Anda di halaman 1dari 309

LAPORAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS KOMUNITAS


DI RW 3 DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG
TANGGAL 22 Juni – 18 Juli 2020

Oleh :

Mahasiswa Progam Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2020

NAMA MAHASISWA :

1. Hastin Fitria Anggraeni


2. Dimas Dwi Kurniawan

3. Mia Ayu Laraswati

4. Novi Lilin Krisnawati

5. Ramli Fawaid

6. Revy Yosiarti

7. Rifki Ainur Siska

8. Rona Adi Liantoro

9. Ryan Yahya

10. Sri Retno Handayani

11. Yeni Diah Lestari

12. Yogy Ahmad Fauzi

13. Yulia Patma Desita

14. Zofa Meisa Pratama

LEMBAR PENGESAHAN

ii
Laporan praktik Keperawatan Komunitas di RW 03 Dusun Serning Desa Banjar Agung

Kabupaten Jombang yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Progam Pendidikan Profesi Ners

Stase Keperawatan Komunitas pada tanggal Tgl 22 juni – 18 juli 2020

Dan telah disahkah pada :


Hari :………………............
Tanggal :…………………….....

Jombang, 03 Mei 2019


Mahasiswa

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Kepala Desa Banjar Agung

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya, sehingga Mahasiswa Progam Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan
Kominitas dapat menyelesaikan laporan praktik Komunitas di dusun Serning Desa

iii
Banjaragung. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas keperawatan Komunitas
sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatanpraktik Komunitas yang telah dilaksanakan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat.

1. Bapak Kepala Desa Banjar Agung


2. Bapak/Ibu dosen pembimbing akademik
3. Pembimbing lahan
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan kegiatan praktik Komunitas.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini
dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dimanfaatkan bagi pembaca umum dan
mahasiswa program pendidikan profesi ners khususnya.

Jombang, 02 Mei 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

Sampul................................................................................................................................i

Nama mahasiswa...............................................................................................................ii

Lembar pengesahan..........................................................................................................iii

Kata pengantar..................................................................................................................iv

Daftar isi.............................................................................................................................v

iv
Daftar lampiran.................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang.............................................................................................................1

1.2 Tujuan...........................................................................................................................2

1.3 Manfaat.........................................................................................................................2

BAB 2 Tinjauan Teori

2.1 Komsep komunitas .....................................................................................................3

2.2 Konsep keperawatan komunitas................................................................................6

2.3 Konsep puskesmas.......................................................................................................14

BAB 3 Pengkajian Kelompok Khusus Gerontik

3.1 Tahap persiapan..........................................................................................................20

3.2 Tahap pengkajian........................................................................................................22

3.3 Tahap analisa data.......................................................................................................80

3.4 Tahap penampisan masalah.......................................................................................85

BAB 4 Diagnosa Keperawatan.........................................................................................86

BAB 5 Rencana Keperawatan..........................................................................................88

GANCHART......................................................................................................................93

BAB 6 Implementasi Keperawatan..................................................................................94

BAB 7 Evaluasi Keperawatan..........................................................................................109

BAB 8 Penutup...................................................................................................................123

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................133

LAMPIRAN

v
SAP Diabetes Mellitus......................................................................................................135

SAP Senam Diabetes Mellitus.........................................................................................147

SAP Senam Hipertensi.....................................................................................................159

SAP Hipertensi.................................................................................................................173

SAP Cuci Tangan.............................................................................................................183

SAP Gosok Gigi................................................................................................................195

SAP MPASI.......................................................................................................................205

SAP Bahaya Narkoba......................................................................................................215

SAP Bahaya Merokok......................................................................................................233

SAP Pemanfaatan dan pengelolaan sampah..................................................................251

SAP PHBS.........................................................................................................................266

SAP Pentingnya Pemeriksaan kehamilan dan status gizi............................................272

Lampiran Hasil Tabulasi.................................................................................................289

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional guna
tercapainya kesadaran untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
kesehatan yang optimal. Adapun salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan pelayanan keperawatan yang ditujukan pada individu, keluarga dan merata pada
masyarakat umum guna untuk mencapai tujuan, yaitu mewujudkan kesejahteraan yang
merata.
Adapun kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tersebut yaitu:

vi
1. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit-penyakit Hipertensi
dan diabetes mellitus serta masalah kesehatan lingkungan.
2. Perawatan Diri (Menggosok gigi dan cuci tangan)
3. sanitasi lingkungan sehat mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih dan pemberantasan jentik-jentik disetiap rumah.
4. Pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan untuk mengetahui perkembangan
program yang akan dicapai.
5. Penyelenggaraan kerjasama antara masyarakat dan mahasiswa dengan ikut
serta dalam pelaksanaan Posyandu.
Dengan tenaga tepat dan profesional serta dukungan dari masyarakat dapat
mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan juga oleh pembimbing tujuan tersebut akan
terlaksana dengan baik. Praktika komunitas adalah salah satu proses pendidikan untuk
mengembangkan keterampilan mahasiswa demgan masyarakat, terutama bisa mengenal
lebih dekat dunia kerja dan segala aspek yang terkait di dalamnya. Mampu memahami
tugas dan peran perawat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam sistim pelayanan
kesehatan. Mampu mempraktekkan materi yang telah di dapat selama praktika komunitas,
dan dapat mempunyai banyak  pengalaman dalam bermasyarakat dan praktek langsung
dilingkungan masyarakat.

vii
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada individu, keluarga dan
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menambah wawasan dan pengembangan berfikir secara interdisipliner mahasiswa,
melalui proses sosialisasi kepribadian / akademis atau proses menemukan dan
mengenali masalah dan konsep pemecahan masalah dengan mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh dengan kondisi dan situasi nyata yang dialami pada kelompok.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di masyarakat dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan
2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang cukup banyak di masyarakat
1.3.2 Bagi Masyarakat
1. Masyarakat mendapatkan pengalaman langsung tentang kesehatan lingkungan
2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang cara memecahkan masalah
kesehatan
3. Mendapatkan fasilitas Kesehatan Lingkungan
1.3.3 Bagi Pendidikan
1. Sebagai tambahan informasi yang terkait dengan masalah Kesehatan Lingkungan
khususnya di Dusun Serning desa Banjar Agung Kecamatan Bareng, Jombang.
2. Mendapatkan masukan dan penjelasan permasalahan kesehatan lingkungan di unit
pelaksanaan kegiatan beserta solusi pemecahannya.
3. Mendapatkan gagasan bagi pengembangan upaya peningkatan mutu kesehatan
lingkungan secara keseluruhan.
4. Sebagai bahan untuk evaluasi dan perencanaan program kesehatan

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Komunitas


A. Definisi

viii
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh batasan geografi atau
nilai dan interes yang umum guna menciptakan norma, nilai dan interes yang
umum guna menciptakan norma, nilai dan sosial institusi (WHO, 2014).
Komunitas digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan sistem sosial.
Tempat terdiri dari lingkungan fisik dan sosial, sedangkan kumpulan orang terdiri
dari gambaran populasi termesuk jumlah, komposisi tinglat pendidikan, dan lain-
lain. Dan sistem sosial terdiri dari interaksi individu, kelompok, keluarga dan
masyarakat(Saunders, 2012).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat hidup tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama (Koentjoraningrat, 2015).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang
berempat tinggal disuatau wilayah dengan batas-batas tertentu, dimana yang
menjadi dasarnya adalah interkasi yang lebih besar dari anggota-anggotanya,
dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya (Soedjono, Soekanto,
2014).
1. Ciri-Ciri Masyarakat Secara Umum
Menurut (Nasrul Effendi, 2016), dari berbagai pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya
d. Memiliki identitas bersama
2. Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi
dalam 3 kategori, yaitu :
a. Masyarakat Desa
1. Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2. Percaya pada ketentuan gaib
3. Tingkat buta huruf relatif tinggi
4. Berlaku hukum tida tertulis
5. Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
6. Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
ix
7. Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Masyarakat Madya
1. Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan
mulai mengendor.
2. Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai terbuka
dari pengaruh luar
3. Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan terhadap
kekuatan-kekuatan  gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali
apabila telah kehabisan akal.
4. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menengah
5. Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
6. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran,
sehingga menimbulkan deferensi dalam struktur masyarakat karenanya
uang semakin meningkat penggunaannya.
8. Gotong Royong tradisional tinggi untuk keperluan social dikalangan
keluarga dan tetangga serta kegiatan-kegiatan umum lainnya
didasarkan upah
c. Masyarakat Modern
1. Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-kepentingan
pribadi
2. Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana
saling mempengaruhi
3. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
4. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang
dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga
keterampilan dan kejurusan.
5. Tingkat pendidikan formal dan merata
6. Hukum yang berlaku adalah hokum yang tertulis dan kompleks
7. Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas
pengunaan uang dan alat pembayaran lainnya
x
3. Ciri Masyarakat Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama
untuk ibu dan anak
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan mutu lingkungan hidup
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
social ekonomi masyarakat
e. Penurunuan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit

4. Indikator Masyarakat Sehat


Menurut WHO, indikator masyarakat sehat yaitu sebagai berikut :
a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliputi :
1. Indikator Komprehensif
a. Angka kematian kasar menurun
b. Rasio angka mortalitas proporsional rendah
c. Umur harapan hidup meningkat
2. Indikator Spesifik
a. Angka kematian ibu dan anak menurun
b. Angka kematian karena penyakit menular menurun
c. Angka kelahairan menurun
3. Indikator pelayanan kesehatan
a. Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
b. Distribusi tenaga kesehatan merata
c. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS, fasilitas
kesehatan lain
d. Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan.

2.2 Konsep Keperawatan Komunitas


xi
A. Definisi
Keperawatan komunitas s ebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2016).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2017).
1. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan
dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai
berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut.
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan.
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
xii
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care).

b. Fungsi keperawatan komunitas


1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 2006).
2. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/
pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah
kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumya sangat mempengaruhi
upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan
mampu dicegah, apalagi memberantas penyakit tertentu.
b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
xiii
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
c. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
3. Pusat Kesehatan Komunitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di:
a. Sekolah atau Kampus
Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan
pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks.
Selain itu perawata yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan
untuk peserta didik pada kasus penyakit akut yang bukan kasus
kedaruratan misalnya penyakit influensa, batu dll. Perawat juga dapat
memberikan rujukan pada peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan
perawatan kesehatan yang lebih spesifik.
b. Lingkungan kesehatan kerja
Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan kesehatan bagi
pekerjanya yang berlokasi di gedung perusahaan tersebut. Asuhan
keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang. Perawata menjalankan
program yang bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengurangi
jumlah kejadian kecelakaan kerja
2) Menurunkan resiko penyakit akibat kerja
3) Mengurangi transmisi penyakit menular anatar pekerja
4) Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
dan pendidikan kesehatan.

xiv
5) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan (Mubarak, 2006).
c. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang dapat
diberikan secara efisien di rumah. Perawat di bidang komunitas juga dapat
memberikan perawatan kesehatan di rumah misalnya: perawata melakukan
kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di
rumah harus memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan,
kreatif dan percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang
kompeten.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang perawat
dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain,
bekerja di bidang pendididkan , penelitian, di wilayah binaan, puskesmas
dan lain sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya,
perawat ditantang untuk memberikan perawatan yang berkualitas
(Mubarak, 2006).

xv
4. Bentuk – Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat
a. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu.
Secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan dimana
masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan Kesehatan
keterpaduan KB dan kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang
melakukan kegiatan-kegiatan seperti:
a. Kesehatan ibu dan anak
b. KB
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
g. Penyediaan obat esensial (Zulkifli, 2013).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat
karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan
lengkap pada waktu dan tempat yang sama. Posyandu dipandang sangat
bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang
berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi
posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan
posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap
penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta
kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader,
manajemen dan fungsi posyandu (Zulkifli, 2013).

xvi
Tujuan pokok penyelenggaraan Posyandu adalah untuk :
a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
c. Mempercepat penerimaan NKKBS
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada penduduk
berdasarkan letak geografi
f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
alih teknologi untuk swakelola usaha kesehatan masyarakat.
Menurut (Nasru effendi, 2015) untuk menjalankan kegiatan Posyandu
dilakukan dengan system 5 meja, yaitu:
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS
(Pasangan Usia Subur)
2) Meja II
Penimbangan Balita dan ibu hamil
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
a. Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan
resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan,
Kondom

xvii
5) Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1. Kesehatan ibu dan anak :
a. Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
b. Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan
Februarii dan Agustus)
c. PMT
d. Imunisasi.
e. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan
balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan
program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
f. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
g. Pemberian Oralit dan pengobatan.
h. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV
dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan
Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
Menurut (Nasrul effendi, 2015), untuk meja I sampai meja IV
dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh
petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, juru imunisasi. Tetapi
dilapangan yang kita temukan dari meja 1 sampai meja 5 dilakukan oleh
semua perawat puskesmas, hanya di beberapa posyandu yang kader
kesehatannya berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama ini
hanya sebatas wacana saja di masyarakat. Kader seharusnya lebih aktif
berpatisipasi dalam kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu
perhatian khusus untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2.3 Konsep Puskesmas


A. Definisi Puskesmas
xviii
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan ,serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh , terpadu dan kesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Azrul azwar (1980), puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Departemen Kesehatan RI (1987), puskesmas adalah sebagai pusat
pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan
masyarakat serta menyelengarakan pelayanan kesehatan tedepan dan terdekat
dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpandu di
wilayah kerja.
1. Fungsi puskesmas
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tehnik materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat.
4) Memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas
2.  Visi Puskesmas
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin di capai melalui
pembangunan pusat kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat

xix
b. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata
c. Memiliki derajat kesehatan yang setimgi-tinginya  di seluruh wilayah
republic Indonesia
3. Misi Puskesmas
Misi puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan yang dapat dilakukan
melalui berbagai upaya di antaranya adalah:
a. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Mengadakan peralatan dan obat-obatan yang di sesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat
d. Mengembangkan pembangunan kesehatan masyarakat desa(PKMD)
4. Strategi
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan adalah
melalui pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh secara pelayanan
kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh.
5. Kegiatan pokok PUSKESMAS  
Berdasarkan Buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20
usaha pokok kesehatan yang dapat di lakukan oleh puskesmas.. Usaha pokok
kesehatan sangat tergantung pada factor tenaga , sarana dan prasarana , biaya
yang tersedia , serta kemampuan menegemen dari tiap-tiap puskesmas berikut
ini adalah kegiatan pokok puskesmas:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui,
bayi, anak balita, dananak pra sekolah.
2. Memberikan nasihat tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
3. Imunisasi
4. Pemberian nasihat mengenai perkembangan anak dan cara
menstimulasinya
5. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah untuk
penyakit ringan
b. Upaya keluarga berencana
1. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu
yang mengunjungi KIA
xx
2. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang
kemudian akan bekerja sebagai pengerak calon peserta keluarga
berencana
3. Memasang IUD , cara-cara penggunaan pil, kondom dengan member
sarannaya.
4. Upaya perbaikan gizi
a) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi
b) Mengembangkan program perbaikan gizi
c)  Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
5. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan – kegiatan utama kesehaatan lingkungan yang dilakukan staf
puskesmas di antaranya adalah:
a) Penyehatan air bersih
b) Penyehatan pembuangan kotoran
c) Penyehatan lingkungan perumahan
d) Penyehatan air buangan/limbah
e) Pengawasan sanitasi tempat umum
f) Penyehatan makanan dan minuman
g) Pelaksanaan peraturan perundangan
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a) Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b) Melaporkan kasus penyakit menular
c) Menyelidiki benar atau tidak laporan yang masuk
d) Tindakan permulaan untuk menahan penyakit menular
e) Menyembuhkan penderita hingga tidak lagi menjadi sumber
penyakit  
f) Pemberian imunisasi
g) Pemberantasan vector
h) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
7.   Upaya penggobatan
a) Melaksanakan diagnosis sedini  mungkin melalui pengkajian
riwayat penyakit, mengadakan pemeriksaan fisik, mengadakan
pemeriksaan laboraatorium, dan membuat diagnosis
b) Melaksanakan tindakan pengobatan
xxi
c) Melakukan upaya rujukan
8. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
a) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik ,
rumah,dan kelompok-kelompok masyarakat
b) Di tinggkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri,
tetapi di tinggkat kabupaten di adakan tenaga-tenaga coordinator
penyuluhan kesehatan

6. Peran Puskesmas
Dalam kontek otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran
yang sangat viltal. Sebagai institusi pelaksana teknis, puskesmas di tuntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan untuk
menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang , tata
laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system evaluasi dan pemantauan
yang akurat.puskesmas juga di tuntut dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara kompeherensif dan
terpadu
7. Wilayah kerja puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kacamata. Factor kepadatan penduduk , luas daerak geografis dan keadaan
infra struktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah dearah
tingkat II , sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas di tetapkan oleh
Bupati, mendengar saran teknis dari kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Provinsi. Di kota besar wilayah kerja biasa satu kelurahan. Sedangkan
puskesmas di ibu kota kecamatan merupakan puskesmas rujukan yang
berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga
mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata- 30 ribu penduduk setiap puskesmas
8. Fasilitas penunjang

xxii
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan , maka puskesmas
perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
di sebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling
a. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu lebih sering disebut Pustu atau Pusban,
merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana yang berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan puskesmas sebagai ruang lingkup wilaya yang kecil.
b. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling
yang di lengkapi dengan kendaraan bermotor roda dua atau prahu motor,
peralatan kesehatn , peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang
berasal dari puskesmas dalam wilayah yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.Kegiatan pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil atau daerah yang sulit di jangkau oleh pelayanan kesehatan
2. Melakukan penyelidikan tentangkejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat trasfortasi penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehtan dengan menggunakan alat audio
visual.
c. Bidan desa
Setiap daerah pasti di sediakan seorang bidan yang bertangung
jawab langsung kepada kepala kesehatan. Wilayah kerja bidan desa
adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 jiwa. Tugas
bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan
posyandu dan pembinaan kelompok desa dasawarsa serta pertolongan
persalinan di rumah penduduk.

BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

xxiii
Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktika
keperawatan komunitas Pendidikan Profesi Ners di masyarakat berlangsung mulai dari
Tanggal 25 Maret 2019 sampai 4 April 2019. Praktik Keperawatan Komunitas ini dilakukan
di Dusun Serning Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng , Kabupaten Jombang.
3.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/terjun ke
lapangan, berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
3.1.1 Pembekalan
Pembekalan dilakukan pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 09.00-11.00
WIB di Balai Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng oleh pembimbing
praktik. Materi yang diberikan adalah tentang mekanisme perijinan, dan
peraturan-peraturan bagi mahasiswa praktik dan tugas yang harus diselesaikan.
3.1.2 Pengorganisasian Kelompok
Pengorganisasian kelompok digunakan untuk mempermudah
pelaksanaan praktik dan sebagai penanggung jawab kegiatan praktik dari
mahasiswa, maka dibentuk organisasi kelompok.
 Ketua Kelompok : Anang Kurniawan S.Kep
 Wakil Kelompok : Yoyok Ari Wibowo S.Kep
 Sekretaris :
1. Umi Hanik S.Kep
2. Lismiati S.Kep
 Bendahara :
1. Sari Murdiani S.Kep
2. Aida Fitriya N S.Kep

xxiv
 Kelompok Kerja :
a) Posyandu balita :
1. Nelly Cristyanti, S.Kep
2. Devy Ristiya I.R, S.Kep
3. Fifi May Harli, S.Kep
4. Dyas Ayu P, S.Kep
5. Batara Prima A, S.Kep
b) Posyandu Lansia :
1. Istiqomah S.Kep
2. Novita Febri S, S.Kep
3. Titik Rahmatul F, S.Kep
4. Bayu Indra S, S.Kep
c) Posyandu Remaja
1. Lolyta Citra A, S.Kep
2. Budi Suprapto, S.Kep
3. Desi Purwantini, S.Kep
4. Ismi Sulaikha S,Kep
5. Cici Intan Anjarsari, S.Kep
3.1.3 Persiapan Administrasi
Sebagai langkah selanjutnya, dipersiapkannya administrasi untuk
mengadakan konsolidasi dan perijinan kepada instansi terkait. Surat perijinan
diperoleh dari pendidikan yang harus disampaikan ke Dusun Serning Desa
Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Puskesmas Bareng.
3.14 Konsolidasi
Konsolidasi dan kerjasama dengan berbagai instansi dengan
mengajukan permohonan ijin dan kerjasama kepada Kepala Kecamatan
Bareng, Kepala Puskesmas Bareng. Selanjutnya, secara resmi mahasiswa
diterjunkan pada tanggal 25 Maret 2019 di Dusun Serning Desa Banjar Agung,
Kecamatan Bareng, Puskesmas Bareng.

xxv
Orientasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Pembekalan yang diberikan oleh bapak Hasan Sulaiman, S.Sos selaku
Kepala Desa. Pertemuan antara pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 09.00
sampai selesai. Perangkat desa Desa Banjar Agung menerima kehadiran
mahasiswa dan mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan praktik
klinik keperawatan komunitas yang akan dilaksanakan. Perangkat Desa
memberikan gambaran tentang keadaan lingkungan desa secara umum
dan status kesehatan warga – warga Dusun Serning dan Dusun Banjarejo
Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng.
b. Orientasi dan analisa situasi selanjutnya dilakukan oleh mahasiswa sendiri
dengan membagi mahasiswa dalam 2 kelompok sesuai dengan wilayah
dusun yang telah ditentukan.
3.1.6 Pembukaan
Pembukaan dilakukan sebagai bentuk pertemuan pertama kali
memasuki daerah binaan dan berinteraksi dengan warga. Perencanaan dan
pelaksanaannya dapat dilihat pada uraian tahap pelaksanaan kegiatan.

3.2 Tahap Pengkajian


3.2.1 Data Umum
a. Geografi : Luas wilayah 1: 2500
b. Batas Wilayah :
Utara : Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno
Selatan : Desa Bareng Kecamatan Bareng
Barat : Desa Mojotengah Kecamatan Bareng
Timur : Desa Nglebak Kecamatan Bareng

c. Denah :

xxvi
d. Demografi :
Wilayah Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng:
1) Jumlah penduduk : 1169 orang
2) Jumlah KK : 362 Kepala Keluarga

Hasil pengolahan data berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat


pada diagram berikut :
1. Data umum
a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxvii
Jenis Kelamin
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
49.9% 50.1%
50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Laki-laki Perempuan

Presentase
Sum
ber data : Dusun Serning 2019

Gambar 3.1 Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin diatas didapatkan


setengah dari Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec Bareng Kab
Jombang berjenis kelamin perempuan dengan presentase sebesar
50,1%

b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxviii
Umur
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
0-<5 5-<13 13-<18 18-<45 45-<60 69-<90 >90

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 2 Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia diatas didapatkan hampir dari


setengahnya di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 berusia 18-<45 dengan prosentase sebesar
42,6%.

c) proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

xxix
Hub dalam KK
100.0%

90.0%

80.0%
69.0%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%
31.0%
30.0%

20.0%

10.0%
KK AK

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.3 Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK didapatkan


setengah dari penduduk di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 adalah anggota keluarga
dengan prosentase sbesar 69,0 %.

d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxx
Status Kawin
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
54.1%
50.0%
41.7%
40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Kawin Tidak Kawin Janda/Duda
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.4 Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin didapatkan setengah dari


warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 kawin dengan prosentase sebesar 54,1%.

e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxxi
Agama
100.0% 98.5%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Islam Kristen Hindu Budha Khatolik Lain2

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.5 Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama didapatkan hampir seluruh


penduduk di Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2019 beragama Islam dengan prosentase sebesar
98,5%.

f) Proporsi Penduduk Berdasarkan suku di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxxii
Suku
100.0% 98.5%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Jawa Madura Lain2

Sumber : Dusun Serning 2019

di Dusun Serning Desa


Gambar 3.6 Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku didapatkan seluruhnya penduduk


di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019 bersuku jawa dengan prosentase sebesar 100%.

g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxxiii
Pendidikan
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0% 35.5%
29.6%
30.0%
19.2%
20.0%

10.0%
Tidak Sekolah TK SD SMP SMA PT Non Formal

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.7 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan pendidikan didapatkan hampir dari


setengah penduduk di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019 berpendidikan SD dengan
prosentase sebesar 35,5%.

h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

xxxiv
Pekerjaan
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%
32.5%
30.0%
18.7% 19.6%
20.0%
12.1%
10.0%
PNS Pegawai Wiraswasta Petani Buruh Tani Nelayan Tidak Lain-lain
swasta Bekerja

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 8 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dusun


Serning, Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan didapatkan hampir dari


setengahnya penduduk di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 tidak bekerja dengan
prosentase sebesar 32,5%.

i) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

xxxv
Pendapatan
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0% 55.5%

50.0%

40.0%

30.0% 26.2%

20.0% 18.2%

10.0%
< 1 Jt 1 - < 3 Jt < 3 Jt

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 9 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per


KK) di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) didapatkan


setengah dari penduduk di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 berpendapatan 1 - < 3jt
dengan prsentase sebesar 55,5%.

j) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK) di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

xxxvi
Pengeluaran
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0% 58.3%

50.0%

40.0% 35.1%

30.0%

20.0%

10.0%
< 1 Jt 1 - < 3 Jt < 3 Jt

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 10 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per


KK) di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK) didapatkan


setemgah dari penduduk di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 berpengeluaran 1 - <3jt
dengan prosentase sebesar 58,3%.

k) Proporsi penduduk berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

xxxvii
Penyakit 6 Bulan Terakhir
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%
38.7% 39.8%
40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ispa TBC HT Jantung Ginjal Strok DM DHF Diare Gatal Ggn Lain-lain
Jiwa

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 11 Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan


terakhir di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng
Kabupaten Jombang Tahun 2019.

Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir didapatkan


hampir dari setengahnya penduduk di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kec.Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019
menderita penyakit lain- lain (batuk dan pilek, asam urat, kolesterol)
dengan prosentase sebesar 39,8%.

3.2.2 Data Khusus


a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur

xxxviii
a. Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis KB di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

KB
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
50.7%
50.0%

40.0% 35.9%

30.0%

20.0%

10.0%
IUD Pill Suntik Kondom Implan MOV MOP

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 12 Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis KB


di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten
Jombang Tahun 2019.

Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis KB didapatkan


setengah dari warga Pasangan Usia Subur di Dusun Serning, Desa
Banjar Agung Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2019 mengikuti
program KB Suntik dengan prosentase 50,7%.

b. Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada Tidaknya Keluhan


Selama Mengikuti Program KB di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

xxxix
Keluhan
100.0%

90.0%
83.4%
80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0% 16.6%

10.0%
Ya Tidak
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 13 Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada


Tidaknya Keluhan Selama Mengikuti Program KB di Dusun
Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019

Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada Tidaknya Keluhan


Selama Mengikuti Program KB didapatkan hampir seluruhnya dari
warga Pasangan Usia Subur di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019 tidak mempunyai keluhan
yaitu dengan prosentase 83,4%.

c. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti KB


di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

xl
Alasan ikut KB
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Takut Dilarang Lain-lain
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.14 Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan


Tidak Mengikuti KB di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti KB


didapatkan seluruhnya warga Pasangan Usia Subur di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019
mengikuti KB.

d. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit Kelamin di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun
2019

xli
Penyakit Kelamin
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Gonorea Sivilis Hiv/Aida Lain-lain
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 15 Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit


Kelamin di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng
Kabupaten Jombang Tahun 2019.

Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit Kelamin


didapatkan tidak ada yang menderita penyakit kelamin dengan
peresentase 0%.

2) Ibu hamil
a. Proporsi ibu hamil berdasarkan ANC di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019

xlii
ANC
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3. 16 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan ANC di Dusun
Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan ANC didapatkan seluruh ibu hamil rutin
melakukan pemeriksaan ANC dengan peresentase 100%.

b. Proporsi ibu hamil berdasarkan Imun TT di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

xliii
Imun TT
100.0%

90.0%

80.0% 77.8%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
22.2%
20.0%

10.0%
Lengkap Tidak Lengkap Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3. 17 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Imun TT di Dusun
Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan imun TT di desa tebel didapatkan


hampir seluruhnya ibu hamil lengkap mendapatkan imun TT dengan
peresentase 77,8%.

3) Bufas/buteki
a. Proporsi bufas/buteki berdasarkan produksi ASI di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

xliv
Asi
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Lancar Tidak lancar

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 18 Proporsi Bufas/Buteki berdasarkan produksi ASI di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi bufas/buteki berdasarkan produksi ASI di desa Tebel


didapatkan hampir seluruh bufas/buteki Lancar dengan persentase
86,4%.

b. Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi ASI di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun
2019.

xlv
keluhan
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
ya tidak
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.19 Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi


ASI di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi Asi di Dusun


Serning didapatkan data seluruh bufas/buteki tidak memiliki keluhan
dengan persentase 100%.

4) Balita
a. Proporsi balita berdasarkan BB di KMS Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019

xlvi
BB di KMS
70.00

60.00

50.00

40.00
Axis Title
30.00

20.00

10.00

0.00
Hijau Kuning Merah
Sumber :
Dusun Serning 2019

Gambar 3.20 Proporsi balita berdasarkan BB di KMS Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

Proporsi balita berdasarkan BB di KMS didapatkan setengah balita


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019 memliki berat badan di KMS hijau yaitu sebnyak 57,89%

b. Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019

xlvii
Asi Eksklusif
100.0%

90.0%

80.0%
73.7%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0% 26.3%

20.0%

10.0%
Ya Tidak
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.21 Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif didapatkan hampir seluruh


balita di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang Tahun 2019 minum ASI eksklusif sebanyak 73,7%.

c. Proporsi balita berdasarkan Imunisasi Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

xlviii
Imunisasi Balita
100.0%

90.0%
78.9%
80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
21.1%
20.0%

10.0%
Lengkap Belum lengkap Tidak lengkap

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3.22 Proporsi balita berdasarkan Imunisasi Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

Proporsi balita berdasarkan Imunisasi didapatkan setenga dari balita di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019 berstatus imunisasi lengkap dengan prosentase 78,9 %.

d. Proporsi balita berdasarkan Posyandu Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kec. Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

xlix
Posyandu
100.0%
89.5%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%
10.5%
10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 23 Proporsi balita berdasarkan Posyandu Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kec.Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019.

Proporsi balita berdasarkan Posyandu didapatkan hampir seluruh balita


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2019 rutin mengikuti posyandu dengan prosentase 89,5%.

e. Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin Dusun Serning Desa


Banjar Agung kec.Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2019.

l
Vit A
100.0%
89.5%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%
10.5%
10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3.24 Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kabupaten Jombang Tahun
2019

Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin A didapatkan hampir


seluruh balita Dusun serning, Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2019 rutin mengikuti posyandu dengan prosentase
89,5%.

f. Proporsi balita berdasarkan pemberian MPASI Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kabupaten Jombang Tahun 2019

li
MP Asi
100.0%

90.0%

80.0%
73.7%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0% 26.3%

20.0%

10.0%
< 6 bln > 6 bln

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.25 Proporsi balita berdasarkan pemberian Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kabupaten Jombang Tahun 2019

Proporsi balita berdasarkan pemberian MPASI didapatkan setengah


balita Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec Bareng Kabupaten
Jombang Tahun 2019 diberikan MPASI >6 bulan dengan prosentase
73,7%.

5) Anak dan Remaja


a) Anak usia sekolah

lii
(1) Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status Kesehatan Gizi
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2019

Status Gizi
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0% 55.4%

50.0%

40.0% 38.5%

30.0%

20.0%

10.0%
Baik Cukup Kurang

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 26 Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status


Kesehatan Gizi Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2019

Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status Kesehatan Gizi


didapatkan setengah dari anak usia sekolah Dusun Serning, Desa
Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019 memiliki
status gizi baik dengan prosentase 55,4%.

(2) Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Imunisasi Dasar Lengkap


Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2019

liii
Status Imunisasi
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Lengkap Tidak Lengkap

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.27 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan


Imunisasi Dasar Lengkap Dusun Serning, Desa Banjar Agung
Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Imunisasi Dasar Lengkap


didapatkan seluruh anak usia sekolah Dusun Serning, Desa Banjar
Agung, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019 memiliki status
imunisasi lengkap dengan prosentase 100%.

(3) Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Kerutinan Menggosok


Gigi Dusun Serning Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2019
a.

liv
b.

Kerutinan Menggosok Gigi


100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
53.8%
50.0% 46.2%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

c.
d.
Sumber : Dusun Serning 2019
Gambar 3.28 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan
Kerutinan Menggosok Gigi Dusun Serning, Desa Banjar Agung,
Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Kerutinan Menggosok


Gigi didapatkan setengah dari anak usia sekolah Dusun Serning,
Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019 tidak
rutin menggosok gigi dengan prosentase 53,8%.

(4) Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah Tidaknya


Mengalami Sakit Gigi Dusun Serning, Desa Banjar Agung Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2019.

lv
Menggalami Sakit Gigi
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
52.3% 51.5%
50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.29 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah


Tidaknya Mengalami Sakit Gigi di Dusun Serning, Desa Banjar
Agung Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah Tidaknya


Mengalami Sakit Gigi didapatkan setengah dari anak usia Dusun
Serning, Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun
2019 tidak pernah mengalami sakit gigi dengan prosentase 52,3%.

(5) Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah Tidaknya Tidak


Naik Kelas Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2019

lvi
Pernah Tidaknya Naik Kelas
100.0% 97.7%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Pernah Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 30 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah


Tidaknya Tidak Naik Kelas Dusun Serning, Desa Banjar Agung
Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah Tidaknya Tidak


Naik Kelas didapatkan hampir seluruhnya anak usia sekolah Dusun
Serning, Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun
2019 tidak pernah tidak naik kelas dengan prosentase 97,7%.

6) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan Remaja Dusun Serning,
Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

lvii
Jenis Kenakalan Remaja
100.0%

90.0%

80.0%

70.0% 68.2%

60.0%

50.0%

40.0%
31.8%
30.0%

20.0%

10.0%
Rokok Napsa Miras Sex Bebas Geng Motor Tidak ada

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.31 Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan Remaja


Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2019

Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan Remaja didapatakan


setengah dari remaja Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2019 tidak ada yang terlibat kenakalan remaja
dengan prosentase 68,2%

b) Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan Berorganisasi Dusun Serning,


Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2019

lviii
Keaktifan Organisasi
100.0%

90.0%

80.0% 77.3%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
22.7%
20.0%

10.0%
Aktif Tidak Aktif

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 32 Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan Berorganisasi


Dusun Serning, Desa Banjar Agung Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2019

Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan Berorganisasi didapatkan hampir


seluruh remaja Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2019 tidak aktif mengikuti organisasi sejumlah dengan
prosentase 77,3%.

7) Lansia

lix
a) Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti Posyandu Lansia di
Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2019.

Kerutinan Mengikuti Posyandu


100.0%

90.0%

80.0%
70.2%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
24.0%
20.0%

10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.33 Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti


Posyandu Lansia di Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti Posyandu Lansia


didapatkan hampir seluruh lansia di Dusun Serning, Desa Banjar Agung,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2019 tidak pernah mengikuti
posyandu lansia dengan prosentase sebesar 70,2%.

b) Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan di Dusun Serning,


Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2019.

lx
Pemeriksaan Kesehatan
100.0%

90.0%

80.0%
70.2%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
24.0%
20.0%

10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 34 Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


di Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan didapatkan setengah


dari lansia di Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2019 tidak rutin mengikuti pemeriksaan kegiatan
dengan prosentase 70,2%.

c) Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial di Dusun Serning, Desa


Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2019.

lxi
Kegiatan Sosial
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0% 57.7%

50.0%

40.0%
29.8%
30.0%

20.0%
12.5%
10.0%
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 35 Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial di Dusun


Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial didapatkan setengah lansia


di Dusun Serning, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2019 rutin mengikuti kegiatan social dengan prosentase sebesar
57,7%.

8) Kesehatan Lingkungan (Per KK)


a) Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah di Dusun Serning, Desa Banjar
Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2019.

lxii
Status Rumah
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Sendiri Sewa

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 36 Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah didapatkan seluruh status rumah


di Dusun Serning Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2019 memiliki status rumah sendiri dengan prosentase sebesar
100%.

b) Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxiii
Jenis Rumah
100.0%
93.9%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.37 Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah didapatkan hampir seluruhnya


jenis rumah di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 memiliki jenis rumah permanen dengan
prosentase sebesar 93,9%.

c) Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai di Dusun Serning Desa Banjar


Agung, Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxiv
Lantai
100.0%

90.0%
82.3%
80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0% 17.7%

10.0%
Kramik Tidak Kramik
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.38 Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai didapatkan hamper seluruhnya


lantai rumah di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 memiliki lantai KA dengan prosentase 82,3 %.

d) Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi di Dusun Serning Desa Banjar Agung


Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxv
Ventilasi
100.0%

90.0%

80.0%

70.0% 66.3%

60.0%

50.0%

40.0%
33.7%
30.0%

20.0%

10.0%
<20% >20%

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.39 Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi di Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi didapatkan setengah dari rumah di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2018 memiliki ventilasi >20% dengan prosentase 66,3%.

lxvi
e) Proporsi KK Berdasarkan Luas Rumah di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Luas 8m2/Orang
100.0%

90.0%
81.2%
80.0%

70.0% 66.3%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 40 Proporsi KK Berdasarkan Luas di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Luas Rumah didapatkan hampir seluruhnya di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019 meiliki luas rumah 8m tiap orang dengan prosentase
sebesar 81,2%.

lxvii
f) Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Sumber Air Bersih


100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
PAM Sumur Sungai Lain2
Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 41 Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih didapatkan seluruh warga di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019 menggunakan sumber air bersih sumur dengan prosentase
sebesar 100%.

g) Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxviii
Sumber Air Minum
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0% 56.9%

50.0%
43.1%
40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Air Masak Air Mineral Tidak Dimasak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 42 Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum didapatkan setengah dari


sumber air minum Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 menggunakan air mineral dengan prosentase
56,9%.

lxix
h) Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Jenis Jamban
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Leher Angsa Cempung Tidak Punya

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 43 Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban didapatkan seluruh warga di


Desa Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019 menggunakan jenis jamban leher angsa dengan prosentase
100%.

i) Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB di Dusun Serning Desa Banjar


Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxx
Tempat BAB
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
WC Sungai Ladang

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 44 Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB didapatkan seluruh warga di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019 menggunakan WC dengan prosentase 100%.

j) Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxxi
Jentik
100.0%

90.0%

80.0%
74.3%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0% 25.7%

20.0%

10.0%
Ada Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 45 Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik didapatkan setengah


warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 tidak ada jentik dengan prosentase 74,3%.

lxxii
k) Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Jenis Pengolahan Sampah


100.0%
90.9%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ditimbun Dibakar TPA

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 46 Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah didapatkan hampir


seluruhnya warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019 ditimbun dengan prosentase 90,9%.

lxxiii
l) Proporsi KK Berdasarkan Limbah Jenis saluran di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Saluran Limbah
100.0%
92.5%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Got Sungai Tidak Ada

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 47 Proporsi KK Berdasarkan Jenis saluran Limbah di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Jenis saluran Limbah didapatkan hampir


seluruhnya warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019 menggunakan saluran limbah jenis got
dengan prosentase 92,5%.

m) Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Binatang di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

lxxiv
Jenis Binatang
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%
60.8%
60.0%

50.0%
39.2%
40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Piaraan Pengerat Serangga Tidak ada

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.48 Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan


Berdasarkan Binatang di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Binatang


didapatkan seluruh rumah di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 terdapat hewan peliharaan
dengan prosentase 100%.

n) Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak di Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxxv
Kandang Ternak
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0% 45.0%
39.2%
40.0%

30.0%

20.0% 15.7%

10.0%
Bersih Kotor Tidak ada

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 49 Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak


di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak didapatkan hampir


dari setengahnya warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019 memilki kandang ternak bersih dengan
prosentase 45,0%.

lxxvi
9) Perilaku Terhadap Kesehatan
a) Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Pemanfaatan Fasyankes
100.0%

90.0%

80.0%
69.6%
70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
19.1%
20.0%
10.5%
10.0%
RS PKM Klinik Arternatif

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3.50 Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes di
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes didapatkan setengah


warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 Menggunakan pemanfaatan fasyankes PKM
dengan prosentase sebesar 69,6%.

lxxvii
b) Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

Jaminan Kesehatan
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%
59.4%
60.0%

50.0%

40.0% 37.3%

30.0%

20.0%

10.0%
BPJS Mandiri Lain2

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.51 Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan didapatkan setengahnya


warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 menggunakan jaminan kesehatan BPJS dengan
prosentase sebesar 59,4%.

c) Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

lxxviii
Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun
100.0%

90.0%

80.0% 78.5%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
21.5%
20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 52 Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan


Pakai di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun


didapatkan hamper seluruhnya warga di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 melakukan
kebiasaan cuci tangan tidak menggunakan sabun dengan prosentase
sebesar 78,5%.

d) Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk Setiap hari di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

lxxix
Konsumsi Lauk Pauk
100.0%
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3. 53 Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk


Setiap hari di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk Setiap hari didapatkan


hacmpir seluruhnya warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 mengkonsumsi lauk pauk
setiap hari dengan presentase 100%.

e) Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan Sayur dan Buah/ Hari di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

lxxx
Konsumsi Sayur dan Buah
100.0%

90.0%
80.1%
80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
19.9%
20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3. 54 Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan Sayur
dan Buah/ di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan Sayur dan Buah/ Hari


didapatkan hampir seluruhnya warga di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019 telah mengkonsumsi
sayur dan buah tiap dengan prosentase 80,1%.

f) Proporsi KK Berdasarkan Merokok di dalam Rumah di Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2019.

lxxxi
Tidak Merokok Dalam Rumah
100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%
50.6% 49.4%
50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019


Gambar 3. 55 Proporsi KK Berdasarkan Merokok di dalam Rumah
di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang 2019.

Proporsi KK Berdasarkan Merokok di dalam Rumah didapatkan hampir


dari setengah warga di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019 merokok dalam rumah dengan
prosentase sebesar 50,6%.

g) Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga Setiap Hari di Dusun


Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
2019.

lxxxii
Kebiasaan Olah Raga
100.0%

90.0%

80.0% 76.5%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
23.5%
20.0%

10.0%
Ya Tidak

Sumber : Dusun Serning 2019

Gambar 3.56 Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga Setiap


Hari di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019.

Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga Setiap Hari didapatkan


hampir seluruhnya di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang 2019. Tidak melakukan kebiasaan olahraga
setiap hari dengan prosentase sebesar 76,5%.

3.1. Tahap Analisa Data


ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
DI DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG

lxxxiii
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH
1 (KIA) (KIA)
a) (Kesehatan Ibu) 1. Terdapat 223 wanita usia Kesiapan meningkatkan
Hampir seluruhnya ibu subur manajemen kesehatan
dengan usia produktif 2. Wanita usia subur
di Dusun Serning Desa pengguna KB :
Banjar Agung a) IUD 8,52%
Kecamatan Bareng b) Pil 50,68%
mengatakan mengikuti c) suntik 35,8 %
program KB d) Implan 4,03%
e) MOW 0,18%
3. Hampir seluruhnya wanita
usia subur di Dusun
Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
tidak mempunyai keluhan
terkait program keluarga
berencana (83,40%)
4. Seluruhnya ibu hamil di
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
rutin melakukan
pemeriksaan ANC (100%)
5. Hampir seluruhnya ibu
hamil di Dusun Serning
Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng telah
melakukan Imun TT
lengkap (77,8%)
6. Hampir seluruh ibu hamil
di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan
Bareng rutin
mengkonsumsi pil Fe
(77,8%)
7. Hampir seluruhnya ibu
hamil di Dusun Serning
Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng
memiliki status gizi baik

lxxxiv
(88,9%)

b) (Balita)
Ibu yang mempunyai 1. Balita di desa berjumlah Kesiapan
anak balita Dusun 95 balita meningkatkan
Serning Desa Banjar 2. Hampir dari setengahnya pemberian ASI
Agung Kecamatan balita di Dusun Serning
Bareng mengatakan Desa Banjar Agung
rutin memeriksakan Kecamatan Bareng tidak
anak mereka ke mendapatkan ASI eksklusif
posyandu balita (26,3%)
(92,19%) 3. Setengah Balita Dusun
Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng tebel
diberikan MP ASI >6 bulan
(73,7%)
2 (Anak dan remaja)
a) Kesehatan Anak
Orang tua yang 1. Di Dusun Serning Desa Kesiapan meningkatkan
memiliki anak di Banjar Agung Kecamatan Perawatan Diri
Dusun Serning Desa Bareng terdapat Anak (kebersihan gigi)
Banjar Agung dengan usia sekolah
Kecamatan Bareng berjumlah 130 anak
mengatakan bahwa 2. Seluruh anak sekolah di
anak mereka sering Dusun Serning Desa Banjar
sakit gigi. Agung Kecamatan Bareng
telah mendapatkan
imunisasi lengkap
sebanyak (100%)
3. Setengah anak sekolah di
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
tidak rutin menggosok gigi
sebanyak (53,85%)
4. Setengah anak sekolah di

lxxxv
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
mengalami sakit gigi
sebanyak (52,30%)
a) Remaja
Hampir setengah orang 1. Jumlah remaja di Dusun Perilaku kesehatan
tua yang memiliki anak Serning Desa Banjar cenderung beresiko
remaja di Dusun Agung Kecamatan Bareng
Serning Desa Banjar sebanyak 132 orang
Agung Kecamatan 2. Hampir dari setengah
Bareng mengatakan remaja di Dusun Serning
bahwa anaknya tidak Desa Banjar Agung
aktif mengikuti Kecamatan Bareng yang
kegiatan remaja. merokok sebanyak
(31,81%)
3. Hmapir Seluruh remaja di
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
tidak aktif mengikuti
kegiatan organisasi di
masyarakat sebanyak
(77,3%)
3 (Lansia)
a) Sebagian lansia di 1. Jumlah lansia di Dusun Ketidakefektifan
Dusun Serning Desa Serning Desa Banjar Pemeliharaan Kesehatan
Banjar Agung Agung Kecamatan Bareng Lansia
Kecamatan Bareng 104 orang
mengatakan tidak 2. Sebagian kecil lansia di
pernah mengikuti Dusun Serning Desa Banjar
kegiatan posyandu Agung Kecamatan Bareng
lansia rutin mengikuti posyandu
lansia (24,0%)
3. Setengah lansia di Dusun
Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
tidak pernah mengikuti
posyandu lansia (70,2%)
4. Sebagian kecil lansia di
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng

lxxxvi
tidak rutin mengikuti
pemeriksaan kesehatan
(5,8%)
5. Setengah lansia di Dusun
Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
yang rutin mengikuti
kegiatan sosial (57,69%)
4 (Kesling)
Sebagian besar warga 1. Setengah masyarakat di Ketidakefektifan
di lingkungan Dusun Dusun Serning Desa Banjar Pemeliharaan Kesehatan
Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Lingkungan di Dusun
Agung Kecamatan menggunakan sumber air Serning Desa Banjar
Bareng membuang minum air mineral Agung Kecamatan Bareng
sampah dengan cara (56,90%)
dibakar dan di timbun. 2. Seluruh masyarakat di
Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
BAB di WC (100%)
3. Hampir seluruhnya warga
di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan
Bareng membuang
sampah dengan dibakar
(90,89%).
4. Seluruhnya warga di Dusun
Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
memiliki binatang piaraan
(100%)
5. Sebagian kecil dari warga
di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan
Bareng memiliki
kandang ternak dengan
kondisi kandang kotor
(15,75%)
6. Hampir dari setengahnya
masyarakat di Dusun
Serning Desa Banjar

lxxxvii
Agung Kecamatan Bareng
merokok di dalam rumah
(49,44%)

lxxxviii
3.2 Tahap Penapisan Masalah
SELEKSI ( PENAPISAN )
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG

JUMLAH
KRITERIA PENAPISAN
SKORE

Sesuai Dengan Peran Perawat Komunitas

Resiko Tinggi

Kemungkinan Diatasi

Relevan Dengan Program


Resiko Parah

Potensi Untuk Pendidikan Kesehatan (He)

Interest Komunitas
Tersedia sumber

Sumber Daya
Tempat

Waktu

Dana

Fasilitas
MASALAH KESEHATAN / DIAGNOSA
KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan di


Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 35
Bareng
2. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI di Dusun
3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 37
Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
3. Kesiapan meningkatkan perawatan diri
(kebersihan gigi) di Dusun Serning Desa Banjar 3 5 5 4 3 4 4 3 2 2 2 3 40
Agung Kecamatan Bareng
4. Perilaku kesehatan cenderung beresiko di Dusun
5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 50
Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
5. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
di Dusun Serning Desa Banjar Agung 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 53
Kecamatan Bareng
6. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 52

89
Lingkungan di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng

KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5 = SANGAT TINGGI

90
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR
1 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 53
Lansia di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng
2 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 52
Lingkungan di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
3 Perilaku kesehatan cenderung beresiko di 50
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng
4 Kesiapan meningkatkan perawatan diri 40
(kebersihan gigi) di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng
5 Kesiapan meningkatkan pemberian ASI di 37
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng
6 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 35
di Dusun Serning Desa Banjar Agung
Kecamatan Bareng

91
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Lansia di Dusun Serning Desa


Banjar Agung Kecamatan Bareng
2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
4. Kesiapan meningkatkan perawatan diri (kebersihan gigi) di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
5. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng
6. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng

92
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG

No Masalah Sasaran Tujuan Strategi Rencana Keperawatan


Keperawatan
Komunitas
1. Ketidakefektifan Lansia di Setelah dilakukan 1. Health Education Upaya yang di lakukan :
Pemeliharaan Dusun tindakan keperawatan 2. Senam lansia 1. Pemberian
Kesehatan Lansia Serning selama 3 minggu 3. Senam hipertensi penyuluhan kepada
di Dusun Serning Desa Banjar diharapkan 4. Senam diabetes lansia dengan topik
Desa Banjar Agung  Seluruh lansia di Militus pentingnya
Agung Kecamatan Kecamatan Dusun Serning Desa posyandu lansia
Bareng Bareng Banjar Agung 2. Latih lansia untuk
Kecamatan Bareng latihan fisik ringan
mengkuti kegiatan untuk memperlancar
posyandu secara rutin. sirkulasi dan
 Mampu berpatisipasi melenturkan otot
dalam perawatan 3. Memberikan edukasi
kesehatan lansia kepada lansia
 Lansia mampu tentang penyakit
mengetahui tentang ( gaya hidup untuk
penyakit penderita Hipertensi
dan Diabetes
Militus) dan
menerapkan senam
kepada lansia
(senam hipertensi,
senam diabetes
mellitus dan senam
lansia).
4. Ingatkan lansia
untuk melakukan
perawatan diri

2. Ketidakefektifan Masyarakat Setelah dilakukan 1. Penyuluhan Upaya yang dilakukan:

93
Pemeliharaan Dusun tindakan keperawatan kepada 1. Pemberian
kesehatan Serning selama 3 minggu masyarakat penyuluhan kepada
lingkungan Desa Banjar diharapkan masyarakat 2. Pelatihan Dengan masyarakat tentang
Agung Dusun Serning Desa Kader desa PHBS
Kecamatan Banjar Agung 3. Kerja bakti 2. Melakukan
Bareng Kecamatan Bareng 4. JUMANTIK kerjasama dengan
mampu : kader untuk
1) Pengetahuan meningkatkan
masyarakat tentang kesehatan
kesehatan lingkungan lingkungan kepada
meningkat dengan masyarakat
cara : masyarakat 3. Mengajak
mampu menyebutkan masyarakat
arti dan ciri melakukan kerja
lingkungan sehat, bakti bersama
akibat dari lingkungan 4. Mengecek adanya
tidak sehat jentik-jentik di bak
2) Pengetahuan mandi dan digentong
masyarakat tentang setiap hari jumat
kesehatan lingkungan
dan penyakit-penyakit
akibat lingkunagan
yang tidak sehat serta
cara perawatannya
3) Keterampilan Kader
dalam memberikan
penyuluhan tentang
kesehatan lingkungan
dan penyakit akibat
lingkungan yang tidak
sehat serta cara
perawatannya

3. Perilaku kesehatan Remaja Setelah dilakukan 1. Edukasi Informasi Upaya yang dilakukan :
cenderung kegiatan penyuluhan 2. Ikut serta dalam 1. Lakukan pendidikan
beresiko di Dusun terhadap remaja, kegiatan karang kesehatan kepada
Serning Desa diharapkan para remaja taruna remaja dan remaja terkait materi
Banjar Agung dapat meningkatkan meningkatkan pentingnya
Kecamatan Bareng kesadaran dirinya keaktifan remaja organisasi

94
terhadap keaktifan dalam dalam 2. Memberikan
berorganisasi berorganisasi. penyuluhan tentang
kenakalan remaja,
narkoba, dan
merokok.
4. Kesiapan Anak Setelah dilakukan 1. Penyuluhan Upaya yang dilakukan :
meningkatkan tindakan keperawatan di tentang perilaku 1) Memberikan
perawatan diri Dusun Serning Desa hidup bersih sehat penyuluhan tentang
(kebersihan gigi) Banjar Agung 2. Sikat gigi yang perilaku hidup bersih
di Dusun Serning Kecamatan Bareng benar sehat
Desa Banjar Selama 3 minggu 3. Cuci tangan 2) Mengajarkan dan
Agung Kecamatan diharapkan : dengan melakukan Sikat gigi
Bareng Kesiapan keluarga dapat menggunakan yang benar
optimal dalam sabun 3) Mengajarkan dan
meningkatkan status melakukan cuci
kesehatan anak dengan tangan dengan
kriteria evaluasi: menggunakan sabun
1) Anak-anak dapat
meningkatkan oral
Hygiene
2) Anak-anak dapat
meningkatkan status
kesehatan anak
3) Anak-anak dapat
meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat dengan
cuci tangan
menggunakan sabun.
5. Kesiapan Balita Setelah dilakukan 1. Edukasi Upaya yang dilakukan:
meningkatkan tindakan keperawatan di informasi 1. Berikan gambaran
pemberian ASI di Dusun Serning Desa 2. Penyuluhan tentang peningkatan
Dusun Serning Banjar Agung kesehatan balita yang
Desa Banjar Kecamatan Bareng sederhana dan sesuai
Agung Kecamatan Selama 3 minggu pemahaman ibu
Bareng diharapkan : 2. Berikan edukasi atau
1) Kesiapan keluarga penyuluhan kepada
dapat optimal dalam ibu tentang cara
meningkatkan status meningkatkan status

95
kesehatan balita gizi balita dengan
dengan kriteria Pemberian ASI
evaluasi: Eksklusif
2) Klien dapat 3. Berikan edukasi atau
meningkatkan status penyuluhan kepada
kesehatan balita ibu tentang cara
3) Klien dapat meningkatkan
meningkatkan stasus pengetahuan klien
gizi dg pemberian tentang pemberian
ASI Eksklusif selama MP ASI setelah
6 bulan. berusia >6 bulan.
4) Meningkatkankan
pengetahuan klien
tentang pemberian
MP ASI setelah bayi
berusia >6 bulan.

6. Kesiapan Pasangan Setelah dilakukan 1. Edukasi Informasi Upaya yang dilakukan :


meningkatkan usia subur tindakan keperawatan di 2. Ikut peran serta 1. Penyuluhan tentang
management Dusun Serning Desa dalam KB
kesehatan di Dusn Banjar Agung pemeriksaan 2. Penyuluhan tentang
Serning Desa Kecamatan Bareng kehamilan Gizi selama
Banjar Agung Selama 3 minggu Kehamilan
Kecamatan Bareg diharapkan : 3. Penyuluhan tentang
Kesiapan keluarga dapat pentingnya
optimal dalam pemeriksaan selama
meningkatkan status kehamilan
kesehatan balita dengan
kriteria evaluasi:
1) Pasangan usia subur
mampu memilih
jenis KB sesuai
kebutuhan
2) Meningkatkan
pemeriksaan selama
masa kehamilan
3) Meningkatkan stasus
gizi selama
kehamilan

96
97
4.2 GAN CHART

GANCHART KEGIATAN KOMUNITAS DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG


STIKES ICME JOMBANG

BULAN MARET- APRIL 2019


NO POKJA JENIS KEGIATAN
1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
08 09 0 11 12 3 14 15 16 17 18 9 0 21 22 3 24 5 6 7 8 9 30
1 Penyuluhan MPASI
KIA                                          
  Penyuluhan gosok gigi dan Cuci Tangan
                                           
  Penyuluhan Pentingnya ASI Eksklusif
                                           
Penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
    stasus gizi                                          
2 Penyuluhan pemanfaatan posyandu
LANSIA                                          
Penyuluhan Penyakit Hipertensi

Penyuluhan Penyakit Diabetes melitus

  Melakukan senam lansia


                                           
Melakukan senam Diabetes Melitus  
                                           
Melakukan senam Hipertensi  
                                           
3 Penyuluhan tentang bahaya merokok, narkoba,
REMAJA NAPZA                                          
 4  KESLIN Penyuluhan tentang DBD
G                                          

Penyuluhan pemanfaatan dan pengelolaan sampah                                          

98
Penyuluhan tentang pola hidup yang sehat
                                             
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
                                             

5 MMD 3                                          

6 Dokumentasi Laporan                                          

99
BAB 6
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN SERNING DESA BARENG KEC. BARENG KAB. JOMBANG 2019

6.1 Implementasi

No DIAGNOSIS WAKTU/TEMPAT KEGIATAN PESERTA PELAKSANA HAMBATAN SOLUSI

1. Ketidakefektifan  Penyuluhan Penyuluhan Lansia di Mahasiswa Penyuluhan pemanfaatan Penyulahan


Pemeliharaan pemanfaatan pemanfaatan Dusun Profesi Ners posyandu lansia : pemanfaatan
posyandu lansia
Kesehatan Lansia posyandu lansia : Serning STIKes ICMe a. dalam satu dusun posyandu lansia
di Dusun serning Selasa, 09 a. menjelaskan Desa Banjar Jombang hanya ada satu a. Lansia yang
pengerttian
Desa Banjar April 2019 Agung Kec. posyandu sedangkan rumahnya jauh
posyandu lansia
Agung Pukul : 08.00 Bareng di dusun ada 5 RT dari posyandu
b. menjelaskan
Kecamatan wib di Sebanyak 34 yang salah satunya dijemput oleh
tujuan
Bareng posyandu posyandu jauh dari lokasi mahasiswa
Teratai Dsn. lansia posyandu stikes icme
Serning Desa c. menjelaskan untuk

100
Banjar Agung manfaat posyandu
posyandu
lansia

Penyuluhan Penyuluhan Lansia di Dusun Mahasiswa  Penyuluhan hipertensi Penyuluhan


hipertensi hipertensi Serning Desa Profesi Ners a. Dalam satu dusun hipertensi
Selasa, 09 April a. Menjelaskan Banjar Agung STIKes ICMe hanya ada satu a. Lansia yang
2019 Pukul : 09.00 pengertian Kec. Bareng Jombang posyandu rumahnya jauh
wib di posyandu hipertensi Sebanyak 34 sedangkan di dari posyandu
Teratai Dsn. Serning b. Menjelaskan dusun ada 5 RT dijemput oleh
Desa Banjar Agung tanda gejala yang salah satunya mahasiswa
hipertensi jauh dari lokasi stikes icme
c. Menjelaskan posyandu untuk posyandu
cara perawatan
dan pencegahan
hipertensi

Penyuluhan Diabetes Penyuluhan Diabetes Lansia di Dusun Mahasiswa Penyuluhan Diabetes Penyuluhan
Melitus Jumat, 19 Melitus Serning Desa Profesi Ners Melitus : Diabetes Melitus :
April 2019 Pukul : a.Menjelaskan Banjar Agung STIKes ICMe Dalam satu dusun hanya Lansia yang
101
16.00 WIB di pengertian Kec. Bareng Jombang ada satu posyandu rumahnya jauh dari
posyandu Teratai Dsn. Diabetes Sebanyak 15 sedangkan di dusun ada 5 posyandu dijemput
Serning Desa Banjar Melitus. RT yang salah satunya oleh mahasiswa
Agung b.Menjelaskan jauh dari lokasi posyandu stikes icme untuk
tanda gejala posyandu
Diabetes
Melitus.
c. Menjelaskan cara
perawatan dan
pencegahan
Diabetes
Melitus.

Senam hipertensi : Senam Hipertensi Lansia di Dusun Mahasiswa Senam hipertensi: Senam lansia :
Jum’at, 12 April 2019 Serning Desa Profesi Ners a. Lokasi pelaksanaan a. Lokasi senam
a. Menjelasakan
Pukul : 16.00 WIB di Banjar Agung STIKes ICMe senam hipertensi kurang sebaiknya
pengertian
Perempatan Rt 23 Kec. Bareng Jombang aman karena dilakukan di dipindahkan ke
hipertensi
Dsn. Serning Desa Sebanyak 12 perempatan jalan. lapangan TK yang

102
Banjar Agung Lansia b. lansia yang hadir ada di Dusun
b. Menjelaskan
sedikit dikarenakan Serning
pengertian
cuaca hujan pada sore b. waktu
senam hipertensi
hari. pelaksanaan senam
c. Menjelaskan sebaiknya di ganti
manfaat senam pagi hari untuk
hipertensi menghindari hujan.

d. Mempraktikan
senam
Hipertensi

2 Ketidakefektifan penyuluhan Penyuluhan Masyarakat di Mahasiswa Tidak ada Tidak ada


Pemeliharaan pemanfaatan dan pemanfaatan dan Dusun Serning Profesi Ners
Kesehatan pengelolaan sampah : pengelolaan sampah Desa Banjar STIKes ICMe
Lingkungan Di Minggu, 14 April a. Menjelaskan Agung Kec. Jombang
Dusun Serning 2019 pukul 20.00 pengertian Bareng
Desa Banjar WIB sampah sebanyak 20
Agung b. Menjelaskan orang
Kecamatan macam-macam
103
Bareng sampah
c. Menjelaskantuju
an dan manfaat
pengelolaan
sampah
d. Menjelaskanda
mpak negatif
dari sampah
yang tidak
dikelola dengan
baik
e. Menjelaskan
cara pengelolaan
sampah

2.penyuluhan perilaku Penyuluhan perilaku Masyarakat di Mahasiswa Tidak ada Tidak ada
hidup bersih dan sehat hidup bersih dan Dusun Serning Profesi Ners
Minggu, 14 April sehat Desa Banjar STIKes ICMe

104
2019 pukul 20.30 1. Menjelaskan Agung Kec. Jombang
WIB tentang Bareng
pengertian sebanyak 17
PHBS orang
2. Menjelaskan
tentang manfaat
PHBS
3. Menjelaskan apa
saja 10 PHBS di
Rumah Tangga
4. Menjelaskan
tentang
pemberantasan
jentik nyamuk
5. Menjelaskan
tentang
pencegahan
timbulnya
penyakit akibat

105
nyamuk

3.pelaksanaan Pemeriksaan jentik- Rumah warga Mahasiswa Kurang tenaga kader di Pembentukan kader
Jumantik jentik di bak mandi di Dusun Profesi Ners Dusun Serning Desa di Dusun Serning
/Pemberantasan dan penampungan air Serning Desa STIKes ICMe Banjaragung Kecamatan Desa Banjaragung
Sarang Nyamuk pada setiap rumah di Banjar Agung Jombang Bareng Kabupaten Kecamatan Bareng
(PSN). Jumata 19 RT 23. Kec. Bareng Jombang Kabupaten
April 2019 pukul sebanyak 45 Jombang
07.30 rumah

3 Kesiapan 1. Gosok Gigi 1. Gosok Gigi Anak TK Tri Mahasiswa 1. Ada beberapa anak 1. Lakukan
meningkatkan Waktu : 11 April a. Memberi Dharma Dusun Profesi Ners yang sulit untuk di pendekatan
perawatan diri di 2018 pukul 08.00 penjelasan Serning Desa STIKes ICMe ajak kooperatif dengan bahasa
dusun Serning Tempat : TK Tri tentang gosok Banjar Agung Jombang 2. Beberapa anak ada yang lebih
desa Banjar Dharma dusun gigi yang yang takut dengan dimengerti oleh
Agung kecamatan Serning Desa baik dan kehadiran mahasiswa anak
Bareng Bareng benar KKN 2. Menggunakan
2. Mencuci Tangan b. Menjelaskan 3. Anak sulit di ajak alat atau media
Waktu : 11 April aturan dari diam (rame) yang menarik

106
2018 pukul 08.00 cara perhatian anak
Tempat : TK Tri menggosok 3. Beri reward
Dharma dusun gigi ketika anak
Serning Desa c. Berikan mampu atau
Bareng video tentang berani
gosok gigi mengikuti
2. Mencuci kegiatan yang
tangan dilakukan
a. Memberi
penjelasan
tentang apa
itu cuci
tangan
b. Menjelaskan
pentingnya
cuci tangan
c. Menmganjur
kan untuk
selalu cuci

107
tangan pakai
sabun
sebelum atau
sesudah
melakukan
kegiatan
4 Perilaku 1. Penyuluhan . Penyuluhan Bahaya 1. Remaja Desa 1. Mahasiswa 1. Lokasi penyuluhan 1. Sebaiknya
Kesehatan Bahaya Merokok dan Banjar Agung Profesi Ners kurang luas jadi suasana Posyandu Remaja
dilaksanakan di
Cenderung Merokok : Narkoba Desa Bareng STIKes ICMe ruangan pengap remaja
balai desa yang
Beresiko Di Jum’at, 12 a. Menjelaskan sebanyak 17 Jombang jadi sulit berkonsentrasi ruangan lebih luas
Dusun Serning April 2019 pengertin bahaya orang 2. Remaja yang hadir
Desa Banjar Pukul : 16.00 merokok sedikit dikarenakan hujan
Agung WIB di b. Penyebab orang pada sore hari
Kecamatan Pokesdes Desa merokok
Bareng Banjar Agung c.Bagaimana
pencegahan merokok

108
2. Penyuluhan 2. Penyuluhan 2. Remaja Desa 2. Mahasiswa Tidak ada
Narkoba Bahaya Narkoba Banjar Agung Profesi Ners
Sabtu, 20 April a. Menjelaskan Desa Bareng STIKes ICMe
2019 Pukul : pengertin bahaya sebanyak 20 Jombang
19.00 WIB Narkoba orang
b. Penyebab Narkoba
c.Bagaimana
pencegahan Narkoba
3. Kegiatan rutin 3. Membaca 3. Remaja 3. Mahasiswa Tidak ada
Diba’,Tahlil, Sholawatan dan Dusun Serning Profesi Ners
remaja setiap Mengaji Desa Banjar STIKes ICMe
hari Sabtu dan Agung Jombang dan
Minggu sebanyak 15 Remaja Dusun
Pukul : 18.30 orang Serning
WIB di Dusun
Serning
4. Mengadakan 4. Istighosah 4. Remaja dan 4. Mahasiswa 4. Remaja dan warga 4. Seharusnya
istighosah warga Dusun Profesi Ners yang datang hanya kegiatan istiqosah
di laksanakan pada
untuk Serning Desa STIKes ICMe sedikit dikarenakan hujan
sore hari untuk
109
pengakraban Banjar Agung Jombang dan pada menjelang magrib menghindari cuaca.
antara warga sebanyak 60 Remaja , warga
dan orang dusun serning
Mahasiswa
KKN di Dusun
Serning
5 Kesiapan 1. Posyandu balita 1. Menjelaskan Ibu di Mahasiswa  Peserta yang  Perlengkapan
Meningkatkan dengan Pengertian Posyandu Profesi Ners hadir tampak yang digunakan
Pemberian ASI penyuluhan Makanan Dusun STIkes ICME antusias selama diskusi
Di Dusun Serning MPASI pendamping Serning, Jombang mengikuti adalah leaflet,
Desa Banjar Waktu : 09 April ASI Desa penyuluhan dari penggunaan
Agung 2019 pukul 07.30 2. Menjelaskan Banjaragung, awal sampai akhir bahasa
Kecamatan Tempat : tujuan tentang Kecamatan  Pertanyaan yang komunikatif dan
Bareng posyandu teratai pemberian Bareng , diajukan peserta aplikatif dalam
makanan Kabupaten dapat dijawab penyampaian
pendamping Jombang dengan baik oleh penyuluhan
ASI penyaji. kesehatan, ibu-
3. Menjelaskan  Peserta tampak ibu memahami
macam-macam kooperatif dalam dengan apa yang

110
MPASI kegiatan telah
4. Menjelaskan penyuluhan disampaikan
gangguan dalam oleh mahasiswa.
pemberian
MPASI terlalu
dini.
5. Cara
menentukan
MPASI yang
tepat
6. Menjelaskan
jadwal
pemberian
makan bayi
7. Menjelaskan
dampak
pemberian
MPASI terlalu
dini

111
8. Menjelaskan
contoh menu
makanan
pendamping
ASI
9. Menjelaskan
waktu
pemberian
MPASI
6. Kesiapan Penyuluhan Penyuluhan Ibu-ibu Hamil Mahasiswa Tidak ada Tidak ada
Meningkatkan pentingnya pentingnya Dusun profesi NERS
pemeriksaan pemeriksaan
Managemen Banjaragung STIKes ICMe
kehamilan dan status kehamilan dan
kesehatan Di gizi : status gizi : Desa Banjarejo Jombang
Dusun Serning Kec. Bareng
Selasa, 1. Menjelaskan
Desa Banjar 30 April 2019 pentingnya
Agung pukul 10.00 WIB pemeriksaan dan
di Polindes Desa gizi pada setiap
Kecamatan
Banjaragung. ibu hamil
Bareng
2. Menjelaskan
cara memilah
112
dan memilih
makanan yang
sekiranya
penting buat
pertumbuhan si
janin dan
perkembangan
janin.

3. Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala pada
setiap trimester
kehamilan serta
rajin
mempriksakan
diri pada
petugas
kesehatan.

113
BAB 7
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG 2019

Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal
yang dapat kami evaluasi berdasarkan sebagai berikut :
No Diagnosa Evaluasi Struktur Evaluasi Proses Evaluasi Hasil
. Keperawatan
1. Ketidakefektifan 1. Penyuluhan Hipertensi 1. Penyuluhan Hipertensi 1. Penyuluhan Hipertensi

114
Pemeliharaan Kesehatan a. Peserta penyuluhan a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari a. 90% peserta dapat
Lansia di Dusun serning sebanyak 20 lansia di Jumat tanggal 19 April 2019 pukul 16.00 menyebutkan pengertian
Desa Banjar Agung Desa Banjaragung WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang Hipertensi
Kecamatan Bareng. Kecamatan Bareng telah ditentukan b. 75% peserta dapat
Kabupaten Jombang. b. Peserta yang hadir tampak antusias menyebutkan penyebab
b. Perlengkapan yang mengikuti penyuluhan dari awal sampai Hipertensi
digunakan selama diskusi akhir c. 65% peserta dapat
adalah leaflet, c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat menyebutkan cara Penanganan
penggunaan bahasa dijawab dengan baik oleh penyaji. Hipertensi
komunikatif dan aplikatif
dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan,
lansia memahami dengan
apa yang telah
sdisampaikan oleh
mahasiswa

2. Senam hipertensi
2. Senam hipertensi a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari

115
a. Peserta senam hipertensi Jumat tanggal 12 April 2019 pukul 06.00,
sebanyak 12 Lansia di jadwal sudah sesuai dengan yang telah
Dusun Serning Desa ditentukan. 2. Senam hipertensi
Banjar Agung Kec. b. Peserta yang hadir tampak antusias a. 12 peserta dapat menirukan
Bareng mengikuti senam hipertensi dari awal gerakan senam Hipertensi
b. Perlengkapan yang sampai akhir. b. 8 peserta dapat menyebutkan
digunakan selama senam c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat manfaat senam Hipertensi
adalah Laptop, Sound, dijawab dengan baik oleh penyaji. c. 8 peserta dapat menyebutkan
Vidio. penggunaan cara Penanganan Hipertensi
gerakan yang mudah
dipahami dan ditirukan
dalam kegiatan senam
hipertensi Bapak/ibu
Lansia memahami dengan
apa yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa.

3. Penyuluhan Diabetes Mellitus


3. Penyuluhan Diabetes 3. Penyuluhan Diabetes Mellitus

116
Mellitus a) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada a. 18 peserta dapat
a. Peserta penyuluhan hari Jumat tanggal 19 April 2019 pukul menyebutkan pengertian
sebanyak 20 lansia di 16.00 WIB, jadwal sudah sesuai Diabetes Mellitus
Dusun Serning dengan yang telah ditentukan b. 15 peserta dapat
Kecamatan Bareng b) Peserta yang hadir tampak antusias menyebutkan tanda dan
Kabupaten Jombang. mengikuti penyuluhan dari awal gejala Diabetes Mellitus
b. Perlengkapan yang sampai akhir c. 15 peserta dapat
digunakan selama c) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat menyebutkan cara mencegah
diskusi adalah leaflet, dijawab dengan baik oleh penyaji. Diabetes Mellitus
penggunaan bahasa
komunikatif dan
aplikatif dalam
penyampaian
penyuluhan kesehatan,
lansia memahami
dengan apa yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa

117
4. Senam Diabetes 4. Senam Diabetes Mellitus 4. Senam Diabetes Mellitus
Mellitus a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari a. 20 peserta dapat menirukan
a. Peserta senam diabetes Jumat tanggal 19 April 2019 pukul 16.00, gerakan senam Diabetes
mellitus sebanyak 20 jadwal sudah sesuai dengan yang telah Mellitus
Lansia di Dusun ditentukan. b. 15 peserta dapat menyebutkan
Serning Desa Banjar b. Peserta yang hadir tampak antusias manfaat senam Diabetes
Agung Kec. Bareng mengikuti senam diabetes mellitus yang Mellitus
b. Perlengkapan yang dipimpin oleh mahasiswa dari awal c. 15 peserta dapat menyebutkan
digunakan selama sampai akhir. cara Penanganan Diabetes
senam adalah Laptop, c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat Mellitus
Sound, Vidio. dijawab dengan baik oleh penyaji.
penggunaan gerakan
yang mudah dipahami
dan ditirukan dalam
kegiatan senam
Diabetes Mellitus
Bapak/ibu Lansia
memahami dengan apa

118
yang telah disampaikan
oleh mahasiswa.

