8
8
Tidak ada budaya khusus dalam keluarga Tn. J yang mempengaruhi kesehatan.
Tidak ada kepercayaan khusus yang mempengaruhi kesehatan, semua anggota keluarga beragama
islam dan percaya sehat atau sakit tidak ada yang tahu, semua atas kehendak Allah, musibah bisa
terjadi kapan saja dan selalu berdoa kepada Allah SWT.
Dalam keluarga Tn. J yang mencari nafkah adalah Ny. S karena suaminya sering sakit-sakitan jadi
sudah tidak bekerja. Ny. S bekerja sebagai buruh.
Penghasilan
Penghasilan yang dihasilkan oleh Ny. S untuk keluarganya tidak menentu, kalau bekerjanya sampe
sore sehari Ny. S mendapat 50 ribu, tapi jika sampai siang hanya mendapatkan 30 ribu.
Upaya lain
Selain nafkah yang didapatkan Ny. S dari hasil buruh tani, klien dirumah sering membantu nyuci
ditetangganya.
Dirumah Tn. J terdapat TV, kompor gas, meja kursi, lemari, kulkas dan perabot rumah tangga.
Tn. J mengatakan pengeluaran yang terlihat untuk kebutuhannya yaitu untuk makan sehari – hari,
uang saku anak dan bayar listrik perbulannya. Tetapi secara keseluruhan penghasilan yang didapat
setiap harinya kadang – kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, sehingga
terkadang Ny.S meminjam uang di sodaranya.
Rekreasi yang digunakan untuk mengisi kekosongan waktu yaitu dengan menonton TV bersama
serta berbincang-bincang bersama suami dan anaknya. Keluarga Tn. J jarang untuk pergi berekreasi
ke tempat wisata dikarenakan tidak mempunyai kendaraan sendiri dan merasa uangnya hanya
cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa. Karena anak pertama sudah hidup terpisah bersama istrinya. Sekarang Tn. J tinggal bersama
suami dan anak-anaknya belum berkeluarga.
Tn. J merasa kebutuhan sehari-hari masih banyak yang belum tercukupi, hal tersebut dikarenakan
dirinya yang bertugas mencari nafkah sudah tidak bekerja lagi karena sering sakit-sakitan. Tn. J
merasa kekuatan fisiknya semakin menurun karena sudah merasa tua dan sering mengeluh sakit
dikepalanya karena tekanan darah tinggi.
Tn. J mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya sekitar 1 tahun yang lalu.Saat ini Tn. J mengeluh
kepalanya terasa pusing terutama kepala bagian belakang. Tn. J mengatakan saat pemeriksaan
terakhir tekanan darahnya 160/100 mmHg. Biasanya Tn. J sering memeriksakan dirinya ke
Puskesmas jika kepalanya terasa sangat pusing. Namun akhir-akhir ini Tn. J mengatakan sudah tidak
pernah ke Puskesmas. Tn. J mengatakan sudah mengurangi makanan yang asin, tetapi masih sering
makan gorengan setiap harinya. Tn. J juga mengeluh kaki dan tangannya terasa pegal-pegal.
Selain itu, Tn. J mengeluh susah tidur ketika kepalanya terasa sakit. Biasanya Tn. J mulai tidur dari
jam 10 malam sampai jam 3 untuk untuk sahur. Namun akhir-akhir ini sering terbangun tengah
malam karena kepala terasa pusing. Tn. J mengatakan kemarin habis cek kolesterol dan hasilnya
diatas normal. Klien baru mengetahui jika kolesterolnyan juga tinggi. Sedangkan untuk anggota
keluarga yang lain seperti Ny.S, akhir-akhir ini mngeluh batuk dan badan terasa pegal-pegal. Anak-
anaknya mengatakan tidak ada keluhan kesehatan yang dialami saat ini.
Tn. J mengatakan tidak tau tentang penyakit keturunan yang ada dikeluarganya.
