Ekinimi Bisnis - Odt
Ekinimi Bisnis - Odt
Di Susun Oleh :
ROHANI
IRNAWATI SALAM
UNI SARAH
MUHAMMAD NAWIR
Dian Aulia
Yusfina Syoranna
1
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Mikro (pasar oligopoli)
dalam beberapa hari ini walaupun makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan tetapi
kami berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik.
Dalam hal ini kami berharap dengan adanya makalah yang kami buat dapat menambah ilmu dan
bermanfaat bagi pembaca. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam
penyusunan makalah.Sekian dan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.
2
Makassar, Agustus 2017
Kelompok 4
3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................................5
2.11 Model Oligopoli.........................................................................................................................................14
2.13 Perilaku Oligopoli.....................................................................................................................................16
BAB III...................................................................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................21
3.2 Saran............................................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................21
PENDAHULUAN
4
1.1 Latar Belakang
Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan
primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu seperti pangan, sandang dan papan),
kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-
obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan
sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi barang yang
memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu
pengetahuan sebagai penunjangnya.
Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau kemampuan untuk
memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman dimana mereka memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter kurang efektif karena barang yang
menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang
disebut uang. Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam.
Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan barang
kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen menjual barang
atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya produsen maka
dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem,
institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga
kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi
tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dan pasar monopolistik.
Pasar di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk
seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah setiap produsen
mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama,
walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan
monopolistik. Dalam makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar
monopolistik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut :
1.3 Tujuan
5. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan penuh tanggung jawab
1.4 Landasan Teori
1. Teori Pasar
1. Bagi penulis : memenuhi tugas mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pasar
2.1.1 Definisi Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang
ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang
kita ketahui, di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar,
berikut beberapa diantaranya :
1) Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk
membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2) Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau
memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak
pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3) Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk
menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifattangible.
1) Pasar Monopoli : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT
Kereta Api Indonesia
2) Pasar Oligopoli : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah
satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan Otomotif Astra
Indonesia.
3) Pasar Monopolistik : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya.
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk
memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan
perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu
banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan
tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap
perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
7
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki
indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain.
Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan
pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti
bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan
sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari
produsen lainnya.
2. Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)
Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat
membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping
perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan
product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari
berbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak
bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
3. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga
2) Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi
memiliki keunggulan yang berbeda
3) Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan
non harga
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari
yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka panjang
dan jangka pendek.
Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Keseimbangan jangka pendek
perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi
keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan yang
bergerak dalam pasar monopoli.
Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat
persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan penting yang
dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan
dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
1. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi
perusahaan-perusahaan lain.
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar
dari pasar.
9
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang yang
diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan keunggulan masing-
masing yang berbeda.
2. Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli,
sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.
4.2 Saran
1. Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar persaingan monopolistik
sebaiknya memilah-milah barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau membayar jasa.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://shandrakatherine.wordpress.com/2012/09/19/struktur-pasar-pasar-persaingan-monopolistis-
pasar-oligopoli/
www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp…/karakteristiK.html
Raharja,Pratama dan Manurung Mandala. “Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar”. Edisi keempat.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : 2010
13
i