Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN MENDUKUNG KOTA

METROPOLITAN DAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) INDUSTRI

FORM A : PANDUAN SURVEI LAPANGAN

FORM B : DAFTAR KEBUTUHAN DATA SEKUNDER (FORM SURVEI INSTANSI)

FORM C : PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG

FORM D : PANDUAN WAWANCARA TERSTRUKTUR

FORM E : PANDUAN KUESIONER


FORM A

PANDUAN SURVEY LAPANGAN

TUJUAN SURVEI:

Identifikasi karakteristik dan kebutuhan data pada Kegiatan Perencanaan Pengembangan


Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri.

SASARAN SURVEI:

1. Identifikasi karakteristik lokasi Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan


Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri

2. Terkumpulnya data-data yang diperlukan untuk Perencanaan Pengembangan


Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Industri.

3. Tersebarnya Kuesioner Pengembang, Kuesioner Masyarakat dan Kuesioner Housing


Career).

METODE PENGUMPULAN DATA:

Secara umum, metoda pengumpulan data/informasi serta alat bantu yang digunakan
dalam kegiatan survei lapangan ini meliputi:

No. Metode Pengumpulan Data Alat Bantu


1. Pengumpulan data sekunder  Daftar kebutuhan data per instansi
 Surat ijin survei
3. Pengamatan langsung pada lokasi perumahan  Panduan pengamatan visual
 Kamera
 Surat tugas surveyor
3. Wawancara dan pengisian kuesioner untuk  Kuesioner dan panduan wawancara
dinas terkait dan warga terstruktur
 Surat ijin survei

A-1
1. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Kegiatan pengumpulan data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data yang


telah dilakukan oleh pihak lain. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan pada
berbagai instansi terkait. Data yang dikumpulkan dapat berupa dokumen, data
statistik, tabel, peta, gambar, dan lain sebagainya. Daftar cek data yang dibutuhkan
terdapat pada Form B, dilengkapi dengan jenis data dan indikasi instansi yang
perlu dihubungi. Kebutuhan data sekunder disesuaikan dengan kebutuhan analisis
untuk Perencanaan Pengembangan Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri.

2. OBSERVASI LAPANGAN

Pengamatan langsung di lapangan (direct observation) dilakukan dengan tujuan:

 Memahami pola sebaran perumahan terbangun di wilayah pengamatan.

 Memahami kondisi fisik lingkungan perumahan di wilayah pengamatan.

 Memahami faktor-faktor fisik penentu dalam pemilihan lokasi perumahan di


wilayah pengamatan.

 Memahami pola keruangan perumahan dan bagaimanakah kesesuaiannya


dengan RTRW di wilayah pengamatan.

3. RENCANA WAWANCARA TERSTRUKTUR

Wawancara terstruktur dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam


mengenai kondisi eksisting pada Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Industri. Panduan wawancara terstruktur terdapat pada Form D.

4. KUESIONER

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam


mengenai pola perpindahan masyarakat untuk mendapatkan rumah (housing
career), minat dan kebutuhan masyarakat dalam kepemilikan dan kepenghunian
rumah serta minat atau peluang yang digemari oleh sektor swasta (pengembang
property perumahan) pada Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Industri. Panduan wawancara terstruktur terdapat pada Form E.

A-2
FORM B

LIST KEBUTUHAN DATA

NO INSTANSI KEBUTUHAN DATA


1 a. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan  Peta, jumlah dan Sebaran rusun,
Wilayah Sumatera II (Kedudukan: Medan) rusunami dan rumah khusus
 Provinsi Sumatera Utara  Program pembangunan perumahan
b. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan tahun 2015-2019
Wilayah Sumatera III (Kedudukan: Padang)  Rencana Program pembangunan
 Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Kep. perumahan tahun 2020-2020
Riau
c. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Sumatera V (Kedudukan: Palembang)
 Provinsi Sumatera Selatan.
d. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Jawa II (Kedudukan: Bandung)
 Provinsi Jawa Barat
e. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Jawa III (Kedudukan: Semarang)
 Provinsi Jawa Tengah
f. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Jawa IV (Kedudukan: Surabaya)
 Provinsi Jawa Timur
g. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Kalimantan I (Kedudukan: Pontianak)
 Provinsi Kalimantan Tengah
h. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Kalimantan II (Kedudukan: Samarinda)
 Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi
Kalimantan Timur
i. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Sulawesi I (Kedudukan : Manado)
 Provinsi Sulawesi Utara.
j. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Wilayah Sulawesi III (Kedudukan: Makassar)
 Provinsi Sulawesi Selatan
2 Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan  Rencana Pembangunan dan
Permukiman : Pengembangan Perumahan dan
a. Provinsi Sumatera Utara; Kawasan Permukiman (RP3KP)
b. Provinsi Sumatera Selatan;  Kebutuhan Hunian Dan Lahan
c. Provinsi Kepulauan Riau; Pengembangan
d. Provinsi Kalimantan Timur;  Backlog Hunian
e. Provinsi Sulawesi Utara;
f. Provinsi Jawa Barat;
g. Provinsi Sulawesi Selatan;
h. Provinsi Jawa Timur;
i. Provinsi Bali;
j. Provinsi Kalimantan Selatan;
k. Provinsi Sumatera Barat,
l. Provinsi Jawa Tengah; dan
m. Provinsi Kalimantan Tengah.
3 Bappeda :  Pembangunan infrastruktur
a. Provinsi Sumatera Utara; perumahan dan permukiman 5 tahun
b. Provinsi Sumatera Selatan; terakhir (APBD/ APBN/ Swasta)
c. Provinsi Kepulauan Riau;  RTRW Provinsi
d. Provinsi Kalimantan Timur;  RPJPD Provinsi

B-1
e. Provinsi Sulawesi Utara;  RPJMD Provinsi
f. Provinsi Jawa Barat;
g. Provinsi Sulawesi Selatan;
h. Provinsi Jawa Timur;
i. Provinsi Bali;
j. ProvinsiKalimantan Selatan;
k. Provinsi Sumatera Barat,
l. Provinsi Jawa Tengah; dan
m. Provinsi Kalimantan Tengah.
4 DPD REI :  Harga lahan
a. Provinsi Sumatera Utara;  Harga perumahan 5 tahun terakhir
b. Provinsi Sumatera Selatan;  Upah buruh/ tukang
c. Provinsi Kepulauan Riau;  Penjualan perumahan 5 tahun
d. Provinsi Kalimantan Timur; terakhir
e. Provinsi Sulawesi Utara;  Jumlah persediaan/supply perumahan
f. Provinsi Jawa Barat; tahun 2020
g. Provinsi Sulawesi Selatan;  Target pasar (investor, end user)
h. Provinsi Jawa Timur;  Segmen pasar (low, midlle, high,
i. Provinsi Bali; high-end)
j. Kalimantan Selatan;  Pembiayaan pengembang (modal
k. Provinsi Sumatera Barat, sendiri, uang konsumen, kredit)
l. Provinsi Jawa Tengah; dan  Pembiayaan konsumen (tunai, tunai
m. Provinsi Kalimantan Tengah. bertahap, KPR)

B-2
FORM C

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG

Petunjuk Pengisian:

1. Deskripsikan hasil observasi.


2. Pengisian observasi terhadap prasarana, sarana, dan fasilitas selain dicatat dalam form ini juga
ditunjukkan pada peta. Deskripsi kondisi dapat dituliskan pada kolom keterangan.

Nama Surveyor :
Wilayah Survey :
Kabupaten/Kota :
Tanggal pengamatan :

1. Berikan deskripsi singkat mengenai wilayah yang Anda observasi ini


...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

2. Jelaskan pola sebaran perumahan Subsidi, Bawah, Menengah dan Atas pada wilayah
pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

3. Jelaskan karakteristik lingkungan perumahan dari sisi jarak menuju pusat ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pemerintahan dli pada wilayah pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

D-1
4. Jelaskan karakteristik lingkungan perumahan dari kelengkapan sarana dan prasarana ekonomi,
pendidikan, kesehatan, pemerintahan dli pada wilayah pengamatan?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
5. Catatan-catatan penting hasil pengamatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

Kabupaten/Kota…………………, ……………………………………….…. 2020

Nama Surveyor:

D-2
FORM PENGISIAN UNTUK PENGAMATAN
Nama Surveyor :
Wilayah Survei :
Kabupaten/Kota :
Tanggal pengamatan :

NAMA PERUMAHAN JENIS PERUMAHAN*) FOTO PERUMAHAN

D-3
*) Kategori jenis perumahan : subsidi, bawah , menengah dan atas

D-4
FORM D

PANDUAN WAWANCARA TERSTRUKTUR

Nama Surveyor : ..........................................................................................................


