Panduan Survey Pengembangan Perumahhan
Panduan Survey Pengembangan Perumahhan
TUJUAN SURVEI:
SASARAN SURVEI:
Secara umum, metoda pengumpulan data/informasi serta alat bantu yang digunakan
dalam kegiatan survei lapangan ini meliputi:
A-1
1. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
2. OBSERVASI LAPANGAN
4. KUESIONER
A-2
FORM B
B-1
e. Provinsi Sulawesi Utara; RPJMD Provinsi
f. Provinsi Jawa Barat;
g. Provinsi Sulawesi Selatan;
h. Provinsi Jawa Timur;
i. Provinsi Bali;
j. ProvinsiKalimantan Selatan;
k. Provinsi Sumatera Barat,
l. Provinsi Jawa Tengah; dan
m. Provinsi Kalimantan Tengah.
4 DPD REI : Harga lahan
a. Provinsi Sumatera Utara; Harga perumahan 5 tahun terakhir
b. Provinsi Sumatera Selatan; Upah buruh/ tukang
c. Provinsi Kepulauan Riau; Penjualan perumahan 5 tahun
d. Provinsi Kalimantan Timur; terakhir
e. Provinsi Sulawesi Utara; Jumlah persediaan/supply perumahan
f. Provinsi Jawa Barat; tahun 2020
g. Provinsi Sulawesi Selatan; Target pasar (investor, end user)
h. Provinsi Jawa Timur; Segmen pasar (low, midlle, high,
i. Provinsi Bali; high-end)
j. Kalimantan Selatan; Pembiayaan pengembang (modal
k. Provinsi Sumatera Barat, sendiri, uang konsumen, kredit)
l. Provinsi Jawa Tengah; dan Pembiayaan konsumen (tunai, tunai
m. Provinsi Kalimantan Tengah. bertahap, KPR)
B-2
FORM C
Petunjuk Pengisian:
Nama Surveyor :
Wilayah Survey :
Kabupaten/Kota :
Tanggal pengamatan :
2. Jelaskan pola sebaran perumahan Subsidi, Bawah, Menengah dan Atas pada wilayah
pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Jelaskan karakteristik lingkungan perumahan dari sisi jarak menuju pusat ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pemerintahan dli pada wilayah pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
D-1
4. Jelaskan karakteristik lingkungan perumahan dari kelengkapan sarana dan prasarana ekonomi,
pendidikan, kesehatan, pemerintahan dli pada wilayah pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
5. Catatan-catatan penting hasil pengamatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Nama Surveyor:
D-2
FORM PENGISIAN UNTUK PENGAMATAN
Nama Surveyor :
Wilayah Survei :
Kabupaten/Kota :
Tanggal pengamatan :
D-3
*) Kategori jenis perumahan : subsidi, bawah , menengah dan atas
D-4
FORM D
Topik Khusus
a. Bagaimana pandangan atau kajian pemerintah terkait dengan kemungkinan program
Land Banking dalam menciptakan kemudahan bagi pengadaan perumahan yang
layak huni bagi masyarakat? Jika hal ini memungkinkan? Apakah memungkinkan jika
dana yang digunakan adalah dana tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK?
b. Bagaimana pandangan atau mungkin pengalaman pemerintah dalam penyediaan
lahan perumahan MBR, public housing, atau sarana prasarana publik jika melalui
Kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pemilik lahan, Apakah pemerintah
setuju?
c. Jika iya, kira-kira melalui mekanisme apa?
Apakah melalui Koperasi?
Apakah melalui BUMD?
Apakah melalui perusahaan bersama yang dimiliki pemerintah, masyarakat dan
perusahaan?
d. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?
D-1
c. Apakah sudah ada rencana atau upaya terkait perencanaan wilayah yang terintegrasi
antara KEK dan wilayah lain di sekitar KEK?
d. Apakah pemerintah sudah mempersiapkan respon atau memiliki pengalaman terkait
respon masyarakat dalam pengembangan wilayah KEK?
e. Kira-kira apakah sudah ada kajian yang komprehensif terkait jumlah penerima
manfaat dari adanya KEK dan jumlah yang terdampak dari wilayah KEK?
f. Berapa jumlah tenaga kerja yang kemungkinan tercipta dari adanya KEK?
g. Apakah sudah ada rencana terkait dengan dampak lingkungan, sosial, dan budaya
yang akan dihadapi?
h. Jika Pengelola KEK diminta untuk menyerahkan 5% lahannya untuk penyediaan
perumahan yang layak huni (untuk MBR atau Pekerja di Kawasan Industri) apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
i. Jika Pengelola diminta menyerahkan 45% lahannya untuk sarana dan prasarana
umum yang di dalamnya ada 5% untuk penyediaan perumahan layak huni, apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
Topik Khusus
a. Bagaimana pandangan atau kajian pemerintah terkait dengan kemungkinan program
Land Banking dalam menciptakan kemudahan bagi pengadaan perumahan yang
layak huni bagi masyarakat? Jika hal ini memungkinkan? Apakah memungkinkan jika
dana yang digunakan adalah dana tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK?
b. Bagaimana pandangan atau mungkin pengalaman pemerintah dalam penyediaan
lahan perumahan MBR, public housing, atau sarana prasarana publik jika melalui
Kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pemilik lahan, Apakah pemerintah
setuju?
c. Jika iya, kira-kira melalui mekanisme apa?