No
Nama
Umur
BB
Keadaan Kesehatan
Imunisasi (BCG/Polio/
DPT/HB/
Campak
Masalah Kesehatan
Tn. J
53 th
63
Keadaan umum tidak baik,klien mengatakan merasa pusing dan berat ditengkuk
Tidak terkaji
Ny.S
40 th
50
Kurang sehat
Tidak terkaji
Sdr. H
26 th
60
Sehat
Tidak terkaji
Tidak ada
Tidak ada
4
Sdr. A
20 th
50
Sehat
Tidak terkaji
Tidak ada
Tidak ada
Sdr. F
16th
59
Sehat
Imunisasi lengkap
Diare
Jika anggota keluarga Tn. J ada yang sakit, biasanya diperiksakan pada bidan yang rumahnya dekat
dengan rumah Tn. J dan juga Tn. J biasanya memeriksakan kesehatannya di Puskesmas. Tn. J juga
biasa membeli obat di apotek jika kepalanya terasa pusing.
Tn. J mempunyai riwayat hipertensi, mengatakan biasanya tensinya sekitar 160 mmHg sampai 190
mmHg. Ny. S Sering memeriksakan dirinya ke Puskesmas Tarub jika kepalanya pusing dan tengkuk
terasa sakit. Ny. S mengatakan sering batuk-batuk dan badan terasa pegal. Namun Ny. S tidak
pernah mau periksa karena takut.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
Karakteristik Rumah
Luas rumah : 9 x 12 m
Type rumah : permanen
Terdapat 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 1 dapur, 1 kamar mandi yang menyatu
dengan WC.
Ventilasi/jendela
Jendela rumah tertutup dan jarang dibuka, setiap kamar tidak memiliki ventilasi udara, pencahayaan
hanya dari genteng kaca.
Pemanfaatan ruangan
Ruangan di rumah Tn. J digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Septic tank
Septic tank ada dan terletak di depan rumah serta tertutup rapih dengan semen.
Air minum yang dikonsumsi oleh keluarga Tn. J sehari-hari berasal dari air bor.
Kamar mandi/WC
Kamar mandi/WC menyatu, lantainya berupa plesteran semen, tidak licin, cukup bersih. Pintu dari
kamar mandi dan WC juga hanya menggunakan tirai kain, serta tempatnya yang tidak terlalu luas.
Sampah
Keluarga Tn. J mengikuti program sampah yang dikoordinir oleh ketua RT, dan bayar setiap
bulannya. jadi ketika membuang sampah dikumpulkan terlebih dahulu didepan rumah, kemudian
sampah diambil oleh petugas sampah.
Kebersihan lingkungan
Biasanya keluarga Tn. J membersihkan rumah 1 hari 2 kali setiap pagi dan sore hari, dan biasanya di
pel 2 minggu sekali. Sedangkan dilingkungan sekitar rumah Tn. J banyak sampah daun kering dari
pohon yang ada di sekitar rumah.
Denah rumah
R. Tamu
R. Keluarga
Kebiasaan
Tn. J jarang keluar rumah, sesekali ada tetangga main ke rumah Tn. J untuk bersilaturahmi dan
berbincang-bincang.
Aturan/kesepakatan
Kebersihan lingkungan
Di lingkungan rumah Tn. J seringkali ada sampah plastik makanan. Tetapi yang lebih banyak terlihat
adalah sampah dari daun-daun yang sudah kering.
Budaya
Biasanya jika ada tetangga yang mempunyai acara tertentu, atau misalkan akan membangun rumah,
tetangga yang lain akan saling membantu.
Keluarga Tn. J selama ini tinggal sebagai penduduk asli di Desa Bumiharja Rt 05 Rw 01 dan tidak
pernah pindah rumah.
Tn. J mengatakan setiap harinya hanya dirumah saja dan jarang keluar rumah. Biasanya Tn. J
berkumpul bersama sumai dan anaknya pada malah hari setelah maghrib untuk menonton TV dan
berbincang-bincang bersama.
Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan saling mendukung satu sama lain. Dukungan
psikologi dan spiritual keluarga Tn. J juga terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk fasilitas
pendukung lain yaitu di rumah Tn. J terdapat TV, kamar mandi dan WC.
STRUKTUR KELUARGA
Terbina hubungan yang harmonis serta komunikasi yang terbuka dalam keluarga Setiap hari anggota
keluarga berkomunikasi langsung dengan menggunakan bahasa jawa dan menggunakan alat
komunikasi seperti telepon jika berkomunikasi dengan anggota keluarga yang jauh. Dalam
menyelesaikan masalah biasanya dimusyawarahkan secara kekeluargaan.
