Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEPERAWATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGGUNAAN EKG DAN PENGGUNAAN TENSI AIR RAKSA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

ZULKIFLI 14420191055
NUR ALIYAH MALIK 14420191004
MYFTAHUL JANNAH 14420191018
ULFAH WIDYA NINGSIH 14420191061
NORMAWATI 14420191062
YULIANTI 14420191063
IRMAWATI 14420191064
NURFADILAH 14420191065
ANI.M 14420191066
GUNAWAN 14420191058

PRECEPTOR INSTITUSI
DR. SAMSUALAM, SKM. S. Kep. Ns. M. Kes

MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGGUNAAN EKG

A. Pengertian
Elektrokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman
listrik jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam
melalui elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. EKG
hanyalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang merupakan alat bantu
dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung. Gambaran klinis penderita
tetap merupakan pegangan yang penting dalam menentukan diagnosis.
Untuk memperoleh rekaman EKG, dipasang elektroda-elektroda di kulit
pada tempat-tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda sangat penting
diperhatikan, karena penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan
yang berbeda.
B. Tujuan
1. Mengetahui kelainan irama jantung pasien
2. Mengetahui kelainan Miokardium
3. Mengetahui Efek penggunaan obat jantung
4. Mengetahui terjadinya gangguan elektrolitpada pasien
5. Mengetahui infeksi lapisan jantung
C. Perlengkapan Alat
1. Mesin Elektrokardiogram ( EKG )
2. Kertas EKG
3. Jelly
4. Tissu
5. Bengkok
6. Kapas alcohol

D. Prosedur Kerja
1. Tahap Pra Interaksi
a) Melakukan pengecekan program terapi
b) Mencuci tangan
c) Menempatkan alat di dekat pasien
2. Tahap Orientasi
a) Memeberikan salam dan menyapa nama pasien
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
a) Baca Orderan / instruksi pemasangan
b) Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan
c) Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien
d) Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien
e) Mengoleskan jelly pada elektorde
f) Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk merekam
ektermitas.
- Merah pada ektermitas kanan atas
- Kuning pada ekstermitas kiri atas
- Hitam pada ekstremitas kanan bawah
- Hijau pada ekstermitas kiri bawah
g) Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial
- Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan
- Pasang V2 pada interkonstal ke 4 garis sternum kiri
- Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4
- Pasang V4 pada interkonstal ke 5 mid klavikula kiri
- Pasang V5 pada garis axilla anterior
- Pasang V6 pada pertengahan axial sejajar V4
h) Hidupkan mesin Elektrokardiograam9. Lakukan pencatatan indentitas
klien pada EKG
i) Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik
j) Lauakn perekaman sesuai order 
k) Matikan EKG dan lepaskan elektoda pada tubuh klien
l) Bantu klien memakai pakaian kembali.
4. Tahap Terminasi
a) Melakukan evaluasi tindakan 
b) Berpamitan dengan klien
c) Membereskan alat-alat
d) Mencuci tangan
e) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan  

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGGUNAAN TENSI AIR RAKSA

A. Pengertian
Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan
pembuluh perifer) dengan menggunakan sfigmomanometer atau tensimeter
B. Tujuan
1. Mengetahui keadaan hemodinamik klien dan keadaan kesehatan secara
menyeluruh
2. Mengidentifikasi rentang normal nilai tekanan
C. Persiapan Alat
1. Sarung tangan disposible 1 pasang
2. Spigmomanometer air raksa atau aneroid dengan balon udara dan manset 1
buah di terra
3. Stetoskop (bell) 1 buah
4. Kapas alkohol dalam tempatnya.
5. Masker 1 buah
D. Cara Penggunaan
1. Buka Tensimeter Air Raksa tersebut.
2. Geserlah jarum ke Arah ON agar air raksa naik.
3. Raba nadi Pasien yang akan diperiksa kemudian pasanglah manset sesuai
dengan ukuran pasien.
4. Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri atau kanan di atas siku.
Manset dililitkan pada bagian ini karena pada bagian ini terdapat pembuluh
darah arteri yang berasal langsung dari jantung, pembuluh ini terletak dekat
di bawah kulit dapat disebut juga Arteri Brachialis,
5. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik dalam posisi
tidur maupun duduk atau berdiri, tangan diperiksa dalam keadaan rileks.
6. Tutup katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan
cara memutar ke kanan sampai habis.
7. Pasang stetoskop pada telinga Anda kemudian bagian yang pipih
ditempelkan pada bagian lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
8. Pompalah udara ke dalam manset dengan cara menekan pompa karet
berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan angka 140 mmHg. Tekanan
140 mmHg ini atas dasar mmHg di atas tekanan systole yang diperkirakan
pada orang dewasa normal (Tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg.
Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan kembali 20
mmHg dan seterusnya secara bertahap,\
9. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan
Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
10. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar ke kiri, dengar
dan amati suara dari stetoskop yang timbul ketika katup manset dibuka
kemudian sambil mengamati angkanya.
11. Detakan yang didengar untuk pertama kali adalah sistolik, sedangkan
detakan yang terakhir sebelum suara benar-benar hilang adalah suara
diastolik.
12. Kemudian, rapikan kembali perlengkapan tensimeter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai