Di Susun Oleh :
KELOMPOK 4
MARDIANA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehtana tersebut diharapkan
lingkungannya melalui pembelajran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan dukungan oleh kebijakan publik
Sesuai uraian dari latar belakang rumusan masalah penulisan ini adalah
1. Teori Precede/Proceed
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam jurnal kesehatan Metro Sai Wawai tentang Promosi Kesehatan dalam
1991) teori ini didasarkan pada model kepercayaan kesehatan dan model-model
lain. Model Precede lebih mengarah pada upaya pragmatis mengubah perilaku
1. Diagnosis sosial
didesain sebelumnya. Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus, vital
masyarakat.
2. Diagnosis epidemologi
Pada fase ini, siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan
(umur, jenis kelamin, lokasi dan suku) diidentifikasi. Disamping itu, dicari
(mortalitas, mobiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul) dan cara
menaggulangi masalah tersebut (imunisasi, perawatan atau pengobatan,
3. Diagnosis perilaku
perilaku dan status kesehatan atau kualitas hidup seseorang atau masyarakat
perilaku yang dapat dikontrol secara individu atau harus dikontrol melalui
4. Diagnosis pendidikan
masyarakat, yaitu
seseorang
c. Faktor penguat, yaitu perilaku orang lain yang berpengaruh (toma, toga,
5. Diagnosis administrasi/kebijakan
Pada fase ini, dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan
disempurnakan oleh Becker, dkk 1970 dan 1980. Health Belief Model
perilaku untuk pengobatan pasien dengan penyakit akut dan kronis. Namun
Health Belief Model ini (HBM) adalah teori yang paling umum digunakan
ditawarkan oleh US Public Health Service, terutama untuk TBC, tidak begitu
sukses (Hoch-Baum, 1958). Konsep asli yang mendasari HBM adalah bahwa
ditindaklanjuti oleh Becker dan rekan pada 1970-an dan 1980-an. Teori Health
tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatan. Teori ini dituangkan dalam
lima segi pemikiran dalam diri individu, yang mempengaruhi upaya yang ada
dalam diri individu untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu
(manfaat yang dirasakan dari tindakan yang diambil), perceived barrier to action
(hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil), cues to action (isyarat
untuk melakukan tindakan). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy
atau upaya diri sendiri untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya.
merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
1. Ancaman
2. Harapan
itu.
3. Pencetus tindakan:
a. Media
suku bangsa).
5. Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan
oleh setiap individu. Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit
itu, tapi ada juga yang menganggap penyakit itu tidak begitu parah,
ataupun individu itu merasa tidak akan tertular olehnya karena diantara
media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang mengingatkan). Jika
faktor pencetus itu cukup kuat dan individu merasa siap, barulah
yang buruk dan perilaku yang buruk terhadap kesehatan, seperti cakupan
jamban yang rendah serta sumber air bersih yang dikonsumsi berpotensi
upaya terbaik dan murah melalui kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat
terutama sumber air yang steril, penggunaan WC dan kebiasaan cuci tangan
4. Tidak mahal
Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan merubah kebiasaan buruk
perubahan perilaku.
Model (HBM), perilaku akan berubah salah satunya yaitu jika individu
diberikan pemahaman tentang keuntungannya. Dicari dulu penyebab dari
suatu perilaku yang kurang baik, lalu diberikan penyuluhan serta informasi
waktu yang lama untuk meyakinkan individu.Di sinilah, peran kita sebagai
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi Kesehatan adalah tindakan yang tidak hanya terbatas pada uoaya
bersumber dari rasa takut keadaan yang mengancam namun mencakup seluruh
diharapkan. Faktor yang tergolong tahap ini meliputi faktor-faktor personal dan
B. SARAN
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
http://smartsholehah93.wordpress.com/2012/12/25/mengembangkan-gaya-hidup-sehat-
dengan-pendekatan-health-belief-model/
http://ejurnal.stikes-insan-
unggul.ac.id/webstorage/jurnal/2c2494eae41ca4048e78223809206d81.pdf
diakses pada tanggal 17 Oktober 2017 pada jam 21.20 WIB