Anda di halaman 1dari 7

Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.

php/jppm

Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), 2017, 180-186

Pemberdayaan Masyarakat Pemulung Sampah Sungai Citarum Melalui


Koperasi Bangkit Bersama

Friska Indria Nora Harahap


Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Pendidikan Indonesia. Jalan Dr. Setiabudhi No. 229,
Isola, Kota Bandung, Jawa Barat 40154, Indonesia
Email: hrp.frischa@gmail.com
Received: 11 August 2017; Revised: 13 December 2017; Accepted: 20 December 2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan melalui Koperasi Bangkit Bersama dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
metode wawancara secara mendalam kepada 5 informan yang terlibat langsung, dianggap
memahami dan dapat memberikan informasi secara benar yang berkaitan dengan fokus
penelitian yang dilakukan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat
merasakan kesejahteraan baik secara ekonomi dan kelestarian lingkungan sekitar dikarenakan
volume sampah yang semakin berkurang, dan ekosistem air yang lambat laun akan membaik
dikarenakan eceng gondok yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Bentuk pemberdayaan yang
dilakukan dengan cara menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan agar masyarakat
mempunyai keterampilan untuk mengolah potensi yang mereka miliki dan bisa mengatasi
permasalah yang mereka hadapi.
Kata Kunci: koperasi, pemberdayaan masyarakat

Empowering Garbage-Gathering Community in Citarum River through


Bangkit Bersama Cooperation

Abstract
This study aims to analyze the form of community empowerment conducted by
Cooperative Bangkit Bersama by using the qualitative approach and in-depth interview method
to 5 informants directly involved, explained to know and can provide information correctly
related to the research focus undertaken. The findings of this study indicate that the people
recognize the prosperity both economically and the sustainability of the around environment due
to the reduced volume of waste, and water ecosystems that will gradually repair due to water
hyacinth that is utilized by the community. The form of empowerment is done by raising
awareness and providing training so that people have the abilities to cultivate their potential and
can solve the problems they face.
Keywords: cooperative, community empowerment

How to Cite: Harahap, F. (2017). Pemberdayaan masyarakat pemulung sampah Sungai Citarum melalui
koperasi bangkit bersama. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(2), 180-186.
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jppm.v4i2.15253

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jppm.v4i2.15253

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 180
Friska Indria Nora Harahap

PENDAHULUAN masyarakat itu sendiri untuk keluar dari


permasalahan perekonomian maupun per-
Indonesia merupakan salah satu
masalah lingkungan yang dihadapi. Seperti
negara berkembang yang memiliki beragam
yang termuat dalam Undang-Undang No. 25
permasalahan salah satunya adalah kemis-
Tahun 1992 pasal 4 yang mengatakan bahwa
kinan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
fungsi dan peran koperasi salah satunya
mencatat pada Maret 2017 jumlah penduduk
adalah membangun dan mengembangkan
miskin mencapai 27,77 juta orang atau seki-
potensi dan kemampuan ekonomi anggota
tar 10,64 persen dari jumlah total penduduk
pada khususnya dan masyarakat pada
Indonesia, dari angka tersebut bertambah
umumnya untuk meningkatkan
sekitar 6,90 ribu orang penduduk miskin
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
dibandingkan data 2016. Masalah kemiskin-
Koperasi Bangkit Bersama termasuk
an selalu menjadi perhatian semua pihak
kedalam salah satu lembaga koperasi yang
untuk dipecahkan, penyebabnya juga ber-
memberikan kemudahan-kemudahan dalam
macam-macam dan begitu juga dengan
hal pinjaman modal usaha, pengobatan
upaya menanggulanginya. Pada dasarnya
gratis, peyediaan warung serba ada yang
kemiskinan selalu mengarah kepada tingkat
dikelola oleh anggota koperasi dan pem-
kesejahteraan masyarakat yang rendah.
berian pinjaman biaya pendidika yang dapat
Kemiskinan bukan hanya kekurangan kebu-
dicicil oleh angggota koperasi. Sama halnya
tuhan utama (pokok) seperti sandang dan
dengan pernyataan yang dingkapkan oleh
pangan saja, tetapi juga kebutuhan tambah-
Hermanik (2010) yang mengatakan bahwa
an lainnya seperti pemukiman yang sehat,
salah satu upaya yang dilakukan oleh masya-
air bersih, kesehatan, sumber energi,
rakat untuk memberdayakan perempuan
pendidikan, transportasi, dan rekreasi. Di
terkait dengan kesulitan memperoleh akses
luar dari kebutuhan-kebutuhan pokok ter-
atas sumber keuangan mereka adalah
sebut, ada kebutuhan yang paling dianggap
dengan memberdayakan perempuan melalui
penting oleh masyarakat yaitu kebutuhan
koperasi. Dalam hal ini tidak hanya kaum
akan mata pencaharian, karena dengan
perempuan saja yang diberdayakan oleh
mempunyai mata pencaharian akan memu-
pihak koperasi tetapi mencakup masyarakat
dahkan akses masyarakat kepada pemenuh-
pada umumnya.
an kebutuhan pokoknya. Banyak upaya yang
Upaya yang paling awal yang dapat
sudah dilakukan pemerintah untuk menang-
dilakukan untuk menanggulangi kamiskinan
gulangi kemiskinan berupa bantuan modal
adalah dengan memberikan penyadaran
maupun melalui program-program pember-
akan permasalahan dan solusi yang akan
dayaan masyarakat. Kebanyakan dari prog-
mereka dapatkan. Sama halnya dengan pen-
ram-program yang ada dilapangan hanya
dapat Wrihatnolo & Dwidjowijoto (2007)
fokus kepada pemberian modal tanpa
yang mengatakan bahwa tahapan dari proses
memperhatikan aspek lain yang penting
pemberdayaan yang pertama adalah penya-
untuk di bangun atau biasnya pemberdayaan
daran yang memuat sosialisasi terhadap
dengan menggunakan pendekatan top down.
komunitas agar mereka mengerti bahwa
Ada juga pemberdayaan yang memang real
kegiatan pemberdayaan ini penting bagi
berasal dari masyarakat atau karena inisiatif
peningkatan kualitas hidup mereka, dan
masyarakat itu sendiri yaitu pemberdayaan
dilakukan secara mandiri (self-help). Menge-
yang sering disebut dengan pendekatan
lola masyarakat untuk memiliki motivasi
bottom up. Koperasi Bangkit Bersama adalah
untuk merubah dan memperbaiki pola
salah satu lembaga yang melakukan pember-
hidupnya menjadi masyarakat sejahtera
dayaan dengan pendekatan bottom up yang
(Riyani, Suherma, & Nizar, 2010). Selain
bertujuan mensejahterakan masyarakat
motivasi, inisiatif juga harus dimiliki oleh
dengan mengoptimalkan kemampuan yang
masyarakat sebagai salah satu ciri dari
dimiliki oleh masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat berdaya. Pemberdayaan yang
potensi sumber daya alam maupun peluang-
dilakukan oleh Koperasi Bangkit Bersama
peluang usaha yang dapat diciptakan oleh
yang ada di Kampung Babakan Cianjur Desa

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 181
Friska Indria Nora Harahap

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat ini kegiatan berkenaan dengan fokus penelitian
merupakan salah satu pemberdayaan yang yang berhubungan dengan pemberdayaan
baik. Karena sesuai dengan kebutuhan dan masyarakat pemulung sampah bantaran
permasalahan masyarakat. Permasalahan Waduk Saguling.
tumpukan sampah plastik, gulma eceng
HASIL DAN PEMBAHASAN
gondok yang dianggap selama ini sebagai
masalah besar telah berubah menjadi mata Koperasi Bangkit Bersama adalah
pencaharian untuk masyarakat. Koperasi koperasi yang didirikan pada tahun 2009 dan
dengan gagasan membangun simbiosis resmi sebagai koperasi yang berbadan
mutualisme antara pemberdayaan masyara- hukum pada tahun 2011 dengan akta pendiri-
kat disekitar waduk dengan upaya pening- an Notaris Yukasanu Santihapsari SH., M.Kn
katan pendapatan dan pelestarian lingkung- nomor 1 tanggal 1 Desember tahun 2011, dan
an yang beranggotakan warga masyarakat disahkan oleh Kementrian Koperasi Usaha
yang berprofesi pemulung dan masyarakat Kecil dan Menengah Republik Indonesia
miskin yang bermukim di sekitar waduk nomor: 120/BH/XIII.26/518-KOP/I/2012. Ko-
Saguling. Berangkat dari realitas sebagai- perasi yang didirikan oleh Bapak Indra
mana disebutkan, penelitian ini difokuskan Darmawan, S.Si seorang lulusan matematika
pada menganalisis bentuk pemberdayaan Unpad yang sangat prihatin terhadap keada-
masyarakat yang dilakukan melalui Koperasi an masyarakat di sekitarnya. Masalah ling-
Bangkit Bersama Babakan Cianjur. kungan dan ekonomi merupakan alasan
dibalik dorongan terbentuknya Koperasi
METODE
Bangkit Bersama ini. Rendahnya tingkat
Penelitian ini menggunakan pendekat- pendidikan dan tingginya angka putus
an kualitatif. Pendekatan kualitatif meng- sekolah yang disebabkan oleh rendahnya
hasilkan data deskriptif berupa kata-kata ekonomi masyarakat semakin membuktikan
tertulis dan lisan dari orang-orang dan bahwa ekonomi sangat berperan penting
perilaku yang diamati. Creswell (2016, p. 4) dalam pendidikan dan begitu juga
mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif sebaliknya.
bertujuan untuk mengeksplorasi dan mema- Koperasi adalah gerakan ekonomi
hami sejumlah individu atau sekelompok rakyat maupun badan usaha yang berperan
orang yang dianggap berasal dari masalah dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
sosial atau kemanusiaan. Pendapat tersebut adil dan makmur. Oleh karena itu Koperasi
sejalan dengan tujuan penelitian untuk me- dapat dianggap sebagai salah satu strategi
nemukan dan menganalisis secara detail pemberdayaan untuk membantu masyarakat
bentuk pemberdayaan masyarakat Pemu- menyelesaikan permasalahan yang mereka
lung Sampah bantaran waduk saguling hadapi, baik permasalahan ekonomi, sosial
melalui Koperasi Bangkit Bersama yang dan lingkungannya. Masyarakat diarahkan
dijelaskan dengan kata-kata bukan dengan agar menjadi masyarakat mandiri, yaitu yang
angka-angka. Dalam penelitian kualitatif mampu menguasai atau berkuasa atas kehi-
tidak menggunakan istilah populasi tetapi dupannya. Slamet (Anwas, 2013) mengata-
narasumber, partisipan atau informan. kan bahwa selain dapat berkuasa atas diri
Menurut (Bungin, 2007, p. 76) informan sendiri, setiap individu yang dikatakan
penelitian adalah subjek yang memahami mandiri atau berdaya adalah individu yang
informasi obyek penelitian sebagai pelaku mampu membangun dirinya dan memper-
maupun orang lain yang memahami obyek baiki kehidupannya sendiri. Adapun bentuk
penelitian. Berdasarkan hal tersebut sangat- upaya yang dilakukan Koperasi Bangkit Ber-
lah jelas bahwa yang menjadi sumber data sama dalam rangka memberikan daya dan
atau subyek penelitian dalam penelitian ini power kepada masyarakat dengan mengubah
sebanyak 5 orang yang terlibat langsung, prilaku masyarakat setempat. mengubah
memiliki pengetahuan, dapat mengemuka- perilaku dengan meningkatkan kemampuan
kan, menjelaskan, menyatakan, mendemo- yang mereka miliki dengan memberikan
nstrasikan, dan memperlihatkan berbagai penyadaran lebih awal dan kemudian mem-