Tanggal Wawancara : ..........................................................................................................
Nama Responden : ..........................................................................................................

1. Pemerintah Daerah / BAPPEDA


a. Apa rencana pemerintah dalam perencanaan pengembangan perumahan di wilayah
anda?
b. Apakah ada rencana yang terintegrasi antar pemerintahan terkait perencanaan
daerah disekitarnya? Khususnya terkait pengembangan perumahan yang layak huni
di suatu Kawasan Metropolitan atau KEK Industri?
c. Apakah ada program atau lokasi yang menjadi menjadi target pengembangan
perumahan di wilayah ini?
d. Sejauh ini, apa tantangan dan hambatan pemerintah dalam mewujudkan
pembangunan yang terintegrasi terutama dalam penyediaan perumahan layak huni?
e. Pernahkah ada pengalaman terkait respon masyarakat terhadap pembangunan? Misal
penentangan, demonstrasi, mediasi dll.
f. Apakah ada wilayah-wilayah yang rentan penggusuran di wilayah anda?

Topik Khusus
a. Bagaimana pandangan atau kajian pemerintah terkait dengan kemungkinan program
Land Banking dalam menciptakan kemudahan bagi pengadaan perumahan yang
layak huni bagi masyarakat? Jika hal ini memungkinkan? Apakah memungkinkan jika
dana yang digunakan adalah dana tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK?
b. Bagaimana pandangan atau mungkin pengalaman pemerintah dalam penyediaan
lahan perumahan MBR, public housing, atau sarana prasarana publik jika melalui
Kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pemilik lahan, Apakah pemerintah
setuju?
c. Jika iya, kira-kira melalui mekanisme apa?
 Apakah melalui Koperasi?
 Apakah melalui BUMD?
 Apakah melalui perusahaan bersama yang dimiliki pemerintah, masyarakat dan
perusahaan?
d. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?

Topik wilayah Kawasan Ekonomi Khusus


a. Apa rencana besar Pemerintah, dan pihak terkait dalam pengembangan KEK Industri
di wilayah anda?
b. Apakah perencanaan wilayah KEK ini sebelumnya melibatkan masyarakat?

D-1
c. Apakah sudah ada rencana atau upaya terkait perencanaan wilayah yang terintegrasi
antara KEK dan wilayah lain di sekitar KEK?
d. Apakah pemerintah sudah mempersiapkan respon atau memiliki pengalaman terkait
respon masyarakat dalam pengembangan wilayah KEK?
e. Kira-kira apakah sudah ada kajian yang komprehensif terkait jumlah penerima
manfaat dari adanya KEK dan jumlah yang terdampak dari wilayah KEK?
f. Berapa jumlah tenaga kerja yang kemungkinan tercipta dari adanya KEK?
g. Apakah sudah ada rencana terkait dengan dampak lingkungan, sosial, dan budaya
yang akan dihadapi?
h. Jika Pengelola KEK diminta untuk menyerahkan 5% lahannya untuk penyediaan
perumahan yang layak huni (untuk MBR atau Pekerja di Kawasan Industri) apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
i. Jika Pengelola diminta menyerahkan 45% lahannya untuk sarana dan prasarana
umum yang di dalamnya ada 5% untuk penyediaan perumahan layak huni, apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?

2. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman


a. Bagaimana rencana pengembangan pemukiman di wilayah Kota Metropolitan atau
KEK Industri anda?
b. Bagaimana proses pembangunan permukiman di wilayah anda saat ini?
c. Siapa yang biasanya terlibat dalam penyediaan pemukiman tersebut?
d. Apakah pemerintah memiliki daya tawar kepada perusahaan terutama di Kawasan
industri untuk industri terlibat dalam penciptaan pemukiman layak huni minimal bagi
pekerjanya? Jika tidak, Mengapa? Jika iya, apa dasar anda?
e. Adakah kebijakan terkait dengan penyediaan pemukiman yang melibatkan
perusahaan industri?
f. Bagaimana rencana pengembangan pemukiman bagi MBR?
g. Apakah konsep rumah susun bisa diterapkan di wilayah anda?
h. Apakah mungkin melakukan Kerja sama dengan masyarakat terkait dengan
penyediaan public housing? Jika iya, apa rencana anda?
i. Pernahkah ada pengalaman terkait respon masyarakat terhadap pembangunan? Misal
penentangan, demonstrasi, mediasi dll.
j. Apakah ada wilayah-wilayah yang rentan penggusuran di wilayah anda?
k. Apakah instansi anda sudah terpikirkan atau menyiapkan pembangunan perumahan
yang terintegrasi aspek lingkungan dan sosial setempat?

Topik Khusus
a. Bagaimana pandangan atau kajian pemerintah terkait dengan kemungkinan program
Land Banking dalam menciptakan kemudahan bagi pengadaan perumahan yang
layak huni bagi masyarakat? Jika hal ini memungkinkan? Apakah memungkinkan jika
dana yang digunakan adalah dana tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK?
b. Bagaimana pandangan atau mungkin pengalaman pemerintah dalam penyediaan
lahan perumahan MBR, public housing, atau sarana prasarana publik jika melalui
Kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pemilik lahan, Apakah pemerintah
setuju?
c. Jika iya, kira-kira melalui mekanisme apa?
 Apakah melalui Koperasi?
 Apakah melalui BUMD?
 Apakah melalui perusahaan bersama yang dimiliki pemerintah, masyarakat dan
perusahaan?

D-2
d. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?

3. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)


a. Bagaimana rencana pengembangan di wilayah Kota Metropolitan atau KEK Industri
anda?
b. Bagaimana proses pembangunan sarana dan prasarana di sekitar permukiman saat
ini?
c. Siapa yang biasanya terlibat dalam penyediaan sarana dan prasarana tersebut?
d. Apakah pemerintah memiliki daya tawar kepada perusahaan terutama di Kawasan
industri untuk perusahaan terlibat dalam penyediaan sarana dan prasarana
permukiman? Jika tidak, Mengapa? Jika iya, apa dasar anda?
e. Adakah kebijakan terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana yang melibatkan
perusahaan atau swasta?
f. Apakah ada pengalaman terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
melibatkan masyarakat?
g. Apa rencana BPIW dalam penyediaan infrastruktur terutama air jika dilakukan
pembangunan perumahan vertikal di wilayah anda?
h. Apa rencana BPIW dalam penyediaan infrastruktur di Kawasan permukiman MBR?

4. Dinas PUPR
a. Bagaimana rencana pengembangan di wilayah Kota Metropolitan / KEK Industri di
wilayah anda?
b. Bagaimana bentuk dan proses pembagian zonasi yang ada di wilayah anda?
c. Adakah karakteristik khusus dari kondisi wilayah anda yang perlu diperhatikan dan
berpotensi untuk dikembangkan? Misal menjadi wilayah pertambangan, wilayah
industri, dll
d. Adakah karakteristik khusus dari kondisi wilayah anda yang perlu diperhatikan dan
berpotensi menjadi masalah? Misal wilayah yang rawan bencana, rawan konflik, dll.
e. Dimanakah zona perumahan yang diperbolehkan menurut rencana tata ruang?
f. Lalu bagaimana kondisi perumahan saat ini? apakah sesuai dengan yang diharapkan?
Jika tidak, mengapa?
g. Hal apa yang paling menghambat penerapan perencanaan tata ruang di wilayah
anda?
h. Apa strategi pemerintah saat ini untuk mengarahkan pembangunan perumahan yang
lebih terarah sesuai dengan Rencana Tata Ruang?
i. Bagaimana pelaksanaan terkait proses pembangunan yang terintegrasi? khususnya
bagaimana Kerja sama antara Pemerintah pusat, pemerintah-pemerintah daerah,
swasta dan masyarakat, apakah bisa berkolaborasi?
j. Apakah setiap pembangunan industri, perusahaan terlibat dalam penyediaan
perumahan layak huni di wilayahnya minimal untuk para pekerjanya?
k. Jika tidak, apa alasan yang membuat perusahaan tidak menyediakan perumahan
untuk pekerjanya?
l. Apakah mungkin jika pemerintah meminta perusahaan terlibat dalam pembangunan
perumahan di wilayahnya? Jika iya, apa dasarnya?

