Anda di halaman 1dari 3

Manfaat dan tujuan interprofessional education

Menurut CIHC (Canadian Interproffesional Health collaborative, 2009), manfaat dari


Interprofessional Eduction (IPE) antara lain meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan
pelayanan dan membuat hasil yang positif dalam melayani klien; meningkatkan pemahaman
tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan kerja secara kolaborasi; membuat lebih
baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi peserta didik; secara fleksibel dapat
diterapkan dalam berbagai settin. Hal tersebut juga dijelaskan oleh WHO (2010), tentang salah
satu manfaat dari pelaksanaan praktek Interprofessional Education (IPE) dan kolaboratif yaitu
stratefi ini dapat mengubah cara berikteraksi petugas kesehatan dengan profesi lain dalam
memberikan perawatan.

Tujuan Interprofessional Education menurut Freeth dan Reeves (2004) adalah untuk
mempersiapkan profesi kesehatan dengan ilmu, keterampilan, sikap dan perilaku professional
yang penting untuk praktik kolaborasi interprofesional. Secara umum Interprofesional Education
(IPE) bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk lebih mengenal peran profesi kesehatan yang
lain, sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu untukberkolaborasi dengan baik saat proses
perawatan pasien. Proses perawatan pasien secara Interprofessional akan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan meningkatkan kepuasan pasien.

Menurut Cooper (2001) tujuan pelaksanaan Interprofesional Education (IPE) ntara lain:
1) meningkatkan pemahaman interdisipliner dan meningkatkan kerjasama; 2) membina
kerjasama kompeten; 3) membuat pengunaan sumber daya yang efektif dan efisien; 4)
meningkatkan kualitas perawatan pasien yang komprehensif.

Prinsip-prinsip pendidikan Interprofessional Education (IPE)


Menurut Bar. H dan Low, H: 2011 prinsip-prinsip pendidikan Interprofessional
Education (IPE) meliputi :

a) Tata Nilai dalam pendidikan Interprofessional Education (IPE)