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 182
Friska Indria Nora Harahap

berikan keterampilan melalui pelatihan yang Sebelum membuat program-program


diadakan oleh koperasi. Sama halnya dengan pemberdayaan, hal yang paling pertama
yang diungkapkan oleh Soero, Sulistyo, & dilakukan adalah mengidentifikasi masalah
Hayat (2014) pemberdayaan tersebut dapat dan kebutuhan masyarakat. Kemudian me-
dikatakan sebagai salah satu bentuk pem- rumuskan solusi untuk setiap masalah-
bangunan, karena pembangunan juga masalah yang diidentifikasi. Setiap unsur
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat harus dilibatkan, karena masya-
manusia dalam mempengaruhi masa depan- rakatlah adalah unsur yang akan dibebaskan
nya. Setelah penyadaran, dan pemberian dari segala ketidakberdayaannya. Menurut
keterampilan dan bentuk yang terakhir yang Freire (Anwas, 2013) pembebasan itu seha-
dilakukan adalah memberikan bantuan rusnya dilakukan oleh kaum tertindas itu
pinjaman modal buat baik untuk membeli sendiri. Karena pada hakekatnya hanya
perahu untuk mengambil sampah di waduk masyarakat itu sendirilah yang paling
maupun bantuan modal buat usaha dan mengetahui kemampuan dan kebutuhan
untuk hidup sehari-hari. dari mereka. Keberhasilan dari pemberdaya-
Masyarakat di sekitaran Waduk an itu adalah bukan hasil akhirnya tetapi
Saguling adalah masyarakat yang mem- seberapa banyak orang yang terlibat dalam
punyai masalah dengan sampah sungai prosesnya. Menurut Suharto (2010) pember-
Citarum, angka putus sekolah, dan kemis- dayaan sebagai proses adalah serangkaian
kinan. Selain itu masyarakat bantaran waduk kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau
masih jauh dari kategori masyarakat ber- keberdayaan kelompok lemah dalam masya-
daya, karena tidak hanya permasalahan rakat, termasuk individu-individu yang
sosial ekonomi, masyarakat juga tidak me- mengalami masalah kemiskinan. Kelompok
nyadari akan masalah mereka selama ini dan lemah atau orang-orang yang tidak berdaya
tidak mempunyai inisiatif untuk penyelesai- baik secara ekonomi, pendidikan, dll
annya. Dengan berbagai masalah yang ada diberikan power oleh koperasi.
dibentuklah sebuah konsep pemberdayaan Koperasi Indonesia termasuk koperasi
himpunanan matematika yang digagas oleh bangkit bersama bertidak bukan sekedar
Bapak Indra sendiri selaku pendiri Koperasi semata-mata untuk mencari laba sebesar-
yang tujuannya adalah mengatasi per- besarnya, atau sebagai badan usaha seperti
masalah tersebut. firma, perseroan terbatas, tetapi lebih dari-
Koperasi sebagai gerakan ekonomi pada itu semua, koperasi di Indonesia meru-
rakyat maupun sebagai badan usaha ber- pakan agen pembangunan untuk pengentas-
peran serta untuk mewujudkan masyarakat an kemiskinan, merupakan usaha pember-
yang maju, adil dan makmur Permasalahan dayaan, meningkatkan kesejahteraan masya-
sosial ekonomi seperti kemiskinan, kebo- rakat, dan berperan untuk menyebarluaskan
dohan dan masyarakat yang tidak mem- jiwa dan semangat koperasi untuk dapat
punyai keterampilan ataupun kecakapan. dikembangkan pada perusahaan swasta dan
Permasalahan yang kedua adalah perma- Negara. Dan dipertegas oleh Muis (2009)
salahan kerusakan lingkungan yang ditim- bahwa Koperasi di Indonesia lebih kepada
bulkan oleh sampah kiriman sungai citarum mencari bagaimana dengan diadakannya
yang kian menggunung, gulma eceng perkumpulan dapat memberikan kesejah-
gondok yang merusak ekosistem air dan teraan, kemakmuran, kekompakan kepada
lingkungan yang semakin rusak. Perma- setiap anggotanya. Jadi keuntungan dapat
salahan ini dapat diselesaikan dengan pem- dirasakan secara bersama, kolektif, tidak
berdayaan melalui koperasi Bangkit Ber- dirasakan oleh segelintir orang saja.
sama. Sejalan dengan pernyataan Sesuai dengan peran koperasi yang
Kartasasmita (2007) yang mengatakan sebenarnya, koperasi Bangkit bersama telah
bahwa pemberdayaan masyarakat adalah melakukan perannya sebagai salah satu stra-
sebuah konsep pembangunan ekonomi yang tegi pemberdayaan, dimana koperasi sebagai
merangkum nilai-nilai sosial. pemberi power atau kekuatan dan masyara-
kat yang menjadi pihak-pihak yang akan