Tn. J merupakan orang tua dari ketiga anaknya. Tn. J sudah tidak bekerja lagi karena sering sakit-
sakitan. Namun Tn. J merupakan sumber kekuatan baik dalam segi psikologis maupun dalam
pengambilam keputusan bagi istri dan semua anaknya.
Struktur Peran
Tn. J
Ny. S :
Informal : pengatur rumah tangga, orang yang penyayang, teman untuk anak – anaknya dan
menjaga hubungan persaudaraan.
Sdr. H
Sdr. A
Sdr. F
Informal : Bermain
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Termasuk juga dengan
sehat dan sakit .Keluarga percaya bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, jika ada keluarganya
yang sakit maka dibawa ke dokter atau petugas kesehatan.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif
Dalam keluarga terbina hubungan yang rukun, saling mengingatkan satu sama lain. Tn. J mengatakan
ketika ada masalah atau keluhan kesehatan biasanya anak kedua yang lebih sering menasehati untuk
periksa. Tn. J bersyukur masih bisa makan setiap hari dan anaknya bisa sekolah.
Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn. J selalu mengedepankan kerukunan antar anggota keluarga, tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai masalah pribadi baik dari suami maupun anaknya.
Keluarga Tn. J biasanya berinteraksi mulai dari pagi hari setelah bangun tidur. Anak Tn. J yang
terakhir yaitu An. F setiap hari berangkat sekolah jadi biasanya interaksi antar anggota keluarga
dilakukan pada saat pulang sekolah terutama pada waktu sore hari dan setelah sholat maghrib
karena semua anggota keluarga berkumpul.
Dalam keluarga Tn. J yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah Tn. J walaupun
sebelumnya tetap dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan semua anggota keluarga.
Keluarga Tn. J biasanya menonton TV bersama untuk menghibur diri, terkadang juga hanya
mengobrol tentang kegiatan sehari – hari.
Tn. J tidak mengikuti pengajian dilingkungan rumahnya setiap hari jumat karena merasa tidak
mempunyai uang jika bergilir di rumahnya. Jika ada tetangga Tn. J yang sedang mempunyai hajat,
biasanya Tn. J ikut membantunya. Tn. J mengatakan dirinya mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Jumat.
Ketika kepala Tn. J terasa sakit, biasanya Tn. J pergi ke Puskesmas untuk memeriksakan penyakitnya.
Tn. J mencegah tekanan darahnya naik dengan mengurangi makanan yang asin. Jika ada salah satu
keluarga dari Tn. J sakit, maka keluarga yang lain merawat dan memeriksakannya ke bidan ataupun
tenaga kesehatan yang lain.
Fungsi reproduksi
Tn. J sudah tidak merencanakan untuk jumlah anak karena sudah tua.
Akseptor
Fungsi ekonomi
Untuk dapat memenuhi kebutuhan, Ny. S bekerja sebagai buruh tani setiap hari karena suaminya
sudah tidak bekerja. Jika tidak ke sawah terkadang Ny. S membantu cuci ditetangganya. Sandang
pangan keluarga Tn. J kurang tercukupi.
Keluarga Tn. J tidak mempunyai pinjaman atau kredit di koperasi desa atau pun di Bank.
Tn. J mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya yang mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Tn. J takut penyakit tekanan darahnya tidak sembuh-sembuh. Keluarga Tn. J berharap anaknya tidak
putus sekolah.
Tn. J biasanya menghadapi masalahnya dengan tenang, karena jika tidak maka akan berpengaruh
pada kesehatannya terutama pada penyakit tekanan darah tinggi yang dideritanya.
Strategi koping
Bila ada permasalahan Tn. J biasanya membicarakannya dengan istrinya dan anak-anaknya untuk
mendapatkan jalan keluarnya.
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak dan memberikan
ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah
Pemenuhan gizi
Gizi keluarga Tn. J terpenuhi dengan baik dibuktikan dengan setiap hari keluarga mengkonsumsi
sayuran, seminggu dua kali keluarga Tn. J mengkonsumsi protein hewani. Tetapi dalam pemenuhan
gizi Tn. J tidak dibedakan dengan tidak memasak makanan rendah garam untuk Tn. J tersendiri. Jadi
Tn. J ikut mengkonsumsi makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain dengan konsumsi
garam yang sama juga.
Upaya lain
Selain makan 3 kali s