Anda di halaman 1dari 3

1.

Agnes Yuditia dari Kelompok 4

apakah dalam gangguan kebutuhan cairan hanya melibatkan gangguan pada fungsi ginjal? Dan
apakah pemeriksaan fisik pada semua jenis gangguan perkemihan sama?

2. meydiana kelompok 5

Penyakit apa yang menyebabkan urin bisa bau menyengat dan apa yang menyebabkan nya berbau
menyengat dan hal apa yang harus di lakukan dan apa contoh dari penyakit tersebut?

3. Devi arta sumbayak kelompok 3

bagaimana tindakan yang bisa dilakukan perawat pada saat menemukan pasien dengan overload
cairan/ edema untuk mengurangi edema nya ??

Apakah hanya memberikan obat yang di resepkan dokter atau ada tindakan keperawatan lainnya?

4.Nurhani sihaloho dari kelompok 6

coba jelaskan apa saja diagnosa yang sering muncul pada askep gangguan kebutuhan cairan akibat
patofisiologi sistem perkemihan ini dan bagaimana tindakan keperawatan nya .

5. milantri dari kel 2

Apa yg mempengaruhi terbentuknya urolitiasis? Jelaskan

jawaban mei

Diabetes

Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes menyebabkan urine berbau manis layaknya cairan
yang mengandung gula. Bila Anda mengalami kondisi ini, segeralah periksakan diri ke dokter.

Fistula vesikointestinal

Fistula vesikointestinal terjadi ketika ada lubang atau jalur antara kandung kemih dan usus, sehingga
memungkinkan bakteri berpindah dari usus ke kandung kemih. Infeksi bakteri di kandung kemih bisa
menyebabkan urine berbau menyengat.

Penyakit hati

Gangguan pada fungsi hati sering ditandai dengan urine yang tampak lebih gelap menyerupai warna teh
dan bau yang menyengat.
Penyakit kencing sirup mapel

Urine beraroma manis juga dapat terjadi pada penderita penyakit urine sirup mapel. Penyakit genetik
yang tergolong langka ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan tubuh untuk memecah asam amino leusin,
isoleusin, dan valin.

Fenilketonuria

Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino fenilalanin. Akibatnya, zat tersebut
akan menumpuk di urine dan membuat urine mengeluarkan bau khas yang menyerupai urine tikus.

dan hal yg dilakukan

Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari.

Tidak menahan buang air kecil.

Tidak perlu terburu-buru atau mengejan saat buang air kecil agar urine bisa keluar lebih cepat.

Bersihkan penis atau vagina dengan air bersih yang mengalir setelah buang air kecil. Saat membersihkan
vagina, basuh dan keringkan vagina dari arah vagina menuju anus untuk menghindari bakteri berpindah
dari anus.

Lakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul dan
saluran kemih.

Batasi konsumsi kopi dan minuman beralkohol.

devi sumbayak

Penanganan dilakukan sesuai penyebab edema. Kasus yang ringan akan pulih dengan sendirinya.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi edema, yaitu:

1. Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih. Banyak penderita edema memiliki
berat badan berlebih. Dengan menurunkan berat badan secara bertahap, maka kondisi edema dapat
membaik.

2. Menghindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama.

3. Mengganjal kaki ketika sedang berbaring.

4. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan atau berenang.

5. Mengurangi asupan garam dalam makanan. Garam dapat meningkatkan penumpukkan cairan
dan memperburuk kondisi edema.
6. Menggunakan stoking khusus untuk mencegah tungkai bertambah bengkak.

milantri

Penyebab terjadinya urolithiasis secara teoritis dapat terjadi atau terbentuk diseluruh salurah kemih
terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urin (statis urin) antara lain yaitu
sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalis

(stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi intravesiko kronik, seperti Benign Prostate Hyperplasia
(BPH), striktur dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya
pembentukan batu (Prabowo & Pranata, 2014).

sambungan milan

Penyebab terbentuknya batu dapat digolongkan dalam 2 faktor antara lain faktor endogen seperti
hiperkalsemia, hiperkasiuria, pH urin yang bersifat asam maupun basa dan kelebihan pemasukan cairan
dalam tubuh yang bertolak belakang dengan keseimbangan cairan yang masuk dalam tubuh dapat
merangsang pembentukan batu, sedangkan faktor eksogen seperti kurang minum atau kurang
mengkonsumsi air mengakibatkan terjadinya pengendapan kalsium dalam pelvis renal akibat
ketidakseimbangan cairan yang masuk, tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyaknya
pengeluaran keringat, yang akan mempermudah pengurangan produksi urin dan mempermudah
terbentuknya batu, dan makanan yang mengandung purin yang tinggi, kolesterol dan kalsium yang
berpengaruh pada terbentuknya batu (Boyce, 2010; Corwin, 2009;

Moe, 2006)

Anda mungkin juga menyukai