuk,
sedang bersengketa untuk damai.  dua pihak. atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.
melakukan usaha damai Makna dasar dari kata musyawarah adalah
sehingga kedua belah pihak mengeluarkan dan menampakan (al-
ini tidak berssengketa lagi istihkhraju wa al-izhar). Secara
dan bisa bersahabat maupun terminologis, musyawarah diartikan
rukun. sebagai upaya memunculkan sebuah
pendapat dari seorang ahli untuk
mencapai titik terdekat pada kebenaran
demi kemaslahatan umum.

Anda mungkin juga menyukai