RH_@zm
BAHAN BAKAR
A. KLASIFIKASI BAHAN BAKAR
1. Bahan bakar padat
a. batu bara
b. kokas
c. ampas tebu (bagasse)
d. kayu sisa
e. ampas kelapa sawit
f. Sekam (husk)
g. dll
1
2. Bahan bakar Cair
a. solar
b. Minyak tanah (karosen)
c. Residu (minyak berat)
d. Bensin (gasoline)
e. Minyak mentah (minyak bumi/crude oil)
f. dll
2
B. ANALISA UNSUR
1. Carbon : c%
2. Hydrogen : h%
3. Sulfur : s%
4. Oksigen : o%
5. Nitrogen : n%
6. Water : w%
7. Ash : a%
TOTAL : 100 %
C. PENGERTIAN
1. Temperatur api (lighting temperature): adalah
temperatur terendah ketika bahan bakar
mendapat panas dan terbakar sendiri tanpa
bantuan nyala api.
2. Titik nyala api (falsh point) : adalah temperatur
terendah ketika bahan bakar dipanaskan dan
terbakar bila ada nyala api.
3. Nilai pembakaran (heating value) : adalah
jumlah panas yang dihasilkan dari pembakaran
sempurna 1kg bahan bakar.
4. Spesific Gravity (SG) : adalah berat suatu cairan
dibagi berat air.
3
a. SG Jepang : berat bahan bakar diukur pada
temperatur 15°C/berat air pada temperatur
4°C.
b. SG Amerika
°API = 141,5 - 131,5
SG 60/60°F
API = American petroleum institute
5. Viskositas (kekentalan)
6. Titik padat (solid point) : adalah
temperatur terendah dimana bahan bakar
mulai memadat.
7. Titik Tuang (pour point) : adalah
temperatur terendah dimana bahan bakar
muali mengalir.
4
D. BAHAN BAKAR PADAT
1. Batu Bara
a. Batu bara (anthracite)
- zat-zat yang mudah menguap (3-7) %
- Karbon tetap 92,3%
- Fuel ratio > 12%
b. Batu bara bituminous
- zat-zat yang mudah menguap (27-35) %
- Karbon tetap (65 – 75) %
- Fuel ratio (1,8 – 4) %
5
e. Komposisi kimia ampas kelapa sawit
- carbon (C) 29 % 40 %
- hydrogen (h) 4 % 6,4 %
- oksigen (o) 26 % 30 %
- zat lemas (n) 0 % 0 %
- sulfur (s) 0,1 % 0,1 %
- air (w) 39,7 % 23,4 %
- ash (a) 1,2 % 1 %
* Heating value 85% serabut dan 15%
cangkang : 2700 Kkal/Kg b.bakar
6
f. Komposisi Kimia Kayu Sisa
- carbon (C) : 50,31%
- hydrogen (h) : 6 %
- oksigen (o) : 43,8 %
- nitrogen (n) : 0,04 %
- sulfur (s) : 0 %
- air (w) : 0 %
- ash (a) : 0,36 %
* Heating value: ± 2500 KKal/Kg b. bakar
7
j. Heating value batu bara kalimantan dan
sulawesi
- batu bara kitadin : 5884 Kkal/Kg b. bakar
- batu bara bukit sanur : 6816 Kkal/Kg b. bakar
- batu bara bukit asam : 7121 Kkal/Kg b. bakar
- batu bara ombilin : 7007 Kkal/Kg b. bakar
TITIK NYALA °C 70 60 60 50 40
KANDUNGAN UDARA
10,3 10,6 10,7 11,2 11,40
TIORI
8
2. TEMPERATUR API DAN TITIK NYALA
KEROSENE 210 40 – 70
9
F. BAHAN BAKAR GAS
KOMPONEN KOMPONEN BAHAN BAKAR GAS
BAHAN BAKAR KOMPONEN-KOMPONEN % Npa KEGUNAAN
GAS Kkal/NM3 UTAMA
CO2 CnHn O2 CO H2 CnHn N2
P OIL GAS 4,3 – 0,1 – 0,2 – 1,5 – 17,8 – 1,3 – 0,8 – 2750 - CITY GAS OF
E 21,7 30,6 1,2 21,0 66,3 55,2 5,7 9490 JAPAN
T
NATURAL DRY 3,4 - 0,1 - - 94,6 1,9 9000 CHMICAL
R GAS
O CITY GAS
L POWER
I PLANT
U WET 0,7 - - - - 99,3 - 12000 -
M
LIQUID - 0,3 - - - 93,7 - 31730 INDUSTRIAL
PETROLIUM CITY GAS
C COAL GAS BLAST 2,5 3,0 0,7 9,9 52,1 27,3 4,5 5000 CITY GAS
O FURNACE GAS
A 17,7 - - 23,9 2,9 - 55,5 900 -
L
G. NILAI PEMBAKARAN
Contoh :
Suatu bahan bakar terdiri dari 7,5% air, 5,8%
abu, 68,6% karbon, 4,5% hidrogen, 12,2%
oksigen, 1% nitrogen dan 0,4% belerang.
