Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RANGKAIAN LISTRIK
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok :
TAHUN 2020
PERCOBAAN 2
PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan, mahasiswa dapat :
1. Menyusun rangkaian tegangan dan arus.
2. Menggunakan multimeter sebagai voltmeter.
3. Melakukan pengukuran tegangan listrik yang benar.
4. Menggunakan multimeter sebagai ampere meter.
5. Melakukan pengukuran arus listrik dengan benar.
D. TEORI
Seperti yang telah dijelaskan pada percobaan pertama, multimeter dapat
digunakan sebagai ampere meter dan volt meter. Agar dapat berfungsi sebagai volt
meter, selector pemilih fungsi diletakkan pada V (volt). Pada pengukuran tegangan,
volt meter dipasang paralel dengan resistor atau komponen yang akan diukur
tegangannya. Untuk keamanan pilih batas ukur terbesar, kemudian diturunkan sampai
diperoleh tampilan yang benar dan mudah dibaca.
Amper meter adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Agar berfungsi sebagai ampere meter, selector fungsi pada multimeter diletakan pada
posisi A (ampere meter). Arus listrik akan mengalir jika ada perbedaan potensial pada
rangkaian tertutup. Oleh karena itu dalam pengukuran arus listrik, ampere meter
dipasang seri dengan sumber daya dan resistor beban yang sedang diukur arusnya. Dan
membentuk rangkaian tertutup.
Pengukuran arus listrik mengandung resiko yang lebih besar dibanding
pengukuran nilai resistor. Kesalahan dalam pengukuran arus akan dapat merusak
ampere meter. Jika polaritas ampere meter terbalik dapat menyebabkan ampere meter
rusak. Demikian juga apabila arus yang mengalir jauh lebih besar dari batas ukur atau
kemampuan ampere meter akan merusak meter. Apalagi jika arus yang mengalir adalah
arus AC sedangkan ampere meter pada posisi DC, maka multimeter akan terbakar. Oleh
karena itu, sebelum melakukan pengukuran, perlu dihitung dulu besarnya arus secara
teori. Kemudian dipilih batas ukur yang sesuai dan jenis arus yang sesuai pula.
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang bisa menyebabkan kerusakan,
setelah rangkaian pengukuran selesai disusun, perlu diperiksa sekali lagi kebenarannya.
Setelah yakin benar rangkaiannya barulah dihidupkan catu daya dan multimeternya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan sekali lagi gambar 2.1
E. HASIL PERCOBAAN
Dari praktikum yang kami lakukan, berikut beberapa hasil percobaan perbandingan
antara teri dan pengukuran
1. Hasil percobaan pengukuran tegangan
Vs R1 R2 VR1 (Digital) VR2 (Digital) VR1 VR2
(volt) (Ω) (Ω) Teori Pengukuran Teori Pengukuran (Analog) (Analog)
10 1K 1K 5V 4.94 V 5V 4.96 V 5V 5V
0.72
8 1K 100 7.27 V 7.2 V 0.72 V 7.2 V 0.78 V
V
10 0.059
6 100 5.94 V 5.94 V 0.05 V 5.9 V 0.04 V
K V
10 0.363
4 1K 3.63 V 3.56 V 0.35 V 3.63 V 0.4 V
K V
Tabel 2.1 Perbandingan pengukuran tegangan
2. Hasil percobaan pengukuran arus
Vs R1 (Ω) I (mA) I (mA) I (mA)
(volt) Teori Pengukuran Digital Pengukuran Analog
10 10 K 1 mA 0.99 mA 1 mA
10 1K 10 mA 10.15 mA 10 mA
8 1K 8 mA 8.11 mA 8 mA
4 100 40 mA 38.90 mA 35 mA
Tabel 2.2 Perbandingan pengukuran arus
F. ANALISIS/PEMBAHASAN