Apakah melalui Koperasi?
Apakah melalui BUMD?
Apakah melalui perusahaan bersama yang dimiliki pemerintah, masyarakat dan
perusahaan?
D-2
d. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?
4. Dinas PUPR
a. Bagaimana rencana pengembangan di wilayah Kota Metropolitan / KEK Industri di
wilayah anda?
b. Bagaimana bentuk dan proses pembagian zonasi yang ada di wilayah anda?
c. Adakah karakteristik khusus dari kondisi wilayah anda yang perlu diperhatikan dan
berpotensi untuk dikembangkan? Misal menjadi wilayah pertambangan, wilayah
industri, dll
d. Adakah karakteristik khusus dari kondisi wilayah anda yang perlu diperhatikan dan
berpotensi menjadi masalah? Misal wilayah yang rawan bencana, rawan konflik, dll.
e. Dimanakah zona perumahan yang diperbolehkan menurut rencana tata ruang?
f. Lalu bagaimana kondisi perumahan saat ini? apakah sesuai dengan yang diharapkan?
Jika tidak, mengapa?
g. Hal apa yang paling menghambat penerapan perencanaan tata ruang di wilayah
anda?
h. Apa strategi pemerintah saat ini untuk mengarahkan pembangunan perumahan yang
lebih terarah sesuai dengan Rencana Tata Ruang?
i. Bagaimana pelaksanaan terkait proses pembangunan yang terintegrasi? khususnya
bagaimana Kerja sama antara Pemerintah pusat, pemerintah-pemerintah daerah,
swasta dan masyarakat, apakah bisa berkolaborasi?
j. Apakah setiap pembangunan industri, perusahaan terlibat dalam penyediaan
perumahan layak huni di wilayahnya minimal untuk para pekerjanya?
k. Jika tidak, apa alasan yang membuat perusahaan tidak menyediakan perumahan
untuk pekerjanya?
l. Apakah mungkin jika pemerintah meminta perusahaan terlibat dalam pembangunan
perumahan di wilayahnya? Jika iya, apa dasarnya?
D-3
5. Pengelola KEK / Perwakilan dari perusahaan
a. Apa rencana pengelola KEK terhadap Kawasan Ekonomi Khusus Industri di
wilayahnya?
b. Adakah rencana yang terintegrasi antara perusahaan dengan stakeholder terkait
Kawasan pemukiman dan perencanaan pembangunan wilayah?
c. Apakah ada rencana menyediakan Sebagian kecil dari lahan KEK untuk dijadikan
pemukiman masyarakat atau pekerja?
d. Apakah ada rencana terkait dengan menjaga mobilitas dan akses pekerja dari
pemukimannya ke kawasan industri?
e. Apakah sudah ada rencana atau upaya terkait perencanaan wilayah yang terintegrasi
antara KEK dan wilayah lain disekitar KEK?
f. Berapa proyeksi jumlah pekerja yang akan dibuka atau telah di buka di KEK ini?
g. Apakah sudah ada rencana terkait dengan dampak lingkungan, sosial, dan budaya
yang akan dihadapi?
h. Jika Pengelola KEK diminta untuk menyerahkan 5% lahannya untuk penyediaan
perumahan yang layak huni (untuk MBR atau Pekerja di Kawasan Industri) apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
i. Jika Pengelola diminta menyerahkan 45% lahannya untuk sarana dan prasarana
umum yang di dalamnya ada 5% utuk penyediaan perumahan layak huni, apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
j. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?
7. Perwakilan Pengembang
a. Bagaimana potensi pasar perumahan di wilayah anda?
b. Adakah karakteristik khusus dari masyarakat terkait permintaannya dalam
penyediaan perumahan?
D-4
c. Adakah karakteristik khusus dari masyarakat terkait kemampuannya dalam pembelian
perumahan?
d. Adakah aspek sosial atau budaya yang menurut anda perlu diperhatikan dalam
penyediaan perumahan di wilayah ini? misalnya, budaya masyarakat menentukan
minat terhadap desain perumahan.
e. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan public housing?
f. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan Rusunawa?
g. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan Rusunami?
h. Menurut anda, adakah lokasi yang potensial dalam pengembangan perumahan tetapi
masih belum digarap oleh pengembang ataupun pemerintah?