Hitunglah Npa dan Npb!
10
JAWAB
H. PEMBAKARAN
11
2. Teori Pembakaran
a. C + O2 CO2 + X1 Kkal
b. 2C + O2 2CO + X2 Kkal
c. 2H2 + O2 2H2O + X3 Kkal
d. S + O2 SO2 + X4 Kkal
3. Kebutuhan Udara
a. Volume udara yang diperlukan
12
c. Volume udara sebenarnya
Vus = (1 + m) Vu NM3/Kg.b.bakar
Contoh :
Hitunglah volume udara sebenarnya agar diperoleh
pembakaran sempurna, pada pembakaran 1 Kg bahan bakar
bongkahan batu bara dengan unsur : 7,5% air, 5,8% abu,
68,6% karbon, 4,5% hidrogen, 12,2% oksigen, 1% nitrogen
dan 0,4% belerang
Vu = (1,87C + 5,6h – 0,7.O + 0,7S)/ 21
= (1,87(68,6) + 5,6(4,5) – 0,7(12,2) + 0,7(0,4))/21
= 6,9153NM3/Kg.b.bakar
~ 7 NM3/Kg.b.bakar
Vus = (1 + m) Vu
Vus = (1 + 0,5) 7
= 10,5 NM3/Kg.b.bakar
13
I. Efisiensi
= S (hu – ha)
B.Npb
Keterangan :
S = kapasitas uap (Kg/jam)
hu = entalpi uap (Kkal/Kg.uap)
ha = entalpi air (Kkal/Kg.air)
B = jumlah bahan bakar (Kg/jam)
Npb = nilai pembakaran bawah bahan bakar Kkal/Kg.(b.bakar)
14
c. Penyebab nyala api berubah menjadi percikan percikan api
- Burner mengalami gangguan atau [penyetelan burner kurang
baik
- Tekanan dan temperatur semprotan minyak atau uadara/uap
tidak sesuai
- Suplai udara terlalu banyak
Keterangan :
1 = hopper
2 = rangka bakar
3 = nusur pengapian
4 = pengatur endapan abu
1 3 Keterangan :
ejector
1 = fuel hopper
2 2 = shovel stoker
3 = spreader
4 = grate
5 = ash pit
4
5
15
Gambar rangka bakar bergerak (moving gate) :
Keterangan :
4 1 = fuel hopper
1 5 2 = Coal gate
2 3 = travel stoker 2 – 5 m/h
4 = ignition arch
3 5 = pear side arch
9 6 = wind box
6 7 = bonnet
7 8 = ash catcher
9 = second air blow up
b. Stoker/Pengopak
1) Pengopak berjalan (travelling stoker)
Keterangan :
1 = dry term
2 = ignition term
3 = burn out term
A = pengeringan
B = terbakar pada permukaan
C= b.bakar terbakar
16
Gambar pembakaran bunsen
d. Pencampuran (mixer)
1. Pencampur jenis venturi (ventury mixer)
2. Pencampur jenis penghembus (blower mixer)
3. Pengontrol perbandingan aliran (flow ratio control mixer)
throat nozzle
Mixing air
gas
17
c. Pembakar jenis pencampuran awal (pre mixing type burner)
1) Pembakaran dengan pencampuran sempurna
Retention ring
Main gas
Pilot gas
Gambar pilot burner dengan
pencampuran sempurna
Gas spray nozzle
air
Fuel gas
18
3) Pembakar jenis annular (annular type burner)
Nosel berdiameter besar Gas spray nozzle
Fuel gas
air
Sejumlah lubang
pada lingkarannya
19
Gambar burner type penguapan
Fire brick
Inside ring
Oil pan
fan
20
c. Pembakar berputar (burner rotasi)
Gambar mangkok
pembakar berputar
Gambar konstruksi pembakar berputar
21
d. Pembakar dengan proses pencampuran dengan udara
Vortex chamber
Tip
plunger
Tekanan : 20 – 70 Psi
Return oil
Return oil
Pressure spray type Return spray type Pressure spray burner
(a) (b) (c)
22
4. Pembakaran fluidized bed (fluidized bed Combustion)
Keterangan :
1. Udara
2. Kotak jendela (window
box)
3. Pelat porous
4. Pipa pengektrasi abu
5. Pipa penyuplai bahan
bakar
6. Pipa penyuplai linestone
(CaCO3)
7. Pipa penguap di dalam
lapisan
8. Lapisan fluida
9. Ruang pembakaran
10. Pipa-pipa penguap
Gambar fluidized bed
Dapur sekunder
Slug screen
burner
Dapur primer
Slug hopper
23
c. Metode pembakaran sudut (corner firing combustion
method)
24
e. Pada pengoperasian terjadi api balik (back fire)
- Periksa ventilasi.
- Periksa temperatur bahan bakar (mungkin terlalu tinggi/rendah).
- Periksa apakah ada kandungan air atau uadara dalam bahan bakar.
- Periksa apakah volume pembakaran di dalam dapur tidak berlebihan.
- Periksa apakah burner kotor.
gas
Pencampuran gas dan udara
Secondary air
25