1. Mengutamakan kebutuhan pasien, keluarga dan komunitas untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan hasil akhinya serta kesejahteraan mereka dengan cara
berpedoman pada best practices sepanjang proses pengajaran dan pembelajaran.
2. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua profesi dan semua yang
belajar mupun bekerja dengan mereka dengan cara mengesampingkan perbedaan
kekuasaan dan status antar profesi meskipun hal itu mungkin ada
3. Menghormati keunikan, perbedaan dan keaneka-ragaman antar profesi dan semua
yang belajar maupun bekerja dengan mereka, dengan cara memberi konstribusi
yang spesifik dari tiap profesi dalam proses pembelajaran dan praktek.
4. Memelihara indetitas dan keahlian setiap profesi dengan cara menampilkn setiap
profesi secara positif dan unik.
5. Mendorong kesetaraan antar profesi dalam lingkungan belajar dengan cara
menyepakati aturan-aturan dasar (ground ruler).
6. Menanamkan nilai-nilai dan sudut pandan Interprofessional dalam pendidikan
profesi maupun multiprofei dengan cara menerapkan kaidah-kaidah
Interprofesional dalam proses pembelajarannya.
b) Proses dalam pendidikan Interprofessional Education
1. Mencakup [roses pembelajaran dalam profesi pendidikan, kesehatan, manajemen,
medis, sosial dan profesi lain dengan cara penyampaian yang bertahap dan
berjenjang sejak pendidikan awal sampai dengan pendidikan berkelanjutan.
2. Mendorong partisipasi mahasiswa dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
proses pembelajaran mereka dengan cara melibatkan mereka bersama dosen dan
pihak lain dalam kelompok kerja.
3. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaannya menurut berbagai sudut pandang
dengan cara membadingkannya secara kritis terhadap pengalaman dan kenyataan.
4. Mendorong profesi untuk saling belajar tentang satu sama lain agar
mengoptimalkan pertukaran pengalaman dan keahlian dengan cara memfasilitasi
interaksi dan refleksi/perenungan bersama saat mereka mebadingkan persepsi,
tata nilai, peran, tanggung jawab, keahlian an pengalaman mereka.
5. Menanggapi perbedaan untuk memperoleh titik temu dengan cara menonjolkan
peran dan keahlian yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam praktek yang
kolaboratif berdasarkan saling pengertian dalam mencapai tujan bersama.
6. Memadukan pembelajaran di institusi pendidikan dengan tempat bekerja dengan
cara kerja sama antara dosen dan pembimbing praktek dalam merencanakan,
menyampaikan, menguji dan menilai pembelajaran di kelas dan di tempat pratek.
7. Mempadukan teori dengan praktek dengan cara menyimpulkan teori dari praktek
untuk dapat diterapkan dilapangan.
8. Menerapkan pengajaran dan pembelajaran berdasarkan bukti dengan cara
menguntip hail penelitian dan evaluasi sistematis terhadap proses dan hasil akhir
dari pembelajara interprofessi.
9. Menerapkan criteria dan proses penilain yangkostiten untuk semua profesi dengan
car penilaian sumatif yang sama dengan standar yang sama.
10. Memberi angka kredit untuk kualifikasi profesi dengan cara mengupayakan agar
tugas-tugas pendidikan Interprofessional Education yang diselesaikan dengan
baik dapat memenuhi persyaratan perolehan angka kredit untuk kualifikasi
profesi.
11. Melibatkan pengguna pendidikan interprofesional dan member pelayanan
kesehatan dalam pengajaran dan pemeblajaran dengan cara melibatkan mereka
dalam merencanakan, menyampaikan, menilai dan mengevaluasi pengajaran.
c) Hasil Akhir yang Diharapkan dari Pendidikan Interprofessional Education
1. Terwujudnya keampuan Interprofessional Education dengan cara pelajaan yang
beriorientasi pada hasil akhir berupa emampuan kolaborasi antar profesi.
2. Meningkatnya kemampuan praktek tiap profesi dengan cara memperdayakan tiap
profesi untuk mampu melengkapi praktek profesi lain.
3. Adanya kerja sama untuk meningkatkan pelayanan dan inovasi dengan cara
menerapkan analisis kritis dalam kolaborasi interprofessional.
4. Meningkatnya hasil akhir pelayanan kesehatan untuk pasien, keluarga dan
komunitas dengan cara menjadi lebih responsive terhadap kebutuhan mereka.
5. Terdiseminasinya pengalaman pendidikan Interprofessional dengan cara
berkntribusi terhadap kemajuan dan saling pengertian dalam pembelajaran
Interprofessional Education melalui pertemuan ilmiah serta literature profesi dan
interprofesional.
6. Berkembangnya materi pendidikan Inteprofessional Education berdasarkan
penelitian dan evaluasi sistematis dengan cara mengumpulkan data secara
sistematis sesuai dengan persyaratandan harapan pemangku kepentingan,
peraturan, penyandang dana dan lembaga akreditasi serta perkembangan ilmu
pengetahuan.
d) Kemitraan dalam Pendidikan Interprofesonal dan Kolaborasi Interprofesional
Menurut AIPHE (Accredication of Interprofessional Healt Eduction), 2011,
menghubungkan standar akreditasi pendidikan dengan standar akreditasi fasilitas
pelayanan kesehatan membantu menjamin agara mahasiswa dan praktisi tah dan
trampil dalam kolaborasi Interprofesional. Oleh karena itu, kemitraan yang perlu
digalang dalam rangka pendidikan Interprofessional dan kolaborasi Interprofessional
adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah
2. Organisasi profesi
3. Institusi pendidikan
4. Fasilitas pelayanan kesehatan sebagai lahan praktek
5. Peran LAM-PT kes dalam menerapkan pendidikan
6. Interprofesional communication
7. Interprofessional Education teamwork

Anda mungkin juga menyukai