8. Perwakilan Perbankan
a. Bagaimana kondisi perkreditan perumahan rakyat di wilayah anda?
b. Dari jumlah calon debitur, berapa persen yang pengajuan KPR-nya disetujui oleh
bank?
c. Jika ada yang ditolak, biasanya alasan apa?
d. Apakah sudah ada upaya dari perbankan atau BI terkait dengan kemudahan dalam
KPR?
e. Apakah ada kebijakan keuangan terkait kemudahan KPR yang menurut perbankan
perlu ditingkatkan atau dipertahankan atau dimunculkan Kembali?
f. Bagaimana kemampuan para debitur anda saat ini dalam menjalankan KPR? Berapa
persen yang bermasalah?
g. Kredit seperti apa yang biasanya sanggup dijalankan oleh debitur anda?
h. Apakah perbankan tertarik untuk melakukan Land Banking?
i. Apakah bagi perbankan sistem land Banking yang di inisiasi oleh pemerintah melalui
tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK, apakah ini memungkinkan?
D-5
d. Siapa yang biasa menguasai lahan? Lalu bagaimana dengan masyarakat lokal?
e. Adakah lahan adat atau tanah ulayat atau tanah komunal di wilayah ini? Jika ada,
bagaimana pengelolaannya?
f. Adakah sistem adat atau budaya atau norma sosial yang mengatur pengelola lahan di
wilayah anda?
g. Adakah sistem adat atau budaya atau norma sosial yang mengatur pemukiman,
misalkan cara menentukan lokasi ataupun bentuk pemukiman yang ideal di wilayah
anda?
h. Adakah permasalahan sosial yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan, kriminalitas, konflik antar golongan, dll
i. Adakah permasalahan lingkungan yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan polusi, air tercemar, pemukiman padat, dll
j. Apakah ada lokasi yang rentan penggusuran di wilayah anda?
k. Bagaimana kondisi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah anda dalam
memiliki hunian?
l. Apa pendapat anda tentang rumah susun? Apakah cocok untuk masyarakat di
wilayah anda?
m. Apakah terjadi urbanisasi di wilayah anda? Jika iya, permasalahan apa yang biasanya
muncul?
n. Menurut anda, dimanakah pusat perekonomian atau perkembangan wilayah anda?
(gejalanya, wilayah yang sering macet atau wilayah sumber ekonomi seperti
industri)
o. Apakah menurut anda perlu ada peningkatan pemukiman di sekitar wilayah tersebut?
Jika iya, apakah anda memiliki usulan tentang itu?
p. Jika masyarakat diminta terlibat dalam pembangunan, misalnya tidak menjual lahan,
melainkan membuat sistem bagi keuntungan (sharing profit) terhadap lahan yang
dimiliki, mekanismenya Pemerintah, swasta dan masyarakat membuat perusahaan
bersama, apakah masyarakat bersedia?
q. Jika diminta memilih antara mekanisme jual putus dengan keuntungan sekali dan
besar, Atau bagi saham dengan keuntungan kecil tetapi selamanya dengan sharing
profit setiap tahun, manakah yang akan anda pilih?
D-6
f. Apakah konsep rumah bagi masyarakat? Adakah istilah lokal terkait dengan rumah
dan peruntukannya? (berdasarkan identitas sosial budayanya, misalkan pandangan
orang Bugis, pandangan orang Sunda, pandangan orang Jawa, dll)
g. Kapan dan seperti apa seseorang dianggap dewasa menurut nilai masyarakatnya?
h. Kapan seorang anak dianggap sudah dewasa dan diperbolehkan tinggal jauh dari
orang tua atau yang biasa disebut merantau?
i. Kapan dan seperti apa syarat seseorang boleh menikah menurut nilai
masyarakatnya?
j. Apa saja aturan seseorang yang telah menikah? Terutama terkait dengan penentuan
tempat tinggalnya menurut nilai masyarakatnya?
k. Kapan dan kondisi seperti apa seseorang diperbolehkan dan didukung memiliki anak
menurut nilai masyarakatnya?
l. Dalam budaya masyarakat setempat atau kondisi sosial pada umumnya, bagaimana
komposisi penghuni dalam satu rumah? Misalkan biasanya dalam satu rumah ada
ayah, ibu, dan anak yang belum menikah, atau dalam satu rumah ayah, ibu, anak,
menantu, cucu, dsb.