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 183
Friska Indria Nora Harahap

diberi kekuatan atau yang akan diberdaya- pengolahan eceng gondok untuk berbagai
kan. Bantuan yang diberikan koperasi beru- produk, berupa briket, kerajinan eceng
pa bantuan unit perahu untuk mengambil gondok, media tanam eceng gondok dan
sampah agar lebih banyak, karena dengan daur ulang sampah baik organic dan
perahu dapat mengangkut sampah lebih ba- anorganik. Selain untuk meningkatkan taraf
nyak dan otomatis penghasilan pun semakin ekonomi masyarakat strategi pemberdayaan
banyak. Tidak hanya sampai disitu, dengan berbasis pelestarian lingkungan juga menjadi
bantuan perahu para pemulung tidak hanya dasar dari konsep pemberdayaan yang
mengambil sampah dari bantaran sungai dilakukan oleh koperasi bangkit bersama.
saja tetapi bisa sampai ketengah-tengah Keprihatinan yang ditemui bukan
sungai untuk mengambil sampah. Selain hanya masalah lingkungan dengan sampah
koperasi bisa memberikan pinjaman uang yang semakin menggunung yang berakibat
kepada anggotanya, pembayarannya untuk kepada terganggunya kesehatan masyarakat
setiap pinjaman dapat berupa sampah, tetapi sangat erat kaitannya dengan bencana
anggota koperasi juga diberikan pelatihan alam yang akan ditimbulkan oleh tumpukan
membuat kerajinan dari bahan eceng sampah tersebut. selain masalah lingkungan
gondok yang dapat merusak ekosostem air. masalah sosial dan ekonomi juga tidak
Keuntungan ekonomi yang diperoleh masya- terlepas dari masyarakat disekitar bantara
rakat untuk meningkatkan taraf hidup yang waduk saguling. Pengangguran dan angka
lebih baik, ternyata masyarakat juga men- putus sekolah menjadi hal biasa bagi
dapatkan pengetahua dan keterampilan masyarakat setempat.

Gambar 1. Kaitan Himpunan Matematika dan Konsep Pemberdayaan masyarakat (Sumber:


Hasil Wawancara dengan Bapak Indra Darmawan)

Gambar 2. Kegiatan Masyarakat Pemulung Sampah Bantaran Sungai setelah Mendapatkan Perahu
(Sumber Dokumentasi Pribadi Koperasi Bangkit Bersama)

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 185
Friska Indria Nora Harahap

