PENDAHULUAN
tidak berobat dengan teratur maka umumnya hasil pengobatan akan tidak
1
2
antara lain faktor internal (dari dalam diri pasien) dan faktor eksternal
(berasal dari luar diri pasien). Faktor internal yang dapat mempengaruhi
pasien untuk sembuh, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pasien, dan
Khamidah et al., (2016), faktor yang bisa membuat pasien drop out,
antara lain usia pasien, tidak terdapat PMO, dan kunjungan ke fasilitas
secara tuntas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
3
PMO yang satu kelompok lain dengan model monitoring yang dilakukan
menurun, mual, dan perasaan tidak enak yang bisa menyebabkan pasien
untuk berhenti mengkonsumsi OAT. Peran PMO dalam hal ini adalah
Hasil penelitian yang dilakukan Dewi dan Elly pada tahun 2016 bahwa
terkontrol.
tahun dari 216 negara dan wilayah, termasuk ke-194 Negara Anggota
WHO. Data ini disimpan dalam basis data tuberkulosis global yang
2014).
orang angka kasus TB meningkat, dan di tahun 2018 sebanyak 427 orang,
sedangkan data dari puskesmas wara utara kota palopo tahun 2016
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
2.Tujuan khusus
kota palopo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Institusi
a. Bagi Pendidikan
TB paru.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Tuberkulosis
terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang
1057 ].
sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum masehi, namun kemajuan
2. Etiologi
(kunoli, 2013).
tuberculosis yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil tipe bovin berada
dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkolosis usus. Basil tipe
berasal dari penderita TBC, dan orang yang terkena rentang terinfeksi
1057 ].
3. Masa inkubasi
lesi primer atau reaksi tes tuberkulosis positif kira - kira memakan
2013).
4. Gambaran klinis
b. Batuk berdarah
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada
11
tinggi, meriang dan penurunan berat badan. Denga strategi yang baru
5. Laboratorium
tanthiam hok. Bila dari dua kali pemeriksaan di dapatkan hasil BTA
6. Cara Penularan
infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri
menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh
terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna,
tulang, kelenjar grtah bening dan lainnya meski yang paling banyak
bentuk tuberkulet ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal
pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah atau kurang,
7. Penatalaksanaan TBC
1057 ].
a. Penyuluhan
b. Pencegahan
2). Bronkodilator
3). Ekspektoran
5). Vitamin
8. Komplikasi
spinal dan obstruksi pada sendi. TBC yang menyerang otak dapat
1. Defenisi obat
selama 3-9 bulan secara kontinu dan teratur. Jenis obat dan lamanya
resistansi antibiotik, bentuk TBC (aktif atau laten), dan lokasi infeksi
( keban, 2013).
15
yang kambuh).
Ro (+).
Kategori :
60 kali.
16
di Desa, Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila
tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari
rumah penderita atau yang tinggal satu rumah dengan penderita hingga
sehingga tidak terjadi putus obat dan ini di lakukan dengan suka rela
2011).
18
pemakaian obat pada pasien akan sangat di butuhkan dan akan sangat
Obat pada Pasien Tuberkulosis pemakaian obat, ini terbukti dari hasil
dukungan keluarga dan selalu diingatkan untuk minum obat tepat waktu
disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun penderita, selain itu harus
tentang obat obatan, dan memberi makan dan nutrisi bagi penderita TB
dampak insiden, prevalensi, dan angka kematian (Jordan & Davies, 2010).
penyakitnya tidak akan sembuh, bahkan bisa bertambah parah dan akan
juga akan bertambah lama dan beban keluarga menjadi bertambah. Hal ini
pasien tentang dampak minum obat tidak teratur, akan berdampak pada
pasien mendapat resep obat yang harus ditebusnya. Tidak ada informasi
20
obat mereka dengan cara lain dan tidak sesuai dengan instruksi yang telah
bila pengobatan tidak dilakukan secara teratur dan tidak sesuai dengan
E. Kerangka Konsep
PMO
Kepatuhan minum obat
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen S
objektif )
Variabel dependen
1. Kepatuhan Kepatuhan yang dimaksud dalam Kuesioner Ya 1. Patuh Nomi
3. Benar dosis ˂3
5. Benar waktu
G. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
23
A. Desain Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
2019.
1. Populasi
Palopo.
2. Sampel
D. Instrumen Penelitian
objektif jika ≥ 3 berati responden patuh dalam pengobatan dan jika < 3
pengawasan minum obatnya baik dan jika < 4 maka pengawasan minum
E. Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data sekunder
Utara Kota Palopo berupa data penderita TBC yang diambil dari buku
berjumlah 41 orang.
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
c. Tabulasi
26
dengan cara:
variabel.
G. Analisa Data
interpretasikan meliputi.
a. Analisis univariat
digunakan data mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
b. Analisis bivariat
27
H. Etika Penelitian
keperawatan .
penelitian
penelitian
28
penelitian.
penelitian.
confidentiality)
29
dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip
inclusiveness)
BAB IV
31
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan diwilayah Kerja Puskesmas Wara Utara Kota, Kota
Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Wara Utara Kota
a. Luas wilayah
5,85 km2 Puskesmas Wara Utara Kota dibangun diatas tanah seluas 50
b. Kondisi geografis
dengan.
Timur
Wara Barat
c. Keadaan demografi
kelurahan yaitu :
1) Salubulo
2) Pattene
3) Luminda
4) Sabbamparu
1). Visi
sehat dan mandiri di wilayah kerja puskesmas wara utara kota tahun
2023
2). Misi
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden di puskesmas wara utara kota
palopo tahun 2019 (N = 41 orang)
orang (39%).
orang (9,8%).
3. Analisis Univariat
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengawasan minum obat di
puskesmas wara utara kota palopo
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengawasan minum obat di
puskesmas wara utara kota palopo
kepatuhan minum obat patuh yaitu 14 orang (34,1%) dan yang kurang
4. Analisis Bivariat
Tabel 4.4
Hubungan pengawasan minum obat dengan kepatuhan minum
obat pada pasien tuberkulosis di puskesmas wara utara kota
palopo.
36
2019.
B. Pembahasan
disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun penderita, selain itu harus
menjadi PMO dapat berasal dari petugas kesehatan, kader, guru, tokoh
(Permenkes,2016).
menurun, mual, dan perasaan tidak enak yang bisa menyebabkan pasien
untuk berhenti mengkonsumsi OAT. Peran PMO dalam hal ini adalah
yang tidak ada PMO tidak patuh minum obat lebih besar, dibandingkan
Penelitian ini juga sejalan dengan (Wiwit, 2018) tentang analisis peran
PMO untuk mengawasi dan memotivasi pasien agar tidak jenuh dan putus
pengobatan yang harus teratur, serta adanya efek samping obat dan
didapatkan bahwa pengawasan minum obat baik tapi tidak patuh sebesar
minum obat patuh sebesar 10 (24,4%), disebabkan karna PMO yang sibuk
BAB V
A. Kesimpulan
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang ditarik dalam penelitian ini adalah
Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Wara Utara Kota Palopo
Tahun 2019.
B. Saran
1. Bagi pasien
2. Bagi PMO
42