Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
RENA SULISTIYANI
P1337420218008
2A
Melalui vidio pertemuan 8 dan 9 silahkan saudara kritisi tahapan kegiatan sesuai dengan
SOP dan berikan solusi pada bagian yang perlu di tanggapi!
2. Kegiatan penjahitan luka perlu menggunakan anastesi yang lazim adalah procain dan
lidocain
Jawab:
1. Sebelum mengkritisi kegiatan pada hecting atau set alat rawat luka sesuai SOP, saya
lampirkan SOP Hecting sebagai sumber terlebih dahulu
SOP Hecting
A. Alat dan Bahan
Bahan:
1. Handscone steril
2. NaCl fisiologis
3. Povidon Iodine 10%
4. Perhidrol 3%
5. Lidocain 2%
6. Klorin 0,5%
7. Kasa steril
8. Plester
9. Spuit 3cc
10. Benang side no 3.0
11. Benang catgut no. 3.0
Alat:
Minor set steril terdiri dari:
1. Wadah dari logam, jumlah (1)
2. Needle holder logam (1)
3. Jarum dengan ujung segitiga (1)
4. Jarum dengan ujung bulat (1)
5. Pinset anatomi (1)
6. Pinset chirrurgis (1)
7. Gunting benang (1)
8. Gunting jaringan (1)
9. Klem arteri berujung lurus/ bengkok (3)
10. Kain steril (1)
B. Prosedur Tindakan
Tanggapan Video :
Menurut tanggapan saya terhadap video pertemuan ke 8 sudah cukup jelas dalam
menjelaskan pada teknik menjahit luka, jenis jahitan serta set instrument yang digunakan.
Sedangkan pada video pertemuan ke 9 yaitu video tentang cara menjahit luka robekan masih
ada beberapa tindakan yang belum sesuai dengan SOP. Beberapa hal yang masih belum
sesuai SOP yang pertama adalah perawat tidak memperkenalkan diri. Kedua, perawat
langsung melakukan tindakan tanpa menjelaskan tujuan, prosedur, dan tidak meminta
persetujuan tindakan. Ketiga, dalam video tersebut perawat tidak menilai bentuk luka, tepi
luka, adanya jembatan jaringan, menilai luas luka panjang dan lebar, serta dalamnya luka.
Keempat, melakukan cuci tangan dengan cuci tangan steril, dalam video perawat sudah
memakai handscoon bersih. Seharusnya perawat menggunakan handscoon steril sesuai SOP.
Kelima, dalam video tersebut dalam memebersihkan luka tidak menggunakan pinset, lalu
meletakan alat steril di bengkok yang seharusnya untuk tempat kotor atau yang sudah tidak
dipakai. Keenam, selanjutnya melakukan aseptic antiseptik pada area luka mulai dari tengah
ke tepi secara sentrifugal. Tetapi pada video tersebut perawat membersihkan dari tepi ke area
luka, bukan dari area luka ke tepi. Selanjutnya, ketujuh melakukan anastesi local dan lakukan
aspirasi untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak masuk pembuluh darah. Dalam video
tersebut petugas medis tidak melakukan aspirasi saat menyuntikkan anastesi. Lalu yang
kedelapan, pada video tersebut melakukan hecting tidak dialasi kain steril. Dan sebaiknya
pasien dipersiapkan dengan nyaman, bukan sambil duduk. Kesembilan, perawat tidak
melakukan evaluasi jahitan, hanya melakukan disinfeksi pada luka, tidak menutup luka
dengan kassa steril sesuai SOP. Kesembilan, perawat tidak melakukan edukasi luka kepada
pasien seperti makanan supaya luka cepat mengering, cara merawat luka, mengganti kassa.
Dan yang terakhir, perawat tidak menjelaskan lama penyembuhan, waktu pengangkatan
jahitan dan tidak menutup luka yang sudah dihecting dengan kasa steril.