D-3
5. Pengelola KEK / Perwakilan dari perusahaan
a. Apa rencana pengelola KEK terhadap Kawasan Ekonomi Khusus Industri di
wilayahnya?
b. Adakah rencana yang terintegrasi antara perusahaan dengan stakeholder terkait
Kawasan pemukiman dan perencanaan pembangunan wilayah?
c. Apakah ada rencana menyediakan Sebagian kecil dari lahan KEK untuk dijadikan
pemukiman masyarakat atau pekerja?
d. Apakah ada rencana terkait dengan menjaga mobilitas dan akses pekerja dari
pemukimannya ke kawasan industri?
e. Apakah sudah ada rencana atau upaya terkait perencanaan wilayah yang terintegrasi
antara KEK dan wilayah lain disekitar KEK?
f. Berapa proyeksi jumlah pekerja yang akan dibuka atau telah di buka di KEK ini?
g. Apakah sudah ada rencana terkait dengan dampak lingkungan, sosial, dan budaya
yang akan dihadapi?
h. Jika Pengelola KEK diminta untuk menyerahkan 5% lahannya untuk penyediaan
perumahan yang layak huni (untuk MBR atau Pekerja di Kawasan Industri) apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
i. Jika Pengelola diminta menyerahkan 45% lahannya untuk sarana dan prasarana
umum yang di dalamnya ada 5% utuk penyediaan perumahan layak huni, apakah
hal ini bisa dilakukan? Jika iya, bagaimana prosesnya?
j. Apakah di wilayah anda memungkinkan untuk melakukan Skema Public Private
People Partnership (4P), yaitu Pemerintah, Pemda, swasta, dan koperasi masyarakat
pemilik lahan membentuk Badan Usaha yang akan mengembangkan suatu kawasan
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kota baru atau redevelopment.
Pemerintah memfasilitasi Badan Usaha agar mendapatkan permodalan dari Bank.
Badan Usaha ini wajib mengalokasikan 5% dari luas lokasi untuk perumahan rakyat
(Welfare housing). Apakah hal ini mungkin di lakukan di wilayah anda?

6. Perwakilan Perusahan yang menjadi pusat ekonomi di Kota Metropolitan


a. Sejak kapan perusahaan anda berdiri dan menjadi pusat ekonomi di Kawasan ini?
b. Berapa jumlah pekerja anda saat ini? apakah masih ada rencana pengembangan?
c. Setelah perusahaan anda, apakah perusahaan lain turut bermunculan di wilayah ini?
d. Apa saja yang telah berubah semenjak hadirnya perusahaan anda di wilayah ini?
misal pemukiman semakin padat, jalan semakin macet, dll.
e. Adakah permasalahan sosial yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan, kriminalitas, konflik antar golongan, dll
f. Adakah permasalahan lingkungan yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan polusi, air tercemar, pemukiman padat, dll
g. Adakah rencana dari perusahaan untuk terlibat dalam perbaikan permasalahan
tersebut?
h. Adakah rencana perusahaan untuk terlibat dalam pembangunan pemukiman bagi
para pekerja dalam upaya meringankan kemacetan atau mengurangi mobilitas para
pekerja?

7. Perwakilan Pengembang
a. Bagaimana potensi pasar perumahan di wilayah anda?
b. Adakah karakteristik khusus dari masyarakat terkait permintaannya dalam
penyediaan perumahan?

D-4
c. Adakah karakteristik khusus dari masyarakat terkait kemampuannya dalam pembelian
perumahan?
d. Adakah aspek sosial atau budaya yang menurut anda perlu diperhatikan dalam
penyediaan perumahan di wilayah ini? misalnya, budaya masyarakat menentukan
minat terhadap desain perumahan.
e. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan public housing?
f. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan Rusunawa?
g. Apakah perusahaan anda tertarik untuk menyediakan Rusunami?
h. Menurut anda, adakah lokasi yang potensial dalam pengembangan perumahan tetapi
masih belum digarap oleh pengembang ataupun pemerintah?

8. Perwakilan Perbankan
a. Bagaimana kondisi perkreditan perumahan rakyat di wilayah anda?
b. Dari jumlah calon debitur, berapa persen yang pengajuan KPR-nya disetujui oleh
bank?
c. Jika ada yang ditolak, biasanya alasan apa?
d. Apakah sudah ada upaya dari perbankan atau BI terkait dengan kemudahan dalam
KPR?
e. Apakah ada kebijakan keuangan terkait kemudahan KPR yang menurut perbankan
perlu ditingkatkan atau dipertahankan atau dimunculkan Kembali?
f. Bagaimana kemampuan para debitur anda saat ini dalam menjalankan KPR? Berapa
persen yang bermasalah?
g. Kredit seperti apa yang biasanya sanggup dijalankan oleh debitur anda?
h. Apakah perbankan tertarik untuk melakukan Land Banking?
i. Apakah bagi perbankan sistem land Banking yang di inisiasi oleh pemerintah melalui
tabungan Pemerintah daerah dan atau DAK, apakah ini memungkinkan?

