Mata Kuliah:
Perundang-undangan Kesehatan
Disusun Oleh:
Syela Puspitaningtyas 16.0572
Dwi Ery Ardiani 16.0578
Noor Aully Yuniawati C.S 16.0593
Like Fajarnian 16.0607
SEMARANG
2019
TUGAS KELOMPOK
Mata Kuliah:
Perundang-undangan Kesehatan
Disusun Oleh:
Syela Puspitaningtyas 16.0572
Dwi Ery Ardiani 16.0578
Noor Aully Yuniawati C.S 16.0593
Like Fajarnian 16.0607
SEMARANG
2019
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Definisi...................................................................................................... 3
B. Tujuan Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit....... 3
C. Klasifikasi Rumah Sakit............................................................................ 3
D. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit...................................... 6
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang tejangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit?
2. Apakah tujuan dari pelayanan kefarmasian di rumah sakit menurut
keputusan menteri kesehatan?
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan memahami standar pelayanan kefarmasian di
rumah sakit.
2. Untuk mengetahui tujuan pelayanan kefarmasian di rumah sakit menurut
keputusan menteri kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit No 72 Tahun 2016 pasal 1 Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
Standar Pelayanan Kefarmasian merupakan tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien (Permenkes RI, 2016).
3
4
samping obat merupakan reaksi obat yang tidak diinginkan yang terkait
dengan kerja farmakologi.
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Tujuan dilakukan EPO adalah untuk mendapatkan gambaran keadaan
saat ini atas pola penggunaan obat, membandingkan pola penggunaan
obat pada periode waktu tertentu, memberikan masukan untuk perbaikan
penggunaan obat dan menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan
obat.
10. Dispensing sediaan steril
Dispensing sediaan steril dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
dengan teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari
terjadinya kesalahan pemberian obat. Kegiatan dispensing sediaan steril
meliputi pencampuran obat suntik, penyiapan nutrisi parenteral, dan
penanganan sediaan sitostatika.
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
Pemantauan kadar obat dalam darah merupakan penafsiran hasil
pemeriksaan kadar obat tertentu atas perminttaan dari dokter yang
merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan apoteker
kepada dokter. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kadar obat
dalam darah dan memberikan rekomendasi kepada dokter yang merawat.
BAB III
PEMBAHASAN
Standar pelayanan minimal rumah sakit terdiri dari beberapa jenis pelayanan,
dengan indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit. Salah
satu jenis pelayananrumah sakit yang wajib disediakan adalah pelayanan
farmasi.Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 tahun 2014 dan
perubahannya dalam Permenkes Nomor 34 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bahwa untuk meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang berorientasi kepada keselamatan
pasien, diperlukan suatu standar yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit terdiri dari
dua kegiatan yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan
Pelayanan Kefarmasian. Dalam ketentuan Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa Pengelolaan Alat
Kesehatan, Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit harus
dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. Alat Kesehatan yang dikelola
oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu berupa alat medis habis
pakai/peralatan non elektromedik, antara lain alat kontrasepsi (IUD), alat pacu
jantung, implan, dan stent.Sistem satu pintu adalah satu kebijakan kefarmasian
termasuk pembuatan formularium, pengadaan, dan pendistribusian Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bertujuan untuk
mengutamakan kepentingan pasien melalui Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
13
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan tolak ukur
yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yaitu pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan
farmasi klinik.
2. Tujuan dari Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum
bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien serta masyarakat dari
penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien.
15
DAFTAR PUSTAKA
16