Solusi :
Sebaiknya, perawat menjelaskan prosedur pelaksanaan, tujuan dilakukannya hecting,
manfaat dan kerugian, serta meminta persetujuan dari pasien. Supaya pasien mengetahui
mengapa harus dilakukan tindakan tersebut, dan mendapatkan persetujuan pasien. Selain itu
perawat seharusnya menggunakan handscoon steril. Lalu perawat menilai bentuk luka, tepi
luka, menilai luas luka panjang dan lebar, serta dalamnya luka. Dalam melakukan aseptic,
perawat seharusnya membersihkan dari daerah tengah(luka) ke luar supaya kotoran tidak
masuk ke dalam luka. Pada pemberikan anastesi, sebaiknya petugas medis melakukan
aspirasi, untuk mengetahui supaya anastesi tidak masuk ke pembuluh darah. Sebaiknya, saat
melakukan tindakan pasien harus dalam keadaan nyaman, seperti berbaring di tempat tidur
dan diberikan alas kain steril pada daerah yang akan dilakukan hecting. Jika dilakukan
dengan posisi duduk seperti dalam video, pasien merasa tidak nyaman. Setelah dilakukan
hecting, sebaiknya perawat mengevaluasi hasil jahitan, dan membersihkan kembali jahitan,
lalu dilakukan tindakan dressing supaya tidak ada kotoran yang menempel pada luka jahitan
dan seharusnya luka ditutup dengan kasa steril. Setelah itu sebaiknya perawat memberikan
edukasi luka seperti makanan apa yang dapat mempercepat pengeringan luka, cara mengganti
balutan kassa, waktu control, dan merawat luka, serta pengangkatan jahitan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa perawat perlu meningkatkan prosedur hecting atau merawat luka yang
baik dan benar untuk mengurangi terjadinya resiko infeksi pada pasien.
2. Tahapan untuk melakukan anastesi local
Anestesi lokal (bius lokal) merupakan prosedur pemberian obat-obatan yang dapat
memblokir sementara rasa nyeri dan sensasi pada area tubuh tertentu selama operasi.
Prosedur ini akan membuat area tubuh mati rasa. Pasien akan tetap sadar dan mungkin
merasakan sedikit tekanan selama operasi dilakukan, namun tidak akan merasa nyeri
sama sekali.
Obat-obatan anestesi menghentikan sinyal saraf dari pusat rasa sakit sehingga
pasien tidak akan merasa sakit selama operasi. Efek dari anestesi lokal hanya bertahan
beberapa saat, sehingga prosedur ini biasanya hanya dilakukan untuk operasi kecil yang
tidak membutuhkan rawat inap paskaoperasi.
Anestesi lokal pada umumnya merupakan prosedur yang aman dilakukan
dan hanya menimbulkan efek samping berupa rasa kesemutan ketika efek obat
mulai menghilang. Akan tetapi, efek samping lain dapat timbul bila obat-obatan
anestesi diberikan dalam jumlah besar atau obat yang seharusnya masuk ke
jaringan malah masuk ke dalam pembuluh darah vena.
Efek samping tersebut antara lain:
a. Telinga berdenging
b. Pusing
c. Rasa baal
d. Kedutan
e. Rasa tidak enak di mulut
Meskipun sangat jarang terjadi, penggunaan obat anestesi dalam jumlah yang
sangat besar dapat menimbulkan efek samping berupa:
a. Kejang
b. Tekanan darah rendah
c. Denyut jantung melambat
d. Gangguan pernapasan
Tahapan Melakukan Anastesi Lokal
Langkah-langkah/Kegiatan Keterangan
Persiapan awal
Periksa semua kelengkapan alat
1. Handscoen
2. Spoit 3cc, 5 cc, 10 cc
3. Obat anestetik lokal
4. Betadine
5. Haas
Aquadest/NaCl 0,9%
Teknik Pembiusan Lokal infiltrasi
1. Asepsis
2. Menggunakan Handscoen yang sesuai
3. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan tindakan
dengan betadine dan alkohol
4. Mengisi spoit dengan obat anestetik lokal sesuai dosis
pasien secara steril
5. Obat anestetik lokal dapat diencerkan dengan
menggunakan aquades atau NaCl 0,9% sesuai dengan
dosis pasien ( bila menggunakan lidokain 2% dapat
diencerkan menjadi 1%)
6. Bersihkan tempat penyuntikkan dengan haas kering
7. Lakukan penyuntikkan dengan arah 45-60° pada daerah
yang akan dilakukan tindakan sedalam 0,5-3cm,
lakukan aspirasi sesaat sebelum menyuntikkan
anastetik lokal.
8. Tarik jarum suntik perlahan tetapi tidak mengeluarkan
jarum dari kulit dan arahkan ke area-area yang ingin
disuntikkan, perhatikan aspirasi setiap sebelum
melakukan penyuntikkan obat.
9. Setelah melakukan penyuntikkan tekan daerah yang
telah disuntik dengan has secara lembut, tunggu sekitar
3-5 menit sebelum melakukan tindakan.
Perhitungan dosis Anestetik lokal : Lidokain 4-5 mg/kg BB
tanpa epinefrin dan 7mg/kg BB jika dengan epinefrin
DAFTAR PUSTAKA