Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION


(ROM)

OLEH :

KELOMPOK 3B PRAKTEK PROFESI NERS


1. Dena M
2. Hermansyah
3. Aditya Dharma P
4. Iis Shaleha
5. Riko N.S

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2016
 

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Latihan fisik rentang gerak / Range Of Motion (ROM)


Sub Topik : Pengertian ROM, tujuan dan manfaat ROM, indikasi ROM,
kontra indikasi ROM, dan jenis gerakan ROM
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien yang menderita Stroke
Tempat : Ruang Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Hari / Tanggal : Jum’at / 11 November 2016
Waktu : Pukul 13.00 – 13.30 WIB (1 x 30 menit)
Pemberi Materi : Kelompok 3

A. Latar Belakang Masalah


Latihan rentang gerak (Range of Motion) merupakan rehabilitasi yang
bertujuan sebagai pencegahan dan pengoreksi suatu kemunduran dari sistem
muskuloskeletal (Sandra S. at al, 1985). Klien yang dirawat dengan reposisi
beserta immobilisasi lamanya sesuai dengan terjadinya kalus fibrosa (Win de
Jong, 1997) dalam keadaan immobilisasi ini, maka otot-otot dan sendi-sendi
tidak dapat bergerak untuk waktu yang lain (Soeharso, R, 1982), akan terjadi
beberapa respon tubuh yaitu perubahan pada sistem muskuloskeletal berupa
penurunan kekuatan dan massa otot.
Individu dengan immobilisasi selama satu minggu akan menurun kekuatan
otot 20 % dan dapat menimbulkan kontraktur,dekubitus dan juga pneumonia (
Hettinger dan Muller). Untuk mencegah kemampuan komplikasi yang
ditimbulkan maka diberikan latihan rehabilitas sedini mungkin pada waktu
memberikan Asuhan keperawatan. Latihan rehabilitas ini dapat dilakukan
dengan latihan rentang gerak pasif ( Pasif Range of Motion) dan latihan
rentang gerak aktif ( Aktif Range of Motion) Sandra At al 1985.
Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008).   Latihan
range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total.

B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien yang menderita stroke dapat mengetahui dan memahami
tentang jenis gerakan ROM.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
pasien dan keluarga pasien yang menderita stroke mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian ROM
b. Mengetahui tujuan dan manfaat ROM
c. Mengetahui indikasi ROM
d. Mengetahui kontra indikasi ROM
e. Dapat melakukan jenis gerakan ROM
C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan
kepada pasien dan keluarga pasien yang menderita stroke dengan cara
tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana pasien dan keluarga pasien yang
menderita stroke mampu menyerap tentang materi yang telah
disampaikan.

D. Media
Leaflet yang berisi tentang pengertian ROM, tujuan dan manfaat ROM,
indikasi ROM, kontra indikasi ROM, serta jenis gerakan ROM.

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ROM
2. Tujuan dan manfaat ROM
3. Indikasi ROM
4. Kontra indikasi ROM
5. Jenis gerakan ROM
F. Strategi Pembelajaran

Tahap Waktu
Hari/Tgl/Jam Kegiatan
Kegiatan
Jum’at 1. Persiapan Mempersiapkan materi, media, 5 menit
11 November sasaran dan tempat
2016 2. Pembukaan Mengucapkan salam , perkenalan 5 menit
Jam 13.00 s/d dan penyampaian maksud dan
13.30 WIB tujuan
3. Inti Menjelaskan tentang materi 15 menit
meliputi pengertian ROM, tujuan
dan manfaat ROM, indikasi ROM,
kontra indikasi ROM, dan jenis
gerakan ROM.
4. Penutup Diskusi, mengevaluasi tujuan 5 menit
penyuluhan kesehatan,
mengucapkan terima kasih atas
perhatian yang diberikan dan
memberi salam penutup.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pasien dan keluarga pasien yang menderita stroke dapat kooperatif, respon
mendengarkan dan memperhatikan penyampaian materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga pasien yang
menderita stroke dapat melakukan gerakan ROM.
H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
2. Tujuan ROM
a. Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Merangsang sirkulasi darah
d. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
e. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Manfaat ROM
a. Memperbaiki tonus otot
b. Meningkatkan mobilisasi sendi
c. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
d. Meningkatkan massa otot
e. Mengurangi kehilangan tulang
4. Indikasi ROM
a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama
5. Kontra Indikasi ROM
a. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah
b. Kelainan sendi atau tulang
c. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
d. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau
luka dalam
e. Nyeri berat
f. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
6. Jenis Gerakan ROM
Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian 
sebaga berikut :
a. Leher, spinal, serfikal

Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada rentang    45°

            Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°


Hiperektens Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang
     
i 40-45°
      Fleksi Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
      lateral kearah setiap bahu, rentang 40-45°
      Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan
      sirkuler, rentang 180°
    

Gambar 1.1 leher


b. Bahu
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke
depan ke posisi  di atas kepala, rentang 180°
Ekstensi         Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,
rentang 180°
Hiperektensi   Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60°
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan telapak   tangan jauh dari kepala, rentang
180°
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320°
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan
menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke
dalam dan ke belakang, rentang 90°
  Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu
jari ke atas dan samping kepala, rentang 90°
Sirkumduksi   Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang
360°

Gambar 1.2 bahu

c. Siku
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang
150°
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang
150°

Gambar 1.3 siku


d. Lengan bawah

Supinasi  Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak


tangan menghadap ke atas, rentang 70-90°
Pronasi  Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah, rentang 70-90°
Gambar 1.4 Lengan Bawah
e. Pergelangan tangan

Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam


lengan bawah, rentang 80-90°
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan  bawah berada dalam arah yang sama,
rentang 80-90
Hiperekstens Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
i mungkin, rentang 89-90°
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,
rentang 30°

Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,


rentang 30-50°
Gambar 1.5 pergelangan tangan

f. Jari- jari tangan

Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°


Hiperekstens Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh
i mungkin, rentang 30-60°
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30°
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

Gambar 1.6 jari-jari tangan

g.   Ibu jari
        
Fleksi  Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak
   
tangan, rentang 90°
  
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,
rentang 90°
Abduksi       Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi    Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Gambar 1.6 jari-jari tangan

h. Pinggul
        
Fleksi  Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-
   
120°
  
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,
rentang 90-120°
Hiperekstens Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
i
Abduksi       Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,
rentang 30-50°
Adduksi    Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang 30-50°
Gambar 1.8 pinggul
i. Lutut

Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-


130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Gambar 1.9 lutut

j. Mata kaki

Dorsifleksi   Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke


atas, rentang 20-30°
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah,  rentang 45-50°
Gambar 1.10 Mata Kaki
k. Kaki

    Inversi  Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°


        
    Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

        

Gambar 1.11 kaki

l. Jari-Jari Kaki

Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°


Abduksi   Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,
rentang 15°
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
Gambar 1.12 jari-jari kaki

I. Sumber Materi
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi
Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.
http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/07/melatih-rentang-gerak-
sendi/
http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/range-of-motion.html

Anda mungkin juga menyukai