2. Ketidakefektifan 1. Penyuluhan PHBS 1. Penyuluhan PHBS 1. Penyuluhan PHBS


Pemeliharaan Kesehatan a) Peserta penyuluhan a) Pelaksana dapat menjalankan tugas / batas- a) Jumlah peserta 17 orang, yang
Lingkungan Di Dusun sebanyak 17 orang di batas sesuai dengan yang ditentukan. aktif hingga akhir sebanyak 9
Serning Desa Banjar Dusun Serning Desa b) Kegiatan berajalan dengan baik selama orang.
Agung Kecamatan Banjaragung Kecamatan proses tidak ada hambatan, pelaksana b) Peserta dapat memahami dan
Bareng Bareng Kabupaten diterima dengan baik oleh pemilik rumah. mengerti isi dari penyuluhan.
Jombang. c) Peserta dapat menjelaskan
b) Perlengkapan yang kembali tentang pengertian
digunakan selama diskusi PHBS, manfaat PHBS, apa saja
adalah leaflet, penggunaan 10 PHBS di Rumah Tangga,
bahasa komunikatif dan tentang pemberantasan jentik
aplikatif dalam nyamuk, cara pencegahan jentik
penyampaian penyuluhan nyamuk
kesehatan, warga
memahami dengan apa
yang telah disampaikan

119
oleh mahasiswa

2. Penyuluhan pengelolaan 2. Penyuluhan pengelolaan dan 2. Penyuluhan pengelolaan dan


dan pemanfaatan pemanfaatan sampah pemanfaatan sampah
sampah a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada
a. Peserta penyuluhan hari Jumat tanggal 14 April 2019 pukul a. 20 peserta mengikuti
sebanyak 20 orang di 10.00 WIB, jadwal sudah sesuai penyuluhan dengan antusias
Dusun Serning Desa dengan yang telah ditentukan b. 10 peserta dapat menyebutkan
Banjaragung Kecamatan b. Peserta yang hadir tampak antusias contoh dari pengelolaan
Bareng Kabupaten mengikuti penyuluhan dari awal sampah
Jombang. sampai akhir c. 10 peserta dapat menyebutkan
b. Perlengkapan yang c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat contoh dari pemanfaatan
digunakan selama diskusi dijawab dengan baik oleh penyaji. sampah
adalah leaflet,
penggunaan bahasa
komunikatif dan aplikatif
dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan,

120
warga memahami dengan
apa yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa

3. Pelaksanaan 3. Pelaksanaan pemberantasan sarang 3. Pelaksanaan pemberantasan


pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sarang nyamuk (PSN)
nyamuk (PSN) a. Kegiatan pemberantasan nyamuk setiap a) Jumlah rumah yang dikunjungi
a) Lembar pencatatan data hari jumat dimulai jam 07.00 – selesai. sebanyak 45 rumah.
sudah di gandakan b. Mendatangi setiap rumah untuk b) Hasil dengan ada jentik sejumlah
sebelum pelaksanaan memeriksa jentik dalam bak mandi / 21 rumah.
b) Pelaksana berkumpul penampungan air c) Hasil dengan tidak ada jentik
bersama sebelum sejumlah 24 rumah.
pelaksanaan untuk

121
pembagian tugas.
3. Kesiapan meningkatkan 1. Gosok Gigi 1. Gosok Gigi 2. Gosok Gigi
perawatan diri di dusun a. Peserta penyuluhan a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada a. 90% peserta dapat mengerti
Serning desa Banjar sebanyak 49 anak di TK Tri hari Rabu tanggal 11 April 2019 pada bagaimana cara menggosok
Agung kecamatan Dharma pukul 08.00 WIB, jadwal sudah sesuai gigi yang benar
Bareng b. Perlengkapan yang dengan yang telah ditentukan
b. 80% peserta dapat mengerti
digunakan selama diskusi b. Peserta yang hadir tampak antusias
pentingnya menggosok gigi
adalah sound sytem, mengikuti penyuluhan dari awal
microfon dan Laptop sampai akhir c. 70% peserta mampu
penggunaan bahasa c. Pertanyaan yang diajukan peserta memahami dampak jika tidak
komunikatif dan aplikatif dapat dijawab dengan baik oleh menggosok gigi
dalam penyampaian penyaji.
penyuluhan cara menggosok
gigi yang benar dan siswa
siswi memahami apa yang
telah disampaikan oleh
mahasiswa.

3. Cuci Tangan
2. Cuci Tangan
Setelah penyuluhan sekitar 85%
122
a. Peserta hadir ditempat 2. Cuci Tangan peserta penyuluhan mampu
penyuluhan a. Peserta antusias terhadap materi mengerti dan memahami
b. Penyelenggaraan penyuluhan penyuluhan yang diberikan
penyuluhan dilaksanakan b. Peserta mengajukan pertanyaan dan sesuai dengan tujuan khusus
di TK Tri Dharma menjawab pertanyaan secara benar
c. Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan
sebelumnya
1.
4. Perilaku Kesehatan 1. Penyuluhan Bahaya 1. Penyuluhan Bahaya Narkoba 1. Penyuluhan Bahaya Narkoba
Cenderung Beresiko Di Narkoba b) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari b) 90% peserta dapat menyebutkan
Dusun Serning Desa a) Peserta penyuluhan Jumat tanggal 20 April 2019 pukul 19.00 pengertian narkoba
Banjar Agung sebanyak 20 remaja di WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang c) 75% peserta dapat menyebutkan
Kecamatan Bareng Desa Banjaragung telah ditentukan bahaya narkoba
Kecamatan Bareng c) Peserta yang hadir tampak antusias d) 65% peserta dapat menyebutkan
Kabupaten Jombang. mengikuti penyuluhan dari awal sampai cara mencegah narkoba
b) Perlengkapan yang akhir
digunakan selama diskusi d) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat

123
adalah leaflet, power dijawab dengan baik oleh penyaji.
point, penggunaan bahasa
komunikatif dan aplikatif
dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan,
remaja memahami dengan
apa yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa

2. Penyuluhan bahaya 2. Penyuluhan bahaya merokok 2. Penyuluhan bahaya merokok


merokok a) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari a) 15 peserta dapat menyebutkan
a. Peserta penyuluhan Jumat tanggal 12 April 2019 pukul 16.00 pengertian merokok
sebanyak 17 remaja di WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang b) 10 peserta dapat menyebutkan
Desa Banjaragung telah ditentukan bahaya merokok
Kecamatan Bareng b) Peserta yang hadir tampak antusias c) 13 peserta dapat menyebutkan
Kabupaten Jombang. mengikuti penyuluhan dari awal sampai cara mencegah merokok
b. Perlengkapan yang akhir

124
digunakan selama diskusi c) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat
adalah leaflet, power dijawab dengan baik oleh penyaji.
point, penggunaan bahasa
komunikatif dan aplikatif
dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan,
remaja memahami dengan
apa yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa.

3. Kegiatan rutin diba’ dan 3. Kegiatan rutin diba’ dan Tahlil 3. Kegiatan rutin diba’ dan
tahlil a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan Tahlil
a. Peserta yang mengikuti setiap hari Sabtu pukul 18.00 WIB a. Peserta yang hadir sebanyak
Diba’ dan Tahlil b. Peserta yang hadir tampak antusias 35 warga
sebanyak 35 warga mengikuti diba’ dan tahlil b. Peserta yang hadir tampak
Dusun Serning Desa antusias mengikuti diba’ dan
Banjaragung Kecamatan Tahlil
Bareng Kabupaten

125
Jombang

4. Kegiatan istighosah 4. Kegiatan istighosah dalam rangka 4. Kegiatan istighosah dalam


dalam rangka menyambut Ramadhan rangka menyambut
menyambut Ramadhan a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap Ramadhan
a. Peserta yang mengikuti hari Sabtu pukul 19.30 WIB a. Peserta yang hadir sebanyak
Diba’ dan Tahlil b. Peserta yang hadir tampak antusias 33 warga
sebanyak 33 warga mengikuti istighosah b. Peserta yang hadir tampak
Dusun Serning Desa antusias mengikuti istighosah
Banjaragung Kecamatan
Bareng Kabupaten
Jombang
5. Kesiapan Meningkatkan a. Peserta penyuluhan a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari a) 90% peserta dapat menyebutkan
Pemberian ASI Di sebanyak 30 ibu-ibu Di Selasa tanggal 9 April 2019 pukul 07.30, pengertian MP-ASI
Dusun Serning Desa Dsn.Serning Ds.Bareng jadwal sudah sesuai dengan yang telah b) 75% peserta dapat menyebutkan
Banjar Agung b. Perlengkapan yang ditentukan tujuan pemberian MP-ASI
Kecamatan Bareng digunakan selama diskusi b. Peserta yang hadir tampak antusias c) 65% peserta dapat menyebutkan
adalah leaflet, penggunaan mengikuti penyuluhan dari awal sampai waktu pemberian MP-ASI
bahasa komunikatif dan akhir

126
aplikatif dalam c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat
penyampaian penyuluhan dijawab dengan baik oleh penyaji.
kesehatan, ibu-ibu
memahami dengan apa
yang telah disampaikan
oleh mahasiswa.

6. Kesiapan Meningkatkan a. Peserta penyuluhan a. pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari a. jumlah peserta 6orang yang aktif
Managemen kesehatan sebanyak 6 orang di dusun selasa tanggal 30 april 2019 pukul 10.00 seluruh peserta 6orang .
Di Dusun Serning Desa banjarejo desa banjaragung WIB jadwal sudah sesuai dengan yang
b. peserta dapat memahami dan
Banjar Agung kecamatan bareng telah ditentukan.
mengerti isi dari penyuluhan
Kecamatan Bareng kabupaten jombang.
b. pertanyaan dari peserta bumil dapat
c. peserta dapat menjelaskan
b. perlengkapan yang dijawab dengan baik oleh penyaji.
kembali tentang penyuluhan
digunakan selama diskusi
bumil apa yg boleh dilakukan
penyuluhan adalah leaflet
dana pa yang harus dihindari.
penggunaan Bahasa
komunikatif dan aplikatif
dalam penyampaian
127
penyuluhan tentang ibu
hamil dan para peserta
bumil memahami dengan
apa yang disampaikan oleh
mahasiswa.

128
BAB 8
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas telah dilaksanakan oleh mahasiswa
Profesi Ners Di Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kecamatan Jombang berlangsung mulai dari Tanggal 25 maret – 04 mei 2019
yang meliputi:
1. Kesling
Telah terlasananya program kerja yang sudah direncanakan oleh tim
POKJA KESLING dengan lancar. Kegiatan yang terlaksana yaitu ;
kegiatan Penyuluhan tentang pola hidup yang sehat, kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk (PNS), penyuluhan pemanfaatan dan
pengelolaan sampah, serta menghidupkan kembali BANK Sampah di
Dusun serning sebagai solusi permasalahan tentang sampah yang ada di
Dusun serning.
2. Pokjakes Lansia
Kegiatan posyandu lansia di Dusun Serning Desa Banjaragung
Kec.Bareng Kab.Jombang sudah berjalan dengan baik akan tetapi, masih
ada lansia yang belum termotivasi tentang pentingnya mengikuti kegiatan
posyandu lansia. Sebagian Kader kurang memberi motivasi terhadap
kesehatan lansia agar lansia runtin mengikuti kegiatan posyandu
3. Pokjakes Remaja
Pada pokja remaja di Dusun Serning Desa Banjaragung didapatkan
sebagian kecil kenakalan remaja merokok dengan presentase 31,81% dan
tidak aktif mengikuti organisasi seluruh remaja dengan presentase 77,3%.
4. Kia
Kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya dalam pokja KIA sudah
terlaksana dengan baik, terlebih dengan mendapatkan dukungan penuh
dari para KADER di Dusun Serning Desa Banjaragung serta bidan desa.

129
8.2 Saran

1. Pokja Kesling
Diharapakan masyarakat Dusun Serning dapat menyadari akan pentingnya
menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, dapat mengelola dan
memanfaatkan sampah.
2. Pokja Lansia
a. Untuk Kader lebih meningkatan lagi dalam melakukaan kegiatan
posyandu lansia
b. Untuk mahasiswa agar lebih meningkatan dan memahami materi
dalam melakukan penyuluhan agar lansia mudah mengerti.
c. Untuk keluarga memberikan motivasi kepada lansia supaya rutin
mengikuti kegiatan posyandu lansia setiap bulan nya.
3. Pokja remaja
Diharapkan kepada seluruh masyarakat di Dusun Serning Desa
Banjaragung untuk meningkatkan minat kepada remaja untuk rutin
mengikuti posyandu yang sudah di sediakan atau di jadwalkan dari pihak
bidan desa.
4. Pokja KIA
Diharapkan masyarakat Dusun Serning Desa Banjaragung tetap mengikuti
kegiatan dalam posyandu demi kesehatan ibu dan anak.

130
LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DI DUSUN

SERNING DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG

KABUPATEN JOMBANG

Oleh :

MAHASISWA PRAKTEK KOMUNITAS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2019

131
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan


oleh hasil kerja kerasnsektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil
kerja keras serta konstribusi positif berbagai sector pembangunan lainnya.
Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat
diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program
pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya
masayarakat sehat bersama perawat 2019, para penanggungjawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan
dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak
berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi berdampak negative
terhadap kesehatan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang
berkontribusi positif terhadap kesehatan dimaksud di atas, maka seluruh
elemen dari system kesehatan nasional berwawasan kesehatan.

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,


masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh
pemerintah tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku yang
sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok
atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.

Untuk mencapai upaya tersebut departemen kesehatan RI menetapkan


visi pembangunan kesehatan yaitu “ masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat ” streategi yang dikembangkan menggerakkan dan memberdayakan
masyrakat untuk hidup sehat berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian
derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan

132
mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut dengan desa
siaga.

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber


daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa
siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup
sehat. Masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan factor-faktor yang
dapat memperngaruhi kesehatan sebagai individu, keluarga, ataupun sebagian
dari anggota masyarakat.

Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan


masyarakat adalah keturunan, keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan
kesehatan dan lingkungan fisik maupun non fisik. Keturunan memegang
peran dalam penentuan sifat dan karakteristik dan fisiologi seorang individu,
seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan darah. Lingkungan fisik
meliputi lingkungan yang ada disekitar manusia seperti udara, darat dan laut
sebagai sumber kehidupan, termasuk rumah dan fasilitasnya serta
ketersediaan pelayanan umum (air bersih, listrik dan jalan raya) terdapat
factor budaya akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap hidup sehat dan
kesehatan secara keseluruhan.

Seiringan dengan desa siaga yang direncanakan oleh departemen


kesehatan RI, pendidikan dan profesi kesehatan telah menerapkan standart
keperawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti
yang ada pada konsep desa siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana praktiknya
tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyrakat yang memiliki konstribusi bagi kesehatan,
pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas
pelayan holistik. Masalah kesehatan masyrakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan
masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan remaja,
kesehatan jiwa serta kesehatan lanjut usia maupun kemanfaatan fasilitas

133
pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemerintah kesehatan,
kehamilan, imunisasi, posyandu dan lai sebagainya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka mahasiswa praktek


kerja lapangan STIKes ICME Jombang melaksanakan pengambilan data
keperawatan komunitas di wilayah dusun Serning Desa Banjaragung
Kecamtan Bareng Kabupaten Jombang dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu pendekatan keluarga dan masyrakat dalam rangka melakukan
pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek
asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan
komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data,
analisa, menentukan diagnosa dan menyusun rencana sesuar permasalahan
yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

1.2 Tujuan

Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, warga


diharapkan dapat menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapinya
secara mandiri

134
BAB 2
PERENCANAAN
1.1 Rencana Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
1.2 Waktu
Kamis, 4 April 2019 pukul 16.00 WIB - Selesai
1.3 Tempat
Di Balai Desa Banjar Agung
1.4 Sasaran
c. Kepala Desa
d. Kepala Dusun
e. Kader
f. Ketua RT / RW
g. Tokoh Masyarakat
1.5 Metode
Diskusi
1.6 Media
LCD
1.7 Tugas fungsi
a. Pembawa Acara : Devy Ristya.,S.Kep
b. Moderator : Bangun Sutopo.,S.Kep
c. Pemateri : Umi Hanik.,S.Kep
d. Konselor : Norman Mahendra.,S.Kep.,Ns
Agustina M.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Endang Y.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
e. Fasilitator : kelompok komunitas
f. Observer : kelompok komunitas

135
1.8 Kegiatan Musyawarah

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA


FASILITATOR

1. 5 Menit Pembukaan :

 Membuka kegiatan  Menjawab salam


dengan mengucapkan
salam  Mendengarkan

 Memperkenalkan diri  Memperhatikan

 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan


musyawarah

2. 15 Menit Pelaksanaan :

 Mengetahui pendataan di  Memperhatikan


wilayah dusun

 Mengetahui masalah yang


muncul diwilayah dusun  Memahami

 Mengetahui penyebab
timbulnya masalah

3. 10 Menit Sesi Diskuzi :

 Memberikan kesempatan  Berdiskusi


kepada warga untuk
berdiskusi mencari solusi
dari masalah yang muncul

4. 5 Menit Evaluasi :

 Mengulangi lagi masalah  Memperhatikan


yang muncul diwilayah
dusun

 Mengulangi lagi
timbulnya penyebab
masalah
 Memahami
 Mengulangi lagi solusi
yang telah disepakati
bersama

5. 5 Menit Terminasi :

 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan


atas peran serta peserta /

136
warga

 Mengucapkan salam  Menjawab salam


penutup

137
BAB 3
LAPORAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan


pada hari kamis tanggal 4 April 2019 pada pukul 16.00-selesai di Balai Desa
Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.kegiatan tersebut
diikuti oleh warga dusun Serning sejumlah 52 orang, musyawarah berjalan
dengan lancer dan warga sangat antusias saat musyawarah.

3.2. Hasil Kegiatan

HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


DI DUSUN SERNING, DESA BANJAR AGUNG, KECAMATAN
BARENG, KABUPATEN JOMBANG
N MASALAH INTERVENSI
O
1. Ketidakefektifan pemeliharaan 1. Penyuluhan pemanfaatan posyandu
kesehatan lansia lansia
2. Penyuluhan hipertensi dan senam
hipertensi
3. Penyuluhan diabetes militus dan
senam diabetes militus
2. Ketidakefektifan pemeliharaan 1. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan
kesehatan lingkungan sehat
2. Penyuluhan pemanfaatan dan
pengelolaan sampah
3. Penyuluhan demam berdarah
4. Pembasmi sarang nyamuk
5. Pengaktifan bank sampah
3. Kesiapan meningkatkan 1. Penyuluhan cuci tangan
perawatan diri menggunakan sabun
2. Penyuluhan cara mengosok gigi yang
benar
4. Perilaku kesehatan cenderung 1. Penyuluhan kenakalan remaja
beresiko (merokok, napza, seks bebas)
5. Kesiapan meningkatkan 1. Penyuluhan penringnya ASI ekslusif
pemberian ASI 2. Penyuluhan MP ASI dan Modifikasi
makanan
6. Kesiapan meningkatkan 1. Penyuluhan KB
manajemen kesehatan 2. Penyuluhan pemeriksaan kehamilan
dan status gizi
138
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Ridho. 2013. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas. Diakses 2015.

http://keperawatandanpengetahuan.blogspot.com/2013/03/konsep-asuhan-keperawatan-

komunitas_4284.html

Sovia, nailis. 2013. Pengertian Puskesmas. Diakses 2015.

http://nailissovia.blogspot.com/2013/11/pengertian-puskesmas.html

Adina, M. Rienhardt. 2016. Family Community Nursing A Sosial Cultural

Framework. The CV. Mosby Company.

Ali Zaidin. 2002. Pengantar Asuhan Perawatan Kesehatan Pada Masyarakat Seri

4 Perawatan Kesehatan Masyarakat (MA 213). Universitas Indonesia.

Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 2015. Konsep Perawatan Masyarakat. Jakarta

Efendi, Ferry . 2016 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik

dalam Keperawatan . Jakarta    .  Salemba Medika

Effendy Nasrul. 2015. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyakat. Penerbit

Buku Kedokteran. Jakarta.

Henny, Achjar Komang Ayu . 2014 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan

praktek . Jakarta : EGC

Mubarak. Wahit Iqbal (2015). Pengantar Keperawatan Komunitas 1.Jakarta :

Sagung Seto

Mubarak. Wahit Iqbal (2016). Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Jakarta : Sagung

Seto

139
Mubarak. Wahit Ikbal. Chayatin Nurul. Santoso Bambang Adi (2016). Ilmu

Keperawatan Komunitas buku 2 Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba

Medika EGC.

Yuddi (2014), Penyuluhan Kesehatan, retieved may 12nd 2014 from

http://id.wordpress.com/tag/kesehatan-masyarakat/feed/ diakses tanggal 09

Desember 2014

140
LAMPIRAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIABETES MELITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Hari/Tanggal : Selasa, 21 April 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu Teratai Desa Banjaragung
Sasaran : Bapak/Ibu Lansia

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan maka
masyarakat Mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit
dalam hal perawatan pasien Diabetes Melitus (DM)/ pemenuhan diit)
Untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, Bapak/ibu Lansia diharapkan mampu :
1. Lansia dapat mengetahui pengertian DM
2. Lansia dapat mengetahui mengetahui penyebab DM
3. Lansia dapat mengetahui tanda dan gejala DM
4. Lansia dapat mengetahui komplikasi DM
5. Lansia dapat mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes
Melitus (DM)

C. Materi
a. Pengertian dari Diabetes Melitus
b. Penyebab Diabetes Melitus
c. Tanda dan gejala Diabetus Melitus
d. Komplikasi Diabetes mellitus
141
e. Penatalaksanan pasien DM (diit)
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri Mendengarkan
 Menjelaskan Memperhatikan
tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan Memperhatikan

materi yang akan diberikan


2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian Diabetes Melitus
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
penyebab DM
 Menjelaskan Memperhatikan
tentang tanda dan gejala
Diabetus Melitus Memperhatikan

 Menjelaskan
tentang Komplikasi Diabetes
mellitus
 Menjelaskan Bertanya dan menjawab

tentang penatalaksanan pasien pertanyaan yang diajukan

DM (diit)
 Memberi
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :

142
 Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

E. Media
Leaflet: Diabetes Melitus

F. Kegiatan Penyuluhan
No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 16.00 Pembukaan Titik Rahmatul 15 menit


Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu

2 16.15 Penyampaian materi Titik Rahmatul 15 Menit

3 16.25 Penutup : Titik Rahmatul 10 Menit


Memberi kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan yang
diajukan
Menanyakan kembali pada
remaja tentang apa yang sudah
dijelaskan
Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
Menyimpulkan dan menutup
diskusi
Mengucapkan salam

143
G. Pengorganisasian
Moderator : Desi Purwantini S.kep
Penyaji : Titik Rahma S.Kep
Notulen : Istiqomah S.Kep
Fasilitator : Novita Febri S.Kep dan Cici Intan Anjar S.Kep

H. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur
 Semua peserta hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di balai desa banjar agung
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Evaluasi dilaksnaan selama proses dan pada akhir kegiatan
penyuluhan Diabetes Melitus dengan memberikan pertanyaan secara
lisan sebagai berikut:
a. Apakah pengertian dari diabetes melitus
b. Sebutkan pengertian diabetes
c. Sebutkan manfaat diabetes melitus
d. Sebutkan diit diabetes melitus

3. Evaluasi Hasil
a. Para lansia memperhatikan penyuluhan
dengan baik.
b. Jumlah peserta yang hadir sejumlah 20
lansia

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

DIABETES MELITUS

144
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
(Smeltzer, 2012 : 1220).
2. Etiologi
Faktor penyebab diabetes mellitus:
1. Faktor keturunan
2. Gaya hidup
3. Obesitas/ kegemukan
4. Penuaan
5. Infeksi
3. Tanda Dan Gejala
1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan dikaki atau tangan
9. Mual dan muntah
4. Komplikasi
a. Penyakit jantung
b. Gagal ginjal
c. Retinopati
d. Stroke
e. Impotensi
f. Luka gangrene (luka yang lama sembuh dan cenderung membusuk )

5. Prinsip Perawat DM
a. Kontrol kadar gula teratur

145
b. Terapkan pola hidup sehat
c. Minum obat secara teratur
d. Menghindari stress
e. Makan sesuai diit
6. Diit pada Diabetes Melitus
Proporsi makanan harian yang benar bagi penderita DM
1) Karbohidrat 60-70%
2) Protein 10-15%
3) Lemak 20-25%
a. Makanan yang tidak boleh dimakan
Manisan buah, gula pasir, susu kental manis, madu, abon, kecao, sirup,
es krim.
b. Makanan yang boleh dimakan tapi harus dibatasi
Nasi, singkong, roti, telur, tempe, tahu, kacang hijau, kacang tanah,
ikan.
c. Makanan yang dianjurkan untuk dimakan
Kol, tomat, kangkung, bayam, kacang panjang, papaya, jeruk, pisang,
labu siam.

DAFTAR PUSTAKA

146
1. Brunner And Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3.
EGC. Jakarta

2. Dahra. Tuti, S.Kp. 1993, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan


Gangguan Sistem Persyarafan. EGC. Jakarta.