9. Perwakilan Pemilik Lahan


a. Sebagai pemilik lahan, apa tantangan dan peluang anda dalam peningkatan ekonomi
di wilayah anda?
b. Siapa saja yang menguasai lahan di wilayah anda?
c. Apakah masyarakat lokal masih memiliki Sebagian besar lahan di wilayah anda?
d. Adakah lahan adat atau tanah ulayat atau tanah komunal di wilayah ini? Jika ada,
bagaimana pengelolaannya?
e. Apa pendapat anda terkait dengan pembangunan ekonomi atau pusat industri di
wilayah anda?
f. Jika ada pembangunan ekonomi di wilayah anda, apakah anda tertarik melepaskan
lahan anda?
g. Jika iya, mekanisme apa yang ingin anda lakukan?
h. Jika diminta memilih antara mekanisme jual putus dengan keuntungan sekali dan
besar, Atau bagi saham dengan keuntungan kecil tetapi selamanya dengan sharing
profit setiap tahun, manakah yang akan anda pilih?

10. Tokoh Adat atau Tokoh Agama atau Tokoh Masyarakat


Topik Pembangunan
a. Bagaimana proses pembangunan di wilayah anda?
b. Pembangunan apa saja yang terjadi di wilayah anda dan bagaimana pengalaman
anda?
c. Bagaimana penguasaan lahan di wilayah anda?

D-5
d. Siapa yang biasa menguasai lahan? Lalu bagaimana dengan masyarakat lokal?
e. Adakah lahan adat atau tanah ulayat atau tanah komunal di wilayah ini? Jika ada,
bagaimana pengelolaannya?
f. Adakah sistem adat atau budaya atau norma sosial yang mengatur pengelola lahan di
wilayah anda?
g. Adakah sistem adat atau budaya atau norma sosial yang mengatur pemukiman,
misalkan cara menentukan lokasi ataupun bentuk pemukiman yang ideal di wilayah
anda?
h. Adakah permasalahan sosial yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan, kriminalitas, konflik antar golongan, dll
i. Adakah permasalahan lingkungan yang muncul setelah wilayah anda menjadi pusat
ekonomi? Misalkan polusi, air tercemar, pemukiman padat, dll
j. Apakah ada lokasi yang rentan penggusuran di wilayah anda?
k. Bagaimana kondisi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah anda dalam
memiliki hunian?
l. Apa pendapat anda tentang rumah susun? Apakah cocok untuk masyarakat di
wilayah anda?
m. Apakah terjadi urbanisasi di wilayah anda? Jika iya, permasalahan apa yang biasanya
muncul?
n. Menurut anda, dimanakah pusat perekonomian atau perkembangan wilayah anda?
(gejalanya, wilayah yang sering macet atau wilayah sumber ekonomi seperti
industri)
o. Apakah menurut anda perlu ada peningkatan pemukiman di sekitar wilayah tersebut?
Jika iya, apakah anda memiliki usulan tentang itu?
p. Jika masyarakat diminta terlibat dalam pembangunan, misalnya tidak menjual lahan,
melainkan membuat sistem bagi keuntungan (sharing profit) terhadap lahan yang
dimiliki, mekanismenya Pemerintah, swasta dan masyarakat membuat perusahaan
bersama, apakah masyarakat bersedia?
q. Jika diminta memilih antara mekanisme jual putus dengan keuntungan sekali dan
besar, Atau bagi saham dengan keuntungan kecil tetapi selamanya dengan sharing
profit setiap tahun, manakah yang akan anda pilih?

Khusus wilayah KEK


a. Apakah perencanaan wilayah KEK ini sebelumnya melibatkan masyarakat?
b. Apa pendapat masyarakat dengan kawasannya yang saat ini menjadi KEK Industri?
Apakah konsep tersebut sudah cocok dengan kondisi masyarakat dan lingkungan
setempat?
c. Apakah menurut masyarakat dibangunnya KEK akan memberikan dampak positif atau
negative? Jika iya, apakah itu?