Koperasi bangkit bersama adalah satu yang telah memberikan informasi secara
bentuk dari pemberdayaan masyarakat. Yang lengkap terkait penelitian ini.
bertujuan menjadi lembaga ekonomi masya-
DAFTAR PUSTAKA
rakat yang terbuka dan transparan yang
mampu meningkatkan harkat dan martabat Anwas, O. M. (2013). Pemberdayaan
kehidupan masyarakat secara luas dengan masyarakat di era global. Bandung:
tetap berpijak pada pelestarian lingkungan. Alfabeta.
Dari tujuan tersebut diketahui koperasi Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif:
bangkit bersama ingin memampukan Komunikasi, ekonomi, kebijakan
masyarakat publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta:
SIMPULAN Kencana.
Pemberdayaan yang dilakukan oleh Creswell, J. W. (2016). Research design:
Koperasi Bangkit Bersama merupakan jenis pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
usaha sadar yang dilakukan oleh masyarakat mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
setempat untuk mengatasi keterbelakangan Hermanik, E. (2010). Perempuan dan
atau kesusahan yang mereka hadapi. Dengan koperasi (Studi model pemberdayaan
menggunakan pendekatan bottom up perempuan melalui KWSU Setia Budi
pemberdayaan yang dilakukan oleh koperasi Wanita Malang). Muwazah: Jurnal
selalu bertumpu kepada kebutuhan dan Kajian Gender, 2(2). Retrieved from
berdasarkan permasalahan yang sedang di- http://e-journal.stain-
hadapi oleh masyarakat, karena bagi kope- pekalongan.ac.id/index.php/Muwazah
rasi Bangkit Bersama konsep pemberdayaan /article/view/332
mereka adalah masyarakat harus sebagai
subjek dan objek dari pemberdayaan itu Kartasasmita, G. (2007). Revitalisasi
sendiri karena pemberdayaan yang berasal administrasi publik dalam
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk mewujudkan pembangunan
masyarakat.Walaupun pemberdayaan berkelanjutan. Makalah Yang
dengan pendekatan bottom up dianggap Disampaikan Pada Acara Wisuda Ke-
sangat membutuhkan waktu yang relative 44 Sekolah Tinggi Administrasi
lama dibandingkan dengan pendekatan top Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
down, tetapi hasil dari pendekatan bottom Jakarta: h Tinggi Administrasi
up dianggap lestari atau dapat bertahan Lembaga Administrasi Negara.
lama dimasyarakat karena inisiatif pember- Muis, A. (2009). Mengenal koperasi dan
dayaan berasal dari masyarakat itu sendiri. perkembangannya di Indonesia. Jurnal
Pemberdayaan yang menggunakan Fisip: Madani, 9(1).
koperasi sebagai salah satu strategi pember-
dayaannya tidak hanya sebatas untuk Riyani, Y., Suherma, L., & Nizar, N. (2010).
mengejar atau bertujuan untuk pemenuhan Analisis pengaruh program
dalam meningkatkat taraf ekonomi saja, pengentasan kemiskinan dalam upaya
tetapi pemberdayaan yang dilakukan oleh menghasilkan suatu model
Koperasi Bangkit Bersama juga menjadikan pengentasan kemiskinan yang
Pelestarian Lingkungan sebagai basis dari berkelanjutan (Studi eksperimen pada
pemberdayaan mereka. Karena pemberdaya- Dusun Wonodadi Desa Sei. Bulan
an yang sesungguhnya adalah memampukan Kabupaten Kubu Raya Provinsi
masyarakat dengan mengoptimalkan ke- Kalimantan Barat). Jurnal Aplikasi
mampuan yang masyarakat miliki tanpa Manajemen, 8(2), 318–324. Retrieved
harus ada yang harus dirusak. from
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/ja
ACKNOWLEDGEMENT m/article/view/330
Terimakasih disampaikan kepada Soero, P. M. H. P., Sulistyo, D., & Hayat, A.
semua pihak di Koperasi Bangkit Bersama (2014). Pemberdayaan istri nelayan

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)


Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4 (2), November 2017 - 186
Friska Indria Nora Harahap

melalui koperasi unit desa (KUD) Suharto, E. (2010). Membangun masyarakat


(Studi pada KUD Mina Jaya Sendang memberdayakan rakyat. Bandung.
Biru Kecamatan Sumbermanjing
Wrihatnolo, R. R., & Dwidjowijoto, R. N.
Wetan Kabupaten Malang). Jurnal
(2007). Manajemen pemberdayaan:
Administrasi Publik, 2(1), 41–46.
Sebuah pengantar dan panduan untuk
Retrieved from
pemberdayaan masyarakat. Jakarta: PT
http://administrasipublik.studentjourn
Elex Media Komputindo.
al.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/
337

Copyright © 2017, JPPM, ISSN 2355-1615 (print), ISSN 2477-2992 (online)

Anda mungkin juga menyukai