3. Price Sylvia A. 2000, Patofisiologi. EGC. Jakarta..

147
TANDA DAN GEJALA
DIABETES MELITUS
1. Sering merasa haus
DIABETES MELITUS ADALAH
2. Sering kencing terutama malam hari
Diabetes Mellitus merupakan
3. Pandangan menjadi kabur
sekelompok kelainan heterogen yang
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa jelas dan mengantuk
dalam darah atau hiperglikemia 5. Penurunan berat badan
(Smeltzer, 2012 : 1220). 6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi
(bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan dikaki atau
tangan
9. Mual dan muntah

KOMPLIKASI
OLEH :
MAHASISWA PROFESI NERS a. Penyakit jantung
b. Gagal ginjal
FAKTOR PENYEBAB
c. Retinopati
SEKOLAH TINGGI ILMU 1. Faktor keturunan
d. Stroke
KESEHATAN 2. Gaya hidup e. Impotensi
INSAN CENDEKIA MEDIKA 3. Obesitas/ kegemukan f. Luka gangrene (luka yang lama sembuh
JOMBANG 148
4. Penuaan dan cenderung membusuk )
2019
Makanan yang tidak boleh dimakan
PRINSIP PERAWATAN DM
a. Kontrol kadar gula teratur Manisan buah, gula pasir, susu kental
b. Terapkan pola hidup sehat manis, madu, abon, kecap, sirup, es krim.
c. Minum obat secara teratur
d. Menghindari stress SEKIAN
e. Makan sesuai diit
&

TERIMAKASIH
Makanan yang boleh dimakan tapi harus
dibatasi

Nasi, singkong, roti, telur, tempe, tahu,


DIIT PADA DM kacang hijau, kacang tanah, ikan.
Proporsi makanan harian yang benar bagi
penderita DM
1) Karbohidrat 60-70%
2) Protein 10-15%
3) Lemak 20-25%

Makanan yang dianjurkan untuk dimakan


Kol, tomat, kangkung, bayam, kacang
panjang, papaya, jeruk, pisang, labu siam.

149
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
DIABETES MELITUS DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN
BARENG KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 19 APRIL 2019

1. Persiapan

Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 19 April 2019,


yang dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian
tugas masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
diabetes melitus di Posyandu teratai Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang pada tanggal 19 April 2019 pada pukul 16.00 WIB di
Posyandu Teratai Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.

2. Pelaksanan

1. Kegiatan dimulai pukul 16:00 WIB dan berakhir pukul 17.15 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
2. Kegiatan dilakukan di Posyandu Teratai Desa Banjaragung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang dengan kesepakatan
3. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang
4. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
5. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pembagian
leaflet tentang diabetes melitus
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang narkoba
adalah sebagai berikut :

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 16.00 Pembukaan Titik Rahmatul 15 menit


Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu

2 16.15 Penyampaian materi Titik Rahmatul 15 Menit

3 16.25 Penutup : Titik Rahmatul 10 Menit


Memberi kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan yang
diajukan
Menanyakan kembali pada
150
remaja tentang apa yang sudah
dijelaskan
Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
Menyimpulkan dan menutup
diskusi
Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
a. Peserta penyuluhan sebanyak 20 lansia di Dusun Serning Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang.
b. Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet,
penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan, lansia memahami dengan apa yang telah
disampaikan oleh mahasiswa
b. Proses
d) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 19 April 2019
pukul 16.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
e) Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal
sampai akhir
f) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
c. Hasil
d) 18 % peserta dapat menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus
e) 75% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
f) 65% peserta dapat menyebutkan cara mencegah Diabetes Mellitus

Dokumentasi Penyuluhan Diabetes Melitus

151
PROPOSAL KEGIATAN SENAM DIABETES MELLITUS

Bidang Study : Stase Keperawatan Komunitas


Topik : Senam Diabetes Mellitus
Sub topik : Pencegahan DM
152
Sasaran : Bapak / Ibu Lansia
Tempat : Perempatan Rt 23 Dsn. Serning Desa Banjar Agung
Hari/Tanggal : Jumat, 19 April 2019
Waktu : 1 x 20 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses pendidikan kesehatan klien dapat mengetahui tentang penyakit

Diabetes Mellitus dan manfaat senam DM.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan klien dapat :

a. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus

b. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan DM

c. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya DM

d. Mengetahui manfaat senam untuk mencegah DM


e. Melaksanakan pencegahan DM dengan melakukan senam dan diet teratur.

SASARAN
Sasaran diadakan kegiatan ini adalah masyarakat di Dusun Serning yang
menderita Diabetes Mellitus

MATERI
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan Diabetes Mellitus
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya Diabetes
Mellitus

153
4. Mengetahui manfaat senam dan diet untuk mencegah DM
5. Pencegahan DM dengan senam dan diet teratur.

METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
MEDIA
1. Leaflet
2. Speaker Aktif
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Lansia mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Dusun Serning
2. Evaluasi Proses
a. Lansia antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Lansia tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Lansia mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
1. Lansia mengetahui dan memahami DM, penyebab DM dan
penatalaksanaan DM yang benar.
2. Lansia hadir saat pertemuan

KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 Pembukaan :

154
Menit a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari
c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan d. Memperhatikan
2. 10 pelaksanaan :

Menit  menjelaskan tentang a. Memperhatikan


pengertian penyakit DM
 menjelaskan tentang
b. Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit DM
 memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
c. Bertanya dan menjawab
 menjelaskan hal-hal yang
pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan d. Memperhatikan
pencegahan DM dan
penatalaksanaan DM
 mempraktikkan senam DM
 memberi kesempatan kepada e. Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya dan pertanyaan yang diajukan
mencoba senam DM f. Peserta mau mencoba senam
DM
g. Membagikan Leaflet

3. 5 Evaluasi :

Menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada penerima manfaat.

155
4. 2 Terminasi :

Menit  Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan


atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup
 Menjawab salam

PENGORGANISASIAN
Pembicara/Fasilitator : Desi Purwantini., S.kep

Observer/Supervisor : Cici Intan., A.S S.Kep Titik Rahma., S.Kep

Lampiran Materi

Diabetes Mellitus :

1. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

156
2. PENYEBAB
Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.

b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.

c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.

Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Faktor-faktor resiko :

a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)


b. Obesitas
c. Riwayat keluarga

3. Tanda dan gejala


Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
lansia umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
157
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering


ditemukan adalah :

1. Katarak
2. Glaukoma
3. Retinopati
4. Gatal seluruh badan
5. Pruritus Vulvae
6. Infeksi bakteri kulit
7. Infeksi jamur di kulit
8. Dermatopati
9. Neuropati perifer
10. Neuropati viseral
11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik
13. Penyakit ginjal
14. Penyakit pembuluh darah perifer
15. Penyakit koroner
16. Penyakit pembuluh darah otak
17. Hipertensi

158
4. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
a. Diet
Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan
takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh
dari zat ini.  Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan
jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu
rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh
karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi
rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya,
karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan,
dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula
darah langsung melejit.

b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi (jika diperlukan)
e. Pendidikan
f. Senam diabetes mellitus

Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang energik, tapi tidak


mengentak seperti pada senam kesegaran jasmani (SKJ) namun juga tidak
low impact seperti pada senam lansia. Yang terutama gerakan senam
diabetes sendiri mampu untuk membakar kalori tubuh sehingga juga
dapat menurunkan kadar gula darah. Variasi gerakan dalam senam
diabetes sendiri cukup banyak sehingga senam diabetes tersebut bisa
menggerakkan semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki.
Gerakan yang bervariasi pada senam tersebut juga berfungsi sebagai
media latihan mengingat pada otak, karena dengan membiasakan otak
bekerja akan dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah
terjadinya pikun.

Senam ini terbukti dapat mengontrol gula darah secara signifikan jika
dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu. Gerakan senam ini tidak
terlalu menghentak seperti senam SKJ, tapi juga tidak terlalu lambat

159
seperti senam lansia. Senam ini mampu membakar kalori dgn baik
sehingga mampu mengontrol gula darah. Bahkan banyak mereka yang
bukan penderita diabetes juga megikuti senam ini.

Manfaat senam diabetes:

1. Mengontrol gula darah

2. Menghambat dan memperbaiki factor resiko penyakit kardiovaskular


yang banyak terjadi pada penderita DM yaitu penyakit – penyakit
vascular yang berbahaya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK),
stroke, penyakit pembuluh darah perifer.

3. Dapat menurunkan berat badan.

4. Memberikan keuntungan psikologis ; olah raga yang teratur dapat


memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki system
kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita
merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa
senang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan
kualitas hidupnya.

5. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin

6. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang – orang


dengan riwayat keluarga. Porsi latihan harus ditentukan supaya
maksud dan tujuan olah raga bagi penderita DM memberikan
manfaat yang baik.

Karena manfaatnya yang banyak, senam diabetes sebenarnya tidak


hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi saja. Tapi, senam diabetes
tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes,
dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.

Berikut adalah gerakan senam diabetes :

Pemanasan 1

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus bahu.


Kedua tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan
di depan tubuh.

160
Pemanasan 2

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga


lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak
meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan
diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.

Inti 1

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki


kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu.
Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada.
Lakukan secara bergantian.

Inti 2

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis
bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat
ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga
telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.

Pendinginan 1

Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke
depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara
bergantian.

Pendinginan 2

Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke


atas dengan membentuk huruf V.

161
LAPORAN HASIL KEGIATAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN SENAM DIABETES MELLITUS DI


DUSUN SERNING DESA BANJAR AGUNG KUPANG KECAMATAN
BARENG KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 19 APRIL 2019

1. Persiapan

Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 19 April 2019,


yang dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian
tugas masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan senam Diabetes Mellitus di
Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada
tanggal 12 April 2019 pada pukul 16.00 WIB.

2. Pelaksanan

a) Kegiatan dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 16.30 WIB. Waktu
senam sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
b) Kegiatan dilakukan sore hari di perempatan Rt 23 Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sesuai dengan
kesepakatan
c) Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang
d) Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan senam Diabetes Mellitus
tersebut
e) Kegiatan berupa senam Diabetes Mellitus
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang Diabetes
mellitus adalah sebagai berikut

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 16.00 Pembukaan Desi Purwantini, 5 menit


Mengucapkan salam S.Kep
Memperkenalkan diri
Menjelskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu

2 16.15 Pelaksanaan Istiqomah, S.Kep 15 Menit


- menjelaskan pengertian Cici Intan A, S.kep

162
Diabetes Mellitus Novita Febri s,
-menjelaskan pengertian S.Kep
senam Diabetes Mellitus
Mempraktekkan senam
Diabetes Mellitus

3 16.30 Penutup : Desi Purwantini, 10 Menit


Menutup pertemuan S.Kep
Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
 Peserta senam diabetes mellitus sebanyak 20 Lansia di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kec. Bareng
 Perlengkapan yang digunakan selama senam adalah Laptop, Sound,
Vidio. penggunaan gerakan yang mudah dipahami dan ditirukan dalam
kegiatan senam Diabetes Mellitus Bapak/ibu Lansia memahami
dengan apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
b. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 19 April 2019
pukul 16.00, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan.
b. Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti senam diabetes mellitus
yang dipimpin oleh mahasiswa dari awal sampai akhir.
c. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.
c. Hasil
a. 20 peserta dapat menirukan gerakan senam Diabetes Mellitus
b. 15 peserta dapat menyebutkan manfaat senam Diabetes Mellitus
c. 15 peserta dapat menyebutkan cara Penanganan Diabetes Mellitu

DOKUMENTASI

163
164
SATUAN ACARA PENYULUH SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENAM HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Senam Hipertensi

Hari/Tanggal : Jum’at, 12 April 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Perempatan Rt 23 Dsn. Serning Desa Banjar Agung

Sasaran : Bapak/Ibu Lansia

B. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan senam hipertensi, Bapak/Ibu Lansia diharapkan
mampu memahami tentang pentingnya dan manfaat dari senam hipertensi

B. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan senam hipertensi, Bapak/ibu Lansia diharapkan mampu :

a. Menjelaskan tujuan dari senam hipertansi


b. Menyebutkan manfaat dari senam hipertensi

C. Materi

a. Pengertian tentang hipertensi dan senam hipertensi


b. Tujuan dari senam hipertensi
c. Manfaat dari senam hipertensi

D. Metode

3. Vidio
4. Laptop
5. Sound

165
E. Media

Leaflet: senam hipertensi

F. Kegiatan

Waktu Kegiatan Kegiatan


Keluarga
5 menit Pembukaan : -Menjawab salam

a. Mengucapkan salam - Mendengarkan


- Mendengarkan
b. Menjelaskan nama - Menjawab
c. Menjelaskan topik dan
d. tujuan Senam Hipertensi
e. Menanyakan pengetahuan
tentang hipertensi dan
senam hipertensi
10 menit Pelaksanaan -Mendengarkan
- Bertanya
a. Menjelasakan
pengertian hipertensi
b. Menjelaskan pengertian
senam hipertensi
c. Menjelaskan manfaat
senam hipertensi
• Mempraktikan senam
Hipertensi

3. 10 menit Evaluasi : -Menjawab


a. Menanyakan kembali
hal-hal yang sudah

166
dijelaskan mengenai
hipertensi dan senam
hipertensi

b.Meminta keluarga Untuk


mendemonstrasikan
kembali
4. 5 menit Penutup Mendengarkan dan
menjawab salam
-Menutup pertemuan dengan
menyimpulkan materi yang
telah dibahas

-Memberikan salam penutup

G. Pengorganisasian
Instruktur : Cici Intan Anjar S, S.Kep
Istiqomah, S.Kep
Desi Purwantini, S.Kep
Fasilitator : Titik Rahmatul F, S.Kep
Novita Febri S, S.Kep

H. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir / ikut dalam kegiatan Senam Hipertensi
b. Penyelenggaraan Senam hipertensi dilakukan di Perempatan Rt 23
Dsn. Serning Desa Banjar Agung
c. Pengorganisasian Senam Hipertensi dilakukan 6 hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Evaluasi dilaksnaan selama proses dan pada ahir kegiatan senam hipertensi
dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

167
e. Apakah pengertian dari hipertensi
f. Sebutkan pengertian senam hipertensi
g. Sebutkan manfaat senam hipertensi
h. Sebutkan bagaimana cara senam hipertensi
Evaluasi Hasil
a. Para lansia mengikuti setiap gerakan senam hipetensi
b. Jumlah peserta yang hadir sejumlah 12 lansia

168
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

SENAM HIPERTENSI DAN HIPERTENSI

A. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan


diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah
normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus
bersifat spesifik usia. Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik
atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000)

B. Penyebab

Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan),


bertambahnya usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan
yang dapat menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium)
berlebihan, stress psikis, dan obesitas.

Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal,


Penyakit endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan

Penyebab hipertensi antara lain adalah :

 Stres,
 Usia,
 Merokok,
 Obesitas (kegemukan),
 Alkohol,
 Faktor keturunan,
 Faktor lingkungan (gaduh/bising)

169
C. Jenis-jenis hipertensi

Jenis-jenis hipertensi adalah:

1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg

2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg

3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg

D. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :

a. Pusing
b. Rasa berat di tengkuk
c. Mudah marah
d. Telinga berdenging
e. Sukar tidur
f. Sesak nafas
g. Mudah lelah
h. Mata berkunang-kunang

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:

a. sakit kepala

b. kelelahan

c. mual

d. muntah

170
e. sesak nafas

f. gelisah

g. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada


otak, mata, jantung dan ginjal.

 Usia,
 Merokok,
 Obesitas (kegemukan),
 Alkohol,
 Faktor keturunan,
 Faktor lingkungan (gaduh/bising)

C. Jenis-jenis hipertensi

Jenis-jenis hipertensi adalah:

1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg

2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg

3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg

D. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :

 Pusing
 Rasa berat di tengkuk
 Mudah marah
 Telinga berdenging

171
 Sukar tidur
 Sesak nafas
 Mudah lelah
 Mata berkunang-kunang

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:

a. sakit kepala

b. kelelahan

c. mual

d. muntah

e. sesak nafas

f. gelisah

g. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada


otak, mata, jantung dan ginjal.

A. Definisi senam hipertensi


Senam hipertensi Olahraga yang ditunjukkan untuk penderita
hipertensi dan usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan mengelola stres
(faktor yang mempertinggi hipertensi) yang dilakukan selama 30 menit dan
dilakukan seminggu minimal 3 kali.

B. Manfaat senam hipertensi

Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta


membakar lemak yang berlebihan ditubuh karena aktifitas gerak untuk
menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainya seperti :

172
pinggang, paha, pinggul, perut dan lain lain. Meningkatkan kelenturan,
keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan
kegiatan-kegiatan dan olahraga lainnya

C. Cara senam hipertensi

a) Gerakan Pemanasan
⑴ Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian
dengan sisi lain.

(2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b) Gerakan Inti
(1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan
hindari hentakan.
(2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur napas.
(3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi
kaki yang searah dengan tangan sedikit di tekuk. Tangan diletakkan
dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10
hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
(4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan
kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.
(5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke samping.
Kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang berlawanan.
Ulangi dengan sisi bergantian.
(6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan

173
tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.
c) Pendinginan
(1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada
sisi lainnya.
(2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan
kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

174
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ____. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). www.medicastore.com.


Diakses: 6 Maret 2012

Astawan, Made, Prof. dr. Ir. Ms. ___ . Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
www.depkes.co.id. Diakses: 6 Maret 2012

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta


Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI,
Jakrta, 1999

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Katzung & Bertram. (2007). Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 8. Jakarta :
Salemba Medika

Kuntaraf. (2013). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Indonesia Publishing


House

Lenny dan Danang (2008). Hipertensi. Jakarta: PT. Grasindo

Maryam, R. Siti , K. (2008). Mengenal Usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta :


Salemba Medika.

Moniaga (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah


Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Manado: Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Margiyati (2010) Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah


pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi Waras, Dusun
Kemloko, Desa Bergas Kidul Undergraduate thesis, Diponegoro University.

Muhammad. (2010). Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dal am.


http://www.bl0g.muchammadtamvi2.com

Nafrialdi, (2007), Antihipertensi. In: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi,


Elysabeth, editor. Farmakologi dan terapi (Edisi Kelima). Jakarta: Gaya
baru

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :


Rineka Cipta
175
LAPORAN HASIL KEGIATAN SENAM HIPERTENSI DI DUSUN SERNING
DESA BANJAR AGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG
TANGGAL 05 APRIL 2019

1. Persiapan

Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 12 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan senam hipertensi di Dusun Serning Desa
Banjar Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada tanggal 12 April 2019 pada
pukul 16.00 WIB.

2. Pelaksanan

a. Kegiatan dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 16.30 WIB. Waktu senam
sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
b. Kegiatan dilakukan sore hari di perempatan Rt 23 Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sesuai dengan kesepakatan
c. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 12 orang
d. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan senam hipertensi tersebut
e. Kegiatan berupa senam hipertensi
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi adalah
sebagai berikut :
No Jam Acara Pelaksana Waktu
1 16.00 Pembukaan Istiqomah, S.Kep 5 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu
2 16.15 Pelaksanaan Istiqomah, S.Kep 15 Menit
- menjelaskan pengertian Cici Intan A, S.kep
hipertensi Desi Purwantini,
-menjelaskan pengertian senam S.Kep
hipertensi
176
Mempraktekkan senam hipertensi
3 16.30 Penutup : Istiqomah, S.Kep 10 Menit
Menutup pertemuan
Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
1) Peserta senam hipertensi sebanyak 12 Lansia di Dusun Serning Desa Banjar
Agung Kec. Bareng
2) Perlengkapan yang digunakan selama senam adalah Laptop, Sound, Vidio.
penggunaan gerakan yang mudah dipahami dan ditirukan dalam kegiatan
senam hipertensi Bapak/ibu Lansia memahami dengan apa yang telah
disampaikan oleh mahasiswa.
b. Proses
1) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 April 2019 pukul
06.00, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan.
2) Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti senam hipertensi dari awal
sampai akhir.
3) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
c. Hasil
a. 90% peserta dapat menirukan gerakan senam Hipertensi
b. 75% peserta dapat menyebutkan manfaat senam Hipertensi
c. 65% peserta dapat menyebutkan cara Penanganan Hipertensi

DOKUMENTASI

177
SATUAN ACARA PENYULUHAN

178
HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Hari/Tanggal : Selasa, 09 April 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu Teratai Rt 24 Dsn. Serning Desa Banjaragung
Sasaran : Bapak/Ibu Lansia

C. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, Bapak/Ibu Lansia diharapkan mampu mengenal
penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap dirinya dan
anggota keluarga lainnya yang menderita penyakit hipertensi.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, ibu-ibu diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menjelaskan akibat hipertensi/Komplikasi
- Menyebutkan cara pencegahan dan perawatan masalah hipertensi
- Makanan yang tidak di anjurkan
- Makanan yang di anjurkan

C. Materi
Penyakit Hipertensi

D. Metode
6. Ceramah
7. Diskusi / tanya jawab

E. Media

179
Leaflet: Hipertensi

F. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang Memperhatikan

akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit
hipertensi
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit hipertensi
 Memberi kesempatan Bertanya dan menjawab
kepada peserta untuk pertanyaan yang diajukan
bertanya
 Menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan

berhubungan dengan akibat


tekanan darah tinggi Memperhatikan

 Menjelaskan cara
perawatan dan pencegahan Bertanya dan menjawab 

tekanan darah tinggi. pertanyaan yang diajukan

 Memberi kesempatan

180
kepada peserta untuk
bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan
reinforcement kepada ibu
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

G. Pengorganisasian
Moderator : Desi Purwantini, S.Kep
Penyaji : Novita Febri Setiyani, S.Kep
Notulen : Titik Rahmatul Fatma, S.Kep
Fasilitator : Istiqomah, S.Kep, Cici Intan Anjar Sari, S.Kep

H. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

 Semua peserta hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan


 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di posyandu Teratai Dsn.Serning
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
2.Evaluasi proses
 Bapak/Ibu Lansia antusias terhadap materi penyuluhan
 Bapak/Ibu Lansia tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
 Bapak/Ibu Lansia terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
 Bapak/Ibu Lansia mengerti penjelasan yang telah diberikan
181
 Jumlah peserta yang menghadiri penyuluhan + 40 %

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

HIPERTENSI

182
A. Pengertian
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik  140 mmHg dan
tekanan darah diastolik  90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti
hipertensi. (Kapita Selekta Kedokteran, 2012).
Pada manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan diastolik  90 mmHg
B. Penyebab
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga bererapa
faktor penyebab / resiko adalah sebagai berikut :
 Gangguan emosi (stress)
 Kegemukan (obesitas)
 Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
 Perokok
 Faktor keturunan
 Ras/Suku bangsa
 Usia
 Makan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam.
C. Tanda dan Gejala
1. Tekanan darah yang tinggi
2. Dapat ditemukan perubahan pada mata (penglihatan kabur)
3. Pusing
4. Terasa kaku / Berat pada tengkuk
5. Sulit tidur/Insomnia
6. Sesak nafas
7. Telinga berdenging
8. Mata berkunang-kunang
D. Akibat Hipertensi / Komplikasi
1. Pada Mata : gangguan penglihatan
2. Pada Jantung : penyumbatan pembuluh darah jantung
3. Pada Ginjal : dapat mengakibatkan gagal ginjal
4. Pada Otak : dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak (Stroke)

183
E. Cara pencegahan dan perawatan masalah hipertensi
a. Rubah gaya hidup :
1) Olah raga teratur
2) Mengurangi konsumsi alkohol dan kopi
3) Mengurangi makan makanan yang mengandung tinggi lemak, tinggi
kolesterol dan garam.
4) Menghindari stress
5) Menghentikan kebiasaan merokok
b. Kontrol dan Minum obat secara teratur
Berobat / kontrol secara teratur ke fasilitas kesehatan ( Puskesmas,
Rumah Sakit, Dokter Praktek)
F. Makanan yang tidak di anjurkan
1. Jangan makan garam dapur berlebihan
2. Batasi daging dan keju
3. Berhenti merokok
4. Hindari cemilan yang asin-asin
5. Makanan kaleng
6. Margarin da mentega biasa
7. Bumbu siap saji
G. Makanan yang di anjurkan
1. Semua kacang-kacang dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam
dapur
2. Semua sayuran dan buah segar tanpa pengawet
3. Seledri/Jus seledri/Wortel
4. Bawang putih
5. Belimbing, mentimun
6. Jintan hitam

DAFTAR PUSTAKA

184
Mansjoer A, dkk (2001), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Media Aesculapius,
Jakarta

Brunner & Suddart, (2003), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC,
Jakarta

Lab UPF Ilmu Penyakit Dalam (1994), Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Penyakit Dalam, RSDS, Surabaya.