Topik Sosial Budaya


a. Apa saja pengelompokan masyarakat di wilayah ini? (berdasarkan suku bangsa atau
agama atau ekonomi)
b. Apa saja kelembagaan lokal yang dianggap berlaku di wilayah ini?
c. Adakah Lembaga Adat atau kelompok etnis atau kelompok marga yang berperan di
wilayah ini?
d. Jika ada lembaga atau kelompok apa? Bagaimana peranannya?
e. Adakah Lembaga/kelompok lokal yang dianggap berperan penting dalam pengelolaan
lahan di wilayah ini?

D-6
f. Apakah konsep rumah bagi masyarakat? Adakah istilah lokal terkait dengan rumah
dan peruntukannya? (berdasarkan identitas sosial budayanya, misalkan pandangan
orang Bugis, pandangan orang Sunda, pandangan orang Jawa, dll)
g. Kapan dan seperti apa seseorang dianggap dewasa menurut nilai masyarakatnya?
h. Kapan seorang anak dianggap sudah dewasa dan diperbolehkan tinggal jauh dari
orang tua atau yang biasa disebut merantau?
i. Kapan dan seperti apa syarat seseorang boleh menikah menurut nilai
masyarakatnya?
j. Apa saja aturan seseorang yang telah menikah? Terutama terkait dengan penentuan
tempat tinggalnya menurut nilai masyarakatnya?
k. Kapan dan kondisi seperti apa seseorang diperbolehkan dan didukung memiliki anak
menurut nilai masyarakatnya?
l. Dalam budaya masyarakat setempat atau kondisi sosial pada umumnya, bagaimana
komposisi penghuni dalam satu rumah? Misalkan biasanya dalam satu rumah ada
ayah, ibu, dan anak yang belum menikah, atau dalam satu rumah ayah, ibu, anak,
menantu, cucu, dsb.

D-7
FORM E

PANDUAN PENYEBARAN KUESIONER

Survey dan pengumpulan data yang dimaksud untuk mendapatkan data-data lapangan
terkait Pengembangan Perumahan Mendukung Kota Metropolitan dan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Industri yang dilaksanakan di tiga belas (10) provinsi yaitu Provinsi Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Selatan sesuai dengan konteks dari
masing-masing Kota dan Kawasan. Rincian lokasi survei dapat dilihat pada Tabel Lokasi dan
Target Responden Kuesioner dibawah ini.
Tabel Lokasi dan Target Responden Kuesioner
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Kawasan Ekonomi
1 15
Khusus Sei Mangke Kabupaten Simalungun 100 100
Kawasan Ekonomi
2 15
Khusus Galang-Batang Kabupaten Bintan 100 100
Kawasan Ekonomi
3 15
Khusus MBTK Kabupaten Kutai Timur 100 100
Kawasan Ekonomi
4 15
Khusus Bitung Kota Bitung 100 100
Kabupaten Bandung 50 50
Kabupaten Bandung Barat 50 50
Kabupaten Sumedang
(Kecamatan Cimanggung,
Wilayah Metropolitan
5 Tanjungsari, Sukasari, 25
Bandung Raya
Jatinangor, Rancakalong, dan
Pamulihan) 50 50
Kota Cimahi 50 50
Kota Bandung 50 50
Kabupaten Sidoarjo 50 50
Kabupaten Mojokerto 50 50
Kabupaten Lamongan 50 50
Wilayah Metropolitan
6 Kabupaten Gresik 25 50 50
Gerbangkertosusila
Kabupaten Bangkalan 50 50
Kota Mojokerto 50 50
Kota Surabaya 50 50
Kota Makassar 50 50
Wilayah Metropolitan Kabupaten Takalar 50 50
7 25
Mamminasata Kabupaten Maros 50 50
Kabupaten Gowa 50 50
8 Wilayah Metropolitan Kota Palembang 25 50 50