D-7
FORM E
Survey dan pengumpulan data yang dimaksud untuk mendapatkan data-data lapangan
terkait Pengembangan Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Industri yang dilaksanakan di tiga belas (10) provinsi yaitu Provinsi Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Selatan sesuai dengan konteks dari
masing-masing Kota dan Kawasan. Rincian lokasi survei dapat dilihat pada Tabel Lokasi dan
Target Responden Kuesioner dibawah ini.
Tabel Lokasi dan Target Responden Kuesioner
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Kawasan Ekonomi
1 15
Khusus Sei Mangke Kabupaten Simalungun 100 100
Kawasan Ekonomi
2 15
Khusus Galang-Batang Kabupaten Bintan 100 100
Kawasan Ekonomi
3 15
Khusus MBTK Kabupaten Kutai Timur 100 100
Kawasan Ekonomi
4 15
Khusus Bitung Kota Bitung 100 100
Kabupaten Bandung 50 50
Kabupaten Bandung Barat 50 50
Kabupaten Sumedang
(Kecamatan Cimanggung,
Wilayah Metropolitan
5 Tanjungsari, Sukasari, 25
Bandung Raya
Jatinangor, Rancakalong, dan
Pamulihan) 50 50
Kota Cimahi 50 50
Kota Bandung 50 50
Kabupaten Sidoarjo 50 50
Kabupaten Mojokerto 50 50
Kabupaten Lamongan 50 50
Wilayah Metropolitan
6 Kabupaten Gresik 25 50 50
Gerbangkertosusila
Kabupaten Bangkalan 50 50
Kota Mojokerto 50 50
Kota Surabaya 50 50
Kota Makassar 50 50
Wilayah Metropolitan Kabupaten Takalar 50 50
7 25
Mamminasata Kabupaten Maros 50 50
Kabupaten Gowa 50 50
8 Wilayah Metropolitan Kota Palembang 25 50 50
E-1
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Patungraya Agung Kabupaten Banyu Asin terdiri
dari 11 kecamatan:
Kecamatan Talang Kelapa,
Kecamatan Betung,
Kecamatan Banyuasin III,
Kecamatan Rantau Bayur,
Kecamatan Muara Telang,
Kecamatan Banyuasin I,
Kecamatan Banyuasin II,
Kecamatan Makarti Jaya,
Kecamatan Air Salek,
Kecamatan Tanjung Lago,
Kecamatan Rambutan. 50 50
Kabupaten Ogan Ilir terdiri
dari 7 kecamatan:
Kecamatan Indralaya,
Kecamatan Indralaya Utara,
Kecamatan Indralaya
Selatan, Kecamatan
Pemulutan, Kecamatan
Pemulutan Selatan,
Kecamatan Pemulutan Barat,
Kecamatan Rantau Panjang. 50 50
Kabupaten Ogan Komering
Ilir terdiri dari 4 kecamatan:
Kecamatan Kayu Agung,
Kecamatan Jejawi,
Kecamatan Sirah Pulau
Padang, Kecamatan
Pampangan. 50 50
Kota Denpasar terdiri dari 4
kecamatan (Kecamatan
Denpasar Utara, Kecamatan
Denpasar Timur, Kecamatan
Denpasar Selatan,
Kecamatan Denpasar Barat) 50 50
Kabupaten Badung terdiri
dari 5 kecamatan
(Kecamatan Abiansemal,
Kecamatan Mengwi,
Wilayah Metropolitan Kecamatan Kuta Utara,
9 25
Sarbagita Kecamatan Kuta, Kecamatan
Kuta Selatan) 50 50
Kabupaten Gianyar terdiri
dari 4 kecamatan
(Kecamatan Sukawati,
Kecamatan Blahbatuh,
Kecamatan Gianyar,
Kecamatan Ubud) 50 50
Kabupaten Tabanan terdiri
dari 2 kecamatan
(Kecamatan Tabanan dan 50 50
E-2
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Kecamatan Kediri
E-3
2) Mencari nafkah di kawasan KEK tersebut
3) Memiliki rumah ataupun belum memiliki rumah sendiri
6. Kriteria Responden Kuesioner Housing Career
1) Masyarakat yang tinggal di dalam kawasan Metropolitan, kawasan KEK
ataupun wilayah pendukung sekitar KEK yang menjadi wilayah kajian
Kementerian PUPR 2020
2) Masyarakat yang lahir dan Besar di kawasan tersebut atau masyarakat
yang sudah menetap di kawasan tersebut untuk waktu yang cukup lama
7. Kriteria Responden Kuesioner Pengembang
1) Perusahaan pengembang yang memiliki lokasi pengembangan perumahan
di kawasan Metropolitan yang menjadi kajian Kementerian PUPR 2020
2) Perusahaan pengembang yang memiliki lokasi pengembangan perumahan
di kawasan KEK ataupun di wilayah sekitar KEK yang menjadi kajian
Kementerian PUPR 2020
E-4