Soeparman Waspadji (1997), Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta

1. Jangan makan garam dapur


2. Batasi makan daging dan keju
3. Hindari cemilan yang asin
4. Kurangi minum beralkohol
5. Berhenti merokok
6. Ikan asin, ikan kaleng, telur
asin dan pindang
7. Makanan kaleng
8. Sayuran dalam kaleng, sawi
asin
9. Asinan dan acar
10. Margarin dan mentega
185 biasa
11. Bumbu siap saji
PENYEBAB
PENGERTIAN:

1. Faktor resiko antara lain


Suatu peningkatan tekanan Darah >140/90  Riwayat hipertensi dalam keluarga
mmHg  Makanan yang terlalu asin
 Banyak minum alkohol
Kategori Sistolik Diastolik  Kegemukan
(mmHg) (mmHg)  Merokok
Hipotensi <90 mmHg <60 mmHg  Umur
Optimal <120 mmHg <80 mmHg
Normal <130 mmHg <85 mmHg TANDA DAN GEJALA
Hipertensi 140-159 90-99
ringan mmHg mmHg
Hipertensi 160-179 110-109
OLEH : sedang mmHg mmHg
Hipertensi >180 mmHg >110  Pusing
MAHASISWA PROFESI NERS berat mmHg  Rasa berat ditengkuk
 Sukar tidur
PROFESI NERS  Rasa mudah lelah
STIKES ICME JOMBANG  Mual dan muntah
 Sesak nafas
2019  Telinga Berdenging
 Mata Berkunang-kunang
 Mimisan

186
DAPAT MENYEBABKAN MAKANAN YANG TIDAK MAKANAN YANG
DIANJURKAN DIANJURKAN
1. Semua kacang-kacangan dan
 Gangguan jantung
1. Jangan makan garam dapur hasilnya yang diolah dan
 Stroke
 Gangguan penglihatan dan ginjal 2. Batasi makan daging dan keju dimasak tanpa garam dapur
3. Hindari cemilan yang asin
2. Semua sayuran dan buah segar
4. Kurangi minum beralkohol
PERAWATAN tanpa pengawet
5. Berhenti merokok
6. Ikan asin, ikan kaleng, telur 3. Seledri/jus seledri +wortel
asin dan pindang
Perubahan gaya hidup antara lain: 7. Makanan kaleng
 Penurunan berat badan 8. Sayuran dalam kaleng, sawi
 Hindari makanan Asin asin
 Menghindari faktor resiko: merokok, 9. Asinan dan acar
minum alkohol, makanan berlemak,
10. Margarin dan mentega biasa
stress
 Aktifitas fisik 11. Bumbu siap saji

187
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
HIPERTENSI DI DUSUN SERNING DESA BANJARAGUNG KECAMATAN
BARENG KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 09 April 2019

1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 09 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
Diabetus Melitus di Dusun Serning Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang pada tanggal 19 April 2019 pada pukul 08.00 WIB di
Kupang
2. Pelaksanan
a) Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 09.50 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
b) Kegiatan dilakukan pada saat Posyandu di Serning sesuai dengan kesepakatan
c) Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 34 orang
d) Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
e) Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pembagian
leaflet tentang Hipertensi.
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi adalah
sebagai berikut :
No Jam Acara Pelaksana Waktu
1 08.00 Pembukaan Desi Purwantini, 10 menit
 Mengucapkan salam S.Kep
 Memperkenalkan diri
 Menjelskan tujuan
 Menjelaskan kontrak waktu
2 08.10 Penyampaian materi Novita Febri Setiyani, 20 Menit
S.Kep
3 08.40 Penutup : Desi Purwantini, 10 Menit
 Memberi kesempatan untuk S.Kep
bertanya
188
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Menanyakan kembali pada
Bapak/Ibu Lansia tentang
apa yang sudah dijelaskan
 Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
 Menyimpulkan dan menutup
diskusi
 Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
 Peserta penyuluhan sebanyak 34 Bapak/ibu Lansia di Dusun Serning
 Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, penggunaan
bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian penyuluhan
kesehatan, Bapak/ibu Lansia memahami dengan apa yang telah
disampaikan oleh mahasiswa.
b. Proses
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Selasa tanggal 09 April 2019
pukul 08.00, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan.
 Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal
sampai akhir.
 Terdapat lansia yang tidak mau ditensi
 Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.
c. Hasil
 90% peserta dapat menyebutkan pengertian Hipertensi
 75% peserta dapat menyebutkan penyebab Hipertensi
 65% peserta dapat menyebutkan cara Penanganan Hipertensi
Dokumentasi

189
190
SATUA
N ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN

Topik               : Cuci Tangan


Hari/Tanggal   : Kamis 11 April 2019
Waktu : Pukul 08.00 WIB
Tempat            : Ruang Kelas TK Tri Dharma
Sasaran : TK Tri Dharma
Penyuluh : Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Keperawatan STIKes
ICMe Jombang
         
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di harapkan  Siswa
siswi TK Tri Dharma mampu mencuci tangan dengan baik dan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan
Siswa Siswi TK Tri Dharma dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan
2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan
3. Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir 
4. Menjelaskan tentang waktu yang tepat mencuci tangan
191
5. Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benar

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. LCD
2. Leaflet  
3. Flip Card 

F. Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
a.  Mengucapkan salam a.  Menjawab salam
b.  Memperkenalkan diri b.  Mendengarkan dan
c.  Menjelaskan tujuan yang telah memperhatikan
disepakati pada saat
pengkajian
d.  Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan

192
2. 10 menit Pelaksanaan :
a.  Menjelaskan materi Memperhatikan penjelasan
penyuluhan secara teratur dan materi yang akan diberikan
berurutan
 Pengertian mencuci tangan
 Tujuan mencuci tangan
 Alasan mencuci tangan
harus di air yang mengalir
 Waktu tepat mencuci
tangan
 Langkah mencuci tangan
yang baik dan benar

3. 10 menit Evaluasi :
a.  Memberikan pertanyaan a.  Merespon
berkaitan dengan materi yang
sudah dijelaskan
b.  Memberikan kesempatan b.  Menjawab pertanyaan
kepada keluarga pasien untuk yang akan diberikan
bertanya

4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan hasil a.  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
b. Membagikan leaflet b.  Menerima leaflet
c. Mengakhiri dengan salam c.  Menjawab salam

G.Evaluasi  

1. Kriteria Struktur

a) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara penyuluhan


dilakukan
b) Pembuatan SAP, Leaflet, dan Flip Card maksimal 2 hari sebelum acara
c) Peserta berada ditempat yang ditentukan

193
d) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a) Audien paham tentang pengertian diabetes mellitus
b) Audien paham tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar
c) Audien paham tentang tujuan mencuci tangan yang baik dan benar
d) Audien paham tentang waktu mencuci tangan yang baik dan benar.

194
MATERI PENYULUHAN

1. Definisi cuci tangan

Menurut WHO, mencuci tangan adalah  proses yang secara


mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air
mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan
benar-benar hilang.
2. Waktu pelaksanaan mencuci tangan
Menurut WHO, waktu pelaksanaan cuci tangan ini dilakukan pada saat 5
(lima) momen yaitu sebagai berikut :

a. Sebelum kontak dengan pasien


b. Sebelum tindakan dengan asepti
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan disekitar pasien

3. Manfaat Mencuci tangan


Menurut Iswara (2013), mencuci tangan dalam upaya peningkatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2013. Mencuci tangan menjadi
penting jika ditinjau dari:
a. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan lingkungan.
b. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.
c. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
d. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.
Manfaat mencuci tangan adalah :
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Flu burung dll
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik

195
d. Langkah – Langkah Mencuci Tangan
Menurut WHO mencuci tangan terdapat 2 cara yaitu :
1. Menggunakan handrub ( 20 – 30 detik )
2. Menggunakan sabun ( 40 – 60 detik )

Prosedur mencuci tangan yang benar dan baik yaitu sebagai berikut :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

196
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di TK Tri Dharma
c) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

197
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 85% peserta penyuluhan mampu mengerti
dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

198
DOKUMENTASI

199
DAFTAR PUSTAKA
200
A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :
Elsevier Science.
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta
JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
M. Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3
jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen
Kesehatan.
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan : Jakarta.

201
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SAP GOSOK GIGI

Topik : Cara Menggosok Gigi Yang Baik Dan Benar


Sub Topik : Pengertian Dan Manfaat Dari Cara Menggosok Gigi Yang Baik
Dan Benar
Hari/tanggal : 11 April 2019
Pukul/Tempat : 08:00 -Selesai
Sasaran : siswa siswi TK
Waktu : 30-45 Menit.

A.     TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
menggosok gigi, peserta diharapkan mengetahui cara menggosok gigi dengan baik
dan benar

B.     TUJUAN KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1.      Peserta dapat menjelaskan pengertian menggosok gigi
2.      Peserta dapat menjelaskan manfaat menggosok gigi
3.      Peserta dapt menjelaskan akibat bila tidak menggosok gigi
4.      Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok gigi
5.      Peserta dapat menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benar

C.     MATERI
1.      Pengertian menggosok gigi
2.      Manfaat menggosok gigi
3.      Akibat bila tidak menggosok gigi
4.      Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
5.      Cara menggosok gigi yang baik dan benar

202
D.     METODE
1.      Ceramah
2.      Diskusi

E.     MEDIA
1.      Materi SAP
2.      LCD
3. Video

203
F.     KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1.       1 3 Menit Pembukaan:           Menjawab Salam
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam           Mendengarkan
b. Memperkenalkan Dari
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan           Memperhatikan
d. -    Menyebut materi yang akan diberikan
          Memperhatikan
2.     2 15 Menit Pelaksanaan:
a. Menjelaskan tentang pengertian       Memperhatikan
menggosok gigi
b. Menjelaskan tentang manfaat menggosok         Memperhatikan
gigi
c. Menjelaskan tentang waktu yang tepat        Memperhatikan
untuk menggosok gigi
d. Menjelaskan akibat bila tidak menggosok         Memperhatikan
gigi
e. Menjelaskan cara menggosok gigi         Memperhatikan
dengan baik dan benar
f. Memberi kesempatan kepada peserta     Bertanya dan menjawab
untuk bertanya
g. Mendemonstrasikan cara menggosok Mempehatikan
gigi yang baik dan benar
h. Mendampingi peserta dalam Mempraktikkan
mempraktikkan gosok gigi yang baik dan
m
benar
3.       3 10 Menit Evaluasi:
          Menanyakan kepada peserta tentang        Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada siswa siswi yang dapat
menjawab pertanyaan.
4.      4  2 Menit Terminasi:

204
     Mengucapkan terimakasih atas peran peserta          Mendengarkan
     Mengucapkan salam penutup           Menjawab Salam

G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Devy Ristiya I.R.
b. Moderator : Dyas Ayu P.
c. Observer/Fasilitator : seluruh anggota pokja KIA
H. EVALUASI
1.      Metode Evaluasi : tanya jawab
2.      Jenis Pertanyaan : Lisan

MATERI
MENGGOSOK GIGI (SIKAT GIGI)
205
1.Pengertian menggosok gigi
Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita
menggosok gigi.
2. Tujuan menggosok gigi
a. Gigi tampak bersih dan putih
b. Mengurangi bau mulut
c. Mencegah sakit gigi ( misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)
3. Akibat bila tidak menggosok gigi
a  Gigi menjadi kuning kecoklatan
b.Bau mulut bertambah
c. Sakit gigi
4.Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
a. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah
sarapan dan kedua menjelang tidur
b.Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur
c. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk
kumur-kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang
masih menempel di gigi.
5.  Cara Menggosok Gigi Yang Benar
a. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di
daerah perbatasan antara gigi dengan gusi
b.Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan setiap
gigi atas dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar
sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
c.Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri
dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar
sebanyak 10-20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu
dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus
menghadap permukaan kunyah gigi.

206
d.Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan
ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan
cela-cela gigi. Rubah posisi sikat sesering mungkin.
e. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit
dengan menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan
dan kiri. Untuk lengkung gigi bangian depan dapat anda bersihkan dengan cara
memegang sikat gigi secara vertical menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung
sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi. Lakukan pada
rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang bawah.
f.  Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
g. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat
membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur
gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam
menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.
h Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering
sehingga dapat mongering setelah dipakai.
i Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi
mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain
meski sikat sudah dibersihkan.

207
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG CARA
MENGGOSOK GIGI YANG BENAR DI TK TRI DHARMA DUSUN SERNING
DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG
TANGGAL 11 April 2019
1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 11 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang cara
menggosok gigi yang benar di TK TRI Dharna Dusun Serning Desa Banjaragung
kecamatan bareng kabupaten jombang pada tanggal 11 April 2019 pada pukul 08.00
WIB
2. Pelaksanan
a. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB.
b. Kegiatan dilakukan pada saat siswa siswi kelas A dan B sudah berkumpul di
ruang kelas Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 49 anak
c. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
d. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan,tentang cara menggosok gigi yang benar
diskusi Tanya jawab tentang bagaimana cara menggosok gigi yang benar

Adapun susunan acara pada saat penyuluhan tentang cara menggosok gigi yang
benar adalah sebagai berikut :
No Jam Acara Pelaksana Waktu
1 08.00 Pembukaan Dyas Ayu P. 5menit
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan kontrak waktu
2 08.05 Penyampaian materi dan Demonstrasi Devy Ristiya I.R. 10Menit
3 08.15 Praktik Menggosok Gigi Seluruh Anggota 15menit
Pokja KIA
3 08.30 Penutup : Dyas Ayu P. 10Menit
- Memberi kesempatan untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan yang
208
diajukan
- Menanyakan kembali pada siswa
dan siswi tentang apa yang sudah
dijelaskan
- Memberikan re inforcement positif
atas jawaban peserta
- Menyimpulkan dan menutup
diskusi
- Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
 Peserta penyuluhan sebanyak 49 anak di TK Tri Dharma
 Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah sound sytem, microfon
dan Laptop penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan cara menggosok gigi yang benar dan siswa siswi memahami apa
yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
b. Proses
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu tanggal 11 April 2019 pada
pukul 08.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
 Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
c. Hasil
 90% peserta dapat mengerti bagaimana cara menggosok gigi yang benar
 80% peserta dapat mengerti pentingnya menggosok gigi
 70% peserta mampu memahami dampak jika tidak menggosok gigi

DOKUMENTASI

209
210
211
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) PADA BAYI USIA 6-
12 BULAN

Topik : Makanan Pendamping ASI(MPASI)


Pokok Bahasan : Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia 6-
12 bulan
Target/Sasaran : Ibu yang memliki bayi usia 6-12 bulan
Hari/Tanggal : Selasa, 9 April 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu Balita, Dusun Serning, Desa Banjaragung, Kecamatan
Bareng, Jombang

A. TUJUAN INSTRUKTURSIONAL UMUM


Setelah mengikuti prosess penyuluhan diharapkan ibu mengetahui tentang
makanan apa yang tepat untuk bayinya.
B. TUJUAN INSTRUKTURSIONAL KHUSUS
Pada akhir pertemuan peserta dapat:
a. Menjelaskan tentang makanan bergizi
b. Menjelaskan tentang makanan tepat pada bayi usia 6-12 bulan
C. MATERI PELAJARAN
a. Menjelaskan tentang makanan pendamping ASI
b. Menjelaskan tentang makanann pendamping ASI tepat pada bayi usia 6-12
bulan
D. PESERTA
Ibu di Posyandu Dusun Serning, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng ,
Kabupaten Jombang
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab

212
F. MEDIA
1. Leaflet MPASI
G. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1. Penyuluh:
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
H. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1. 10 Menit Pembukaan :
1. Memperkenalkan diri 1. Menjawab salam
2. Melakukan persepsi dan mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 2. Mendengarkan
penyuluhan 3. Mendengarkan
4. Melakukan kontrak waktu 4. Mendengarkan
5. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2. 30 menit Pelaksaan :
10. Menjelaskan Pengertian Mendengarkan
Makanan pendamping
ASI
11. Menjelaskan tujuan
tentang pemberian
makanan pendamping
ASI
12. Menjelaskan macam-
macam MPASI

213
13. Menjelaskan gangguan
dalam pemberian
MPASI terlalu dini.
14. Cara menentukan
MPASI yang tepat
15. Menjelaskan jadwal
pemberian makan bayi
16. Menjelaskan dampak
pemberian MPASI
terlalu dini
17. Menjelaskan contoh
menu makanan
pendamping ASI
18. Menjelaskan waktu
pemberian MPASI
3. 15 menit Evaluasi :
Menanyakan pada ibu tentang Menjawab dan
materi yang diberikan dan menjelaskan
reinfocement kepada ibu yang pertanyaan
dapat menjawab dan
menjelaskan kembali
pertanyaan atau materi yang
diberikan
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih dan Ibu mendengarkan
mengucapkan salam dan menjawab salam

I. EVALUASI

214
1. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan koesioner
d. Menyiapkan Leaflet
2. Standart Proses
a. Membaca buku referensi tentang makanan pendamping ASI
b. Memberi penyuluhan tentang makanan pendamping ASI
3. Standart Hasil
a. Ibu mampu mengetahui tentang pengertian makanan pendamping ASI.
b. Ibu mampu mengetahui tujuan pemberian makanan pendamping ASI.
c. Ibu mampu mengetahui tentang waktu pemberian makanana
pendamping ASI

215
MATERI

MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

a. Pengertian MPASI
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan dan
minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24
bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI merupakan
makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan
kemampuan pencernaan bayi/anak (Kemenkes RI, 2015).

b. Tujuan Pemberian MPASI


1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi
tinggi (Djitowiyono, 2010:43-44 )

c. Waktu Pemberian MPASI

Waktu pemberian MPASI pada bayi sebaiknya disesuaikan dengan


jadwal makan keluarga yaitu 3x makanan pokok(sarapan pagi, makan siang,
makan malam) 2x makanan selingan (jam 10.00-16.00) serta 3x ASI (saat
bangun pagi, sebelum tidur siang dan malam).

Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Makanan Tambahan

Umur Jenis Makanan Berapa Kali


Sehari
6 - 7 bulan 1. ASI Kapan Diminta
2. Bubur lunak 1 – 2 kali sehari
3. Bubur:bubur tepung beras
Merah
7 – 9 bulan 1. ASI Kapan Diminta
2. Buah-buahan 3 – 4 kali sehari
3. Hati ayam atau kacang-

216
Kacangan
4. Beras merah atau ubi
5. Sayuran(wortel,bayam)
9 - 12 bulan 1. ASI Kapan Diminta
2. Buah-buahan 4 – 6 kali sehari
3. Bubur dan roti
4. Daging/ kacang-
kacangan/ayam/ikan
5. Berasmerah/kentang/
labu/jagung
6. Sari buah
(Indiarti,2009)

217
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG MP-
ASI DI DUSUN SERNING DESA BARENG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 9 April 2019
1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 8 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang mp-asi di
Dusun Serning Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada tanggal 10 April 2019
pada pukul 07.30 WIB di Posyandu Teratai.
2. Pelaksanan
1) Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pukul 10.30 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
2. Kegiatan dilakukan pada saat Posyandu di Dsn.Serning Desa Bareng sesuai
dengan kesepakatan
3. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang
4. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
5. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pembagian leaflet
tentang MP- ASI
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang MP-ASI adalah
sebagai berikut :
No Jam Acara Pelaksana Waktu
1 07.30 Pembukaan Batara Prima, S.Kep 10 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu
2 08.10 Penyampaian materi Nelly Crystianty, 20 Menit
S.kep
3 08.40 Penutup : Devi Ristiya, S.Kep 10 Menit
Memberi kesempatan untuk
bertanya
218
Menjawab pertanyaan yang
diajukan
Menanyakan kembali pada ibu-
ibu tentang apa yang sudah
dijelaskan
Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
Menyimpulkan dan menutup
diskusi
Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
A. Struktur
 Peserta penyuluhan sebanyak 30 ibu-ibu Di Dsn.Serning Ds.Bareng
 Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, penggunaan
bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian penyuluhan kesehatan,
ibu-ibu memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
B. Proses
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Selasa tanggal 9 April 2019 pukul
07.30, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
 Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
C. Hasil
 90% peserta dapat menyebutkan pengertian MP-ASI
 75% peserta dapat menyebutkan tujuan pemberian MP-ASI
 65% peserta dapat menyebutkan waktu pemberian MP-ASI

219
Dokumentasi

220
221
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
BAHAYA NARKOBA

BIDANG STUDY : Ilmu Keperawatan Komunitas


TOPIK           : Bahaya Narkoba
SASARAN                : Remaja Desa BanjarAgung
HARI/TANGGAL     :Sabtu, 20 April 2019
WAKTU                    : 19.00WIB
TEMPAT : Poskesdes Desa BanjarAgung
PENYULUH             : Mahasiswa

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang Bahaya Narkoba.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Menjelaskan pengertian Narkoba
b. Menjelaskan jenis-jenis narkoba
c. Menjelaskan dampak dari narkoba
d. Menjelaskan pencegahan terhadap narkoba

B. POKOK BAHASAN
Bahaya Narkoba

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian Narkoba
2. Jenis-jenis narkoba
3. Dampak dari narkoba
4. Pencegahan terhadap narkoba

222
223
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat
Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah -
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan
penyuluhan
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan) 6. Mengemukakan
6. Apersepsi peserta jawaban
7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan
Penyajian 20 menit 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah Lefleat
2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan dan
peserta tentang Tanya LCD
pokok materi yang jawab
diberikan
3. Memberi 3. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
4. Memberi 4. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
5. Memberi penilaian 5. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
6. Memberi 6. Menerima hadiah
reinforcemen
7. Mengarahkan 7. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
224
Penutup 5 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah -
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
materi
3. Salam penutup 3. Menjawab salam

E. PENGATURAN TEMPAT
Moderator : Budi Suprapto
Penyuluh : Anang Kurniawan
Fasilitator : Lolyta Citra Arindi
Ismi Sulaikha
Observer : Bayu Indra Sugiharto

: Penyuluh

: Pendamping

: Observer

: Keluarga

F. METODEEVALUASI
1. Metode Evaluasi :Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet, LCD
d. Px siap di ruangan
225
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhandilaksanakan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan
(remaja):
a. Pengertian Narkoba
b. Jenis-jenis narkoba
c. Dampak dari narkoba
d. Pencegahan terhadap narkoba
H. EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kelompok penyuluhan sudah mempersiapkan materi dengan baik
b. Kelompok sudah membuat SAP
c. Kelompok sudah siap membawa lefleat pada tanggal penyuluhan
d. Klien sudah siap di tempat yang disediakan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah dilaksanakan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai dari jam 16..00 WIB sampai dengan selesai
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta tidak ada yang mengajukan pertanyaan
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
e. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan ada 17 orang.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang sudah disampaikan

226
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya).Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk
pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan
rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama. 
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
dari:
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan”. 
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. 
Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan” 
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis
narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya.Karena cukup banyak pula
narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan
untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. 
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal.Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki,
memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan

227
psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku. 

B. Macam – Macam Narkoba 

1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.Morfin merupakan
alkaloida utama dari opium (C17H19NO3).Morfin rasanya pahit, berbentuk
tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya
dengan cara dihisap dan disuntikkan. 
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu.Efek codein lebih
lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan
rendah.Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih.Cara pemakaiannya
ditelan dan disuntikkan. 
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan
merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia
pada akhir – akhir ini.Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin
menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak
menentu.Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal,
tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker
terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. 

228
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan
ketergantungan opioid.Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis
opioid dan ketergantungan opioid.Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah
dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine
(Talwin), dan propocyphene (Darvon).Saat ini Methadone banyak digunakan
orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.Antagonis opioid telah dibuat
untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid.Kelas obat
tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane
dan apomorphine.Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan
antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol
(Stadol), dan buprenorphine (Buprenex).Beberapa penelitian telah menemukan
bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk
ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan
atau dengan suntikan.Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna.
6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap
(menggores) buah yang hendak masak.Getah yang keluar berwarna putih dan
dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga
berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu
kasar.Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering
disalahgunakan.Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman.
Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap,
antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb.
Pemakaiannya dengan cara dihisap.

229
C. Faktor yang Mendorong
a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut
motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang
mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal. 
b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan
penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat
dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah
ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja
antara lain: 
1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-
pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat. 
3. Perubahan teknologi yang cepat. 
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal
ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq) 
5. Meningkatnya waktu menganggur. 
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan
ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya. 
7. Menjadi manusia untuk orang lain. 