E-1
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Patungraya Agung Kabupaten Banyu Asin terdiri
dari 11 kecamatan:
Kecamatan Talang Kelapa,
Kecamatan Betung,
Kecamatan Banyuasin III,
Kecamatan Rantau Bayur,
Kecamatan Muara Telang,
Kecamatan Banyuasin I,
Kecamatan Banyuasin II,
Kecamatan Makarti Jaya,
Kecamatan Air Salek,
Kecamatan Tanjung Lago,
Kecamatan Rambutan. 50 50
Kabupaten Ogan Ilir terdiri
dari 7 kecamatan:
Kecamatan Indralaya,
Kecamatan Indralaya Utara,
Kecamatan Indralaya
Selatan, Kecamatan
Pemulutan, Kecamatan
Pemulutan Selatan,
Kecamatan Pemulutan Barat,
Kecamatan Rantau Panjang. 50 50
Kabupaten Ogan Komering
Ilir terdiri dari 4 kecamatan:
Kecamatan Kayu Agung,
Kecamatan Jejawi,
Kecamatan Sirah Pulau
Padang, Kecamatan
Pampangan. 50 50
Kota Denpasar terdiri dari 4
kecamatan (Kecamatan
Denpasar Utara, Kecamatan
Denpasar Timur, Kecamatan
Denpasar Selatan,
Kecamatan Denpasar Barat) 50 50
Kabupaten Badung terdiri
dari 5 kecamatan
(Kecamatan Abiansemal,
Kecamatan Mengwi,
Wilayah Metropolitan Kecamatan Kuta Utara,
9 25
Sarbagita Kecamatan Kuta, Kecamatan
Kuta Selatan) 50 50
Kabupaten Gianyar terdiri
dari 4 kecamatan
(Kecamatan Sukawati,
Kecamatan Blahbatuh,
Kecamatan Gianyar,
Kecamatan Ubud) 50 50
Kabupaten Tabanan terdiri
dari 2 kecamatan
(Kecamatan Tabanan dan 50 50

E-2
Jumlah Responden
No Lokasi Kegiatan Kabupaten/Kota Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Pengembang Housing Career Masyarakat
Kecamatan Kediri

Kabupaten Barito Kuala 50 50


Kabupaten Tanah Laut 50 50
Wilayah Metropolitan
10 Kota Banjarbaru 25 50 50
Banjar Bakula
Kota Banjarmasin 50 50
Kabupaten Banjar 50 50
Total 210 1850 1850
Total Kuesioner Pengembang, Kuesioner Masyarakat dan
3910
Kuesioner Housing Career

Untuk responden yang diteliti dengan kriteria sebagai berikut:


1. Pada sampel ini akan diambil proporsi pada wilayah yang memiliki kriteria
memiliki hunian rumah yang padat dengan kemungkinan untuk pindah tinggi.
Dengan klaster yang ditentukan merupakan wilayah dengan kelas middle low
income
2. Pengelompokan kluster berdasarkan hasil mapping kota-kota yang diambil
melalui penelusuran google maps.
3. Kriteria kawasan padat dibagi menjadi dua, yang satu dengan kriteria
penghasilan menengah keatas dan yang lainnya dengan kriteria penghasilan
menengah ke bawah.
4. Responden yang dipilih dilakukan arahan terkait data yang diambil, dan
dipastikan memiliki pengetahuan tentang alasan pindah berdasarkan siklus
hidup.
5. Kriteria Responden Masyarakat
Kriteria Responden Kuesioner Masyarakat Metropolitan
1) Masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan yang menjadi wilayah
kajian Kementerian PUPR 2020, baik di wilayah pusat kota maupun di
wilayah peri-peri.
2) Tinggal dan mencari nafkah di kawasan Metropolitan tersebut
3) Memiliki rumah ataupun belum memiliki rumah sendiri
Kriteria Responden Kuesioner Masyarakat KEK
1) Masyarakat yang tinggal di kawasan KEK ataupun di wilayah sekitar KEK
yang menjadi penopang perkembangan ekonomi KEK, khusus di kawasan
KEK yang menjadi kajian Kementerian PUPR 2020

E-3
2) Mencari nafkah di kawasan KEK tersebut
3) Memiliki rumah ataupun belum memiliki rumah sendiri
6. Kriteria Responden Kuesioner Housing Career
1) Masyarakat yang tinggal di dalam kawasan Metropolitan, kawasan KEK
ataupun wilayah pendukung sekitar KEK yang menjadi wilayah kajian
Kementerian PUPR 2020
2) Masyarakat yang lahir dan Besar di kawasan tersebut atau masyarakat
yang sudah menetap di kawasan tersebut untuk waktu yang cukup lama
7. Kriteria Responden Kuesioner Pengembang
1) Perusahaan pengembang yang memiliki lokasi pengembangan perumahan
di kawasan Metropolitan yang menjadi kajian Kementerian PUPR 2020
2) Perusahaan pengembang yang memiliki lokasi pengembangan perumahan
di kawasan KEK ataupun di wilayah sekitar KEK yang menjadi kajian
Kementerian PUPR 2020

E-4

Anda mungkin juga menyukai