D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi
dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-
halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata contohnya kokain & LSD 
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu 

230
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw 
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan
ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw 
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna
itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

b. Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut: 
1. Opioid
 Depresi berat 
 Apatis 
 Rasa lelah berlebihan 
 Malas bergerak 
 Banyak tidur 
 Gugup 
 Gelisah 
 Selalu merasa curiga 
 Denyut jantung bertambah cepat 
 Rasa gembira berlebihan 
 Banyak bicara namun cadel 
 Rasa harga diri meningkat 
 Kejang-kejang 
 Pupil mata mengecil 
 Tekanan darah meningkat 
 Berkeringat dingin 
 Mual hingga muntah 

231
 Luka pada sekat rongga hidung 
 Kehilangan nafsu makan 
 Turunnya berat badan
2. Kokain
 Denyut jantung bertambah cepat 
 Gelisah 
 Rasa gembira berlebihan 
 Rasa harga diri meningkat 
 Banyak bicara 
 Kejang-kejang 
 Pupil mata melebar 
 Berkeringat dingin 
 Mual hingga muntah 
 Mudah berkelahi 
 Pendarahan pada otak 
 Penyumbatan pembuluh darah 
 Pergerakan mata tidak terkendali 
 Kekakuan otot leher
3. Ganja
 Mata sembab 
 Kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair 
 Sering melamun 
 Pendengaran terganggu 
 Selalu tertawa 
 Terkadang cepat marah 
 Tidak bergairah 
 Gelisah 
 Dehidrasi 
 Tulang gigi keropos 
 Liver 

232
 Saraf otak dan saraf mata rusak 
 Skizofrenia
4. Ectasy
 Enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, 
 Berkeringat 
 Sulit tidur 
 Kerusakan saraf otak 
 Dehidrasi 
 Gangguan liver 
 Tulang dan gigi keropos 
 Tidak nafsu makan 
 Saraf mata rusak
5. Shabu-shabu
 Enerjik 
 Paranoid 
 Sulit tidur 
 Sulit berfikir 
 Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga
merasa sesak nafas 
 Banyak bicara 
 Denyut jantung bertambah cepat 
 Pendarahan otak 
 Shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian
6. Benzodiazepin
 Berjalan sempoyongan 
 Wajah kemerahan 
 Banyak bicara tapi cadel 
 Mudah marah 
 Konsentrasi terganggu 
 Kerusakan organ-organ tubuh terutama otak 

233
Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:
a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-
anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan
remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa.
Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka
suram atau bahkan hancurlah masa depannya. 
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. 
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para
remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa
ini akankehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba
dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan
sumber daya manusia bagi bangsa. 
b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. 
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar
di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. 
Dampak negative penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
(pelajar) adalah sebagai berikut:
 Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

234
 Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
 Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
 Sering menguap, mengantuk, dan malas,
 Tidak memedulikan kesehatan diri,
 Suka mencuri untuk membeli narkoba.

E. Penyelesaian atau Solusi


Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu:
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,
dll.Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada
tahap intervensi ini.kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan
keluarga. 
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3
hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan
terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. 
3. Tertier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 -
12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya
berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

235
236
PENGERTIAN JENIS-JENIS
Narkoba adalah singkatan dari narkotika,
psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu
(1) candu,
(2) ganja, dan
(3) koka

Narkoba atau NAPZA merupakan


bahan/zat yang bila masuk ke dalam
tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat/otak
sehingga bilamana disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa
OLEH : dan fungsi sosial.
MAHASISWA

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES ICME JOMBANG
2013
237
PENCEGAHAN NARKOBA
DAMPAK
1. Dapatkan dahulu
informasi/keterangan yang
NARKOBA benar tentang bahaya narkoba
1. Perubahan dalam sikap, perangai dari ahlinya/yang mengetahui,
dan kepribadian, seperti koran, majalah, seminar
2. Sering membolos, menurunnya – seminar, dll
kedisiplinan dan nilai-nilai 2.Persiapan diri/mental menolak
pelajaran, untuk ditawari TERIMA KASIH
3. Menjadi mudah tersinggung dan
3. Belajar berkata SEMOGA BERMANFAAT
cepat marah,
4. Sering menguap, mengantuk, dan menolak/tidakuntuk narkoba
malas,
5. Tidak mempedulikan kesehatan
diri,
6. Suka mencuri untuk membeli
narkoba

4.Memiliki cita-cita dalam hidup


dan masa depan
5.Lakukan kegiatan positif, buat
pekerjaan yang berguna untuk 238
orang tua dan lingkungan
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
NARKOBA DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 20 APRIL 2019

1. Persiapan

Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 08 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang bahaya
napza dan merokok di Poskesdes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang pada tanggal 20 April 2019 pada pukul 19.00 WIB di Poskesdes Desa
Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.

2. Pelaksanan

a. Kegiatan dimulai pukul 19:00 WIB dan berakhir pukul 19.30 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
b. Kegiatan dilakukan di Poskesdes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang dengan kesepakatan
c. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang
d. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
e. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pembagian leaflet
tentang bahaya narkoba
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang narkoba adalah
sebagai berikut :

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 16.00 Pembukaan Budi Suprapto 10 menit


Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu

2 15.40 Penyampaian materi Anang Kurniawan 10 Menit

3 16.00 Penutup : Budi Suprapto 20 Menit


Memberi kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan yang

239
diajukan
Menanyakan kembali pada remaja
tentang apa yang sudah
dijelaskan
Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
Menyimpulkan dan menutup
diskusi
Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi

a. Struktur

 Peserta penyuluhan sebanyak 20 remaja di Desa Banjaragung Kecamatan


Bareng Kabupaten Jombang.
 Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, power point,
penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan, remaja memahami dengan apa yang telah
disampaikan oleh mahasiswa
b. Proses
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 20 April 2019
pukul 19.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
 Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
c. Hasil
 90% peserta dapat menyebutkan pengertian narkoba
 75% peserta dapat menyebutkan bahaya narkoba
 65%peserta dapat menyebutkan cara mencegah narkoba

240
DOKUMENTASI

241
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
BAHAYA MEROKOK

TOPIK           : Bahaya Merokok


SASARAN                : Remaja di Desa BanjarAgung
HARI/TANGGAL     : Jum’at. 12 April 2019
WAKTU                    : 16.00 WIB
TEMPAT : Balai Desa BanjarAgung Jombang
PENYULUH             : Mahasiswa        

A. TUJUAN
Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan remaja di Desa
BanjarAgung mampu memahami tentang Bahaya Merokok.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Menjelaskan pengertian rokok
b. Menjelaskan penyebab orang merokok
c. Menjelaskan bahaya merokok
d. Menjelaskan pencegahan terhadap rokok

B. POKOK BAHASAN
Bahaya Merokok

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian rokok
2. Penyebab orang merokok
3. Bahaya merokok
4. Pencegahan terhadap rokok

242
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat

Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembuka a. Menjawab salam Ceramah -


2. Perkenalan b. Mendengarkan
3. Penjelasan topik c. Mendengarkan
penyuluhan d. Mendengarkan
4. Penjelasan e. Mendengarkan
TIU/TIK f. Mengemukakan
5. Relevansi materi jawaban
(manfaat dan g. Mendengarkan
alasan)
6. Apersepsi peserta
7. Kontrak waktu
Penyajian 20 menit 1. Penjelasan materi a. Mendengarkan Ceramah Lefleat
2. Menanyakan b. Menjawab dan
pada peserta Tanya
tentang pokok jawab
materi yang
diberikan
3. Memberi
c. Bertanya
kesempatan
peserta untuk
bertanya
d. Menanggapi
4. Memberi
jawaban
kesempatan
peserta lain
menanggapi
e. Mendengarkan
pertanyaan
5. Memberi
penilaian dan
f. Menerima hadiah
kesimpulan
jawaban
g. Mendengarkan
243
6. Memberi
reinforcemen
7. Mengarahkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 5 menit a. Mengevaluasi a. Mendengarkan Ceramah -
b. Menyimpulkan b. Mendengarkan
materi c. Menjawab salam
c. Salam penutup

E. PENGATURAN TEMPAT
Moderator : Budi Suprapto
Penyuluh : Anang Kurniawan
Fasilitator : Lolyta Citra Arindi
Observer : Ismi Sulaikha
Bayu Indra Sugiharto

: Penyuluh

: Pendamping

: Observer

: Keluarga

F. METODE EVALUASI
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan

G. KRITERIA EVALUASI
244
1. Evaluasi Stuktur
a. Kelompok penyuluhan sudah mempersiapkan materi dengan baik
b. Kelompok sudah membuat SAP , Kelompok sudah siap membawa lefleat
pada tanggal penyuluhan
c. Klien sudah siap di tempat yang disediakan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah dilaksanakan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai dari jam 16.00 WIB sampai dengan selesai
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan
 Bagaimana caranya agar kita tidak menjadi seorang perokok?
- Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda, Apabila
konsentrasi, kunyah permen atau sebatang wortel atau apel, Luangkan
lebih banyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi, Setelah makan,
jalan-jalan atau membaca buku.
 Bahaya dari perokok pasif dengan perokok aktif, jelaskan!
- Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Jadi untuk bahayanya lebih bahaya perokok
pasif (orang yang menghirup), perbandinganya yaitu 1 % untuk perokok
aktif, 5% untuk perokok aktif.
 Untuk perbandingan liquid (vap) dengan rokok biasa itu berapa? Dan lebih
bahaya yang mana?
-. Untuk perbandingannya lebih aman liquid (vap) dari pada rokok biasa,
dilihat dari kandunganya juga. 80% untuk liquid dan 20% untuk rokok
biasa.
3. Evaluasi Hasil
Jumlah peserta yang hadir 17 peserta.
MATERI

245
A. Pengertian
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. 
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu /bentuk
lain nya yang di hasilkan dari nicotiana tambacum, nikotiana Rustica, dan spesies
lainya yang mengandung nikotin dan tar atau tampa bahan tambahan.
Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah
menjadi gaya hidup bagi banyak pria dan wanita, bahkan termasuk anak-anak dan
kaum remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari
gangguan pernapasan hingga kanker. Meski menyadari bahaya merokok, orang-
orang di seluruh dunia masih terus mengisap belasan milyar batang rokok setiap
harinya.

B. Bahan Kimia Pada Rokok


1. Karbon Monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh pembakaran
yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun,
racun carbon monoksida akan membuat seseorang gampang cape dan gerogi
2. Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih
yang sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya seseorang
bisa merasakan tidak lapar karena merokok
3. Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu kerasnya
racun yang terdapat pada amoniaitu, sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke
dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
4. Hydrogen Cianida

246
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa.zat ini sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cianida adalah salah
satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida
dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
5. Formaldehyde
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah
tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini sangat beracun keras
terhadap semua organism hidup.
6. Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna coklat
tua atau hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang.ter
terdapat dalam rokok yang terdir dari ratusan bahan kimia yang dapat
menyebabkan kanke paru-paru.
7. Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar.
Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan
kematian.

C. Tipe-Tipe  Perokok
1. Sangat berat Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari

2. Berat Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per hari

3. Sedang Menghabiskan rokok  sekitar 11-21 batang per hari

D. Penyebab Orang Merokok


1. Rokok tanda kejantanan
2. Ekspresi perlawanan  dan pemberontakan
3. Kebiasaan sehari-hari (budaya)
4. Peer pressure (tekanan teman sebaya)
5. Pencapaian kebebasan
6. Pelarian tekanan hidup

247
E. BAHAYA ROKOK
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena
rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan
untuk membeli rokok.
5.  Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa

F. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok


1.    Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap
penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2.   Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa
mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih
terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara
mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan
degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak 
tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang
disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di
dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal
wajah dan warna dan melihat objek secara detail.
248
3.   Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya
aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir
dan mata.
4.   Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian
dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang
tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga
atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang
dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis
wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
5.    Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-
kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan  meningkatnya
kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok
berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang
meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan
non perokok
6.   Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak
yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok
berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7.   Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan
rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk
menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan
Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk
lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru.
Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga
mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.

249
8.   Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru
dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan
lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
9.   Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini.
Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun.
Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih
besar dariyang tidak merokok.

10.  Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada
gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada
oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada
perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih
mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga
menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi
lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa
buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung
setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini.
Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta
orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian
tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap
tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan
darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang
akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.

250
12.  Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu
menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti
dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.
13.  Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.
14.  Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan
timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa
kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan
resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya.
Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok.
Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan
oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh
Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi
mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan
terjadinya menopause dini.
   15.  Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada
DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa
pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat
kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi
pada perokok.
16.  Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan

251
akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu
diamputasi.

G. Pengaruh rokok terhadap lingkungan


Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap
hal itu dan menganggap merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya
erokok bukan merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori
udara sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang
merokok  terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh dikotori
oleh asap rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang
menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-
ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang yang bukan
perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di
dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar,
mengandung zat kimia yang lebih tinggi  daripada asap yang dihirup oleh perokok
sendiri.
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama
bayi dan anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang
dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.

H. Tips Berhenti Merokok


Dikenal dengan 8 M :
1. Memiliki niat dan motivasi
2. Minum air atau juice buah
3. Memohon doa
4. Membuat sesuatu
5. Mengunyah sesuatu
6. Menarik nafas panjang

252
7. Melengahkan nyalaan api rokok
8. Melakukan olahraga

I. Cara mencegah merokok


1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini
agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita
menikmati
5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh,
istirahat, minum dengan teman, dan sesudah makan?
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi
tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi

253
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
MEROKOK DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 12 APRIL 2019

1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 08 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
bahaya napza dan merokok di Poskesdes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang pada tanggal 12 April 2019 pada pukul 16.00 WIB di
Poskesdes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.
2. Pelaksanan
a. Kegiatan dimulai pukul 16:00 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
b. Kegiatan dilakukan di Poskesdes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang dengan kesepakatan
c. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 17 orang
d. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
e. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pembagian leaflet
tentang bahaya merokok
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang merokok adalah
sebagai berikut :

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 16.00 Pembukaan Budi Suprapto 10 menit


 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan kontrak waktu

2 16.40 Penyampaian materi Anang Kurniawan 10 Menit

3 17.00 Penutup : Budi Suprapto 20 Menit


 Memberi kesempatan untuk

254
bertanya
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Menanyakan kembali pada
remaja tentang apa yang
sudah dijelaskan
 Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
 Menyimpulkan dan menutup
diskusi
 Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
A. Struktur
1) Peserta penyuluhan sebanyak 17 remaja di Desa Banjaragung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang.
2) Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, power point,
penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan kesehatan, remaja memahami dengan apa yang telah
disampaikan oleh mahasiswa
B. Proses
1) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 April 2019
pukul 16.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
2) Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal
sampai akhir
3) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.
C. Hasil
1) 15 peserta dapat menyebutkan pengertian merokok
2) 10 peserta dapat menyebutkan bahaya merokok
3) 13 peserta dapat menyebutkan cara mencegah merokok

255
LIFLET

Apa itu merokok ?? Penyebab orang merokok yaitu:

1. Rokok tanda kejantanan


Rokok adalah salah satu zat adiktif
2. Ekspresi perlawanan  dan
yang merupakan hasil olahan dari
pemberontakan
tembakau yang mengandung nikotin
3. Kebiasaan sehari-hari
yang bila digunakan mengakibatkan
(budaya)
bahaya kesehatan bagi diri sendiri
4. Peer pressure (tekanan teman
maupun masyarakat,
sebaya)
5. Pencapaian kebebasan
6. Pelarian tekanan hiduP

OLEH :

MAHASISWA
256
Apa sih bahayanya ?? Bagaimana Pencegahan
Merokok ?
1. Rambut rontok 1. Menghitung jumlah rokok setiap hari
2. Katarak
3. Hilangnya pendengaran
4. Kanker kulit
agar dicatat.
2. Merubah situasi merokok.
3. kunyah sebatang wortel atau apel,
makan permen

TERIMA KASIH
5. Kerusakan paru
4. Luangkan lebih bannak waktu dengan SEMOGA BERMANFAAT
6. Berisiko tinggi terkena kanker
orang yang tidak merokok
paru-paru dan jantung 5. Setelah makan, jalan-jalan atau
membaca buku.

257
DOKUMENTASI

258
259
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan


Hari/Tanggal : Minggu, 14 April 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Dusun Serning Desa Banjaagung Kecamatan Bareng
Sasaran : Masyarakat Dusun Serning

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dusun serning diharapkan mampu
menciptakan lingkungan yang bersih dan mengetahui pengelolaan sampah.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, Bapak/ibu Lansia diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian sampah
2. Menyebutkan macam-macam sampah
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pengelolaan sampah
4. Menyebutkan dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
5. Menjelaskan cara pengelolaan sampah

C. Materi
1. Pengertian sampah
2. Macam-macam sampah
3. Tujuan dan manfaat pengelolaan sampah
4. Dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
5. Cara pengelolaan sampah

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

260
E. Media
Leaflet: pemanfaatan dan pengelolaan sampah

F. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang Memperhatikan

akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian sampah
 Menyebutkan macam-macam Memperhatikan
sampah
 Menjelaskan tujuan dan
manfaat pengelolaan sampah Bertanya dan menjawab

 Menjelaskan dampak negatif pertanyaan yang diajukan

dari sampah yang tidak


dikelola dengan baik Memperhatikan

 Menjelaskan cara
pengelolaan sampah Memperhatikan

 Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan

261
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada masyarakat yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G. Pengorganisasian
Moderator : Yoyok Ari Wibowo
Penyaji : Ismi Sulaikha
Notulen : Lismiati
Fasilitator : Aida Fitriya N, Umi Hanik

H. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Semua peserta hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Dusun Serning
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
 Apakah pengertian pemanfaatan dan pengelolaan sampah
 Sebutkan dampak dari sampah jika tidak dikelola dengan baik
 Sebutkan cara pengelolaan sampah
3. Evaluasi Hasil
 Masyarakat antusias kegiatan penyuluhan pemanfaatan dan pengelolaan
sampah
 Jumlah peserta yang hadir sejumlah 20 masyarakat

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN


262
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH

1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil
dari aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau belum
memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi padat, cair atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

2. Macam - Macam Sampah


Sampah yang dihasilkan bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Secara
garis besar sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Sampah kering atau sampah anorganik.
b. Sampah basah atau sambah organik.
c. Sampah berbahaya.
Berdasarkan sumbernya, yaitu :
a. Rumah tangga.
b. Pertanian.
c. Perkantoran.
d. Perusahaan.
e. Rumah Sakit.
f. Pasar.
g. Dll.

Sampah Organik

263
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)


Sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya
adalah bahan kimia beracun.

3. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Sampah


Pengelolaan sampah merupakan langkah-langkah yang dilakukan dengan tujuan :
a. Mengubah sampah dari material yang tidak berguna menjadi material yang
memiliki nilai ekonomis.
b. Mengolah sampah menjadi material yang tidak membahayakan lingkungan
hidup.
Sedangkan manfaat dari pengelolaan sampah yaitu :
1) Menghemat sumber daya alam.
2) Mengehemat energi.
3) Mengurangi uang belanja.
4) Menghemat lahan TPA.
c. Lingkungan asri (bersih, sehat dan nyaman).

4. Dampak Negatif dari pengelolaan sampah yang tidak baik

264
a. Gangguan kesehatan.
b. Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi.
c. Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.
d. Menurunnya kualitas lingkungan.
e. Menurunnya estetika lingkungan.
f. Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
g. Terhambatnya pembangunan negara.
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan
pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut
karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik
untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti
devisa negara juga menurun.  

5. Cara Pengelolaan Sampah


Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan antara lain :
a. Penumpukan/landfill.
b. Pengkomposan.
c. Pembakaran/incineration.
d. Sanitary landfill.
Selain itu pengelolaan sampah juga dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai
dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik  disetiap
kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan kembali. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas :
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). 
Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos
yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang
komposisinya mencapai 70% dapat direduksi hingga mencapai 25%.

265
2) Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur
ulang.  Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung,
misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran
bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun
pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ±  10%, harus
dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).  Di Indonesia,
pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan
pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak
dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%.  Kegiatan ini tentu saja
akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan
wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta
memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak
pemerintah daerah.

Istilah Pengelolaan Sampah :


a. Daur ulang.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat
yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Material yang
dapat didaur ulang :
1. Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih
bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali
kertas yang berlapis minyak.
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll.
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.

266
b. Replace.
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga
telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak
bisa didegradasi secara alami.
c. Reduce (kurangi sampah).
Coba cara-cara ini :
1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong
plastik pembungkus barang belanja.
2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada
membeli botol baru setiap kali habis.
3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket
yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang
sama.
d. Re-use (gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai).
Coba cara-cara ini :
1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,
perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
e. Recycle (daur ulang sampah).
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan
teknologi dan penanganan khusus. Coba cara-cara ini :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur
ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil
daur ulang.

267
DAFTAR PUSTAKA

http://kebersihan-lingkungan.comze.com/pengertian%20Sampah.html

http://jakarta.wordpress.com/2007/08/14/20/

http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/08/05/pemanfaatan-sampah/

268
SAMPAH ORGANIK
APA ITU SAMPAH terdiri dari bahan-bahan
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN
penyusun tumbuhan dan hewan
SAMPAH ..... ????
yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan atau yang
lain

SAMPAH ANORGANIK
berasal dari sumber daya alam tak
terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri.

DAMPAK SAMPAH

Sampah merupakan suatu bahan


yang dibuang atau terbuang sebagai hasil
DIARE
KKN STIKES dari aktivitas manusia maupun hasil
INSAN CENDEKIA MEDIKA aktivitas alam yang tidak atau belum
(ICME) memiliki nilai ekonomis.
JOMBANG

JENIS SAMPAH :
GATAL-GATAL

269
PENGELOLAAN Wujudkan
SAMPAH
lingkungan sehat
SUNGAI KOTOR a. Penumpukan/landfill.
b. Pengkomposan. dengan pengelolaan
c. Pembakaran/incineration.
d. Sanitary landfill sampah

BANJIR CARA PENGOLAAN


SAMPAH

a. Daur ulang
b. Replace
c. Reduce (kurangi sampah)
d. Re-use
e. Recycle

270
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI DESA
BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG
TANGGAL 14 APRIL 2019

1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 12 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
pengelolaan dan pemanfaatan sampah di Posyandu Teratai Desa Banjaragung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada tanggal 14 April 2019 pada pukul
10.00.
2. Pelaksanan

Kegiatan dimulai pukul 10:00 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
a. Kegiatan dilakukan di Posyandu Teratai Desa Banjaragung Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang dengan kesepakatan
b. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang masyarakat
c. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
d. Kegiatan berupa penyuluhan pengelolaan san pemanfaatan sampah, diskusi
tanya jawab, pembagian leaflet tentang penyuluhan dan pengelolaan sampah.
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan pengelolaan dan pemanfaatan
sampah adalah sebagai berikut :

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 10.00 Pembukaan Yoyok Ari Wibowo 10 menit


 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan kontrak waktu

2 10.15 Penyampaian materi Ismi Sulaikha 15 Menit

3 11.00 Penutup : Yoyok Ari Wibowo 15 Menit


 Memberi kesempatan untuk
271
bertanya
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Menanyakan kembali pada
masyarakat tentang apa yang
sudah dijelaskan
 Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
 Menyimpulkan dan menutup
diskusi
 Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
1. Peserta penyuluhan sebanyak 20 masyarakat di Dusun Serning Desa
Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.
2. Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, power point,
penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan pengelolaan dan pemanfaatan sampah, masyarakat
memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa
b. Proses
1. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 April 2019
pukul 10.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
2. Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal
sampai akhir
3. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.

c. Hasil
1. 20 peserta mengikuti penyuluhan dengan antusias
2. 10 peserta dapat menyebutkan contoh dari pengelolaan sampah
3. 10 peserta dapat menyebutkan contoh dari pemanfaatan sampah

272
DOKUMENTASI

273
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Masalah : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Pokok Pembahasan : PHBS di Rumah Tangga
Sub Pokok Pembahasan : Gambaran tentang PHBS di Rumah Tangga
Sasaran : Warga Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan
Bareng
Jam : 20.30 WIB
Waktu : 25 menit
Tanggal : 14 april 2018
Tempat : Dusun Serning Desa Bareng
Nama Penyuluh : PHBS

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan Warga Dusun Serning


Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng mampu memahami dan mengerti tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan
masyarakat Dusun Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian PHBS
2. Menjelaskan tentang manfaat PHBS
3. Menjelaskan apa saja 10 PHBS di Rumah Tangga
4. Menjelaskan tentang pemberantasan jentik nyamuk
5. Menjelaskan tentang pencegahan timbulnya penyakit akibat nyamuk

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian PHBS
2. Manfaat PHBS
3. 10 PHBS di Rumah Tangga

274
4. Pemberantasan jentik nyamuk
5. Pencegahan gigitan nyamuk

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab Kata-kata/
- Memperkenalkan salam kalimat
diri - Mendengarkan
- Menyampaikan dan menyimak
tentang tujuan - Bertanya
pokok materi mengenai
- Meyampakaikan perkenalan dan
pokok pembahasan tujuan jika ada
- Kontrak waktu yang kurang
jelas
2. Pelaksanaan 15 - Penyampaian Materi - Mendengarkan Lembar
menit - Menjelaskan tentang dan menyimak balik
pengertian PHBS - Bertanya Leaflet 
- Menjelaskan mengenai hal-
manfaat PHBS hal yang belum
- Menjelaskan apa jelas dan
saja 10 PHBS di dimengerti
Rumah Tangga
- Menjelaskan tentang
275
pemberantasan
jentik nyamuk
- Menjelaskan
bagaimana cara
pencegahannya
- Tanya Jawab
- Memberikan
kesempatan  pada
peserta untuk
bertanya
3. Penutup 5 menit - Melakukan evaluasi - Sasaran dapat Kata-kata/
- Menyampaikan menjawab kalimat
kesimpulan materi tentang
- Mengakhiri pertanyaan yang
pertemuan dan diajukan
menjawab salam - Mendengar
- Memperhatikan
- Menjawab
salam

G. Evaluasi
1. Struktur
a) Peserta penyuluhan sebanyak 17 orang di Dusun Serning Desa
Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.
b) Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, penggunaan
bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian penyuluhan
kesehatan, warga memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh
mahasiswa
2. Proses
a) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Minggu tanggal 14 April 2019
pukul 20.30 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
b) Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan.

276
c) Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.
d) Peserta dan penyaji / pelaksana dapat berkomunikasi dengan baik
3. Hasil
a) Jumlah peserta 17 orang, yang aktif hingga akhir sebanyak 9 orang.
b) Peserta dapat memahami dan mengerti isi dari penyuluhan.
c) Peserta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian PHBS, manfaat
PHBS, apa saja 10 PHBS di Rumah Tangga, tentang pemberantasan
jentik nyamuk, cara pencegahan jentik nyamuk

MATERI

277
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

A. Pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
B. Manfaat PHBS
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
2. Anggota keluarga giat bekerja
3. Anak bisa tumbuh sehat dan cerdas
4. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
C. Sepuluh PHBS di Rumah Tangga
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi bayi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Memberantas jentik nyamuk
5. Menggunakan jamban sehat
6. Menggunakan air bersih
7. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
D. Pemberantasan Jentik Nyamuk
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
E. Cara pemantauan jentik
1. Kegiatan pemantuan jentik merupakan bagian penting dalam kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk, dalam hal untuk mengetahui keberadaan
jentik
2. Kegiatan pemantuan jentik dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Memeriksa jentik di tempat-tempat penampungan air yang terdapat di
dalam rumah dan juga di tempat perkembangbiakan nyamuk lainnya

278
seperti barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, lubang di
pohon dll
b. Memeriksa bak mandi, tempayan, drum dan tempat-tempat penampungan
air lainnya
c. Jika tidak tampak jentik saat diperiksa, tunggu kurang lebih 0,5-1 menit,
jika ada jentik ia akan muncul ke permukaan air untuk bernapas
F. Cara Pencegahan Jentik Nyamuk
1. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk
tersebut berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10
hari.
2. Menutup tempat penyimpanan air
3. Mengubur sampah
4. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
5. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi memadai.
6. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya : obat nyamuk
bakar, semprot, oles atau usap ke kulit, dll.
7. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak
8. Pengasapan atau fogging

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat Di Rumah Tangga, 2006

SATUAN ACARA PENYULUHAN

279
TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN DAN STATUS GIZI PADA IBU
HAMIL

Masalah : pentingnya pemeriksaan kehamilan dan status gizi

Pokok Pembahasan : status gizi bagi ibu hamil

Sub Pokok Pembahasan : Penerapan gizi ibu hamil dirumah setiap harinya.

Sasaran : Ibu-ibu Hamil Dusun Banjaragung Desa Banjarejo Kec.


Bareng

Jam : 10.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tanggal : 30 April 2019

Tempat : Polindes Desa Banjaragung.

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharap warga dusun


Banjarejo Desa Banjaragung Kecamatan Bareng mampu memahami dan
mengerti tentang pentingnya gizi terhadap janin pada setiap ibu yang sedang
hamil.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang pentinya pemeriksaan ibu


hamil dan gizi pada ibu hamil diharapkan ibu-ibu hamil desa Banjaragung
kecamatan Bareng dapat :

4. Mengerti akan pentingnya pemeriksaan dan gizi pada setiap ibu hamil

5. Mampu memilah dan memilih makanan yang sekiranya penting buat


pertumbuhan si janin dan perkembangan janin.

6. Memahami tentang tanda dan gejala pada setiap trimester kehamilan


sertarajin mempriksakan diri pada petugas kesehatan.

C. Materi Penyuluh

1. Pengertian ibu Hamil

2. Gizi yang penting buat ibu dan janin

280
3. Penerapan makanan sehari-hari dirumah

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demontrasi

E. Media

1. Leaflet

2. Lembar balik

3. Video

F. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan kelas ibu hamil ini dilalaksanakan di:

1.Tempat : Polindes Desa Banjar agung

2.Waktu : 30 April 2019 pukul 10.00 WIB

G. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

NO. Kegiatan Metode Waktu Media

1. Sambutan acara oleh Ceramah 5 menit Microphone


Bidan desa

2. Demonstrasi senam ibu Demonstrasi 60 menit Laptop, LCD


hamil

3. Penutup 5 menit Microphone

A.Tahap pelaksanaan

281
NO Tahap Wakt Kegiatan penyuluhan Sasaran Media
. kegiatan u & demontrasi senam

1. Pembukaa 5  Mengucapkan  Menjawab


n menit salam salam

 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri dan menyimak

 Menyampaikan  Bertanya
tujuan pokok mengenai
materi dan praktik perkenalan dan
senam bumil tujuan

 Menyampaikan
pokok pembahasan

 Kontrak waktu.

2. Pelaksanaa 30  Penyampaian materi  Mendengarkan


n menit dan menyimak
 Menjelaskan serta
tentang pengertian mempraktekan
ibu hamil dan senam bumil.
pentingnya senam
ibu hamil  Bertanya
mengenai hal-
 Tanya jawab hal yang
kurang jelas
 Memberikan
dan belum
kesempatan pada
dimengerti
peserta untuk
bertanya.

3. Penutup 5meni  Melakukan  Sasaran dapat  Kata-


t evaluasi menjawab kata
tentang atau
 Menyampaikan pertanyaan yg kalim
kesimpulan diajukan dan at
materi dapat dan
 Mengakiri mempraktikan video
pertemuan dan senam bumil sena
dirumah setiap m.
menjawab
salam. hari.

282
 Mendengar

 Memperhatika
n dan
menjawab
salam.

F.EVALUASI

A.Struktur

1. Peserta penyuluhan sebanyak 6 orang di dusun banjarejo desa banjaragung


kecamatan bareng kabupaten jombang.

2. perlengkapan yang digunakan selama diskusi penyuluhan adalah leaflet


penggunaan Bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan tentang ibu hamil dan para peserta bumil memahami dengan
apa yang disampaikan oleh mahasiswa.

B. Proses

1. pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari selasa tanggal 30 april 2019 pukul
10.00 WIB jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan.

2. pertanyaan dari peserta bumil dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.

E. Hasil

1. jumlah peserta 6orang yang aktif seluruh peserta 6orang .

2. peserta dapat memahami dan mengerti isi dari penyuluhan

3. peserta dapat menjelaskan kembali tentang penyuluhan bumil apa yg boleh


dilakukan dana pa yang harus dihindari.

MATERI
283
PENTINGNYA PEMERIKSAAN DAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian

Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan dan pentingnya gizi bagi ibu hamil, bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang ibu hamil dan si janin mengenai status gizi dan proses
persalinan.Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan
langkah-langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas
ibu hamil antara lain sebagai berikut

1. Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kecamatan


bareng terutama di desa banjar agung. Ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan
jumlah peserta setiap kelas ibu hamil

2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya


tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau
di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan, tikar,
karpet, LCD, laptop, buku KIA, lembar balik kelas ibu hamil, buku pedoman
pelaksanaan kelas ibu hamil, dan leaflet.

3. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas


ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaiakan.

4. Mempersiapkan peserta ibu hamil dengan menyebarkan undangan acara


kepada ibu hamil.

5. Mempersiapkan tim pelaksana (fasilitator) kelas ibu hamil yaitu Mahasiswa


Profesi Ners Stikes Icme Jombang.

6. Membuat rencana pelaksanan kegiatan.

Sasaran Kegiatan

284
Peserta yang mengikuti adalah ibu¬-ibu hamil Desa Banjar agung Kec.
Bareng pada kondisi ini ibu sudah kuat dan efektif untuk melakukan senam
hamil. Dalam kelas ibu hamil prenatal ini melibatkan suami atau orang terdekat.

B. Tujuan

1.Tujuan umum

Secara umum kelas ibu hamil bertujuan meningkatkan pengetahuan,


merubah sikap dan perilaku ibu hamil.

2.Tujuan khusus

a. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan,


perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan tubuh,perubahan tubuh
selama kehamilan, keluhan umum saat hamil & mengatasinya,apa saja yang
perlu dilakukan ibu hamil & pengaturan gizi termasuk pemberian tablet
penambah darah untuk penanggulangan anemia).

b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan


kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami
istri selama kehamilan, obat yangboleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K (Perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi).

c. Meningkatkan tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan & proses


persalinan.

d. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan


nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifasagar dapat menyusui ekslusif,
bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas & penyakit ibu nifas.

e. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang tanda


bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi / anak pemberian
imunisasi pada bayi baru lahir.

285
f. Meningkatkan pemahaman, sikap & perilaku ibu hamil tentang penyakit
menular seksual (IMS, informasi dasar HIV- AIDS, pencegahan &
penanganan malaria pada ibu hamiL

C. Manfaat

1. memahami tentang pentingnya kelas ibu hamil dalam pentingnya gizi pada
si janin.

2. memahami bahwa kelahiran tepat waktu dan partisipasi aktif penting untuk
keberhasilan kelas ibu hamil.

3. memahami bagaimana terjadinya kehamilan

4. Memahami adanya perubaha tubuh si ibu selama kehamilan.

286
287
288
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN STATUS GIZI PADA IBU
HAMIL DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN
JOMBANG TANGGAL 30 APRIL 2019

1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 29 April 2019, yang
dimulai dengan pembuatan pre planning, Selanjutnya dilakukan pembagian tugas
masing-masing mahasiswa untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
pentingnya pemeriksaan dan status gizi pada ibu hamil di Polindes Desa
Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada tanggal 30 April 2019
pada pukul 10.00.
2. Pelaksanan

Kegiatan dimulai pukul 10:00 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB. Waktu
penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan di pre planning
e. Kegiatan dilakukan di Polindes Desa Banjaragung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang dengan kesepakatan
f. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 6 orang
g. Peserta tampak kooperatif dalam kegiatan penyuluhan tersebut
h. Kegiatan berupa penyuluhan , diskusi tanya jawab, pembagian leaflet tentang
penyuluhan gizi.
Berikut pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan pengelolaan dan pemanfaatan
sampah adalah sebagai berikut :

No Jam Acara Pelaksana Waktu

1 10.00 Pembukaan Devi Ristiya 10 menit


 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan kontrak waktu

2 10.15 Penyampaian materi Dyas AyuP. 15 Menit

3 11.00 Penutup : Devi Ristiya 15 Menit


 Memberi kesempatan untuk
289
bertanya
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Menanyakan kembali pada ibu
hamil tentang apa yang sudah
dijelaskan
 Memberikan re inforcement
positif atas jawaban peserta
 Menyimpulkan dan menutup
diskusi
 Mengucapkan salam

3. Tahap Evaluasi
a. Struktur
4. Peserta penyuluhan sebanyak 6 orang di Dusun Banjarejo Desa
Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.
5. Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah leaflet, power point,
penggunaan bahasa komunikatif dan aplikatif dalam penyampaian
penyuluhan pentingnya gizi bagi ibu hamil memahami dengan apa yang
telah disampaikan oleh mahasiswa
b. Proses
4. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Selasa tanggal 30 April 2019
pukul 10.00 WIB, jadwal sudah sesuai dengan yang telah ditentukan
5. Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti penyuluhan dari awal
sampai akhir
6. Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh
penyaji.

c. Hasil
1. 6 peserta mengikuti penyuluhan dengan antusias
2. 6 peserta dapat menyebutkan contoh makanan yang baik dikonsumsi
untuk ibu dan janin
3. 6 peserta dapat memahami tentang gizi dan gerakan yang baik untuk si
janin.
290
DOKUMENTASI

291
LAMPIRAN

292
1. HASIL TABULASI
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persent (%)
1 Laki- Laki 583 49,9%
2 Perempuan 586 50,1%
Jumlah 1.169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalSam tahun


No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)
1 0-<5 64 5,48%
2 5 - < 13 130 11,12%
3 13 - < 18 132 11,30%
4 18 - < 45 498 42,62%
5 45 - < 60 237 20,7%
6 60 - < 90 104 8,91%
7 90 > 4 0,3%
Jumlah 1.169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK


No Hubungan dlm KK Jumlah Persent (%)
1 Kepala Keluarga (KK) 362 30,97%
2 Anggota Keluarga (AK) 807 69,03%
Jumlah 1.169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

No Status Perkawinan Jumlah Persent (%)


1 Kawin 632 54,06%
2 Tidak Kawin 487 41,66%
3 Janda/ Duda 50 4,28%
Jumlah 1.169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama


No Agama Jumlah Persent (%)
1 Islam 1152 98,55%
2 Kristen 17 1,45%
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Katholic 0 0
6 Lain- lain 0 0
Jumlah 1169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku

293
No Suku Jumlah Persent (%)
1 Jawa 1169 100%
2 Madura 0 0%
3 Lain- lain 0 0,%
Jumlah 1169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persent (%)


1 Tidak Sekolah 86 7,35%
2 TK 62 5,31%
3 SD 415 35,51%
4 SMP 346 29,59%
5 SMA 225 19,25%
6 PT 35 2,99%
7 Non Formal 0 0%
Jumlah 1169 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persent (%)


1 PNS/ TNI/Polri 7 0,60%
2 Pegawai Swasta 141 12,08%
3 Wiraswasta 219 19,75%
4 Petani 229 16,58%
5 Buruh Tani 109 9,33%
6 Nelayan 0 0%
7 Tidak Bekerja 380 33,50%
8 Lain- lain 84 8,18%
Jumlah 1.169 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

No Pendapatan Jumlah Persent (%)


1 < 1 juta 95 26,25%
2 1 - < 3 Juta 201 55,52%
3 3 juta> 66 18,23%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)


No Pengeluaran Jumlah Persent (%)
1 < 1 juta 127 35,08%
2 1 - < 3 Juta 211 58,29%
3 3 juta> 24 6,63%
Jumlah 362 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)

294
No Penyakit 6 bulan terakhir Jumlah Persent (%)
1 ISPA 17 0,51%
2 TBC 0 0%
3 HT 101 38,70%
4 Jantung 1 0,39%
5 Ginjal 1 0,39%
6 Stroke 6 2,30%
7 DM 11 4,21%
8 DHF 2 0,77%
9 Diare 3 1,14%
10 Gatal 9 3,44%
11 Gangguan Jiwa 2 0,8%
12 Lain- lain 108 39,85%
Jumlah 261 100%

Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang dipakai
No KB Jumlah Persent (%)
1 IUD 19 8,52%
2 Pil 113 50,68%
3 Suntik 80 35,88%
4 Kondom 0 0%
5 Implan 9 4,03%
6 MOW 2 0,89%
7 MOP 0 0%
Jumlah 223 100%

Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)


1 Ya 37 16,60%
2 Tidak 186 83,40%
Jumlah 223 100%

Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi Akseptor KB

No Alasan Tidak KB Jumlah Persent (%)


1 Takut 0 0%
2 Dilarang Suami 0 0%
3 Lain- lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin


295
No Penyakit Kelamin Jumlah Persent (%)

1 Gonorea 0 0%
2 Siphilis 0 0%
3 HIV 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Proporsi Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC

No ANC Jumlah Persent (%)


1 Rutin 9 100%
2 Tidak Rutin 0 0%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil yang melakukan Imun TT

No Imun TT Jumlah Persent (%)


1 Lengkap 7 77,8%
2 Tidak Lengkap 2 22,2%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA

No Buku KIA Jumlah Persent (%)


1 Punya 9 100%
2 Tidak Punya 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe

No Pil Fe Jumlah Persent (%)


1 Rutin 7 77,8%
2 Tidak Rutin 2 22,2%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan


296
No Keluhan Jumlah Persent (%)
1 Anemia 2 100%
2 Pre Eklamsia 0 0%
3 Lain-lain 0 0%
Jumlah 2 100%

Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)


1 Baik 8 88,9%
2 Cukup 1 11,1%
3 Kurang 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan

No Rencana Lahir Jumlah Persent (%)


1 Spontan 9 100%
2 SC 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Penolong Persalinan

No Penolong Jumlah Persent (%)


1 Dokter 2 22,2%
2 Bidan 7 77,8%
3 Dukun 0 0%
Jumlah 9 100%

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

No ASI Jumlah Persent (%)


1 Lancar 6 100%
2 Tidak Lancar 0 0%
Jumlah 6 100%

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 6 100%
Jumlah 6 100%

Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS


297
No BB di KMS Jumlah Persent (%)
1 Hijau 55 57,89%
2 Kuning 40 42,11%
3 Merah 0 0%
Jumlah 95 100%

Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

No ASI Eksklusif Jumlah Persent (%)


1 Ya 70 73,7%
2 Tidak 55 26,3%
Jumlah 95 100%

Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar


No Imunisasi Dasar Jumlah Persent (%)
1 Lengkap 75 78,9%
2 Belum lengkap 20 21,1%
3 Tidak Lengkap 0 0%
Jumlah 95 100%

Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)


1 Rutin 85 89,5%
2 Tidak Rutin 10 10,5%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 95 100%

Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

No Vit. A Jumlah Persent (%)


1 Rutin 85 89,5%
2 Tidak Rutin 10 10,5%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 95 100%

Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

No MP ASI Jumlah Persent (%)


1 <6 bulan 25 26,3%
2 >6 bulan 70 73,7%
Jumlah 95 100%

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi

298
No Status Gizi Jumlah Persent (%)
1 Baik 72 55,39%
2 Cukup 50 38,46%
3 Kurang 8 6,15%
Jumlah 130 100%

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi


No Imunisasi Jumlah Persent (%)
1 Lengkap 130 100%
2 Tidak Lengkap 0 0%
Jumlah 130 100%

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

No Gosok Gigi Jumlah Persent (%)


1 Rutin 60 46,15%
2 Tidak Rutin 70 53,85%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 130 100%

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi

No Sakit Gigi Jumlah Persent (%)


1 Ya 68 52,30%
2 Tidak 62 47,70%
Jumlah 130 100%

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

No Tidak Naik Kelas Jumlah Persent (%)


1 Pernah 3 2,30%
2 Tidak Pernah 127 97,70%
Jumlah 130 100%

Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

No Kenakalan Remaja Jumlah Persent (%)


1 Rokok 42 31,81%
2 Napza 0 0%
3 Miras 0 0%
4 Seks Bebas 0 0%
5 Geng Motor 0 0%
6 Tidak Ada 90 68,19%
Jumlah 132 100%

Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi

No Ikut Organisasi Jumlah Persent (%)

299
1 Aktif 30 22,7%
2 Tidak Aktif 102 77,3%
Jumlah 132 100%

Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)


1 Rutin 25 24,0 %
2 Tidak Rutin 6 5,8%
3 Tidak Pernah 73 70,2%
Jumlah 104 100%

Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan

No Pemeriksaan Kesehatan Jumlah Persent (%)


1 Rutin 25 24,0%
2 Tidak Rutin 6 5,8%
3 Tidak Pernah 73 70,2%
Jumlah 104 100%

Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

No Kegiatan Sosial Jumlah Persent (%)


1 Rutin 60 57,69%
2 Tidak Rutin 31 29,81%
3 Tidak Pernah 13 12,5%
Jumlah 104 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

No Status Rumah Jumlah Persent (%)


1 Sendiri 362 100%
2 Sewa 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

No Jenis Rumah Jumlah Persent (%)


1 Permanen 340 93,92%
2 Semi Permanen 21 5,8%
3 Tidak Permanen 1 0,27%
Jumlah 362 100%

Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

No Lantai Jumlah Persent (%)

300
1 Keadaan Aman 298 82,33%
2 Keadaan Tidak Aman 64 17,67%
Jumlah 362 100%

Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

No Ventilasi Jumlah Persent (%)


1 <20 % 122 33,70%
2 >20% 240 66,30%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

No Luas Rumah 8m2/org Jumlah Persent (%)


1 Ya 294 81,21%
2 Tidak 68 18,79%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

No Sumber Air Bersih Jumlah Persent (%)


1 PAM 0 0%
2 Sumur 362 100%
3 Sungai 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

No Sumber Air Minum Jumlah Persent (%)


1 Air Masak 156 43,1%
2 Air Mineral 206 56,90%
3 Tidak Masak 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

No Jenis Jamban Jumlah Persent (%)


1 Leher Angsa 362 100%
2 Cemplung 0 0%
3 Tidak Punya 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

No Tempat BAB Jumlah Persent (%)


301
1 WC 362 362%
2 Sungai 0 0%
3 Ladang 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

No Jentik Jumlah Persent (%)


1 Ada 93 25,69%
2 Tidak Ada 269 74,31%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

No Tempat Sampah Jumlah Persent (%)


1 Ditimbun 33 9,11%
2 Dibakar 329 90,89%
3 TPA 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

No Saluran Limbah Jumlah Persent (%)


1 Got 335 92,54%
2 Sungai 23 6,36%
3 Tidak Ada 4 1,10%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

No Binatang Jumlah Persent (%)


1 Piaraan 220 100%
2 Pengerat 0 0%
3 Serangga 0 0%
Jumlah 220 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

No Kandang Ternak Jumlah Persent (%)


1 Bersih 163 45,02%
2 Kotor 57 15,75%
3 Tidak Ada 142 39,23%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

302
No Pemanfaatan Fasyankes Jumlah Persent (%)
1 RS 38 10,50%
2 PKM 252 69,61%
3 Klinik 69 19,07%
4 Alternatif 3 0,82%
Jumlah 363 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

No Jaminan Kesehatan Jumlah Persent (%)


1 BPJS 215 59,40%
2 Mandiri 135 37,29%
3 Lain-lain 12 3,31%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

No CTPS Jumlah Persent (%)


1 Ya 78 21,54%
2 Tidak 284 78,46%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

No Konsumsi Lauk/ hari Jumlah Persent (%)


1 Ya 362 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

No Makan Sayur dan Buah/ Hari Jumlah Persent (%)


1 Ya 290 80,11%
2 Tidak 72 19,89%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

No Tidak Merokok Dalam Rumah Jumlah Persent (%)


1 Ya 183 50,56%
2 Tidak 179 49,44%
Jumlah 362 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari


303
No Olah Raga/ hari Jumlah Persent (%)
1 Ya 85 23,49%
2 Tidak 277 76,51%
Jumlah 362 100%

Fasilitas Pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah
1 TK 1
2 SD 1
3 SMP 0
4 SMA 0
5 PT 0

Fasilitas Kesehatan

No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 RS 0
2 PKM 0
3 Klinik Swasta 0
4 Poskesdes/ Ponkesdes 0
5 Posyandu Balita 1
6 Posyandu Lansia 0
7 Klinik Alternatif 0
8 Lain - lain 0

Sarana Kegiatan Kelompok

No Jenis Kegiatan kelompok Ada/Tidak

1 Karang taruna Ada


2 PKK Ada
3 TPQ Ada
4 Kegiatan keagamaan Ada
5 Lain – lain Ada

Sarana Ibadah

No Jenis Tempat Ibadah Jumlah


1 Masjid 2
2 Mushola 4
3 Gereja 0
4 Vihara 0
5 Pura 0
6 Lain – lain 0
Sarana Olah raga

No Tempat Olah Raga Jumlah


304
1 Lap. Sepak Bola 1
2 Lap. Bola Volley 1
3 Lap. Bulu Tangkis 0
4 Lain - lain 0

Tempat Pertemuan

No Tempat Pertemuan Jumlah


1 Balai desa 1
2 Balai Dukuh 0
3 Balai RW 0
4 Balai RT 0
5 Lain – lain 0

Pusat Kegiatan Ekonomi

No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 0
2 Pasar Swalayan 0
3 Toko kelontong 14
4 Warung 8
5 Lain – lain 0

Industri

No Jenis Jumlah
1 Makanan 1
2 Pakaian 0
3 Sepatu 0
4 Lain – lain 0

Keamanan.
No Fasilitas Keamanan Jumlah
1 Pemadam Kebakaran 0
2 Pos Polisi 0
3 Poskamling 4
4 Lain – lain 0

Transportasi

No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum 0
305
2 Angkutan Pribadi 734

Politik Dan Pemerintah

No Jenis Ada/ Tidak

1 Struktur Organisasi Ada


2 PKK, LKMD, dll Ada
3 Kebijakan yankes Ada

Fasilitas komunikasi

No Fasilitas Ada/ Tidak


1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon/Hp Ada
4 Internet Ada
5 Koran/Majalah Ada

Layanan Informasi

No Layanan Informasi Ada/ Tidak


1 Radio Tidak Ada
2 TV Ada
3 Internet Ada
4 Papan pengumuman Ada
5 Keliling Ada

Rekreasi
N
Fasilitas Ada/ Tidak
o
1 Wisata alam Tidak ada
2 Kolam renang Tidak ada
3 Taman Kota Tidak ada
4 Bioskop Tidak ada
5 Lain – lain Tidak ada

DOKUMENTASI

306
307
308
309

Anda mungkin juga menyukai